Seorang wanita yang memiliki kekayaan karena telah membangun sebuah perusahaan yang sudah di kenal di dunia.
Tetapi sayangnya kejayaan itu tidak berlangsung lama karena wanita itu mengalami pembunuhan oleh musuhnya.
Mungkin tubuhnya sudah mati tetapi jiwanya malah berpindah ke seorang tubuh seorang wanita yang memiliki anak kembar 3 dari seorang Kaisar yang mencampakkannya.
Apa wanita tersebut bisa mengubah takdirnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reiza Muthoharah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kamar Buruk
Sebelum pandangannya mengarah ke arah makanan yang membuat Aleyza lagi-lagi dalam suasana buruk.
Mengapa tidak makan malam ini hanya ada semangkuk sup dan roti yang sudah kering. Tentu saja makanan itu sama sekali tidak sehat bagi anak-anak. Aleyza mengepalkan tangannya berusaha untuk tidak melampiaskan kemarahannya mengingat di depannya ada anak-anak nya. Jangan sampai membuat mereka ketakutan.
" Ayo kita makan sekarang Eli kau juga boleh duduk bersama kami." ucap Aleyza yang memperhatikan Eli berdiri di belakang Adriana.
Eli yang mendengarnya terkejut dan menggelengkan kepalanya menolak. Karena tidak ada satupun pelayan yang duduk satu meja sama bersama majikan nya. Tapi Aleyza yang jiwanya Emily memiliki sifat keras kepala tinggi.
" Jangan sampai kau menolaknya Eli." ucap Aleyza dengan nada perintah.
" Tapi, Yang Mulia. tidak satupun pelayan yang duduk bersama tuan mereka." ucap Eli sambil menundukkan kepalanya.
Alrick dan Elrick memandang satu sama lain bertanya-tanya apa memang benar ibu mereka sudah berubah. Meski sekarang mereka sudah mendapatkan nama baru tapi sampai sekarang mereka berdua sama sekali belum mempercayai nya.
Sedangkan Eli ketakutan melihat Aleyza yang berdiri dari kursinya berjalan menuju ke arahnya. Mungkin kali ini dia akan di pukul lagi Eli hanya bisa memejamkan mata pasrah.
Tapi ternyata Aleyza menarik pelan tangan Eli dan membawanya ke salah satu kursi dekat Adriana dan mendudukkan nya di sana sebelum kembali duduk di kursi kepala.
Eli mengerjap matanya bingung melihat apa yang barusan terjadi begitu juga si kembar tiga hanya melihat ibunya yang terlihat tenang dengan makanan nya.
Aleyza yang merasa di perhatikan langsung mengangkat kepalanya.
" Mengapa kalian tidak makan?" ucap Aleyza bingung.
Setelah Aleyza mengatakan itu si kembar tiga beserta Eli langsung makan makanan nya. Aleyza yang melihatnya merasa sesuatu yang sudah lama tidak ia rasakan kehangatan meski makanan ini sederhana. Tapi terasa mewah baginya.
" Apa ini yang sebenarnya aku impikan." batin Aleyza dengan sorot mata teduh.
Selesai makan Aleyza mengajak anak-anak untuk membersihkan diri tapi sebelum itu ia membisikan sesuatu kepada Eli.
" Temui aku di ruang keluarga ada sesuatu yang harus kita bicarakan." ucap Aleyza sebelum pergi bersama si kembar tiga.
Eli yang mendengarnya badannya seketika merasa lemas melihat begitu banyak perubahan kepada majikannya secara tiba-tiba. Apalagi beliau juga sudah mulai memperhatikan si kembar tiga. Tapi ia merasa bahagia melihat pangeran dan puteri yang terlihat hidup. Tidak seperti sebelumnya yang memasang wajah murung terutama Puteri Adriana nama cocok untuk Puteri kecil.
" Saya harap, Yang Mulia. membuat pangeran dan puteri bahagia selalu." ucap Eli bergumam.
...****************...
Melihat kondisi tempat tidur anak-anak yang lebih buruk daripada miliknya. Rasanya Aleyza ingin membenturkan kepalanya ke dinding.
Kondisi kamar Alrick, Elrick, Andriana sangat memperihatinkan daripada kamar yang seharusnya di miliki anggota kekaisaran. Kasur yang hanya ada satu apalagi kondisinya yang sudah lapuk tidak layak di gunakan. Perabotannya juga sudah tampak buruk dan tidak aman untuk di gunakan anak-anak. Lebih buruk nya lagi kondisi kamar ini sudah terlihat seperti rumah hantu dengan cat dinding yang berwarna kuning sudah pudar.
Apalagi melihat kondisi anak-anaknya yang memakai piyama yang buruk. Rasanya Aleyza ingin membelikan banyak baju baru untuk mereka.
Pandangan Aleyza melihat bagaimana Alrick, Elrick, Adriana yang sedang menyesuaikan pakaian mereka sebelum menaiki ranjang. Tapi Aleyza langsung mencegahnya.
" Kalian tidak boleh tidur di sini sekarang tidur bersama....
Countine...