NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Kekasih Sahabatku.

Terpaksa Menikah Dengan Kekasih Sahabatku.

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest / Perjodohan
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: selvi serman

Natasya Amira seorang gadis berusia 22 tahun terpaksa harus menikah dengan Reza Setiawan Admaja, seorang pria berusia 27 tahun yang tak lain adalah kekasih sahabatnya sendiri. akankah pernikahan yang tak di dasari cinta tersebut akan bahagia??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jadilah ibu dari anak anakku.

Saat di perjalan hendak pulang usai kejadian lamaran Doni tadi, tak ada yang bersuara.hanya sorot mata tajam Reza, yang sesekali melirik ke arah Tasya.

"Matilah Aku." bathin Tasya ketika menyadari lirikan tajam Reza yang menghunus padanya.

Tanpa sepatah katapun Reza mengemudi hingga tiba di rumah mereka.

"Turun." seru REZA pelan namun tatapannya penuh arti, ketika membukakan pintu mobil untuk Tasya.

"Iya mas." Tasya sebenarnya merasa takut, tapi ia tidak punya pilihan lain. Reza menggenggam erat lengan Tasya, ketika baru saja turun dari mobil.

Baru saja Reza berniat memberi hukuman kecil pada istrinya, tiba tiba sebuah mobil masuk di pekarangan rumah mereka.

"Vina." sapa Tasya ketika melihat adik iparnya, yang turun dari mobil. sementara Reza hanya bisa berdecak kesal melihat kedatangan Vina yang menurutnya kurang tepat.

"Mas ada apa ini??." selidik Vina ketika melihat Reza menggenggam kuat lengan istrinya.

"ah,,, nggak papa kok Vin, tadi mbak hampir jatuh, makanya mas Reza membantu menahan lengan mbak." Reza terkejut dengan jawaban Tasya, seakan membelanya di depan adiknya, ia sempat berpikir jika Tasya akan mengadu pada adiknya, tetapi ternyata ia salah. sadar akan genggamannya, Reza kemudian melepasnya dari lengan Tasya.

"Tumben kamu ke sini dek??." selidik Reza.

"Itu mas, Vina lagi bete di rumah, mama emang nggak pernah ngerti perasaan anak anaknya. baru saja mas Reza yang di paksa mama buat Nikah, sekarang mama maksa Vina buat nikah sama laki laki yang Vina nggak kenal." Vina seketika tertegun karena menyadari semua kalimatnya tersebut bisa saja menyinggung perasaan kakak iparnya, karena saat itu Reza jug di paksa mamanya untuk menikahi Tasya, yang saat ini sudah menjadi kakak iparnya, begitu juga Reza yang seketika melotot ke arah Vina.

"Maaf mbak, Vina nggak bermaksud menyinggung perasaan mbak Tasya." Tasya Hanya bisa tersenyum kecil menanggapi permintaan maaf tulus dari Vina.

"Nggak apa apa Vin, lagian mbak nggak tersinggung kok." jawab Tasya ,kemudian masuk ke dalam rumah, lalu di ikuti suami dan adik iparnya.

"Duduk dulu Vin, biar mbak bikinin minum!!." ujar Tasya lembut.

"Makasih ya mbak." sahut Tasya kemudian duduk di sebuah sofa doublle, sementara Reza duduk di sofa tunggal yang berada di sebelah kanan Tasya.

"Memangnya mama mau menjodohkan kamu dengan siapa sih sampai kamu ngambek kayak gini?? coba deh,,,ketemu aja dulu sama calon yang mama pilihkan!! siapa tahu dari benci jadi cinta." terang Reza menasehati adik perempuannya itu.

"Mas kok ngomong gitu sih, apa jangan jangan mas Reza udah jatuh cinta ya sama mbak Tasya???." selidik Vina sembari menatap ke arah kakaknya.

"Ayo ngaku,,,,!! kalau udah jatuh cinta, ya ngaku aja kali mas, nggak usah gengsi napa!!." vina terus menggoda sang kakak lalu tersenyum.

"Ngomong apa sih kamu,,, udah deh anak ingusan nggak usah ikut campur, itu urusan mas sama istri mas!!." ujar Reza yang mulai kesal dengan kekepoan adik semata wayangnya itu.

"Iya deh iya,,,." jawab Vina yang masih senyum senyum menatap kakaknya.

Tanpa di sadari oleh keduanya Tasya mendengar hampir semua obrolan kedua kakak beradik tersebut. ketika hendak menyajikan minuman untuk Vina, Tasya yang hendak keluar dari dapur menuju ruang keluarga tersebut, tiba tiba menghentikan langkahnya saat Reza mulai menasehati adiknya tadi.

"Apa mungkin kebencian mas Reza padaku bisa berubah menjadi cinta??." bathin Tasya saat mendengar ucapan Reza yang tengah menasihati sang adik. kemudian Tasya melanjutkan langkahnya, menuju ruang keluarga.

"Di minum jusnya Vin!!." seru Tasya ketika menyajikan sebuah gelas berisi jus jeruk di meja.

"Makasih mbak." sahut Vina kemudian meneguk jus buatan kakak iparnya itu.

"Ini buat mas Reza." Ucap Tasya lagi sembari menyajikan sebuah gelas yang lain di depan Reza.

"heemt." jawaban singkat dari sang suami, membuat Tasya menyadari jika kemarahan suaminya belum sepenuhnya sirna.

"Mbak, Vina ke toilet dulu ya." pamit Vina kemudian melangkah menuju toilet.

"Ingat ya, urusan kita belum selesai!! setelah Vina pulang kita lanjutkan urusan kita!!." ucapan lirih tepat di telinga Tasya mampu membuat Tasya hampir kesulitan bernapas.

Mendengar ancaman Reza tadi membuat Tasya berpikir keras bagaimana agar Vina lebih lama di rumah mereka.

"Ah,,, aku punya ide, gimana kalau aku ngajak Vina buat nginap di sini??." bathin Tasya tersenyum bak mendapat tender baru, ketika mendapat ide cemerlang menurutnya.

"Ngapain kamu senyum senyum gitu?? jangan jangan kamu lagi mengingat lamaran tuan Wijaya tadi ya??." tatapan tajam kembali menghunus bagaikan pedang ke arah Tasya.

"Mana ada mas, aku hanya kasian sama Vina, aku ingin mengajak Vina buat nginep malam ini, biar dia nggak terlalu kepikiran sama perjodohan yang mamanya mas ajukan padanya." Reza mengerutkan keningnya heran mendengar sebuah ide yang menurutnya gila. bagaimana tidak saat ini Reza berharap adiknya segera pulang, agar ia bisa menyelesaikan urusannya dengan Tasya.

"Vin,,, gimana kalau malam ini kamu nginep sini aja dek!!." Tasya tidak menyianyiakan kesempatannya, sebelum suaminya menggagalkan ide cemerlangnya.

"Emang boleh mas??." tanya Vina seraya menatap ke arah Tasya kemudian Reza.

"boleh dong Vin, masa nginep di rumah kakak sendiri nggak boleh." Tasya mewakili Reza untuk menjawab pertanyaan Vina.

"Iyakan mas??." ucap Tasya yang pura pura masih bertanya pada sang suami, padahal ia sendiri tahu jika suaminya tidak mungkin bisa menolak lagi.

"heemt." jawab Reza terpaksa.

Malam hari usai makan malam bersama, Vina kembali ke kamar tamu, yang berada tidak jauh dari kamar utama, yang di tempati oleh sepasang suami istri, yaitu Reza dan Tasya.

"Kamu sengajakan nyuruh Vina nginep di sini, biar aku nggak membahas masalah tadi siang??." cetus Reza yang saat ini baru saja keluar dari kamar mandi hanya dengan mengenakan handuk yang di lilitkan di pinggangnya.

"Mas bisa nggak kalau keluar kamar mandi pakai baju dulu gitu!!." ujar Tasya seraya memalingkan wajahnya.

"Emang kenapa?? bukankah kita sudah halal." ucapan santai membuat Tasya semakin kikuk tak karuan.

"Coba pandang baik baik apa kurangnya aku di banding bos kamu itu??." seruan Reza sontak membuat Tasya kembali memalingkan pandangannya pada Reza.

"Mas ngomong apaan sih??." Tasya.

"bahkan jika kamu ingin lebih dari sekadar memandang tubuhku juga boleh!!." dengan santainya Reza mangatakan itu semua di hadapan Tasya.

"His,,, Siapa Juga yang mau mandangin mas, sama sekali nggak menggoda." cetus Tasya berbohong, sebab sebenarnya Tasya sangat terkagum kagum ketika tidak sengaja melihat tubuh indah suaminya yang hanya di tutupi oleh sebuah lilitan handuk. sebuah pahatan yang sempurna telah tuhan berikan di wajah dan tubuh sang suami, yang hampir terbilang sempurna.

"Yakin nggak tergoda??." ujar Reza sembari menarik Tasya ke dalam dekapannya.

"Ya Tuhan,,, kenapa ciptaanmu begitu sempurna??." bathin Tasya ketika ia tidak sadar, meraba dada bidang milik Suaminya.

"Yakin masih nggak tergoda??." godaan Reza membuat Tasya sadar akan kenakalan tanganya barusan. karena merasa sangat malu, Tasya yang baru saja keluar dari dekapan sang suami memalingkan wajahnya.

"Cup." sebuah kecupan yang mendarat di pipinya semakin membuat wajah Tasya merah merona, sementara Reza yang tersenyum nakal berlalu meninggalkan Tasya yang saat ini masih diam mematung akibat ulahnya.

"Sudah dua kali mas Reza menciumku, apa maksud semua ini??." bathin Tasya tersenyum malu malu.

Karena masih malu dengan kejadian barusan, Tasya memutuskan tidur lebih dulu, ia menyembunyikan tubuhnya di balik selimut. walaupun sebenarnya ia belum benar benar terlelap, Saat Reza kembali dari ruang kerjanya kemudian merebahkan tubuhnya di samping Tasya.

"Sya, kira kira kamu pengen punya anak berapa??." pertanyaan Reza mampu membuat Tasya keluar dari persembunyiannya.

"Mas ngomong apaan sih??." cetus Tasya saat keluar dari balik selimut.

"aku tanya, kamu pengennya punya anak berapa??." pertanyaan Reza sungguh di luar espektasi Tasya.

"ok, kalau kamu nggak mau jawab biar aku saja. kalau aku sih pengennya punya anak empat, dua perempuan dan dua laki laki." terang Reza, seraya membayangkan kelucuan anak anaknya kelak.

"aku udah cerita keinginanku, kalau kamu gimana Sya??." lanjut Reza lagi lagi bertanya masalah anak sembari menatap ke langit langit kamarnya.

"Mas Reza mah enak bisa membayangkan masalah anak, kalau aku mana mungkin sih mas." jawaban Tasya membuat Reza memiringkan tubuhnya ke arah Tasya.

"Apa maksud kamu??." tanya Reza lembut

"Mas Reza kan sudah punya seseorang yang mas cinta(Nadin), jadi mas Reza bisa membayangkan berapa banyak anak yang ingin mas Reza inginkan, sementara aku gimana mau punya anak, orang suami aku aja_." ucapan Tasya terpotong ketika Reza berpikir jika Tasya menganggap dirinya bermasalah.

"aku nggak bermasalah, aku normal Sya. aku bisa buatin kamu anak berapapun yang kamu mau." penjelasan Reza barusan membuat Tasya sadar jika anak yang di maksud Reza sejak tadi adalah anak mereka berdua kelak.

"Sya,, Jadilah ibu dari anak anakku, aku janji akan menyayangimu dan anak anak kita!!." ucapan Reza bagaikan mimpi bagi Tasya.

"Ya tuhan,,, apa semua ini hanya mimpi, jika ini mimpi, bolehkah aku memilih untuk tidak kembali terbangun dari mimpi indahku ini." bathin Tasya ketika mendengar semua ucapan suaminya.

"Tapi mas, bagaimana dengan Nadin??." akhirnya Tasya buka suara.

"Kamu adalah istriku Sya, dan aku tidak ingin ada orang ketiga lagi dalam hubungan kita, termasuk Nadin." Timpal Reza meyakinkan istrinya.

"Mas mengerti Sya,,,mas juga tidak akan memaksa, jika kamu belum siap. mas akan sabar menunggu sampai kamu siap memberikan hak mas sebagai suami kamu, dengan senang hati. bukan karena paksaan dari siapapun." ucapan Reza benar benar menyejukan hati Tasya.

Sebenarnya tadi Reza tidak benar benar ingin memarahi Tasya karena kejadian lamaran yang di lakukan Doni, ia hanya menggertak Tasya agar benar benar berhenti bekerja di perusahaan milik Doni wijaya. pria yang diam diam menaruh perasaan cinta pada Tasya. lagipula Setelah melihat dan menyelidiki sikap Tasya, Reza yakin istrinya tersebut tidak akan mungkin mengkhianati pernikahan mereka, sekalipun pernikahan mereka tidak di awali dengan Cinta.

1
Ona Wel
Luar biasa
Ona Wel
Lumayan
Bunda
Luar biasa
Bunda
Rangga=Raka
Bunda
Nadia apa nadin
Bunda
ijin Baca kak
Atoen Bumz Bums
A
Atoen Bumz Bums
nikah bebulan2 baru sadar diperut biniknya ada bekas luka
apa Wiki wik nya merem kok gak nampak
Atoen Bumz Bums
kasian rendi
Atoen Bumz Bums
Uda diginiin nanti gampang aja maafin
Leew
jodoh itu mah awokaowka
Itha
perasaaan baru 2 bulan kok mertuany gak sabaran banget,, aku kira2 udah beberapa bulan,,,
nana supriyatna
Luar biasa
Ida Miswanti
🤦Author haus kah dirimu??? hingga tak Fokus. bukan kah yg datang Musuh Si Sarah Rendi bukan Doni
Selvia: kirimin aqua dong sayang.....🥰🥰🥰🥰 nanti di review kembali ya, Kalau ada yg typo namanya biar di perbaiki.😘😘😘😘
total 1 replies
Ida Miswanti
Aneh tp ngena di hati ♥️♥️♥️
Ida Miswanti
🤔Si DW= Doni Wijaya kah
Ida Miswanti
Wow Rendi ternyata juga seorang Pengusaha Muda. Trio RD(Reza, Raka, Rendi, Doni) Pria Tajir semua 🤭👍
Selvia: visualnya harus dibuat ganteng and tajir semua ya say, cukup didunia nyata aja kita jadi pengeretan 😅😅😅😅
total 1 replies
Ida Miswanti
Santuy Pak Dirut,,,Calon Bu Dirut ada di pelupuk mata 🤗
Ida Miswanti
Soulmate Si Doni Launching 🤭😆
Susi Rahayu
emak bapaknya alisya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!