MY CEO MY HUSBAND

"Ehem.. ehem. Sepertinya saya harus pergi dulu, Pak Bagas, ada urusan yang harus saya selesaikan," ujar Yohanes lalu berjalan meninggalkan ruangan Bagas dan akan pulang kerumah orang tuanya.

"Davina, tolong lain kali kalau mau masuk keruangan Ayah lapor dulu ke sekretaris Ayah, kamu lihat, kan tadi ada tamu, dan tamu itu sangat penting." tegur Bagas karena tidak suka dengan tindakan Davina yang menerobos masuk.

"Baik, Ayah. Aku minta maaf."

"Tapi aku benar - benar butuh uang itu Ayah, untuk menolong ibu." lalu Davina menjelaskan apa yang di dengar dari dokter menhenai kondisi ibunya pada Ayahnya.

Setelah itu Bagas mengambil buku cek yang ada di dalam brangkasnya dan menyobeknya satu lembar lalu mendatangi nya terlebih dahulu tanpa menulis nominalnya terlebih dahulu.

"Ayah akan memberikan cek ini dan terserah nominal berapa yang akan kamu tuliskan dalam cek ini, tapi dengan satu sayarat."

"Apa syaratnya Ayah?" tanya Davina ingin tahu.

"Menikah dengan pria ini. Pria itu adalah anak dari sahabat Ayah." ujar Bagas sembari memberikan selembar foto.

"Apa maksud Ayah untuk aku menikah dengan pria ini?" tanya Davina lagi sambil melihat foto yang di berikan Ayahnya. Bagi Davina penampilan fisik seseorang tidaklah penting tapi masalah hati lebih penting dari semuanya.Tidak mungkin menikah dengan seorang yang tidak aku kenal sebelumnya.

"Davina tidak mau, Ayah!" Tolak Davina lembut namun tegas dalam ucapannya.

"Kenapa? Karena fisik pria itu?"

"Bukan Ayah, aku masih muda dan aku tidak mengenalnya atau mencintainya," jelas Davina memberika alasan selogis mungkin, umurnya baru 19 tahun, memang di aturan pemerintah di usianya sudah di perbolehkan untuk menikah. Tapi bukan umur saja yang ia pikirkan melainkan cita - citanya, ia ingin sekali menjadi desainer terkenal.

"Baiklah jika kamu tidak mau, Ayah tidak akan memaksa. Tapi yang perlu kau ingat Ayah tidak akan menolongmu sama sekali jika kamu menolak permintaan Ayah ini," ucap Bagas.

"Tega sekali Ayah! Bukan kah Ayah bilang mau membantuku kemarin?! Seru Davina tak terima penolakan dari Ayahnya. Ia sungguh marah menghentakkan kakinya dan pergi dari ruangan Ayahnya. Namun sebelum ia benar - benar pergi dari ruang Ayahnya ia sempat mendengar Ayahnya berucap "Ayah pastikan kamu akan kembali atau kamu mau membiarkan ibumu kesakitan lalu mati."

Ingin rasanya ia menangis sekarang, seseorang yang ia harapkan dapat menolongnya malah mengajukan permintaan yang tidak mungkin bisa ia terima dengan mudah.

"Menikah dengan pria asing?" gumam Davina.

"Jahat sekali Ayah!" Davina terus mengumpat sampai keluar kantor Ayahnya.

Tanpa Davina ketahui, pria yang tadi bersama Ayahnya mendengarkan umpatannya dan mengikuti kemana Davina pergi. Ia sengaja ingin menunggui Davina keluar dan ingin menanyakan beberapa hal.

Kali ini Davina memilih untuk menaiki taksi, agar tidak terlalu sore sampai ke rumah sakit dan terjebak macet.

Tapi sayangnya, dalam perjalanan mengikuti Davina, ponsel Yohanes David Abraham mendapatkan telepon dari papinya.

"Hallo, Pi"

"....."

"Baik, Pi. David kesana sekarang,"

*** Flashback ON ***

Satu minggu yang lalu, California, Amerika Serikat.

Yohanes David Abraham atau yang biasa di panggil David. Mendapatkan ultimatum dari sang Papi. Harus menikah secepatnya dengan wanita yang di piliihkan oleh Papinya karena kedua orang tua nya sudah tidak tahan dengan sikap David yang playboy, setiap hari selalu bergonta ganti wanita. Tentu saja David menolak untuk menikah secepatnya dan menentang keputusan Papinya.

"Pi, aku menolak untuk menikah dengan gadis pilihan Papi," tolak David tegas.

"Jika kamu berani menolak, Papi akan mencoretmu dari surat wasiat dan Papi pastikan kamu tidak akan mendapatkan apa - apa setelah itu dan wanita - wanita mu itu akan berhamburan lari." ancam Leon. Ia ingin putranya berubah tak bermain dengan wanita setiap harinya, walaupun putranya hebat dalam mengelola perusahaan tapi kalau mengelola kehidupan pribadi nya sangat kacau.

Mendengar ancaman Papinya membuat David tidak takut sama sekali. Ia bahkan melawan dan menolak keputusan Papinya itu sehingga membuat Maminya pingsan apalagi mendengar putranya mengatakan tidak ingin menikah.

Dalam perjalanan di rumah sakit. David terus menggenggam tangan Maminya itu, Peerempuan yang telah melahirkan dan membesarkan nya selama ini.

"Mi, cepat sadar yah.." ucap David. Perasaan cemas memikirkan keadaan Maminya.

Dokter yang memeriksa Maminya mengatakan untuk tidak mengatakan hal - hal yang memberatkan pikirannya dan meminta pihak keluarga agar selalu memenuhi segala permintaannya.

"Mi," panggil David, saat melihat Maminya sudah sadar.

"Iya sayang, Mami cuma mau minta satu hal sama kamu, David," pinta Karina.

"Apa, Mi?" tanyanya sambil menggenggam tangan Maminya.

"Turuti keinginan Papimu, jika kamu ingin melihat Mami bahagia," tutur Karina.

"Tapi, Mi...," David ingin sekali menolak tapi mengingat perkataan dokter akhirnya ia menyetujui permintaan Maminya.

Karina pun merasa begitu bahagia setelah mendengar persetujuan dari anaknya.

"David, Papi ingin berbicara denganmu sebentar," panggil Leon. Akhirnya mereka memutuskan untuk berbicara di luar.

"Ada apa, Pi?"

" Tiga hari lagi, kamu harus segera balik ke kota K , urus cabang perusahaan kita yang ada di sana untuk sementara."

"Hah, aku nggak mau, Pi." tolak David jika ia pulang ke kota K, akan sangat sulit bertemu dengan wanita - wanita yang ada di sini.

"Kenapa? Kamu masih ingin bermain di sini? Bukankah kamu sudah menyetujui keinginan Mami kamu?"

"Baiklah Pi, tapi ingat Papi bilang ini hanya sementara." David kembali mengingatkan.

"Iya"

Tanpa David sadari Leon sudah mengatur rencana untuk menjodohkan putranya dengan putri sahabatnya. Ia juga berencana akan pulang ke kota K, untuk menemui sahabatnya Bagas.

*** Flashbcak OFF ***

David saat ini sedang dalam perjalanan menuju rumah ke dua orang tuanya yang ada di kota K. Ia tidak tahu apa yang ingin Ayahnya bahas saat bertemu nanti. Sengaja ia menyamar sebagai Asisten pribadi Ayahnya dan mengaku dengan nama Yohanes untuk memberikan foto palsu kepada Bagas.

Tapi yang David tahu sesuai dengan penyelidikan orang suruhannya, bahwa Bagas hanya memiliki satu orang putri dan dia sudah melihat data tentang putrinya itu. Sangat tidak menarik untuk David dan mukanya juga tidak cantik tidak sesuai dengan kriterianya. Bahkan David sudah mempelajari tentang karakter putri Bagas tersebut bahwa ia tidak suka dengan pria yang jelek makanya ia bisa menyamarkan menjadi Asisten Papinya untuk memberikan foto seorang pria yang jelek agar putri Bagas bisa menolak perjodohannya dan ia bisa kembali ke California untuk bermain dengan wanita - wanitanya.

Hal Yang David lakukan ini sama sekali tidak di ketahui oleh Leon. David bermain rapi untuk menutupi hal ini dari Papinya.

Tapi hal yang membuatnya bingung adalah Bagas mengatakan bahwa gadis yang bekerja di kantornya itu adalah putrinya juga. Apa maksudnya? Ia sama sekali tidak mengerti sehingga membuatnya ingin mengikuti gadis itu dan bertanya kebenarannya.

Jangan lupa like komen dan vote.