zahra seorang wanita cantik yang sederhana menikah dengan alif. mereka menikah bukan dari hasil perjodohan namun mereka menikah karena mereka saling mencintai.
zahra pikir suami nya ialah suami yang setia, padahal ia menyembunyikan sesuatu dari nya.
bagaimana kelanjutan rumah tangga zahra dan alif, apakah zahra masih mau mempertahankan rumah tangganya demi anak nya atau lebih memilih pergi?
selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon isy_yuli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35
"maafkan anak saya. dia memang sering sering ini mengatakan bahwa ia kangen dengan mamanya" ucap dafi tidak enak hati
"gak masalah tuan, saya memaklumi " ucap lembut zahra tersenyum. dafi yang melihat senyuma zahra menjadi kamu
deg
"perasaan apa ini" batin dafi tiba tiba dadanya berdetak kencang.
"ehem. jangan panggil saya tuan. saya bukan atasanmu," ucap dingin dafi
"Mmm terus saya panggil apa? " tanya zahra bingung. mau manggil nama doang takut gak sopan
"mm apa ya? abang, akang, mas, om, atau kakak? " tanya zahra lagi. dafi menatap lurus zahra membuat zahra tidak enak jika di pandang seperti itu.
"panggil mas saja. saya suka dengan panggilan itu" kata dafi, diangguki oleh zahra
"ih mama cama papa ngoblol teluc. Alina cama kak cicil aja yang milih jajan. ayo kak " ajak Alina dengan bibir manyunnya.
Alina dan sisil berjalan sambil bergandengan tangan menuju rak makanan. para orang dewasa yang melihat anaknya berjalan sambil bergandengan tangan terlihat gemas.
.
"kak cicil" panggil Alina. sisil yang mengambil cokelat menoleh ke arah Alina.
"apa? " tanya lembut sisil. seketika sisil menjadi kakak yang penuh kelembutan , biasanya ia merengek.
"kak cicil kan ayahna cudah ada di culga cama dengan mamanya alina. bagaimana kalau papa Alina jadi papana kak cicil juga, mama zahla juga akan jadi mamana Alina" ucap Alina membujuk sisil . sisil berdiam sebentar.
Sebenarnya ia gak mau ayahnya di ganti, tapi melihat Alina yang memohon menjadi tidak enak jika menolak.
"Mmm baiklah. kak cicil cetuju. nanti kita buat lencana . ok" kata sisil dengan senyuman lembut. alina langsung melompat kecil ia sangat senang sebentar lagi Alina akan mempunyai keluarga lengkap.
.
"mama" pangil kedua bocah mendekati zahra dan dafi yang sedari tadi diam.
"sudah belanjanya hem? " tanya dafi dengan lembut. zahra menoleh sekilas ke arah laki laki di sebelah nya.
"ternyata bisa lembut juga" batin zahra.
"cudah dong. pa ma kita makan yuk. adek cama kakak cudah lapel nih" ucap alina polos sambil mengelus perut. sisil juga membenarkan ucapan adik barunya.
"mm tante sama kak sisil gak ikut ya cantik" ucap zahra. bagaimana juga ia tidak enak jika ia dan anaknya ikut makan bersama Alina dan papanya.
"kok tante cih, mama . ayo lah ma itut. kak cicil juga mau itut, ya kan kak cicil ? " kata Alina mencari dukungan dari sisil
"iya ma. ayo kita ikut dek Alina sama papa dafi" ucap polos sisil. zahra dan dafi terdiam mendengar sisil mengatakan papa
"sayang. jangan asal bicara. gak sopan loh, panggil om dafi " ucap zahra, zahra semakin tidak enak dengan dafi
"gak papa kok ra. sisil bebas kok manggil om dengan sebutan papa. sama seperti Alina" kata dafi sambil mengelus rambut sisil.
Zahra melihat itu merasa sesak. zahra tau pasti anaknya kangen dengan sosok ayah nya. padahal kedua bocah itu merencanakan sesuatu.
"asikk.. makasi papa" ucap riang sisil.
"yaudah ayo. kita jalan. mobil saya ada di depan" menatap zahra. zahra hanya menganggukkan kepalanya.
Zahra menoleh ke arah ria yang sedang menyetok barang.
"ria. saya titip warung dulu ya. " ucap zahra.
"iya mbak siap" kata ria tersenyum
Mereka berjalan ber iringan. jika di lihat oleh mereka seperti keluarga.
Bersambung...
kl aku mah ogah banget sih. pak yusuf yg selengki pun gk kena karma. ttp hidup tenang.
hrse mereka kena calcel culture biar mnderita lahir batin hidupnya. kl lngsung metong enak men.
aku ae janda masih menjaga martabat kok. amit amit. apapun alasannya pelakor ttp salah. kecuali pak yusuf dah duda la wong masih laki orang dng bangganya jd istri ke dua. murah sekali harga dirinya.
aku saja janda punya harga diri kok, drpd jd istri ke 2 mending jd janda terhormat.
jangan kan di jadikan istri ke 2, di dekati lelaki yg sdh punya pacar saja aku tak mau kok.
krn prinsip ku kuat, jadilah janda terhormat jng ngambil laki wanita lain. itu harga mati.
bagus zahra gk mau dekat ma elies, dafi pun sama cuek ma elies. bgitu bangga ya elies di jadikan istri ke dua smp punya anak.