Amber Kemala, janda yang memiliki trauma atas kegagalan pernikahannya itu bekerja sebagai seorang pelatih tari balet anak-anak. Namun ia mendapatkan tawaran khusus dari seorang duda tampan untuk menjadi pengasuh putri kecilnya, yang tidak lain adalah murid Amber sendiri.
Arion Maverick, duda dengan segudang pesona. Ia melakukan sebuah kesalahan pertama yang membuatnya semakin tergila-gila pada pengasuh sang anak. Laki-laki itu selalu merasakan hasrat yang memuncak dan keinginan yang menggebu-gebu setiap kali bersama Amber.
Sekali saja bibir Arion pernah mengecap hangat tubuh wanita bernama Amber, selamanya laki-laki itu tidak bisa melupakannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vey Vii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memanjakan Diri
Amber mengernyitkan dahi. Ia benar-benar tidak mengerti. Jika Dayana benar-benar menginginkan Claire kembali menjadi menantunya, lalu mengapa Claire bersikukuh menolaknya? Bukankah itu merupakan hal yang baik, diidam-idamkan oleh ibu dari suaminya?
"Maaf atas kelancanganku bertanya, kenapa kau tidak mau kembali pada Tuan Maverick sementara ibunya begitu menginginkanmu?" tanya Amber.
Claire tertawa kecil, wanita itu menyeruput secangkir coklat di hadapannya.
"Untuk apa kembali? Aku tidak mau dimanfaatkan oleh ibu dan adiknya!" seru Claire menjawab. "Lagi pula kami tidak saling cinta."
Amber terdiam, ia mengangguk paham.
Meski baru beberapa kali bertemu dengan Dayana, Amber sudah bisa menebak perangai buruk wanita paruh baya itu. Dari sikap dan sifatnya yang selalu mengatur kehidupan Arion, Amber bisa mempercayai bahwa apa yang dikatakan oleh Claire adalah sebuah kejujuran.
"Sore ini aku akan ke New York untuk acara fashion. Jadwalku padat sampai malam hingga minggu depan. Aku akan memberimu kabar jika ada jadwal kosong dan datanglah bersama Aara," terang Claire.
Seorang laki-laki yang berdiri tidak jauh dari mereka tiba-tiba mendekat, mengatakan pada Claire jika mereka tidak punya banyak waktu lagi. Waktu terus berjalan dan Claire harus segera bergegas.
"Tidak bisakah dalam waktu dekat?" tanya Amber.
"Akan aku usahakan. Tapi tolong, lebih baik jangan beritahu Arion terlebih dahulu. Karena aku tidak mau ibunya juga tahu."
"Baik." Amber mengangguk dan tersenyum lega.
"Amber, tolong jaga putriku dengan baik. Terima kasih sudah berusaha datang menemuiku."
"Aku yang harus berterima kasih karena kau bersedia bicara denganku di tengah kesibukanmu. Aku berjanji akan mengurus Aara dengan baik."
"Hmm, tentu."
Claire meninggalkan Amber dengan tergesa-gesa. Nampak sekali bahwa wanita itu memang sangat sibuk dengan pekerjaannya. Wajar saja, Claire memang salah satu model dan artis dengan popularitas yang tidak main-main. Segala hal tentang wanita itu selalu menjadi pembicaraan hangat oleh banyak orang.
Selepas menemui Claire, Amber menyempatkan diri untuk datang ke salon. Entah sudah berapa lama ia tidak pernah memanjakan tubuhnya, wanita itu tidak ingin menyia-nyiakan hari libur serta uang yang telah Arion kirimkan padanya.
Di salon, Amber memilih paket perawatan tubuh, wajah, dan rambut yang lengkap. Wanita itu mendapatkan pijatan spa, minicure, pedicure, serta memangkas sedikit rambutnya agar lebih pendek.
Bukankah uang harus digunakan sebaik mungkin?
Semua orang menyukai uang. Terkadang, seseorang perlu bersenang-senang untuk menikmati hasil kerja kerasnya agar tetap bisa menjalani hidup dengan bahagia. Membahagiakan diri sendiri itu perlu dan penting. Karena hanya kita sendiri lah yang bisa memahami apa yang diri kita inginkan.
Amber menghabiskan sisa waktu liburnya dengan memanjakan diri. Wanita itu merasa beruntung karena dipertumukan dengan Arion. Jika bukan karena laki-laki itu, Amber pasti harus berpikir berkali-kali untuk menghabiskan uang hanya untuk datang ke salon kecantikan.
Sepulang dari salon, Amber menghubungi teman baiknya, Renata. Amber meminta wanita itu datang ke sebuah restoran yang terletak tidak jauh dari rumah balet. Kebetulan, Renata bekerja sebagai pramuniaga toko pada hari senin hingga jumat sebagai pekerjaan tambahan selain mengajar balet.
Pukul empat sore, mereka berdua bertemu di restoran. Renata terkejut dengan penampilan baru Amber.
"Amber, apa kau baru saja memotong rambutmu?" tanya Renata.
"Apa ini cocok denganku?" Amber balik bertanya. Rambut hitam sepinggang yang awalnya lurus itu kini diubah menjadi sedikit bergelombang.
"Keren!" Renata mengacungkan dua jempol ke depan Amber.
"Ayo makan enak, aku akan mentraktirmu," ujar Amber.
"Wow, apa kau baru saja menerima gaji pertamamu?" tanya Renata. Amber mengangguk.
"Hmm, memangnya berapa gaji yang kau terima? Aku penasaran. Seberapa besar uang yang diberikan seorang konglomerat pada orang yang bersedia mengasuh putrinya."
"Banyak, cukup banyak. Tapi rahasia!" seru Amber. Renata cemberut, namun ia berterima kasih karena Amber tidak melupakannya saat wanita itu sedang bersenang-senang.
Mereka berdua memesan banyak sekali jenis makanan dan camilan. Amber membiarkan Renata memesan makanan apa saja yang wanita itu inginkan. Jika bukan karena Arion, Amber tidak akan mungkin bisa melakukan ini.
"Hmm, bagaimana Mr. Maverick menurutmu?" tanya Renata penasaran.
"Bagaimana apanya?"
"Hmm, maksudku ... Apa dia selalu terlihat tampan sepanjang waktu, apa dia juga biasa mengajakmu mengobrol? Setahuku, dia orang yang tidak suka banyak bicara."
"Dia baik," jawab Amber singkat. Wanita itu tersenyum tipis.
"Baik? Itu saja? Ayo ceritakan padaku!" desak Renata penasaran. Entah mengapa ia merasa curiga dengan kilas senyum di bibir teman baiknya.
"Ceritakan apa? Dia baik, itu saja."
"Amber, jangan seperti itu. Apa dia sama sekali tidak tertarik padamu? Kau kan cantik. Coba saja rayu dia, kau tidak akan rugi mendapatkan hot duda sepertinya!"
...🖤🖤🖤...