arif biasa dipanggil juragan oleh warga sekitar. arif sendiri ialah duda anak satu, istri nya lebih memilih pergi dengan Selingkuhannya.
*****
anis perempuan cantik ia bekerja di perusahaan menjadi bagian staf desain grafis.
******
"bundaa... " teriak kenzi
"hole akhilnya bunda pulang, kenzi kangen bunda" rengek kenzi memeluk wanita cantik yang baru ia lihat
"hey nak. aku bukan bunda mu sayang" kata anis dengan lembut.
bagaiman dengan kisah mereka selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon isy_yuli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 15
Tak terasa hari ini. hari yang ditunggu oleh arif, dimana ia akan meminang anis. ia sudah melakukan ijab kabul di kediaman mempelai winita. anis datang di gandeng oleh ibu nya dan bude nya ia berjalan dengan tenang dan anggun walaupun hati nya sangat gugup.
mereka menandatangi buku nikah. setelah itu mereka memasang cicin di masing masing jari
"sekarang cium tangan suaminya nak anis. " kata penghulu
anis mencium tangan arif dengan takzim, tak lupa arif mencium kening sang istri dengan lembut
Perinikahan mereka di adakan cukup mewah, karena anis anak satu satu nya bapak budi dan ibu zahro. mereka sekarang berada di pelaminan menyalami semua tamu
akhirnya acara selesai. hanya tersisa kerabat dari orang tua anis dan di belakang masih ada orang yang rewang masih bersih bersih.
jika menanyakan kenzi berada di mana. ia ikut pulang bersama kakek dan nenek nya, tapi besok ia akan kembali, karena kesepakatan ayah dan anak jika kenzi harus menginap satu hari di rumah kakek dan nenek nya.
Di kamar anis sedang mesisir rambutnya dan sudah berganti pakaian menggunakan daster tanpa lengan.
Ceklek
masuk arif yang masih menggunakan pakaian pengantin , ia tadi masih berbincang bincang bersama teman teman nya di depan.
Arif yang melihat istri nya sedang mesisir rambut nya mendekat dan memeluk dari belakang.
"mas arif" gugup anis. ia sangat kaget ketika arif tiba tiba memeluk nya dari belakang. arif sendiri tersenyum melihat istri nya gugup
"jangan terlalu tegang dek. kita akan pasti terbiasa melakukan hal hal kecil seperti ini hem" kata arif menaruk dagu nya di bahu sang istri
"gimana gak tegang. tiba tiba ada lelaki yang meluk dari belakang" lirih anis menatap arif dari pantulan cermin di depan nya
"dan Jagan lupa kalau laki laki ini sudah menjadi suami mu dek" kata arif
"sudah ah mas lepas. kamu sana mandi, pasti diluar masih ada kerabat yang belum pulang" kata anis yang berusah melepaskan dari pelukan arif, karena ia masih agak kaku
"iya ini mas mau mandi. adek kalau mau keluar pakai kardigan untuk menutupi lengan nya. mas gak mau adek keluar pakai baju yang tanpa lengan kayak gini. apalagi di luar masih banyak orang hem" ujar arif. diangguki oleh anis
"bagus. mas mandi dulu. cup" arif mencium pipi anis dan langsung berlari ke kamar mandi. anis yang di cium tiba tiba membeku di tempat
"ibuu pipi anis sudah gak perawan lagi arghhhhh" jerit dalam hati anis
Setelah sadar dalam lamanunan nya, anis membuka tas sang suami dan menata di lemari nya. ia mengambil kaos berwarna putih dan sarung nya berwarna putih. ia letakkan di atas kasur. kemudian ia keluar ke belakang untuk membantu ibu nya, walaupun ia akan di larang oleh orang orang, setidak nya ia menunjukkan wajah nya di luar.
Sedangkan arif yang selesai mandi tidak melihat istri nya, ia mengarahkan pandangan nya ke kasur sudah ada baju yang sudah disiapkan oleh sang istri.
"gini nih enak nya punya istri. " guman arif sambil tersenyum sendiri. setelah memakai kaos dan sarungnya. ia keluar menuju ke depan karena masih ada kerabat dari mertua nya yang belum pulang.