NovelToon NovelToon
Ugh ... My Aggressive Bos!

Ugh ... My Aggressive Bos!

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Kantor
Popularitas:257.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sheninna Shen

"Hangatkan tubuhku. Only one night."

Sebuah kalimat yang mengubah seluruh kehidupan Leon dan Bianca yang bertemu di Paris secara kebetulan.

Pertemuan singkat yang awalnya sebatas di Paris saja, siapa sangka berlanjut hingga saat keduanya kembali ke Indonesia.

Keduanya dipersatukan dengan status yang berbeda. Atasan dan bawahan. Hal tersebut membuat Leon memanfaatkan wewenangnya untuk bertindak dan bertingkah agresif kepada Bianca yang diam-diam telah mencuri ciuman pertamanya di Paris.

🫧🫧🫧

Halo semua! Ini novel terbaru Kak Shen. Yuk kepoin! 💜

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sheninna Shen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Itu Privasiku

...“Aku tinggal di lantai berapa, itu privasiku. Lalu, sarapan bareng? Pacarku sedang menunggu di apartemen, jadi … aku nggak punya waktu untuk sarapan atau makan dengan orang lain." – Leonidas Salvatore...

Akibat alasan yang Bianca buat saat pulang kerja semalam, ia terpaksa benar-benar melakukannya. Yaitu mendatangi kuburan kedua orangtuanya yang sudah lama meninggal.

Bianca mengatakan kepada Leon bahwa ia akan pergi ke kuburan pada sore hari, karena pagi ia masih membutuhkan istirahat sembari membenahi rumahnya yang berantakan. Leon mengiyakan permintaan Bianca.

Leon yang sudah terbiasa bangun pagi, ia merasa sulit jika harus terbangun saat matahari sudah berdiri sejajar di atas kepalanya. Pria bertubuh atletis itu pun melakukan rutinitas pagi yang biasa ia lakukan saat di Amerika. Yaitu olahraga pagi. Ia turun ke lantai dasar untuk menuju ke tempat gym yang memang sudah menjadi fasilitas apartemen.

Pria yang mengenakan kaos olahraga itu melakukan pemanasan tubuh sebelum melakukan olahraga pagi. Setelah itu, ia melihat ke arah peralatan fitness yang sedang menganggur. Ada treadmil. Ia pun berjalan menuju treadmil.

“Kak Leon?!”

Suara centil seorang gadis terdengar tak asing di telinga Leon. Ia yang baru saja ingin menyalakan treadmil, mendadak melihat ke arah suara yang menyebut namanya. Dan dugaannya ternyata benar. Suara yang memanggilnya tadi berasal dari suara gadis yang cukup enggan ia temui.

“Wah, ternyata Kak Leon tinggal di apartemen ini juga?” tanya Cindy dengan girang.

Leon hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Cindy. Kemudian ia kembali menghadap ke depan dan menghidupkan treadmil. Lalu ia berjalan perlahan sembari mengikuti gerakan treadmil.

“Ngapain sih dia di sini?” gerutu Leon tak senang.

“Kak … Kakak tinggal di lantai berapa? Unit berapa?”

“Oh iya, ntar kita sarapan bareng ya?”

“Kakak mau sarapan di mana? Atau mau aku masakin nggak?”

Dengan penuh kekesalan, Leon menekan tombol ‘pause’ di treadmil dan membuat alat tersebut terjeda. Ia menatap tajam ke arah Cindy dengan mata elangnya yang benar-benar menunjukkan ketidaknyamanan.

“Aku tinggal di lantai berapa, itu privasiku. Lalu, sarapan bareng? Pacarku sedang menunggu di apartemen, jadi … aku nggak punya waktu untuk sarapan atau makan dengan orang lain,” terang Leon dengan suara yang ketus.

Bukannya malah menciut, Cindy semakin tak tahu malu. “Aku ikut, boleh? Sekalian kenalan dengan pacar Kak Leon? Kita ‘kan keluarga?”

“Keluarga? Keluarga macam apa yang mengharapkan pernikahan? Seharusnya keluarga ‘kan nggak boleh menikah?”

Mendengar jawaban yang begitu ketus dan dingin dari Leon, Cindy mendadak bungkam dan tak bisa berkata-kata. Wajahnya yang semula girang mendadak muram dan sedih. Mungkin ia berfikir dengan ia menunjukkan wajah yang sedih, Leon akan merasa bersalah kemudian meminta maaf padanya. Tapi ia salah, karena Leon, pria dingin itu sama sekali tak peduli dengan drama yang sedang gadis itu perankan.

“Enyahlah dari pandanganku,” gerutu Leon pelan namun dapat didengar oleh Cindy.

“Kak ….”

“Apalagi sih?!” gerutu Leon dalam hati.

“Kalau Kakak mau, main aja ke apartemenku. Aku ada di lantai 39 unit 3911.”

“Oh God! Kenapa sih nih cewe bego banget? Kalau mau ke beda lantai ‘kan harus ada acsess card?!” batin Leon menahan kesal. Karena tak ingin ikut bodoh dengan kebodohan gadis itu, Leon hanya tersenyum tipis bahkan senyuman yang sudah susah payah ia paksakan.

Pria itu tak melanjutkan olahraganya. Ia menjadi kesal dan bergegas pergi dari tempat itu meninggalkan Cindy yang masih berada di sana.

“Ck! Sok jual mahal, ntar juga dikasih daging mentah langsung pasrah dan berserah diri. Dasar cowok!” cibir Cindy dalam hati.

...🫧🫧🫧...

Drrtttt… Drrttt…

Ponsel Bianca bergetar. Dengan mata yang masih tertutup, ia meraba-raba kasurnya mencari ponselnya. Saat benda pipih itu berada di genggamannya, ia membuka matanya dalam keadaan tak sadar dan sekilas melihat layar ponsel. Ada sebuah panggilan video dari Leon. Karena kesadarannya belum terkumpul sepenuhnya, Bianca mengangkat panggilan tersebut.

^^^“Good morning, Sayang.”^^^

“Hmm. Morning too, Sayang,” sahut Bianca dengan suaranya yang masih mengantuk.

^^^“W-what? Coba katakan lagi?! Hmm?”^^^

Leon terkejut setengah mati saat panggilan sayangnya dibalas oleh Bianca. Moodnya yang semula hancur berantakan di pagi hari gara-gara pelacur itu, mendadak kegirangan. Wajahnya menjadi cerah.

^^^“Baby … katakan sekali lagi, please?”^^^

“Morning too, Sayang.”

Leon ternganga seketika. Ia menggigit bibirnya menahan gemas dengan tingkah laku Bianca. Andai gadis itu ada di sisinya saat ini, pasti wajah gadis itu sudah ia hujani ciuman tanpa henti. Entah gadis itu kesulitan bernafas atau tidak, ia tak peduli.

^^^“Love you, Bianca.”^^^

Leon mengatakannya dengan sepenuh hati. Entah kenapa baru sekarang ia bisa merasakan bahwa seindah ini rasanya jatuh cinta. Seperti ada kupu-kupu yang sedang memenuhi hatinya. Kenapa ia baru merasakannya sekarang? Apa ia boleh bertingkah seperti anak SMP yang sedang puber?

“Love you too, Le—”

Bianca tersentak dan tak melanjutkan ucapannya. Matanya yang semula tertutup karena masih mengantuk, mendadak terbuka dengan lebar. Ia langsung duduk dengan rambut yang berantakan. “M-maaf. Tadi itu—”

^^^“No. Itu murni bukan kesalahan.”^^^

^^^“Aku juga udah merekam videonya sejak tadi.”^^^

“What?!” Bianca terkejut bukan kepalang. Ia melihat ke arah dadanya yang mengenakan baju tidur satin tanpa lengan. Dengan sigap ia menutup dadanya yang bahkan menampakkan sebuah garisan yang begitu indah. Ia menutupi belahan dadanya menggunakan selimut dengan wajah yang memerah.

“A-aku akan menelefonmu lagi.”

^^^“No. Jangan akhiri panggilannya.”^^^

“Leon. Aku baru bangun tidur,” rajuk Bianca sambil memasang wajah yang cemberut. Ia merapikan rambutnya menggunakan jarinya.

^^^“Aku tau.”^^^

“Jadi, biarkan aku mengakhiri panggilan ini.”

^^^“No. Aku masih merindukanmu. Jadi, jangan akhiri panggilannya.”^^^

“Tapi—”

^^^“Kalau kamu matiin, aku bakalan ke sana sekarang juga.”^^^

Leon mengancam Bianca sembari menahan tawa. Bianca yang berfikir bahwa pria itu bisa saja serius dengan ucapannya, ia langsung mengiyakan dengan mengangguk pelan.

^^^“Nah, sekarang kamu tiduran lagi. Aku akan menemanimu istirahat.”^^^

Bianca mengerutkan keningnya sesaat. Namun, ia hanya mendengarkan perintah Leon. Ia berbaring menyamping sambil memegang ponsel di tangannya.

^^^“Tidurlah. Lanjutkan istirahatmu.”^^^

“Terus, kamu ngapain?”

^^^“Memperhatikanmu.”^^^

“Argh! Ntar juga ketemu. Daripada video call aku, mending kamu video call pacar kamu deh.”

^^^“Pacar? Sudah ku bilang, 'kan? Aku nggak—”^^^

“Ya ya ya. Mulut buaya mau dipercaya,” rajuk Bianca sambil memejamkan matanya.

^^^“Hey, aku bukan buaya!”^^^

“Mana ada maling yang mau ngaku.”

Leon hanya menggelengkan kepalanya sambil terkekeh melihat kelakuan menggemaskan Bianca. Pikirnya gadis itu belum sepenuhnya sadar dari tidurnya. Jadi ia tak begitu mengindahkan ucapan Bianca yang menuduhnya mempunyai kekasih selain dirinya. Ia menatapi wajah Bianca sambil tersenyum sendiri.

...🫧🫧🫧...

...BERSAMBUNG......

1
Chin Hong Tan
Luar biasa
Chin Hong Tan
Lumayan
Andriyati
bodoh aja terus
Karolina Amul
terima kasih thor untuk karya nya
semangat terus🥰💪
Rabiatul Addawiyah
Trims thor utk novelnya
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Rabiatul Addawiyah
nikmati hasil perbuatanmu jalang
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor..
Rita
alhamdulillah
Rita
bos e ngerti asisten nya Jones mknya dicariin jodoh🤭
Rita
😂😂😂😂😂😅bos semena2
Rita
nasib dan takdir mu ditangan othor
Rita
coba aja klo berani
Rita
tuh ditegesin
Rita
ngarep
Rita
tergantung mood
Rita
sabar bang sabar hadeuh br ketok palu jd curiga ketok palu apa ketok kepala
Rita
hmmmmmm
Rita
tuh pilihan mu
Rita
nyicil Rein hmmmm
Sheninna Shen: nyicil sekalian icip 🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!