NovelToon NovelToon
Kembali Ke Masa Lalu

Kembali Ke Masa Lalu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Time Travel / Fantasi Wanita / Rebirth For Love / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lady_Xiyun

"Kaluna, putri mahkota yang terhukum penggal karena kesalahan dan dosa yang tidak pernah dia lakukan. Fitnah dan kebencian telah menghancurkan hidupnya, tetapi Kaluna tidak akan menyerah. Sebelum ajalnya tiba, dia berdoa kepada dewa untuk diberikan kesempatan kedua. Dia berjanji untuk tidak menjadi putri mahkota lagi, tetapi untuk membalas dendam kepada mereka yang telah menghancurkan hidupnya.

Apakah Kaluna akan berhasil kembali ke masa lalu dan membalas dendamnya? Ataukah dia akan terjebak dalam lingkaran kebencian dan dendam yang tidak pernah berakhir? Ikuti perjalanan Kaluna dalam cerita ini, dan temukan jawabannya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lady_Xiyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Gelap Di Balik Bayang - Bayang

Putri Mahkota Victoria kesal atas kejadian yang menimpa dirinya. Ia berjalan ke kediamannya sambil marah tak jelas dan membuat moodnya tambah hancur setelah melihat suaminya, Putra Mahkota Kael sedang bermesraan dengan selir barunya yaitu adiknya, Lady Eliana.

"Yang mulia seharusnya anda membantu saya menghadapi masalah ini dan tidak seharusnya anda bermesraan dengannya." ucap Victoria memandang marah kepada kedua orang tersebut.

"Seharusnya kamu sudah menyelesaikan masalah yang kamu buat sendiri dan kamu harus jaga sikap kalau tidak mau kamu aku gantikan posisimu." ucap Putra Mahkota Kael "Dan jangan ikut campur dengan apa yang aku lakukan bersama selirku." lanjutnya lagi tatapan dingin dan sinis.

"Yang mulia kenapa anda memperlakukan aku seperti ini." gumam Victoria marah dan kecewa.

"Yang mulia seharusnya anda tidak memperlakukan kakak seperti itu kasian." pinta Selir Eliana yang menengahi situasi

"Diam kamu jangan sok tahu." ucap Victoria sinis

"Victoria lebih baik kamu minta maaf kepada selirku dan segera enyah dari hadapanku jangan membuatku tambah marah." ucap Kael dingin "Bawa pergi Putri Mahkota Victoria jangan biarkan dia keluar dari kamarnya sampai aku perintahkan." ucap Kael dingin

Para pengawal dan dayang yang ada di sana segera membawa pergi Putri Mahkota secara kasar. Selir Eliana segera menenangkan suaminya.

Putri Mahkota Victoria merasa sangat kesal dan kecewa atas perlakuan suaminya, Putra Mahkota Kael. Ia merasa bahwa suaminya tidak mendukungnya dalam menghadapi masalah yang sedang dihadapinya, dan malah memperlakukannya dengan kasar dan sinis.

Victoria juga merasa bahwa suaminya telah berubah dan tidak lagi mencintainya seperti dulu. Ia merasa bahwa suaminya lebih mencintai selir barunya, Lady Eliana, daripada dirinya.

Sementara itu, Putra Mahkota Kael merasa bahwa istrinya telah menjadi beban baginya. Ia merasa bahwa Victoria terlalu banyak meminta dan tidak pernah puas dengan apa yang telah diberikan kepadanya.

Kael juga merasa bahwa Victoria telah kehilangan keanggunan dan kesabaran sebagai seorang putri mahkota. Ia merasa bahwa Victoria telah menjadi terlalu sangat emosional dan tidak lagi dapat mengendalikan dirinya.

Dengan demikian, hubungan antara Putri Mahkota Victoria dan Putra Mahkota Kael semakin memburuk. Mereka berdua tidak lagi dapat berkomunikasi dengan baik dan hubungan mereka semakin terasa tegang.

Marques Arden memutuskan untuk mengambil tindakan yang lebih keras untuk melindungi istrinya, Marchioness Helena. Ia memerintahkan pengawalnya untuk mengurung Marchioness Helena di dalam kediaman, dan melarangnya keluar tanpa perintah dari dirinya.

"Jangan biarkan Marchioness Helena keluar dari kediaman tanpa perintah dari saya," katanya kepada pengawalnya. "Saya tidak ingin dia terlibat dalam masalah lagi."

Pengawalnya mengangguk dan segera melaksanakan perintah Marques Arden. Mereka mengurung Marchioness Helena di dalam kediaman, dan memastikan bahwa dia tidak bisa keluar tanpa izin.

Marchioness Helena merasa kesal dan terjebak ketika dia mengetahui bahwa dia telah dikurung di dalam kediaman. Dia berusaha untuk membujuk pengawalnya untuk membiarkannya keluar, tapi mereka tidak mau mendengarkan.

"Apa yang telah terjadi?" tanya Marchioness Helena kepada pengawalnya. "Mengapa saya tidak bisa keluar?"

"Perintah dari Marques Arden, Yang Mulia," jawab pengawalnya. "Dia ingin melindungi Anda dari masalah."

Marchioness Helena merasa kesal dan merasa bahwa suaminya tidak bisa mempercayainya lagi. Dia berharap bahwa suaminya akan memahami situasinya dan membiarkannya keluar dari kediaman.

Marchioness Helena merasa semakin kesal dan merasa bahwa suaminya tidak memahami situasinya. Ia berusaha untuk membujuk pengawalnya lagi, tapi mereka tetap tidak mau mendengarkan.

"Apa yang harus saya lakukan?" tanya Marchioness Helena kepada dirinya sendiri. "Saya tidak bisa terus-menerus dikurung di dalam kediaman ini."

Ia memutuskan untuk mencari cara lain untuk keluar dari kediaman. Ia berpikir bahwa mungkin ada cara untuk mengelabui pengawalnya dan keluar dari kediaman tanpa sepengetahuan suaminya.

Sementara itu, Marques Arden sedang berbicara dengan salah satu pengawalnya tentang keamanan kediaman. Ia ingin memastikan bahwa istrinya aman dan tidak bisa keluar dari kediaman tanpa izin.

"Pastikan bahwa Marchioness Helena tidak bisa keluar dari kediaman tanpa izin," katanya kepada pengawalnya. "Saya tidak ingin dia terlibat dalam masalah lagi."

Pengawalnya mengangguk dan berjanji untuk memantau keamanan kediaman dengan lebih ketat. Tapi, Marchioness Helena sudah memiliki rencana untuk keluar dari kediaman.

...****************...

Kaluna tersenyum puas ketika mendengar tentang hura-hara yang terjadi pagi ini. Ia merasa bahwa rencananya untuk membalas dendam kepada Putri Mahkota Victoria dan Marchioness Helena telah berhasil.

Ia berpikir bahwa dengan adanya rumor dan fitnah yang disebarluaskan, reputasi Putri Mahkota Victoria, Marchioness Helena dan Lady Nora akan hancur, dan mereka akan kehilangan kepercayaan dari Raja Everard III dan masyarakat.

Kaluna juga merasa bahwa dengan adanya perintah Raja Everard III untuk mengurung Marchioness Helena di dalam kediaman, maka Marchioness Helena akan semakin terisolasi dan tidak bisa melakukan apa-apa untuk membela dirinya.

Ia merasa bahwa ia telah berhasil memainkan peran sebagai korban yang tidak bersalah, dan bahwa ia telah berhasil membalas dendam kepada orang-orang yang telah menyakitinya.

Kaluna terus tersenyum puas, merasa bahwa ia telah berhasil mencapai tujuannya. Tapi, tiba-tiba ia mendengar suara pintu kamarnya terbuka.

Ia berpaling dan melihat Damian, suaminya, berdiri di pintu kamarnya dengan wajah yang serius.

"Apa yang terjadi?" tanya Kaluna, merasa sedikit khawatir.

"Ada sesuatu yang perlu kita bicarakan," kata Damian, berjalan masuk ke dalam kamar. "Saya telah menerima laporan tentang kejadian yang terjadi pagi ini. Apakah kamu tahu apa-apa tentang itu?"

Kaluna merasa sedikit terkejut, tapi ia berusaha untuk tetap tenang. "Apa yang kamu maksud?" tanya ia, berpura-pura tidak tahu apa-apa.

Damian memandanginya dengan tajam. "Jangan berbohong kepada saya, Kaluna. Saya tahu bahwa kamu terlibat dalam kejadian itu. Apakah kamu ingin memberitahu saya apa yang sebenarnya terjadi?"

Kaluna berjalan keluar dari kamar, meninggalkan Damian yang sedang mempersiapkan diri untuk pergi ke tempat Pangeran Agung Alaric. Ia merasa sedikit lega karena telah diberi kesempatan untuk berpamitan dengan keluarganya sebelum berangkat.

Saat ia berjalan ke arah ruang keluarga, ia tidak bisa tidak memikirkan tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Ia tahu bahwa Damian telah mengetahui tentang kejahatan yang telah dilakukannya, dan ia khawatir tentang apa yang akan dilakukan Damian.

Tapi, ia juga merasa sedikit tenang karena Damian telah membiarkannya untuk berpamitan dengan keluarganya. Ia berharap bahwa Damian tidak akan melakukan apa-apa yang akan membahayakan dirinya atau keluarganya.

Saat ia memasuki ruang keluarga, ia melihat keluarganya yang sedang duduk di sofa. Mereka semua memandanginya dengan wajah yang khawatir.

"Kaluna, apa yang terjadi?" tanya ibunya. "Kamu terlihat sangat khawatir."

Kaluna berusaha untuk tersenyum dan menghibur keluarganya. "Tidak ada apa-apa, Ibu," katanya. "Aku hanya ingin berpamitan sebelum aku pergi."

"Aku akan pergi bersama Damian untuk sementara waktu," lanjut Kaluna. "Aku tidak tahu kapan aku akan kembali, tapi aku akan selalu mengingat kalian semua."

Keluarganya terlihat khawatir dan sedih mendengar berita tersebut. Mereka semua memeluk Kaluna dan berusaha untuk menghiburnya.

"Jangan khawatir, Kaluna," kata ayahnya. "Kami akan selalu mendukungmu dan mengingatmu. Kamu akan selalu menjadi bagian dari keluarga kami."

Kaluna merasa sedikit lega setelah mendengar kata-kata ayahnya. Ia memeluk keluarganya sekali lagi dan berjanji untuk selalu mengingat mereka.

Setelah berpamitan dengan keluarganya, Kaluna kembali ke kamar untuk mempersiapkan diri untuk pergi. Ia merasa sedikit khawatir tentang apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi ia juga merasa siap untuk menghadapi apa pun yang akan datang.

Saat ia selesai mempersiapkan diri, Damian memanggilnya untuk pergi. Kaluna mengambil napas dalam-dalam dan mengikuti Damian keluar dari rumah. Mereka berdua berjalan ke arah kuda yang telah disiapkan untuk mereka, dan Kaluna tidak bisa tidak memikirkan tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

...****************...

Pangeran Alaric memandang Damian dengan serius. "Kerajaan Calonia mengirimkan mata-mata ke kerajaan kita?" tanya ia, suaranya rendah dan khawatir.

Damian mengangguk. "Ya, Yang Mulia. Kami telah menerima laporan bahwa beberapa orang yang dicurigai sebagai mata-mata Calonia telah ditemukan di dalam kerajaan kita."

Pangeran Alaric menghela napas. "Ini sangat serius. Jika Calonia benar-benar mengirimkan mata-mata ke kerajaan kita, maka itu berarti mereka memiliki rencana untuk mengganggu keamanan kita."

Damian mengangguk lagi. "Ya, Yang Mulia. Kami harus sangat berhati-hati dan meningkatkan keamanan di dalam kerajaan kita."

Pangeran Alaric memandang Damian dengan tajam. "Saya ingin Anda untuk menyelidiki lebih lanjut tentang hal ini, Damian. Saya ingin tahu siapa yang berada di balik rencana ini dan apa yang mereka inginkan."

Damian mengangguk. "Saya akan segera menyelidiki hal ini, Yang Mulia. Saya akan melakukan segala yang mungkin untuk melindungi keamanan kerajaan kita."

...To Be Continued...

Note:

Terimakasih telah membaca cerita jangan lupa komen, kritik dan saran ya 😊 jangan lupa tinggalkan jejak😊 sayang kalian semua semoga kalian suka🥰love🥰

1
Imamatur
/Determined//Hammer//Determined//Determined//Grievance/
Zalina
waaw/Sneer//Sneer/
Zalina
makasih
Zalina
suka
Zalina
sangat seru
Zalina
cerita menarik
Zalina
seru
Zalina
terimakasih
Imamatur
makasih update
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!