Putra Mahkota Arthur Orion de Havencourt telah kehilangan minatnya terhadap wanita setelah mantan tunangannya menikah dengan kerajaan lain. Ratu, yang melihat putranya seperti tidak berminat menikah, memiliki ide untuk menjodohkannya dengan putri seorang duke wilayah Nightshade. Namun, duke tersebut ternyata membenci kekaisaran karena kaisar sekarang mengambil tahta kakaknya melalui kudeta.
Arthur, yang tidak menyadari hal ini, tanpa sengaja bertemu dengan seorang gadis yang menarik hatinya. Seraphina Elara de Nightshade, putri dari duke Alexander Victor de Nightshade, merasa terkekang dari segala aturan dan peraturan sebagai seorang wanita. Ia berminat untuk pergi ke ibukota dan hidup bebas dari keluarganya.
Ketika Seraphina bertemu dengan Arthur, seorang pria yang aneh dan menarik, hidupnya mulai berubah. Apakah cinta mereka dapat mengatasi konflik antara keluarga mereka, atau apakah kebencian dan dendam akan menghancurkan kesempatan mereka untuk bahagia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lady_Xiyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecurangan Di Balik Istana
Arthur masih berdiri dengan gagah di balkon kamarnya. Bahkan dia masihlah memakai baju tadi pagi tanpa berminat untuk segera pergi berganti pakaian tidur lalu istirahat. Ingatannya melayang tentang sosok mantan tunangannya yang sekarang mungkin sedang bermesraan dengan suami barunya. Sudah satu tahun setelah pembatalan pertunangan mereka dan membuat ibunda ratu takut kalau dia tidak berhubungan dengan wanita lagi.
"Yang Mulia,"
Arthur menghentikan lamunannya saat terdengar suara sapaan yang telah hadir di belakangnya datang menyapa ia. Dia telah mengenal suara itu dengan sangat akrab menyapa pendengarannya. Lalu dia memutar tubuhnya dan terkejut melihat keberadaannya di sana. Dia pengawal atau tangan kanannya.
"Tian kau tidak mungkin berada di sini mengangguku kecuali ada hal penting."
Tian memberikan hormat kepada Arthur. "Maafkan saya telah menganggu waktu anda."
Arthur mengibaskan tangan tentang formal temannya. "Apa yang membawa kamu datang kesini, Tian?" tanya Arthur heran.
"Saya menemukan mencurigakan kalau ada para bangsawan dan menteri yang melakukan kecurangan, yang mulia putra mahkota." ujar Tian.
Arthur mengerutkan keningnya, merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres. "Apa yang kamu maksud dengan kecurangan?" tanya Arthur dengan suara yang serius.
Tian mengambil napas dalam-dalam sebelum menjawab. "Saya menemukan bahwa beberapa bangsawan dan menteri telah melakukan korupsi dan penggelapan dana kerajaan. Mereka juga telah membuat perjanjian rahasia dengan negara-negara lain untuk menguntungkan diri sendiri."
Arthur merasa marah dan kecewa. "Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi?" tanya Arthur dengan suara yang keras.
Tian mengangguk. "Saya juga tidak mengerti, Yang Mulia. Tapi saya yakin bahwa kita harus melakukan sesuatu untuk menghentikan kecurangan ini."
Arthur mengangguk, merasa bahwa dia harus bertindak cepat. "Kita harus menyelidiki lebih lanjut dan menghentikan kecurangan ini. Tian, saya ingin kamu untuk menyelidiki lebih lanjut dan memberikan saya laporan tentang apa yang kamu temukan."
Tian mengangguk dan memberikan hormat kepada Arthur. "Saya akan melakukan yang terbaik, Yang Mulia."
Arthur mengangguk dan memandang Tian dengan mata yang serius. "Saya percaya pada kamu, Tian. Saya tahu kamu akan melakukan yang terbaik untuk kerajaan dan untuk saya."
Tian tersenyum dan mengangguk. "Saya tidak akan mengecewakan Anda, Yang Mulia. Saya akan segera memulai penyelidikan."
Arthur mengangguk dan memandang ke luar jendela, merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres di kerajaan. Dia harus menemukan apa yang sebenarnya terjadi dan menghentikan kecurangan itu.
Sementara itu, di bagian lain istana, beberapa bangsawan dan menteri sedang berbicara dalam suara pelan. Mereka sedang membicarakan tentang rencana mereka untuk mengambil alih kerajaan.
"Kita harus berhati-hati," kata salah satu bangsawan. "Arthur tidak akan membiarkan kita mengambil alih kerajaan dengan mudah."
"Jangan khawatir," kata menteri lain. "Kita telah membuat rencana yang baik. Kita akan menggunakan uang dan kekuasaan kita untuk mengontrol kerajaan."
Mereka semua tersenyum, merasa bahwa rencana mereka akan berhasil. Tapi mereka tidak tahu bahwa Tian telah menemukan kecurangan mereka dan akan segera menghentikan rencana mereka.
Mereka berbicara lebih lanjut tentang rencana mereka, tidak menyadari bahwa ada seseorang yang sedang mendengarkan percakapan mereka. Tian, yang telah menyelinap ke ruangan tersebut, mendengarkan dengan saksama dan mengambil catatan tentang apa yang mereka bicarakan.
Setelah selesai mendengarkan, Tian keluar dari ruangan tersebut dan kembali ke kamarnya untuk menganalisis informasi yang telah dia dapatkan. Dia tahu bahwa dia harus berhati-hati dan tidak bisa mempercayai siapa pun, karena dia tidak tahu siapa yang terlibat dalam rencana kecurangan tersebut.
Sementara itu, Arthur sedang berjalan-jalan di taman istana, memikirkan tentang apa yang Tian telah ceritakan kepadanya. Dia merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres di kerajaan dan dia harus menemukan apa yang sebenarnya terjadi.
Dia berhenti di depan sebuah danau kecil dan memandang ke dalam air. Dia melihat bayangan dirinya sendiri dan merasa bahwa dia harus menjadi lebih kuat dan bijak untuk menghadapi tantangan yang akan datang.
"Yang Mulia Putra Mahkota," suara tersebut terdengar dari belakang Arthur. Arthur berpaling dan melihat Tian berdiri di belakangnya dengan ekspresi serius.
"Apa yang kamu temukan, Tian?" tanya Arthur dengan suara yang serius. Tian mengambil napas dalam-dalam sebelum menjawab. "Saya telah menemukan bukti bahwa beberapa bangsawan dan menteri telah melakukan kecurangan dan penggelapan dana kerajaan."
Arthur merasa marah dan kecewa mendengar berita tersebut. "Siapa yang terlibat dalam kecurangan ini?" tanya Arthur dengan suara yang keras.
Tian mengeluarkan sebuah dokumen dari kantongnya dan menyerahkannya kepada Arthur. "Saya telah membuat daftar nama-nama yang terlibat dalam kecurangan ini, Yang Mulia."
Arthur membaca daftar nama-nama tersebut dan merasa terkejut. "Bagaimana mungkin orang-orang ini bisa melakukan hal seperti ini?" tanya Arthur dengan suara yang penuh kekecewaan.
Tian mengangguk. "Saya juga tidak mengerti, Yang Mulia. Tapi saya yakin bahwa kita harus bertindak cepat untuk menghentikan kecurangan ini."
Arthur mengangguk dan memandang Tian dengan mata yang serius. "Saya ingin kamu untuk menyelidiki lebih lanjut dan menemukan bukti yang lebih kuat. Saya juga ingin kamu untuk menemukan dalang di balik kecurangan ini."
Tian mengangguk dan memberikan hormat kepada Arthur. "Saya akan melakukan yang terbaik, Yang Mulia."
Arthur mengangguk dan memandang ke arah istana. "Saya akan memanggil pertemuan darurat dengan para bangsawan dan menteri untuk membahas tentang kecurangan ini."
Tian mengangguk dan berpaling untuk pergi. "Saya akan segera memulai penyelidikan, Yang Mulia."
Arthur mengangguk dan memandang ke arah Tian. "Berhati-hatilah, Tian. Kita tidak tahu siapa yang terlibat dalam kecurangan ini."
Tian mengangguk dan berpaling untuk pergi, meninggalkan Arthur yang sedang memikirkan tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Arthur memutuskan untuk memanggil pertemuan darurat dengan para bangsawan dan menteri untuk membahas tentang kecurangan yang telah terjadi. Dia ingin mengetahui siapa yang terlibat dan bagaimana cara mereka melakukan kecurangan tersebut.
Setelah memanggil pertemuan darurat, Arthur memutuskan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Dia meminta Tian untuk menyelidiki lebih lanjut dan menemukan bukti yang lebih kuat.
Tian berangkat untuk melakukan penyelidikan dan Arthur memutuskan untuk menunggu hasil penyelidikan tersebut. Dia duduk di ruang kerjanya, memikirkan tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Tiba-tiba, ada suara ketukan di pintu. Arthur meminta orang yang mengetuk pintu untuk masuk. Pintu terbuka dan seorang pelayan masuk ke dalam ruangan.
"Yang Mulia, ada pesan dari Tian," kata pelayan tersebut. Arthur mengangguk dan meminta pelayan tersebut untuk memberikan pesan tersebut.
Pelayan tersebut memberikan sebuah surat kepada Arthur. Arthur membuka surat tersebut dan membacanya. Ekspresi wajahnya berubah menjadi serius.
"Apa yang terjadi?" tanya Arthur kepada pelayan tersebut. Pelayan tersebut mengangguk. "Tian telah menemukan bukti yang lebih kuat tentang kecurangan yang telah terjadi, Yang Mulia."
Arthur mengangguk dan meminta pelayan tersebut untuk memanggil Tian ke ruang kerjanya. Pelayan tersebut mengangguk dan berpaling untuk pergi.
Arthur memutuskan untuk menunggu kedatangan Tian dan mempersiapkan diri untuk menghadapi apa yang akan terjadi selanjutnya.
Tian segera tiba di ruang kerja Arthur, membawa serta dokumen-dokumen yang berisi bukti-bukti kecurangan yang telah ditemukannya.
Arthur meminta Tian untuk menjelaskan tentang bukti-bukti yang telah ditemukannya. Tian mengangguk dan mulai menjelaskan tentang dokumen-dokumen yang telah ditemukannya.
"Yang Mulia, saya telah menemukan bahwa beberapa bangsawan dan menteri telah melakukan kecurangan dengan cara memanipulasi anggaran kerajaan," kata Tian. "Mereka telah menggunakan dana kerajaan untuk kepentingan pribadi mereka sendiri."
Arthur merasa marah dan kecewa mendengar berita tersebut. "Siapa yang terlibat dalam kecurangan ini?" tanya Arthur dengan suara yang keras.
Tian mengeluarkan sebuah daftar nama-nama yang terlibat dalam kecurangan tersebut. Arthur membaca daftar tersebut dan merasa terkejut.
"Bagaimana mungkin orang-orang ini bisa melakukan hal seperti ini?" tanya Arthur dengan suara yang penuh kekecewaan.
Tian mengangguk. "Saya juga tidak mengerti, Yang Mulia. Tapi saya yakin bahwa kita harus bertindak cepat untuk menghentikan kecurangan ini."
Arthur mengangguk dan memandang Tian dengan mata yang serius. "Saya ingin kamu untuk besok malam menemani aku ingin melihat mereka secara langsung walaupun dengar menyamar."
Tian mengangguk dan memberikan hormat kepada Arthur. "Saya akan melakukan yang terbaik, Yang Mulia."
...To Be Continued...
Note:
Terimakasih telah membaca cerita jangan lupa komen, kritik dan saran ya 😊 jangan lupa tinggalkan jejak😊 sayang kalian semua semoga kalian suka🥰🥰Biar saya tambah semangat membuat kelanjutan ceritanya Terimakasih makasih