NovelToon NovelToon
The Mafia And My Life

The Mafia And My Life

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa-Percintaan bebas
Popularitas:4M
Nilai: 4.6
Nama Author: Oming32

Emily Gabriella Putri seorang gadis cantik berumur 25 th terpaksa harus bersandiwara menggantikan saudari kembarnya Emilia Karmila menjadi tahanan seorang mafia,karena telah melukai adik seorang mafia berkuasa bernama Albert wheeler.
Emily akan berusaha kuat untuk melindungi keluarganya.

Dan bagaimana perasaan Emily ketika mengetahui jika seseorang yang ia cintai adalah seseorang yang telah membuat ia merasa terpuruk selama 5 tahun lama nya.

“Tidak mungkin..laki-laki itu tidak mungkin Albert”gumam Emily dalam hati

Penasaran?
Yuk mampir

Selamat berhalu ria!!!!!!!!

Selamat berhalu ria

MOHON MAAF UNTUK KETIDAKNYAMANAN KALIAN DALAM MEMBACA CERITA INI. KARYAKU YANG INI MASIH DALAM PROSES REVISI PERBAB, GUNA MENYEMPURNAKAN TATA BAHASA MAUPUN TANDA BACANYA YANG MASIH SANGAT BERANTAKAN. BAGI KAIAN YANG SUDAH MEMBACA, MOHON MAAF JIKA TERGANGGU DENGAN NOTIF UPDATENYA. JIKA BERKENAN, KALIAN BISA MEMBACA ULANG.

TERIMA KASIH UNTUK PENGERTIANNYA
HAPPY READING🫶🏻

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Oming32, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5

“Ampun katamu?” ucap Albert yang semakin emosi karena dengan mudahnya wanita ini memohon ampun.

#FLASHBACK ON

“Apaaa??” teriak Albert setelah mendapatkan telepon dari salah satu anak buahnya. Memberi kabar perihal sang adik yang mendapat luka tembakan dari seseorang.

Kepalang panik, mimik wajah Albert menggambarkan dengan bagaimana khawatir ia saat ini “Dimana kalian sekarang?”

“Baiklah aku akan segera kesana!” Albert menutup sambungan Telpun nya dan langsung bergegas ke rumah sakit. Tempat dimana sang adik tengah ditangani oleh seorang dokter.

Diluar sana sang sekretaris telah menunggu dengan sigap. Tak lupa menyiapkan kendaraan untuk membawa tuannya pergi ke rumah sakit. Sebelum Albert, dirinya telah mendapat kabar lebih dulu. Itulah mengapa ia telah siap berada di depan pintu.

“Clifton kau selidiki siapa yang telah berani menembak adikku!” perintah Albert sembari masuk ke dalam mobil.

“Baik tuan”

Keduanya masuk ke dalam mobil, lantas dibawa melaju kencang mobil sedan hitam menuju rumah sakit. Beruntung jalanan tidaklah begitu ramai, sehingga mereka dapat sampai dengan cepat.

Sesampainya dirumah sakit, Albert lantas berlari panik menuju ruangan yang sudah di sediakan khusus hanya untuk keluarga wheeler. Menyusuri setiap lorong, tanpa memperdulikan siapapun.

Sedangkan didalam ruangan, seorang pria dengan seragam dokternya, tengah sibuk menangani sang pasien. Dialah Dion, yang tak lain adalah sahabat dari Albert , tengah berusaha mengeluarkan peluru yang bersarang di dada sebelah kiri sang adik.

“Dimana adikku?” Tanya Albert dengan nafas tersengal-sengal. Menatap satu persatu manusia yang ada disana.

“Didalam tuan, sedang ditangani oleh dokter Dion”kata salah satu anak buah yang menjaga adiknya

Tanpa basa basi, Albert mendaratkan satu pukulan keras pada wajah anak buahnya. Bengis, bak banteng didalam arena, matanya telah mendelik marah kepada mereka yang dibayar untuk menjaga sang adik.

Menggema teriakan Albert disana, melampiaskan kemarahan “KALIAN, MENJAGA SATU ORANG SAJA TIDAK BECUS!”

“Ma-maafkan kami tuan. kami benar-benar kecolongan” tergagap, gemetar lutut anak buahnya yang lain, dibuat oleh Albert. Bagaimana tidak, konsekuensi yang akan mereka terima telah di depan mata. Seorang Albert tidak akan membiarkan mereka lolos, setelah gagal dalam tugasnya. Contoh kecilnya, mereka bisa saja kehilangan salah satu anggota tubuhnya, setelah ini. Bagi Albert, hukuman yang diterima akan setimpal dengan upah yang dibayarkan.

“Damian, Dannis kalian berikan hukuman yang pantas, untuk mereka yang gagal dalam menjalankan tugas! Pastikan mereka mengingat hukuman itu, agar bekerja lebih baik lagi!.” Titah Albert kepada dua orang pria yang baru saja tiba di tempat itu. Tanpa perlu menoleh, Albert tahu betul siapa yang datang, hanya dengan indra penciumannya. Tak hanyal, ia dijuluki sebagai Hiu pembunuh.

“Hey, kenapa terburu-buru brother?” sahut pria dengan gayanya yang santai, juga tengil.

Dannis Alexander, dialah satu-satunya pria yang berani menistakan Albert. Bukan tanpa alasan, keberanian itu ada sebab dirinya memegang satu kartu AS milik Albert. Yaitu sebuah rekaman yang memperlihatkan seorang Albert bermain solo, didalam kamarnya. Tangan jahilnya sengaja meletakkan kamera tepat di salah satu sudut kamar Albert dan membuahkan hasil, berupa sebuah rekaman aib.

“Baiklah, dengan senang hati aku akan melakukannya AL.”sahut pria disamping Dannis.

Damian Vernandez, si manusia psikopat yang selalu haus akan jeritan manusia. Jika biasa nya dia lebih banyak diam saat momen biasa, beda hal nya jika menyangkut tentang nyawa. Akan sangat bersemangat jika diperintahkan untuk mengeksekusi. Layaknya seekor anjing pemburu, dia akan berlari dengan brutal ketika rantai nya dilepas oleh sang pemilik.

Sontak, mereka yang gagal dalam tugasnya, gemetar hebat. Merinding sekujur tubuhnya dengan keringat dingin yang membasahi wajah.

“Tapi ingat, jangan sampai kau membunuh mereka Damian! Cukup kau ambil satu jari, dari mereka.” Imbuh Albert, sahabatnya harus diingatkan dengan tegas.

Dan lihat, Damian memperlihatkan raut wajah kecewanya tatkala diberi sebuah peringatan “Baiklah, satu jari pun tidak masalah”

“Aku tidak yakin kau hanya akan mengambil satu jari mereka.” Timpal Dannis.

“Dannis cari tahu siapa yang telah menembak adikku!” perintahnya untuk Dannis, yang langsung dijawab dengan satu kali anggukan kepala oleh empunya.

“Dalam 15 menit, kau akan mendapatkan informasi itu.”

“15 menit? Bukankah itu waktu yang cukup lama, hanya untuk meretas kamera hotel? Apakah keahlian seorang Dannis menurun?” remeh Albert

“Heii bung, kau menghinaku?” protes Dannis yang tidak terima dirinya diremehkan. Tatapannya berubah kesal.

“5 menit, datanya akan aku kirim ke emailmu” imbuh Dannis, bergegas membuka laptopnya ditempat itu juga. Sontak mimik wajah begitu serius dengan rahang mengetat. Bergerak lincah jarinya menekan papan keyboard, hingga terdengar sedikit berisik.

5 menit, Dannis menepati perkataannya, bertepatan dengan notifikasi yang masuk kedalam ponsel milik Albert.

Tersenyum miring, Albert rogoh ponselnya dari dalam saku dan membuka notifikasi itu dengan cepat. Satu rekaman video yang diambil dari kamera pengawas, ditampilkan pada layar benda kotak itu. Menggeram, rahang tegas Albert mengeras pun kedua tangannya telah mencengkram ponsel malang itu.

“Bajingan gila! Wanita itu, benar-benar tidak tahu diri.” Semakin geram, tatkala Albert tahu siapa dalang dari aksi penembakan itu. Memburu nafasnya menahan amarah yang siap meledak. Ditatap sang sekretaris, bersiap untuk memberi perintah.

“Clifton, kau cari perempuan j*lang itu! Seret dia ke hadapanku secepatnya! ” titah Albert kepada Clifton.

“Baik tuan” balas Clifton, yang langsung bergegas pergi untuk menjalankan tugas dari tuannya.

#FLASHBACK OFF

Bersambung..

1
Astuti Tuti
Lumayan
Yati Nurhayati
Luar biasa
Sela mrsl
hmm
Wy Ky
keren
Hera Wati aja
ceritanya ga jls bgt
Nurfadzlin Jefry
Luar biasa
Nona Aw
bodoh
Jennifer Jatam
Biasa
Jennifer Jatam
Luar biasa
Komariyah
Kecewa
Komariyah
Buruk
Rini Utya
akhirnya ketemu cerita ini....
Rini Utya
kayaknya ini novel yg kucari"deh,dulu nggk sampek tamat mbacanya,
Mariyah
bagus ceritanya 👍
Mariyah
🤣🤣
Araaa
mmn
DWI
oalahhh...moso Yo si penghianat ga bisa d ketahui sih thorr...padahal kn tempat nya Albert kn seorang yg tangguh . Hem ...bikin greget bacanya.
DWI
masa seorang mafia ,Albert tidak peka sih thorr dgn keadaan. bikin greget tau Thor.....
DWI
ih dramanya dramanya lama thorrr...masa seorang mafia tidak tau kalau yg mbohonginya Jastin .Hem...
cella_cuteee
mafia be lo on
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!