NovelToon NovelToon
Cintaku Bukan Kamu

Cintaku Bukan Kamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Lari Saat Hamil
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Arij Irma

Aira harus menelan pil pahit, ketika Andra kekasih yang selama ini dicintai dengan tulus memilih untuk mengakhiri hubungan mereka, karena terhalang restu oleh orang tua karena perbedaan keyakinan.
padahal Aira sedang mengandung anak dari kekasihnya.
apakah Aira akan mampu bertahan dengan segala ujian yang dihadapinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arij Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 10

Mereka setelah menaiki eskalator menuju lantai tiga. Berjalan menyusuri setiap restoran, akhirnya mereka memutuskan untuk memasuki salah satu makanan jepang yang seperti menarik perhatian mereka.

Mereka memesan berbagai makanan jepang dan tak lupa minumannya. Aira sangat menikmati makanan yang telah tersaji didepan mata. Menikmati dengan hikmat dan penuh penghayatan. Mengunyah pelan pelan, meresapi rasa yang tersaji dalam hidangan itu.

Aira sudah selesai lebih dulu. Dia meletakkan dan menyingkirkan peralatan makannya kesamping. menyenderkan punggungnya pada senderan kurai. Dia meraba perutnya yang makin keliatan membuncit karena kekenyangan. Dia terkekeh pelan, ketika mengingat dia makan banyak hari ini. Tidak seperti biasanya hanya sedikit. Bahkan kadang tidak nafsu melihat makanan.

Mereka berdiam sejenak. Mengistirahatkan badan, menghilangkan sedikit rasa lelah dan kenyang yang bersamaan.

ketika mereka sedang beristirahat, handphone Aira berbunyi menandakan ada pesan masuk.

"Ting..."

Aira hanya mengacuhkan saja, tetap mengajak bercanda keponakannya.

karena menurut Aira mungkin tidak penting.

"ting...."

"ting..."

"ting...."

"ting ...."

Makin banyaklah pesan yang masuk.

karena merasa terganggu dengan bunyinya. Aira segera menghentikan kegiatannya. Mengambil ponsel didalam tasnya dan melihat, siapkah gerangan yang mengirimkan banyak pesan beruntun itu.

Melihat nama Andra yang tertera di layar depan ponselnya, Aira menghela nafas dengan pelan. Tidak berniat untuk membukanya, hanya melihat sekilas saja, lalu memasukkan kembali kedalam tasnya itu.

Tak butuh waktu lama, ponsel Aira kembali berbunyi. Kali ini tidak hanya pesan, tapi panggilan.

"drrrtttt... drrrttttt... drrrtttt..."

Bunyi panggilan masuk dari Andra. Aira hanya melihat tanpa mau menjawabnya

Tapi tidak sekali teryata Andra menghubunginya. kedua kalinya panggilan masuk mulai terdengar. Aira mendengus kasar

"hhuhhh..... mau apa lagi ini orang!" umpat Aira dalam hati.

Aira tetap cuek dan mengacuhkan saja panggilan itu. Tidak ingin diganggu lagi, Dia mengaktifkan mode senyap pada ponselnya.

Sedangkan Bapak Hamdan, yang mendengar ponsel putrinya terus berdering berulang kali. Dia menatap Aira dengan datar saja, tanpa ingin menanyakan siapakah itu?, Bapak Hamdan udah bisa menebak siapa yang menghubungi Aira. Dia tidak ingin membuat masalah di tempat umum, jadi Bapak Hamdan hanya diam sambil berusaha menahan emosinya.

"Siapa itu Aira?" tanya Aulia sambil memicingkan matanya.

"Kok gak diangkat!" lanjutnya, walau dengan suara lembut, tapi penuh dengan penekanan.

Merasa terpojok, dengan berat hati Aira harus menjawab

"Oh... hanya temen," dengan santai dan tanpa beban Aira menjawab.

Aulia hanya mengangkat bahunya cuek saja setelah mendengar jawaban Aira. Dia yang tidak mendapat jawaban yang memuaskan kembali bermain dengan buah hatinya.

Suasana tiba-tiba hening diantara Mereka. Hanya terdengar suara pengunjung lainnya saja.

Waktu semakin berputar, sang bulan mulai menampakkan sinarnya, menandakan malam sudah datang menyapa.

Karena merasa sudah puas beristirahat, mereka beranjak untuk pulang. Berjalan keluar dengan perlahan menuju tempat taxi yang sudah dipesan terparkir diluar. Dengan melaju pelan kendaraan menyusuri jalanan Ibu Kota yang padat menuju rumah Aulia.

...****************...

Taxi berhenti didepan rumah minimalis, setelah melewati kemacetan yang tiada abisnya setiap hari.

Satu demi satu turun dari taxi membawa belanjaan. Ditangan masing masing.

Suami Aulia yang melihat taxi berhenti didepan rumah. Dia menghampiri melihat istrinya yang kesusahan membawa belanjaan sambil menggendong putrinya. Dia membantu untuk membawa belanjaan istri tercintanya.

Mereka bergegas masuk rumah. Karena sudah terlalu malam mereka langsung masuk kekamar masing masing.

...****************...

Aetelah sampai kamar, Aira menaruh begitu saja barang barang belanjaannya didekat lemari, tanpa ada niatan untuk membereskannya terlebih dahulu.

"ah...besok ajalah beresinnya," dalam benak Aira.

Aira menjatuhkan dirinya diatas kasur. Tidur terlentang menghadap langit langit. Aira berfikir dengan keras, ada apa gerangan Andra menelpon berkali kali. Bukankah mereka sepakat untuk tidak saling menghubungi.

Aira mengingat dengan jelas waktu itu. Tak mungkin bisa terlupakan begitu mudahnya. Perjalan cintanya yang sangat bahagia itu. Dia selalu memberikan perhatian dengan sepenuh hatinya kepada Aira. Tapi tak disangka malah membuat mereka harus berakhir.

Aira mengenang waktu pertama mereka bisa menjadi pasangan. Dia tersenyum-senyum membayangkannya.

Flashback on

Waktu pertama itu, Aira pertama kalinya menjadi karyawan di sebuah Showroom mobil terkenal di Kotanya. Aira bekerja dipagi sampai sore hari, disambung pulang kerja Malam harinya melanjutkan kuliah.

Aira sangat bersemangat dan dengan senang hati selalu melakukannya. Seminggu sudah Aira menjadi staff. waktu itu Aira sedang istirahat, duduk didepan meja tepat disamping menerima tamu. ketika Aira sedang melihat lihat didepan showroom, Aira tak sengaja melihat laki laki yang menarik perhatian Aira. Dia turun dari motornya dengan gaya yang menurut Aira sangat keren.

Sampai tak berkedip Aira dibuatnya. Aira terpesona pada pandangan pertama.

"wow.....cakep nya, keren banget..." kata hati Aira, dia sampai takk berkedip dibuatnya.

"siapa dia?" sambungnya dalam hatinya. Aira tidak berani bertanya kepada staff lain.

Aira hanya bisa memandanginya dalam diamnya tak berani mengungkapnya secara terang terangan. Takut nanti jadi bahan ejekan.

Berhari hari, Aira hanya melihat saja dari jauh. Memperhatikannya secara diam. tapi kadang mereka tak sengaja bertemu pandang. Aira selalu memalingkan wajah, mencoba mengalihkan perhatiannya ke tempat lain jika tanpa sengaja pandangan mereka bertemu. Malu sekali Aira kalau sampai ketahuan.

Aira sampai gelang-geleng kepala karena kelakuannya itu.

Waktu itu, setelah makan siang. Dia pasti mampir sebentar untuk mengobrol dengan staff lain dimeja depan penerima tamu. Aira suka sekali duduk disitu. Karena disitu Aira bisa melihat pemandangan dari luar. Bisa melihat kendaraan lalu lalang.

Ketika Aira sedang duduk tenang sendirian melihat keluar keluar, tiba tiba laki laki yang menjadi pusat perhatian Aira itu datang menghampirinya. duduk disebelah Aira yang kosong ternyata dia ingin mengajak Aira berkenalan.

Tiba tiba Andra duduk disamping Aira

"hai...boleh duduk disini," sapanya basa basi meminta izin untuk duduk.

Aira tersentak, kaget karena tiba tiba ada yang duduk dan berbicara dengannya. Aira menoleh dengan malu malu Aira menjawab

"eemmm.... Boleh mas, silahkan!, gak ada yang melarang!"

"kosong juga kok," lanjutnya dengan senyum yang mengembang.

"Terimakasih,*ucap Andra dengan suara tegas

"Anak baru ya?" lanjutnya.

Andra menjulurkan tangannya untuk mengajaknya berkenalan. Dengan senyum yang menawan mungkin

"Boleh kenalan gak?"

"Namaku Andra. Aku bagian marketing."

Dengan senang hati Aira menerima uluran tangan Andra. Dengan senyum malu malu Aira menjawab

"boleh mas."

"Namaku Aira. Aku sudah satu bulanan kok disini."

"Senang bisa berkenalan denganmu mas," lalu dilepaskan tangan Andra.

Aira malu banyak yang memperhatikannya.

Mereka berbicara panjang lebar, bercanda Sampai waktu istirahat habis. Aira tidak menyangka. Mereka bisa langsung cepat akrab dan nyambung. Lalu bertukar nomer ponsel. Dengan senyum yang terus mengembang Aira berjalan meninggalkan Andra menuju ruangannya. Bahagia sekali Aira hari ini. Akhirnya bisa berkenalan dengan lelaki pujaan hatinya. bahkan bisa mendapat nomer ponselnya.

Hari hari berlalu, Aira semakin bersemangat untuk berangkat bekerja. karena semenjak Aira mempunyai nomor ponsel Andra. Mereka selalu bertukar pesan. Membuat Aira semakin bersemangat melakukan aktifitasnya.

Andra selalu memberi perhatian perhatian disetiap pesannya. Bahkan bukan hanya dari pesan saja. Dia juga melakukan perhatiannya secara langsung.

Yang tidak Aira sangka, Andra yang selalu tiba tiba datang ke ruangan Aira. Dia selalu datang tidak dengan tangan kosong. tiba tiba datang membawakan coklat, kadang ice cream, dan kadang cemilan atu minuman kesukaan Aira. bahkan setiap jam istirahat Andra selalu datang keruangan aira, mengajak Aira makan siang diluar.

"tok....tok... tok...." tiba tiba pintu diketuk, tanpa dipersilahkan masuk, Andra langsung masuk begitu saja menghampiri Aira.

"Aira, ini Aku bawakan coklat, biar tambah semangat," ucapnya, langsung ditaruhnya coklat itu dimeja Aira.

Aira yang fokus dengan pekerjaannya. Kaget melihat ada yang nyolong begitu masuk begitu saja. Dia fikir atasannya, ternyata pria pujaan hatinya.

Aira mendongak, melihat Andra berdiri didepan meja kerjanya.

"makasih mas," ucapnya sambil mengambil coklat itu.

"sama sama cantik."

"jangan lupa makan siang nanti bareng ya!, aku tunggu diluar," ucap Andra sambil berjalan keluar ruangan

Aira sangat senang sekali. Andra selalu bisa membuat hati Aira berbunga bunga.

Flashback off

.

.

.

Bersambung.........

Ditunggu bab kelanjutannya ya kakkak ✌️.

terimakasih

1
Chipmunks
Bikin nangis dan senyum sekaligus.
Gaara
Seru banget, gak bisa berhenti baca😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!