MY CEO MY HUSBAND
Di malam hari yang gelap di tambah dengan derasnya hujan dan suara guntur yang menggelegar, tidak dapat menghentikkan langkah kaki seorang gadis yang memiliki tujuan untuk menyelamatkan nyawa Ibunya. Tadi sore Ibunya di larikan ke Rumah sakit karena tiba - tiba pingsan pada saat sedang bekerja di toko kue.
Gadis itu terus berlari menuju ke arah komplek perumahan elite. Ketika ia sudah sampai di depan rumah yang di tujunya ia langsung mengetuk pintu dengan keras berharap agar pintu tersebut segera dibukakan.
"Ayah....Ayah...." teriak gadis itu dengan suara tinggi.
Tak butuh waktu lama pintu pun terbuka dan nampak seorang wanita paruh baya yang keluar dari balik pintu itu.
"Ada apa kamu kemari, Davina?" tanya wanita itu dengan tatapan sinis.
Wanita itu adalah istri pertama dari Ayahnya, yang bernama Laras.Tanpa menjawab pertanyaan dari wanita itu, Davina mulai kembali menanyakan keberadaan Ayahnya.
"Ayah, ada dimana, Bibi? Aku ingin bertemu dengan nya sekarang." Ucap Davina sedikit panik. Ya..., Davina tidak mau memanggil ibu tirinya dengan sebutan ibu walaupun dari kecil Ayahnya sering menyuruh Davina untuk memanggil Laras dengan sebutan 'Ibu' tapi tak pernah ia lakukan.
"Dia...."
Sebelum Laras menyelesaikan ucapannya, Ayah Davina sudah keluar dan berkata "Ada apa kamu kemari?" tanya Bagas heran dengan kedatangan putri keduanya.
Ibu Davina, Vera merupakan istri kedua dari Bagas. Alasan Bagas menikah dengan Vera karena ingin memiliki anak laki - laki tapi sayangnya takdir berkehendak lain yang lahir dari rahim Vera adalah anak perempuan yaitu Davina Aurellia.
Setelah Davina berusia 7 tahun, Bagas menceraikan Vera karena desakan dari istri pertamanya Laras, Karena pada waktu itu Laras sedang hamil anak kedua mereka yang dinyatakan dokter berjenis kelamin laki - laki.
Waktu itu walaupun masih kecil, Davina kecil sudah mengetahui apa yang telah terjadi dengan kedua orang tuanya. Jadi semenjak ibu Davina berpisah dengan Ayahnya dia tidak pernah menanyakan Ayahnya lagi. Karena ia tahu jika menanyakan keberadaan Ayahnya, hanya akan membuat ibunya kembali bersedih.
"Aku hanya ingin meminjam uang 500 juta, Ayah" ujar Davina langsung.
"Apa?!" ucap ibu Laras yang langsung mendorong Davina sehingga membuat Davina kehilangan keseimbangan dan terjatuh.
Melihat Davina yang di dorong istrinya membuat Bagas merasa iba, bagaiman pun selama 12 tahun bercerai dengan Vera. Bagas tak pernah sekalipun mengunjungi Davina dan menafkahinya.
"Katakan untuk apa kamu perlu uang sebanyak itu?" tanya Bagas penasaran karena selama berpisah dengan Vera. Mantan istrinya sama sekali tidak pernah menuntut apapun.
"Untuk ibu." jawab Davina sambil terisak. ia tidak mampu melanjutkan kata - katanya karena teringat dengan perkataan dokter tentang kondisi ibunya.
"Apa yang terjadi dengan ibumu?" tanya Bara lagi.
"Ibu di diagnosa oleh dokter terkena gagal ginjal sehingga ibu harus segera melakukan transplantasi ginjal untuk menyelamatkan nyawanya, Yah" jawab Davina tentang kondisi ibunya.
"Baiklah, Ayah akan membantumu. Dan datanglah besok ke kantor Ayah." ucap Bagas datar.
"Apa, Mas?! Kamu mau membantu wanita itu!" teriak Laras merasa tidak terima dengan ucapan suaminya.
"Sudahlah Laras..., aku sudah putuskan akan membantu Davina"
"Aku tidak terima!!" teriak Laras yang ingin menyerang Davina lagi tapi dengan sigap Bagas menahannya dan mencekal pergelangan istrinya itu.
"Hentikan Laras!!!" bentak Bagas.
"Davina lebih baik kamu pulang sekarang!" seru Bagas yang tidak ingin Laras mencelakai Davina lebih jauh.
"Baik Ayah, Aku akan pulang dulu. Besok pagi aku akan langsung ke kantor Ayah" ucap Davina sambil tersenyum tipis. dan langsung meninggalkan rumah ayahnya tersebut.
Kini perasaan Davina sedikit lega setelah mendengar ucapan Ayahnya, Setidaknya ia punya harapan untuk menyelamatkan nyawa ibunya. ia sungguh tidak tahu harus mencari pertolongan kemana lagi selain Ayahnya. Karena ia tidak mengenal dengan keluarga ibunya.
Sekarang tujuannya adalah kembali ke Rumah Sakit dan menemui ibunya.
Setelah kepergian Davina dari rumahnya, Bagas langsung mengajak Laras untuk masuk kedalam rumah. Dengan emosi yang masih meluap - luap Laras memarahi tindakan suaminya.
"Mas, Aku tidak mau kamu membantu Davina," ucap Laras dengan nada suara yang terdengar kesal. Laras berharap agar suaminya itu bisa merubah keputusannya.
"Tidak! Aku tidak akan pernah mengubah keputusanku, Laras" tegas Bagas. Karena ia memiliki alasan sendiri melakukan ini.
"Apa alasanmu melakukan ini, Mas? Apakah kamu masih mencintai Vera?" tanya Laras
yang menatap leakat suaminya. ia yakin ada alasan tersendiri.
"Bukan karena aku masih mencintai Vera," jawab Bagas. Bahkan Bagas sama sekali tidak pernah mencintai Vera. Karena ia menikahi Vera karena ingin memiliki anak laki - laki untuk menjadikan anak itu sebagai penerus perusahaannya.
"Terus apa alasannya, Mas? Cepat kasih tahu, Mas?" desak Laras tak sabar.
"Kamu masih ingat dengan Leon. Pemilik Daehan Grup? ," tanya Bagas sambil menyandarkan tubuhnya di kepala rannjang.
"iya aku masih ingat. Dia adalah sahabat, Mas Bagas yang telah membantu Mas yang hampir bangkrut 10 tahun yang lalu" jawab Laras
"Ya, Karena satu minggu yang lalu Leon datang menemuiku dengan sebuah permintaan yang aneh?"
"Lalu apa permintaan Mas Leon itu?" tanya Laras penasaran karena suaminya mengatakan permintaan yang aneh.
"Leon, meminta salah satu putriku untuk di nikahkan dengan anak tunggalnya, yaitu David," jawab Bagas tak bersemangat.
"Hah? Benarkah? Tapi maksudnya salah satu putri kita itu apa, Mas? Bukannya putri kita itu cuma satu yaitu Clara." ucap Laras yang tidak percaya dengan apa yang di dengarnya, Suatu keberuntungan bukan jika menjadi besan orang kaya.
"Iya, itu benar. Karena Leon tahu kalau Mas memiliki dua orang putri bukan satu orang. dan dia tahu tentang Mas yang memiliki putri bernama Clara dan Davina. waktu itu Leon memberikanku waktu selama satu minggu untuk memikirkannya dan memberikan jawaban secepat mungkin."
"Kenapa Mas tidak langsung menyetujuinya?"
"Laras, yang menikah itu bukan Aku, jadi saya tidak bisa mengambil keputusan," jelas Bagas memberikan pengertian pada istrinya. Bagaimanapun ia tak ingin memaksa putrinya apalagi umur anaknya tergolong masih muda. Tapi mengingat janjinya pada Leon, Mau tidak mau Bagas harus merelakkan salah satu putrinya. Walaupun Bagas tak pernah mencintai Vera, tapi Bagas menyayangi Davina sebagai putrinya.
"Kalau begitu suruh Clara saja untuk menikah dengan anaknya Mas Leon. Pasti putranya sangat tampan seperti Mas Leon," ujar Laras yang sudah membayangkan jika putrinya menikah dengan pewaris Daehan Group, hidupnya pasti tidak akan pernah susah.
"Kamu yakin jika Clara, Mau?". Jawab Bagas penasaran.
"Sangat yakin, Mas?"
Kemudian Bagas mengambil sebuah amplop yang berada di laci, lalu mengambil selembar foto dan memberikan foto itu kepada istrinya.
"Foto siapa ini, Mas? tanya Laras yang sedang memperhatikan foto yang sedang di pegangnya.
"David. Anaknya Leon" jawab Bagas.
Terima kasih sudah membaca. Maaf kalau masih banyak typho.
Jangan lupa like komen dan vote.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Bilqish Alatas Aruan
masih mengikuti ya Thor 😊
2023-02-08
0
Ribka Liu Talita
bias ku lucu bingit thor😂
2022-05-29
1
Novianti Ratnasari
gigi nya kno bang, dimakan tikus ya😂😂😂😂
2022-04-14
1