Ibu Susu Untuk Mikhayla

"Baru pulang kamu?" tanya bu Rita dan diangguki Raya pelan.

"Tuh piring udah numpuk di belakang, jemuran belum di angkat sama baju sekolah Marsya belum di cuci,Lusa dia mau pake'" perintah bu Rita

"Nanti ya bu,saya mau mandi dulu"

"Berani ngebantah ya kamu sekarang!"

"Bukan gitu bu,saya benaran gerah tadi macet di jalan"

"Terus kamu mau biarin kerjaan rumah terbengkalai, mentang-mentang kamu kerja di luar sekarang udah berani melawan ya!"

"Bu,,, apa-apaan sih,mbak Raya baru pulang bu udah di ocehin"bela Angga

"Kamu jangan ikut campur dia ini cuma cari alasan aja biar nggak ngerjain pekerjaan rumah"

"Bukan gitu bu tapi-"

"Tapi apa?" betak bu Rita

"Assalamualaikum bu" ucap Fadil yang baru pulang membawa Yuni.

"Waalaikumsalam he ada Yuni, astaga mimpi apa ibu semalam kamu datang ke sini Yun?"tanya bu Rita sambil memeluk sang menantu sedangkan Raya menatap tajam pada perempuan yang bergelayut manja di lengan sang suami sedangkan sang mertua senyam-senyum sendiri.

"Ibu sehat?"tanya Yuni

"Alhamdulillah sehat,kamu makin cantik aja deh Yun, pantesan Fadil tergila-gila dan nggak bisa lupain kamu"

"Ibu bisa saja deh,oh ya ini bu saya bawakan bika Ambon kesukaan ibu"

"Wah masih ingat saja kamu kesukaan ibu ya Yun,ini yang buat ibu sangat setuju kalau kamu yang jadi istri Fadil bukan malah dia" Sindir bu Rita membuat hati Raya sakit.

"Di mana bu,ajak Marsya dia juga suka kan sama bika Ambon"

"Iya Yun, makasih ya,kamu duduk aja dulu,ibu ke belakang ya,Raya buatin minum untuk Yuni jangan diam saja kamu di situ, nggak sopan banget!" ketus bu Rita

Raya bukan nya ikut ke belakang tapi malah berjalan ke arah kamar nya membuat Bu Rita bertambah kesal.

"Raya" pekik nya

"Bu.... nggak seharusnya mbak Raya yang buat minuman" ujar Angga

"Kamu tau apa Ngga,Yuni ini juga istri mas mu meskipun istri ke dua" jelas Bu Rita membuat Raya dan Angga kaget mendengar nya sedangkan Yuni tersenyum bangga.

Raya masuk kedalam kamar lalu menutup pintu nya dan menangis.

"Kalian nggak punya hati,buat kamu mas nanti kamu akan menyesal sudah menyia-nyiakan mbak Raya" ujar Angga segera pergi.

"Yun,maafin Angga ya kamu duduk dulu biar ibu buatkan minuman dingin untuk kalian pasti kalian haus sekali ya"

"Makasih ya bu"

"Sama-sama tunggu ya"

****

Haris terbangun melihat kearah jam dinding sudah pukul delapan malam ternyata dia sudah tertidur satu jam di lirik nya sang buah hati juga ikut tertidur di sebelah nya,Haris bangkit menuju dapur untuk memanaskan stock ASI agar Mikhayla bisa minum Asi dan pindah ke dalam kamar.

"Jam segini dia juga belum pulang"gumam Haris sambil menghela nafas kasar,entah rumah tangga seperti apa yang sedang dia jalani saat ini dan entah sampai kapan dia bisa bertahan dalam situasi seperti ini.

Setelah selesai dengan pekerjaan nya Haris segera memindahkan Mikhayla ke dalam kamar dan mengganti popok bayi mungil itu lalu memberikan Mikhayla susu agar dia bisa tidur nyenyak lagi,Haris sangat beruntung karena bayi mungil nya ini tidak pernah rewel malam hari.

****

Raya sengaja mengunci pintu kamarnya dia tidak ingin di ganggu malam ini hati nya benar-benar sakit mendengar gelak tawa dari luar sana.

Mertua nya benar-benar kelewatan membiarkan madu nya masuk kedalam rumah tanpa memperdulikan perasaan nya.

"Nginap di sini saja Yun,kamar tamu kan ada"

"Rencana nya sih gitu bu,tapi terserah mas Fadil aja mau di sini atau di rumah saya"

"Sesekali di sini nggak masalah Yun, nggak akan ada yang ganggu"

"Gimana mas,,di sini atau di rumah?" tanya Yuni dengan tersenyum genit

"Terserah kamu"

"Di sini aja nggak papa juga mas nanti aku bisa pelan kan suara kok" ujar Yuni manja

"Ibu maklum kok kalian pengantin baru, nggak akan ada yang larang" ucap bu Rita terkekeh kecil.