Takdir benar-benar seolah bermain dengan hidup ku, bagaimana tidak? apa yang selama ini ku jaga dengan baik harus kulepas dengan satu alasan.
"Semua perempuan sama saja, sama sama matre. Tidak ada satupun yang tulus mencintai."
_Dave
"Semua laki laki sama saja, sama-sama buaya. Mereka hanya menginginkan kenikmatan, tanpa ingin memiliki ikatan."
_Jasmin Lutfhi Adam.
Bagaimana jadi nya jika ke dua manusia yang tidak percaya akan cinta di pertemukan? Akan kah kedua nya bersatu, atau masih tetap pada pendirian mereka masing masing?
Sambungan dari novel "MENIKAHI PRIA KEJAM".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon momian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
05
Tepat jam 10 pagi. Jasmin sudah berada di cafe, dimana tempat ia dan Rifqi janjian untuk bertemu.. Menunggu dengan hati yang was - was, inilah yang saat ini Jasmin rasakan. Adakah keajaiban yang datang untuk nya di saat situasi seperti ini? atau adakah seseorang yang bisa berbaik hati yang tiba -tiba datang mengulurkan tangan nya memberikan bantuan tanpa imbalan sedikit pun? sayang, semua itu tidak ada sama sekali. Dimasa sekarang semua serba timbal balik. Jika ingin menerima maka bersiap lah untuk memberi.
Sungguh Jasmin merasa dunia sedang mempermainkan dirinya. Menyerah, tidak mungkin Jasmin lakukan, karna nyawa sang anak sedang di pertaruhkan hari ini.
Jasmin tersadar dari lamunan nya kala Rifqi telah tiba dan langsung duduk di hadapan Jasmin."Maaf nona Jasmin, sudah membuat anda menunggu." Ucap Rifqi sambil memberikan paper bag di hadapan Jasmin.
"Tidak masalah." Ucap Jasmin menyembunyikan rasa gugup nya. "Dan apa ini?" tanya Jasmin melihat paper bag di hadapan nya.
"Itu gaun yang harus anda kenakan nanti malam, nona Jasmin."
"Tapi ..,"
"Maaf tidak ada bantahan sama sekali, jika nona ingin mendapat biaya pengobatan anak anda."
"Baiklah" jawab Jasmin pasrah, karna sungguh ini adalah pilihan terakhir baginya di dalam situasi seperti ini. "Tapi aku punya syarat."
"Apa itu nona?" Tanya Rifqi
"Aku ingin tidak ada satupun orang yang tahu tentang hal ini. Biarlah ini menjadi rahasia kita, agar tidak membuat ku malu di kemudian hari"
"Yakin lah, nona Jasmin rahasia ini akan aman." Ucap Rifqi sambil menyodorkan amplop di hadapan Jasmin.
"Apa ini?" tanya Jasmin lagi.
"Bukalah dan baca peraturan yang tertera di situ."
Jasmin membuka amplop yang berwarna coklat itu, dan mata Jasmin dengan seksama membaca surat perjanjian yang tertera di sebuah kertas, yang berisikan.
Pihak pertama berhak melakukan apa saja kepada pihak ke dua selama jam yang di sepakati berlangsung.
Pihak pertama di larang keras membocorkan rahasia ini, jika di kemudian hari rahasia ini bocor maka pihak ke dua wajib mengembalikan uang dan membayar denda sebesar 10x lipat uang bayaran.
Dan jika pihak ke dua dikemudian hari hamil, maka di wajibkan menggugurkan anak yang ia kandung, tanpa ada bantahan sama sekali, atau denda 10x lipat uang pembayaran.
Dan jika jam yang disepakati telah selesai, diharapkan pihak ke dua jika bertemu dengan pihak pertama, harap tidak saling kenal dan anggap tidak pernah terjadi apa - apa antara mereka.
"Deal." Ucap Jasmin sambil menandatangani surat perjanjian yang ia baca tadi. Menurutnya ini juga menguntungkan karna setelah malam ini, maka mereka di anggap sebagai orang yang tak pernah saling kenal dan tak pernah terjadi apa - apa.
"Baiklah kalau begitu, jam 7 malam tuan saya menunggu anda di hotel xxx."
"Oke"
"Apa ada lagi yang anda ingin pertanyakan?"
"Masalah biaya anak ku? kapan aku bisa mengambil uang nya?"
"Uang operasi anak anda sudah kami bayar lunas dan untuk sisa nya, anda akan mendapatkan bayaran jika sudah melayani tuan kami." Ucap Rifqi lalu pamit dari hadapan Jasmin.
Sungguh Jasmin merasa kasihan dengan dirinya sendiri, apa lagi mendengar Rifqi mengucap kata 'melayani' ohh sungguh ia tak jauh bedanya dengan wanita ja*lang di luar sana.
"Ini yang selama ini kuhindari dan inilah yang aku dapat sekarang." Gumam Jasmin, lalu melirik jam yang ada di pergelangan tangan nya. "Aku harus pulang, Ryan dan Tyas pasti sudah menungguku." Ucap nya lalu bergegas pulang. Sambil membawa paper bag yang Rifqi berikan tadi.
berhubungan yg gak halal tu sarang dosa,berzina tu sarang dosa