kisah ini menceritakan tentang gadis kecil yang menjadi bayang bayang sodara kembarnya , yahh gadis itu bernama Alesya Devina Pranciko ,sejak kecil dia selalu menjadi tameng kakanya yg memiliki imun tubuh lemah , semua orang hanya memperdulikan Layla Vikana Pranciko dan melupakan kehadiran Alesya..
akankah kebahagiaan berpihak kepada Alesya !?
mungkinkah Alesya bertemu Arkana lalu bahagia ,atau sebaliknya !?
apakah Arkana penyelamat hidup alesya ?!
akankah alesya membalas segala perbuatan jahat keluarganya !?
yukk simak ceritanya ,ini sangat seru dan menarik , banyak ketegangan didalamnya ,komplik ,percintaan yg sangat menggemaskan 👉
selamat membaca ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ARSYAKAYLA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
keras kepala
**
"Katanya mau nganter gw pulang,kan ? Ayok jalan " ucap alesya memecahkan keheningan .
"iya " arkana tersenyum lembut , seolah tidak ada yang terjadi.
Arkana melepaskan jaket yang sedang ia pakai , kemudian ia memakaikan jaket itu ke tubuh alesya .
"angin "
Alesya yang hendak menolak tutup mulut , tidak berani membantah arkana .
Bahkan saat arkana memakaikan helm , alesya hanya diam dengan patuh .
"ayok " arkana menaiki motor
"Bisa naiknya ? "
Alesya mengerjap, tangannya terangkat hendak membuka helm yang sudah terpasang di kepalanya , namun suara arkana menghentikan pergerakannya .
"pake , ayok , lesa."
Alesya menghela nafas , arkana terlalu melindunginya .
Dan tindakan arkana terlalu lembut , membuat alesya tidak tega menolaknya .
"iya " ujar alesya lirih
"pegangan " ujar arkana setelah alesya duduk di belakang.
"udah " alesya memegang tas gendong arkana dengan erat
Arkana yang melihat raut wajah alesya dari kaca spionnya, terkekeh geli , wajah alesya terlihat sangat begitu lucu , apalagi wajahnya yang memerah bagaikan tomat huh sangat menggemaskan.
Tak ingin terus menggoda alesya , arkana langsung saja melajukan kuda besi nya dengan kecepatan pelan , ia tak ingin moment kebersamaan dengan alesya cepat berlalu .
Setengah jam perjalanan , mereka akhirnya tiba di rumah alesya.
Alesya turun dari motor , ia tampak kesusahan saat hendak melepaskan pengait helm .
Arkana tak bisa menahan tawa , sembari tertawa kecil , arkana membatu melepaskan helm dari kepala alesya .
"Makasih " ujar alesya dengan wajah memerah
"sebentar " ucap arkana sambil merapihkan rambut alesya bagian depannya " rambutnya berantakan "
Semakin memerah saja wajah alesya , ahh arkana nya ini sangat manis mampu membuat alesya salah tingkah .
"G-Gue masuk , lo gk mau mampir dulu ? "
Arkana menggeleng , "aku ada urusan " tolaknya lembut arkana
Alesya menganguk paham ," kalah gitu gw masuk dulu yah , makasih udah mau nganterin gw pulang ,ar "
"iya ,gih masuk istirahat yah " ucap arkana sembari mengusap lembut kepala alesya .
Alesya menganguk, ia memasuki gerbang yang sudah di buka oleh pegawai laki-laki
"sekali lagi makasih , ar " ujar alesya sembari berlari kecil .
"iya, jangan lari-lari lesa nanti jatoh " ucap khawatir arkana
Arkana tersenyum , saat melihat alesya sudah tidak terlihat , barulah arkana berlalu pergi dari sana.
Alesya menarik nafasnya kasar ,ia terasa berat melangkahkan kaki nya hendak memasuki rumah yang sudah ia tinggali sejak kecil .
Alesya ingin berlari pergi , namun alesya tak sanggup .
Alesya terluka , namun lebih memilih memeluk luka itu sendiri dibandingkan berlari pergi meninggalkan semua lukanya .
Dengan lesu alesya melangkah masuk , keningnya berkerut saat melihat keadaan rumah yang tampak sepi .
Mengedihkan bahunya tak acuh ,alesya berjalan menaiki tangga , menuju kamar milik ya .
"capek banget " alesya menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang , berguling -gulung disana sejenak , kemudian kembali terduduk dengan wajah lesu .
"Mending mandi dulu " gumam alesya merasa tak nyaman dengan badannya yang berkeringat.
Alesya berjalan gontai menuju kamar mandi , dua puluh menit kemudian alesya keluar dengan pakaian santai.
Alesya menggunakan kaos big size serta celana pendek di atas lututnya , penampilan alesya terlihat cantik , kulitnya pahanya yang mulus terlihat jelas .
Setelahnya alesya keluar dari kamarnya , perutnya terasa lapar sekali .
"non , alesya ? " bi mimin tersentak kaget saat melihat kedatangan alesya di dapur , ia menghentikan pekerjaannya sejenak , menunduk pada alesya dengan sopan .
"ada ,apa non "
"alesya lapar ,bi " banyak yang tidak tahu , jika alesya selalu menyebut namanya sendiri saat berbicara .
"Bibi belum masak non , atau mau bibi buatkan nasi goreng kesukaan non alesya ? Tawar bi mimin sembari menatap alesya lekat . Bi mimin sangat menyayangi anak bungsu majikannya ini .
"boleh " alesya menganguk dengan senyum merekah di wajahnya .
"udangnya sedikit di banyakin yah bi " sambung alesya .
"siap ,non ! Tunggu sebentar yah bibi buatkan sekarang juga "
" makasih bi., alesya tunggu di depan yah , alesya mau makan sambil nonton . "
" siap non , nanti bibi antar kesana " jawab bi mimin .
Alesya terseyum tipis , ia mengambil air dingin dari kulkas , kemudian berlalu pergi .
"aduh ! " alesya melangkah mundur , ia terkejut saat tubuhnya menabrak seseorang.
"Maaf " ujar alesya tanpa menatap orang yang baru saja di tabraknya .
"gapapa ,gw yang salah karena gak lihat jalan " pemuda manis di depan alesya tersenyum tipis , ia mengusap lehernya dengan canggung.
"BTW , lo siapa ? " rey ,pemuda itu menatap alesya dengan rasa ingin tahu .
Alesya yang mendengar suara asing sontak mendongak , setelahnya ia menganguk samar . Alesya kenal siapa orang yang ada di depannya saat ini , hanya sebatas kenal , alesya pernah tidak sengaja bertemu dengan rey beberapa kali .
Dan yang alesya tahu , rey bersahabat dekat dengan abang nya .
Alesya tak ingin berhubungan dengan orang terdekat akso . Alesya mengangguk kepada rey kemudian ia berlalu pergi begitu saja meninggalkan rey yang sedari tadi mematung tak bergerak .
rey tersadar " tunggu " rey menyusul alesya
rey begitu amat penasaran dengan gadis imut yang baru dirinya temui di dalam rumah akso .
"Lo siapanya ,akso "
Alesya menghela nafas pelan.
"bukan siapa-siapa "
Rey menatap alesya begitu lekat , ia tak percaya dengan pengakuan alesya baru saja
"bohong , lo adiknya akso ,kan ? " rey menggeleng setelahnya .
"akso cuman punya satu adik, atau jangan-jangan lo adik sepupunya akso ? " tanya rey
"bukan !" sanggah alesya tajam
"saya cuman anak pembantu , permisi tuan " ucap alesya dan berlalu pergi begitu saja
Rey menatap punggung alesya dengan bingung , anak pembantu ? Sejak kapan anak pembantu se imut itu ? Rey sama sekali tidak percaya , penampilan alesya tidak menunjukan itu deh ?
"gw gak percaya , lo siapa ? Tanya rey sedikit keras .
Alesya menghentikan langkahnya ," hanya anak pembantu yang menumpang tinggal disini , itu saja . Tidak mungkin saya memiliki hubungan dengan keluarga Pransiko." bantah alesya dengan sedikit penekanan .
"Tapi.... "
"Non alesya ini makanannya sudah siap non , mau makan dimana non ?"
Suara bi mimin membuat suasana menjadi tegang , alesya menatap bi mimin dengan helaan nafas lesu , serta rey menatap bi mimin dengan mata terbelalak.
"alesya makan di kamar ajh bi , makasih " alesya mengambil nampan di tangan bi mimin , kemudian tanpa memperdulikan kehadiran rey yang sedikit siksaksok , ia berlalu pergi begitu saja tanpa menatap rey .
Rey berdiri mematung , ia menatap alesya yang sudah menghilang di telan pintu kamar dengan linglung.
"sial ! Gw harus tanya sama akso ,bisa-bisanya akso menyembunyikn wanita se imut itu dirumahnya ! " gumam rey menggebu-gebu.
Ia mengurungkan niatnya yang hendak mengambil makanan dengan langkah ngontai ia melangkah kembali menuju kamar akso .
Brak !
" Rey ! Lo mau bikin gw jantungan hah ? " zidan yang tengah tertidur terlonjak kaget , ia melempar stik vs yang tengah di mainkannya kedepan muka rey .
Rey hanya mengaduh sebentar , kemudian dengan semangat berjalan menuju akso .
" Gw gak tau di rumah lo itu ada gadis menggemaskan dan juga imut , akso !" ujar rey semangat .
Akso yang awalnya abai mulai terusik oleh pembicaraan rey , ia duduk dengan tegak , kemudian menatap rey dengan tatapan tajam .
"maksud ,lo ? "
*alesya kalau kamu gk mau sama arkana ,biar author ajh yang maju , idaman gw banget itu arkana 😍😍😍 aaaa tolong author di buat gila dengan perlakuan lembut arkana kepada alesya 🤧🤧
buat alesya sukses thor n gak butuh keluarganya. malah lebih sukses dr keluarganya