SIN AND HOLINESS

Setelah menemui Paman Max, Key membereskan semua barang-barang yang akan dibawa besok. Saat semua sudah beres, ia keluar mencari Sky. Di dalam rumah, Paman Max membuat matanya. Ternyata Paman Max belum tidur.

“Dasar Key bodoh! Mana bisa aku marah dengan kalian, aku sangat menyayangi kalian seperti anakku sendiri. Aku yang seharusnya meminta maaf, karena tidak bisa melindungi orang yang kalian sayangi.” Air mata menetes deras dari mata Paman Max.

Di tengah gelapnya malam, Key berjalan menyusuri hutan. Mencari Sky kesana-kemari tidak menemukannya. Lelah mencari Key memutuskan untuk kembali, baru beberapa langkah berjalanan, Key melihat ada cahaya yang dipantulkan dari sarung pedang Sky. Ternyata Sky ada di atas pohon, sedang memandangi langit.

Key memanjat pohon, “Kak,” ucap Key sambil menepuk pundak Sky.

Sky terkejut, tubuhnya hampir terjatuh. “Mengagetkan saja! Bagaimana kalau aku jatuh?!” kat Sky matanya melotot

“Kenapa Kakak menangis?” tanya Key.

“Siapa yang menangis, aku tidak menangis. Tadi ada binatang masuk ke dalam mataku haha,” jawab Sky sambil tertawa.

“Jahan bohong, Kak!” Tatapan Key sangat serius.

Seketika Sky memeluk Key, menangis dan berkata, “Ayah sudah lama tertangkap iblis, kita tidak tau keberadaannya dan bagaimana nasibnya.”

Mendengar perkataan Sky, tatapan Key kosong. Key mendorong Sky sambil berkata, “Jangan bercanda!” Air mata Key menetes.

“Aku sedang tidak bercanda!” jawab Sky.

“AYAH….” Key berteriak, menangis terisak-isak.

Setelah mereka berdua saling melepaskan kesedihan, Key berkata, “Akan ku musnahkan semua iblis yang ada di bumi!” Tatapannya sangat tajam dan terlihat dari matanya sangat marah.

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Sky sudah bangun. Langsung mengeluarkan barang-barang yang akan dibawa, tak lama Paman Max terbangun.

“Apa Key sudah tau tentang Ayah kalian?” tanya paman Max keada Sky.

“Sudah, Kek. Tadi malam ku beritahu. Key terlihat sangat terpukul,” jawab Sky.

“Maafkan Kakek baru bisa memberitahukan informasi tentang ayahmu hari ini. Kakek tidak ingin kalian khawatir dan bertindak ceroboh.”

“Aku paham, jangan menyalahkan diri Kakek. Aku dan Key mengucapkan banyak terimakasih atas semua bimbingan Kakek. Tanpa Kakek, kami tidak akan menjadi kuat,” ucap Sky.

“Kakek sudah tua, sudah tidak sanggup lagi bertarung melawan iblis. Ayahmu berpesan sebelum pergi, kalian harus bisa mengalahkan raja iblis. Ingat kata-kata kakek kemarin, kalahkan semua raja iblis yang ada di bumi agar kamu bisa mendapatkan senjata yang kakek maksud.”

“Baik, Kek,” jawab Sky.

“Jaga adikmu, seandainya terjadi sesuatu dengan adikmu, kamu harus siap kehilangan.”

“Akan ku pastikan tidak akan terjadi apa-apa dengan Key!” jawab Sky dengan nada yang tegas.

“Semoga saja apa yang kakek khawatirkan tentang Key, semuanya salah. Peta yang kakek berikan sudah dibawa?”

“Sudah, Kek. Sebentar lagi kami berangkat, jaga diri Kakek. Aku tidak ingin kehilangan orang yang aku sayang lagi.”

Paman Max memegang bahu Sky seraya berkata, “Jangan khawatirkan aku, fokus saja melawan iblis-iblis terkutuk itu.”

“Siap, Kek.”

Sky menghampiri Key yang masih tidur pulas, “BANGUN….” Key berteriak di telinga Key.

Key bangun, langsung duduk tangannya hormat dan berkata, “Siap Ayah!”

Momen lucu tapi juga menyedihkan, “Sadar Key! Siap-siap kita akan segera berangkat,” ucap Sky.

Key keluar dengan wajah yang masih terlihat sedih, mengambil air dan mencuci mukanya. Setelah itu menghampiri Paman Max.

“Aku pamit Kek, jaga diri baik-baik ya Kek. Terimakasih telah merawat kami, aku percaya ayah pasti masih hidup dan kami pasti menemukannya,” ucap Key.

Paman Max mengangguk kemudian tersenyum dengan Key seraya berkata, “Kau yang harusnya menjaga diri, kau kan lemah hahaha… dasar kau membuatku sedih saja!” Paman Max menendang kaki Key

“Aduh….” Ke kesakitan sambil memegang kakinya, setelah itu tersenyum dan mengatakan, “Selamat Tinggal Kek.”

Tak bisa menahan air mata, Paman Max sangat tersentuh saat melihat senyum Key.

Paman Max berseru, “Pergi! Jangan membuatku seperti pria lemah, menangis.”

Sky dan Key berjabat tangan dengan Paman Max, kemudian memulai perjalannya. Sky dan Key haus berjalan kaki, karena Sky belum bisa menggunakan kekuatannya untuk terbang dan berpindah-pindah tempat secepat kilat.

Ada 5 tempat yang harus mereka kunjungi, tempat pertama yang harus mereka taklukkan adalah Kerajaan iblis tanah, kerajaan ini berada di suatu tempat yang sangat jauh.

Untuk sampai di kerajaan iblis tanah, Key dan Sky harus melewati banyak pegunungan, banyak pedesaan, kemudian setelah melewati desa terakhir mereka harus melewati padang pasir yang sangat luas.

Dengan tekad yang kuat mereka memulai petualangannya, petualangan yang sangat mengancam nyawa. Nyawa mereka dipertaruhkan untuk keselamatan umat manusia. Jika mereka gagal manusia akan banyak yang tersesat dan menjadi pengikut iblis. Tuhan menjanjikan neraka bagi pengikut iblis.

“Kak, aku penasaran apa yang dikatakan Kakek pada Kakak waktu di dalam rumah. Ayolah Kak beri tau aku,” Key memohon sampai berlutut di depan Sky.

“Mau berdiri atau ku tendang kepalamu!”

“Aku jamin kau pasti akan cepat tua!” Key menyeringai.

“Apa kamu bilang?!” jawab Sky sembari mengarahkan tinjunya kepada Key.

“Ampun….” Key lari meninggalkan Sky.

“Key, jangan lari kau tidak tau rute jalannya!” teriak Sky ikut berlari menyusul Key.

Key berlari sangat cepat, ditengah hutan lebat Sky tidak melihat Key lagi.

“Key dimana kau?!” teriak Sky sambil menghempaskan vegetasi lebat.

Tiba-tiba dari atas pohon Key melompat seraya berkata, “Kakak….”

Menoleh ke atas, Sky panik karena akan tertimpa badan Key. “Kurang ajar kau Key!”

Key menggerakkan tubuhnya dan langsung memegang pundak Sky menempel di tubuh Sky. “Gendong aku, Ayo kita menuju kerajaan iblis tanah hahaha,” kata Key jarinya menunjuk ke depan.

“Kau ini sudah besar, masih saja seperti anak kecil,” Sky tersenyum.

“Hanya tinggal kakak yang aku punya, aku akan melindungi kakak meski nyawaku dikorbankan,” ucap Key di gendongan Sky.

“Harusnya aku yang berkata seperti itu,” ucap Sky dalam hati.

“Ayo kita habisi semua iblis terkutuk!” Sky berlari sembari menggendong Key.

“Hahaha….” Key tertawa kegirangan.

Sifat dan kelakuan mereka memang angat berbeda, Sky yang dingin dan garang sedangkan Key adalah anak yang humoris dan periang. Mereka saling melengkapi satu dengan lainnya dan yang paling penting mereka saling menyayangi. Bukankah itu yang dinamakan tali persaudaraan?

Sudah jauh mereka berlari, tiba-tiba Sky menghentikan langkah kakinya.

“Ada apa, Kak?” tanya Key.

“Aku merasakan keberadaan iblis, apa kau tidak merasakannya?” tanya balik Sky. Mata Sky melirik ke kanan dan ke kiri.

Key memejamkan matanya sejenak, “Aku merasakannya,” Key turun dari gendongan Sky.

Mereka bersiap, mengeluarkan pedang. Key membawa 2 pedang, pedang yang sekarang ia gunakan adalah pedang milik Paman Max.

“Berdiri di belakangku,” ucap Sky dengan tatapan serius.

“Akhirnya aku mendapatkan mangsa,” suara terdengar dari belakang batu besar.

Tak lama kemudian keluar sesosok iblis dari belakang batu besar itu, badannya sangat kekar, tubuhnya dan wajahnya sama dengan manusia, yang membedakan hanya saja iblis itu memiliki tanduk dan ekor. Senjata yang iblis itu gunakan adalah palu besar.