Suatu hari, aku memutuskan untuk melakukan healing sendirian menuju kepedesan nenek ku. Diperjalanan Bus kami mengalami kecelakaan dan yah tiba-tiba saja aku terbangun di hutan belantara...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jamag, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana penguasaan desa.
Giliran Iris menjelaskan idenya atas pengamatan desa bersama dengan Selena.
Aku mengusap kepala nya pelan dan tersenyum lembut.
"Iris jangan tegang gitu, aku yakin Iris sangat bisa diandalkan... "
Dia gemetar dan agak khawatir dengan isi dari buku diary nya.
"Ba-baik Tu-tuan... " Ujarnya gugup.
Kemudian dia menunduk diam dan mengela nafas, sebelum mulai bicara.
"Aku akan menjelaskan rincian data dan ide yang ku punya untuk pengamatan didesa... "
Aku mengangguk senang Iris bisa menunjukkan wajah serius nya.
"Baik, berjuanglah Iris ku sayang! " Ujarku mengangkat tangan tinggi.
Dia melihat catatan nya di Buku Diary.
"Pertama saya melihat, alat pertanian yang di gunakan desa... Mereka masih menggunakan kapak cangkul untuk tambang... Itu memakan waktu... Tanah nya juga kurang baik, itu membuat sayuran dan buah yang tumbuh sangat kecil dan mudah mati... Ladang yang bergantung dengan hujan, juga sering membuat banyak bibit mati... Malang sekali... Belum lagi... Waktu... Itu hanya lah bagian kecil dari persawahan dan perkebunan belum dengan Perternakan serta pembudidayaan hasil... Baik tambang dan seni lokal yang tak berkembang dan di dukung... Banyak sekali problem tak selesai...
Dia mengangguk kemudian.
"Kita perlu alat pertanian yang baik, untuk mempercepat perkerjaan para petani, para orang yang berkebun, para penambang dan lain-lain... Kita harus bantu seni lokal, dan hewan ternak yang sehat diperlukan... Cara untuk menjaga awetnya SDA sampai kedatangan Pedagang yang menjemput hasil alam... "
Kemudian dia bersandar di perut ku dan mengela nafasnya.
"Kita bisa menjadi orang yang terlibat dengan semua itu, mendukung perkembangan desa dengan memonopoli semua hasil dari mereka melalui Perusahaan kita... Jadi, kita bangun saja perusahaan kita seperti rencana awal... Dengan melakukan debut pinjaman modal untuk kesejahteraan Warga desa... Kita kemudian buka kedai menjual hal-hal yang diperlukan... Dengan begitu, kita dapat semua nya... "
Aku menepuk tangan ku dan mulai ingin menangis.
"Ternyata, Iris beneran berkembang... Hiks, aku jadi sedih... Tak bisa melihat Iris mengamati desa dengan wajah nya yang serius seperti cara bicara yang epic tadi... "
Aku mengelap air mata dan mengepalkan tangan.
"Akan ku kuasai desa ini dengan ekonomi! "
Fathic menjadi sangat khawatir.
"Yah, aku tak peduli desa hancur aku tak peduli tapi kenapa rasa nya agak merinding ya? " Ujarnya dihati.
Sementara itu...
Aku sedang menyusun barang yang aku mau beli di papan Shopee. Yah, aku telah membeli beberapa barang dan memasukkan nya ke keranjang.
Menyusun strategi kemudian, untuk menjadi Penguasa uang di desa ini.
++++
Esok harinya, dengan izin dari Lord kami mendapatkan tanah Luas kosong.
"Ini beneran luas banget, apa ga masalah seluruh area ini akan dijadikan sekolah... "
Dia menatapku dengan senyuman lebar.
"Tentu saja, siapa yang tak mau warga nya jadi cerdas ? "
Aku mengulurkan tangan padanya dengan senyuman.
"Kalo begitu Terima kasih Lord, dengan ini kami bisa memulai membuka sekolah... "
"Kalian bilang ada bayaran untuk mereka yang mau belajar, apa itu mahal? "
Aku menjawab nya.
"Tidak sama sekali... Untuk buku saja yang cukup mengorek kantung... Tapi yah, itu tidak dilakukan mendadak kok... Melainkan perlahan dengan bayaran bahkan bisa di angsur... "
"Aku berharap banyak padamu, Tuan... " Ujarnya menjabat tanganku.
++++
Aku menatap tanah kosong itu dan mulai merenung.
"Kita sudah punya lahan, nanti akan kita bangun sampai saat itu kita menggunakan gudang biasa... "
Rachel mendekat kearahku dan mengarahkan tangannya.
"Kau bisa mengandalkan aku tuan, apa seperti ini gambaran dari sekolah yang ada dikepala mu? " Ujarnya menyentuh tangan ku dan seketika sihir muncul di tanah.
Tiba-tiba saja sebuah bangun besar muncul, seperti masion besar yang mewah.
"Kau, berbuat sesuatu yang luar biasa Rachel... " Ujarku ternganga melihat Masion raksasa dihadapanku sekarang.
Dia menyentuh dadanya dan berkata dengan wajah memerah malu.
"Sering-sering lah mengandalkan ku Tuan... Aku adalah budak mu lo, kau bisa minta bantuan apapun padaku... "
Aku memerah melihat dia seperti itu.
"I-iya! " Ujarku menyembunyikan pandangan darinya dengan wajah memerah merona.
Yang lain menatap kami dengan wajah cemberut kecuali Fathic dan Lord yang memandang dengan datar.
++++
