NovelToon NovelToon
Valdris Academy : Rise Of The Fallen

Valdris Academy : Rise Of The Fallen

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Teen School/College / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:987
Nilai: 5
Nama Author: Seojinni_

Akademi Valdris. Medan perang bagi calon jenderal, penasihat, dan penguasa.

Selene d’Aragon melangkah santai ke gerbang, hingga sekelompok murid menghadangnya.

"Kau pikir tempat ini untuk orang sepertimu?"

Selene tersenyum. Manis. Lalu tinjunya melayang. Satu tumbang, dua jatuh, jeritan kesakitan menggema.

Ia menepis debu, menatap gerbang Valdris dengan mata berkilat.

"Sudah lama... tempat ini belum berubah."

Lalu ia melangkah masuk. Jika Valdris masih sama, maka sekali lagi, ia akan menaklukkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seojinni_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#23 - Tantangan ???

Selene mulai menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya di akademi. Setiap hari, ia menghadiri berbagai kelas, termasuk mata pelajaran khusus yang hanya diambil oleh segelintir orang. Hari ini, ia memiliki kelas berpedang bersama Jason.

Sejak pertemuan terakhir mereka, Jason terus-menerus berusaha merekrut Selene sebagai muridnya. Gadis itu tidak terlalu keberatan—Jason memang cukup terampil, dan gaya bertarungnya unik. Tidak seperti petarung lainnya yang menggunakan pedang biasa, Jason bertarung dengan pedang besar, Dragon Slayer.

"Oh! Selene, akhirnya kau datang juga!" seru Jason dengan antusias. "Kemarilah, aku akan mengenalkanmu pada murid-muridku yang lain."

Selene melirik sekumpulan murid yang berkumpul di sekitar Jason. Ia tersenyum kecil. Sama seperti dirinya, mereka semua bertubuh kekar dan tampak sedikit gila.

"Guru, aku membawa pedangku sendiri. Bolehkah aku berlatih tanding nanti?" tanya Selene.

Jason tampak puas dengan inisiatifnya. "Tentu saja! Oh, dan kau juga bisa bertemu Kyle nanti. Dia bilang akan datang agak terlambat."

Kyle.

Sejak Selene mengulurkan tangannya pada Kyle waktu itu, mereka menjadi teman.

"Nona Selene…"

Sebuah suara memanggilnya. Seorang pria tampan berdiri di hadapannya dengan senyum sedikit malu-malu.

"Hmm?" Selene menaikkan alisnya. Sudah dimulai?

Sejak semua orang mengetahui siapa dirinya, Selene mulai menerima banyak keramahan palsu. Mereka mendekatinya bukan karena dirinya, melainkan karena ayahnya.

Namun, ia tidak tertarik untuk mempermalukan pria itu. Ia hanya menanggapinya sekadarnya. Sepertinya, pria itu menyadari ketidaktertarikannya dan segera mundur.

Jason, yang memperhatikan kejadian itu, menepuk pundaknya sambil tertawa. "Selene, kau adalah bintang baru di sini."

"Guru, berhentilah bercanda," jawabnya datar.

Tak lama kemudian, Kyle tiba, dan latihan pun resmi dimulai. Mereka mengawali dengan pemanasan—lari mengelilingi lapangan—lalu berlanjut ke latihan tanding satu lawan satu.

Selene mendapat giliran berlatih bersama Kyle, tetapi sesuatu terasa aneh. Fokus pria itu tampak menghilang entah ke mana.

"Kyle, fokus atau aku akan menusukmu dengan pedang," ejek Selene.

Kyle tersentak dan segera mengembalikan konsentrasinya. Setelah selesai bertanding, mereka duduk beristirahat.

"Ada apa? Katakan padaku, apa yang mengganggumu?" tanya Selene.

"Tidak ada," jawab Kyle, tetapi kemudian mendesah. "Hanya saja, sejak aku kalah darimu, posisi keluargaku jadi sulit."

Selene tidak menunjukkan simpati. Sebaliknya, ia menepuk bahu Kyle dan berkata, "Itu karena kau tidak cukup mampu. Berlatihlah lebih keras, dan coba kalahkan aku lain waktu."

Kyle terdiam sejenak, lalu terkekeh pelan.

Selene, kau keren sekali.

Latihan hari itu akhirnya selesai, dan Selene segera kembali ke asrama. Hari mulai gelap, dan lorong akademi terasa lengang. Namun, di tengah perjalanan, ia melihat seseorang mengendap-endap menuju sebuah ruangan rahasia.

Selene menyipitkan mata. Oh, wanita sampah.

Ia mengenali sosok itu—Cecile.

Gadis itu diam-diam memasuki ruangan gelap.

"Nona…"

Suara lain terdengar dari dalam.

"Cecile, kau tidak berguna," ujar seorang gadis dari balik bayangan. "Mengurus satu tikus kecil saja begitu sulit?"

"Maaf, Nona… aku—"

"Berhenti memberi alasan." Nada suara gadis itu berubah tajam. "Jika kau tidak bisa menyelesaikannya, kau tahu akibatnya, kan?"

PLAK!

Terdengar suara tamparan keras.

"A-astaga!"

Selene tersentak, hampir saja ketahuan karena refleksnya. Namun, ia segera menenangkan diri dan tetap diam di tempatnya.

Jadi benar, Cecile tidak bertindak sendiri. Ada seseorang di baliknya.

***

Keesokan harinya, Selene kembali ke kelas politik yang membosankan. Dan tentu saja, Cecile ada di sana, menatapnya dengan tatapan bermusuhan.

Sejak awal pelajaran, Cecile terus mencari gara-gara dengannya, seolah sengaja ingin menjatuhkannya.

"Kau," Cecile tiba-tiba menunjuk Selene. "Jika kau memang pintar, coba jawab pertanyaan ini. Jika ada dua negara yang sedang dalam perang dagang, bagaimana cara terbaik untuk memaksimalkan keuntungan tanpa menimbulkan konflik terbuka?"

Selene menatapnya datar.

Ah, jadi ini tujuannya. Mencoba mempermalukanku di depan kelas?

Ia menyandarkan punggung ke kursi dengan santai sebelum menjawab.

"Mudah." Selene menekankan suaranya agar semua orang bisa mendengar.

"Pertama, buat perjanjian dagang dengan negara ketiga yang memiliki sumber daya kunci. Kedua, sebarkan propaganda ekonomi untuk menggiring opini publik. Ketiga, gunakan tarif dan insentif secara strategis untuk mengontrol aliran barang tanpa memicu perang langsung."

Ruangan hening sejenak. Bahkan profesor yang lewat tampak terkesan.

"Jawaban yang cukup strategis," profesor itu mengangguk.

Cecile terdiam, jelas kesal karena rencananya gagal.

Selene tersenyum tipis. Jika kau mau bermain licik, setidaknya lakukan dengan lebih cerdas, Cecile.

***

Saat kelas berakhir, Selene berjalan menuju lokernya untuk menyimpan buku-bukunya.

Namun, saat ia membuka pintunya, sebuah surat jatuh ke lantai.

Ia memungutnya, membuka lipatannya, dan membaca isi surat itu.

— Surat tantangan duel?

Selene menyipitkan mata.

Siapa yang cukup bodoh untuk menantangku?

1
Maria Lina
yg lama aj blm tamat thor buat cerita baru lgi hadeh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!