Hegemond Sejati

Berjalan hingga seribuan meter.

Keadaan masih sama saja,sunyi tanpa satu pun mahkluk yang mereka jumpai.

Ketiganya kembali menghentikan langkah mereka.

Kali ini ketiganya mengerutkan dahi mereka,Jia Sun yang biasanya ceria,nampak serius kali ini.

"Kakak besar Guo,bagaimana sekarang,apakah kita kembali" kata Jia Sun.

"Kakak,ini terlalu sunyi" kata Guo Liang.

"Yah aku tahu,biasanya,sebuah hutan,bila keadaannya sunyi,seseorang yang kuat pasti berada dikawasan ini" kata Guo Ying.

"Ini terlampau jauh dari hunian ras manusia,apakah mungkin ahli hebat dari ras binatang roh,menempati kawasan ini" kata Jia Sun.

Guo Ying dan Guo Liang terdiam,mereka sendiri kurang memahami hal itu,walau mereka tinggal dibagian lain dikawasan lereng pegunungan tapal batas.

"Adik Jia,apakah anda pernah mendengar,ras binatang roh apa yang menguasai pegunungan tapal batas" kata Guo Ying.

Jia Sun nampak mengerutkan dahinya,mengingat ingat,apa yang ia ketahui.

"Setahuku,penguasa pegunungan tapal batas adalah binatang roh ras harimau hitam,tapi mereka tinggal dipuncak pegunungan,hal itu adalah bagian dari perjanjian sang penguasa dengan dua ahli terkuat dialam ini" kata Jia Sun.

"Bagian perjanjian antara penguasa pegunungan tapal batas dengan dua ahli terkuat" gumam Guo Ying dan Guo Liang.

Jia Sun menganggukan kepala nya "yah,seperti itulah yang aku ketahui" kata Jia Sun.

"Apakah dua raja yang berkuasa didua kawasan" kata Guo Liang.

Jia Sun tersenyum "tentu saja bukan,dua ahli terkuat itu berada diutara dan selatan alam ini" jawab Jia Sun.

Dahi Guo Liang dan Guo Ying makin berkerut "berada diutara dan selatan?" gumam kakak dan adik itu.

Guo Ying tersenyum "adik Jia,walau anda masihlah sangat muda,namun anda sangat memahami banyak hal mengenai alam ini" kata Guo Ying.

Guo Ying dan Guo Liang memang telah membaca banyak buku,namun yang mereka ketahui alam itu dikuasai oleh dua kerajaan.

Baru kali ini mereka mendengarnya,bahwa ahli terkuat dialam itu berada diselatan dan Utara,sedangkan dua kerajaan,satu dibarat satu lagi ditimur.

Jia Sun tersenyum "kakak besar Guo,inilah salah satu keuntungan yang diperoleh diperjalanan panjang ku,mendengar banyak hal,termasuk hal yang rahasia" kata Jia Sun.

Guo Ying menganggukan kepalanya "yah adik Jia benar,hais..anda beruntung diusia yang begitu mudanya,telah melihat dan mengetahui banyak hal" kata Guo Ying.

"Saudara Jia,dua raja yang berkuasa didua arah mata angin,sangatlah kuat,bahkan pemimpin pembunuh bayaran topeng hitam saja,hanya setara,apakah penguasa pegunungan tapal batas,sangatlah kuat,hingga butuh dua ahli terkuat dialam ini untuk membuat perjanjian dengannya,dan sekuat apakah dua ahli itu" kata Guo Liang.

Jia Sun menatap Guo Liang,dan ia tersenyum "saudara Guo,istri penguasa pegunungan tapal batas saja,sama kuatnya dengan salah satu dari dua raja,sedangkan suaminya,andai dua raja,ditambah dengan pemimpin organisasi pembunuh bergabung bersama,maka ketiganya bukanlah lawan penguasa pegunungan tapal batas"

"Penguasa pegunungan tapal batas sebenarnya selevel dengan dua ahli terkuat dialam ini,mereka berada diranah setengah langkah Low God,walau ketiganya selevel,namun penguasa pegunungan tapal batas tidak ingin dianggap sebagai salah satu yang terkuat,itu alasannya mengapa dialam ini hanya dikenal ada dua saja" kata Jia Sun.

Mendengar itu Guo Liang dan Guo Ying terdiam "sangat kuat" gumam mereka.

"Eh,yah,bila mereka hanya tinggal dipuncak pegunungan saja,lalu apakah ada yang lainnya dikawasan ini" kata Guo Liang.

Jia Sun menggelengkan kepalanya "entahlah,aku juga tidak memahami hingga detil terkecil nya mengenai penguasa pegunungan tapal batas,namun yang aku tahu,sejak perjanjian itu,sang penguasa dan bawahannya,akan selalu menjauhi bagian lereng pegunungan,bahkan binatang roh level 8 saja,dilarang berada dikawasan kaki pegunungan" kata Jia Sun.

Binatang roh level 8 sama dengan kultivator diranah tulang jiwa.

"jika begitu,apakah binatang roh level 7 yang menghuni kawasan ini" kata Guo Ying.

Dua lainnya nampak mengangguk setuju dengan ucapan Guo Ying,binatang roh level 7 sama dengan kultivator diranah kaisar,pastinya binatang roh dilevel itu menakutkan bagi binatang roh kelas bawah lainnya.

Berfikir demikian,mereka pun yakin akan kebenaran tebakan mereka.

"Baiklah,jika benar hanya binatang roh level 7 saja,kurasa tidak ada yang perlu kita takuti" kata Jia Sun.

"Yah itu benar" kata Guo Ying.

Bila binatang buas dan binatang roh kelas bawah takut,maka Guo Ying tidak,sebab binatang roh level 7,masih mampu ia hadapi.

"Jadi,apakah kita terus maju" kata Guo Liang.

Jia Sun melirik Guo Liang dan tersenyum "saudara Guo,aku tahu binatang roh level 7 masih belum mampu anda lawan,namun dengan adanya aku dan kakak besar Guo,maka tidak ada yang perlu anda khawatirkan" kata Jia Sun.

Guo Liang tersenyum "yah saudara Jia benar,baiklah silahkan saudara Jia,anda pimpin arah" kata Guo Liang.

"yah,baiklah,mari" kata Jia Sun penuh kepercayaan diri.

Lalu Jia Sun pun bergerak masuk lebih dalam,diikuti oleh Guo Ying dan Guo Liang.

Berjalan seratusan meter lebih,dari kejauhan mereka melihat sebuah warung teh.

"Eh..ini.." gumam Guo Ying.

Wajah ketiganya nampak kebingungan saat itu.

"Sialan,apa apaan ini,warung teh,disebuah hutan luas,apakah kita salah arah" kata Guo Liang.

Jia Sun menggaruk kepalanya "pppppfffffff sudahlah buang semua prasangka buruk,jika benar kita tersesat arah,yah sudah,mari kita singgah dan istirahat dulu" kata Jia Sun.

Lalu dengan langkah penuh kepercayaan diri Jia Sun melangkah kearah warung.

Guo Liang dan Guo Ying saling lirik,lalu keduanya ikutan melangkah dibelakang Jia Sun.

Berjalan mendekati warung teh yang nampak sepi saat itu,terlihat seorang pria tua duduk sambil terkantuk kantuk.

"Paman tua" teriak Jia Sun.

"Eh..ah,ap,apa,ada apa" pria tua nampak kaget dan langsung berdiri dari kursi yang ia duduki.

Padahal sebelumnya ia hampir tertidur nyenyak diatas kursi itu.

Melihat tingkahnya Jia Sun tertawa ceria "he he he he he he..anda ini..hais..kemarilah,kami haus" kata Jia Sun.

"Oh,ah yah ya baik tuan muda" jawab pria tua sambil tergopoh gopoh menghampiri.

"he he he he mari mari sini" kata pria tua sopan,lalu ia membersihkan meja dan kursi mempersilahkan tiga remaja itu duduk.

Jia Sun tersenyum senyum "paman tua boleh kah aku bertanya" kata Jia Sun.

"Ah,yah tentu saja tuan muda" jawab pria tua itu.

"Huaa ha ha ha ha ha ha ha anda ini,hais..paman tua,anda adalah orang pertama yang memanggil pengemis kecil ini tuan muda" kata Jia Sun.

"Eh...he he he he he he he maaf kan aku,apakah aku salah memanggil" kata pria tua itu.

"Ah,tidak juga,anda bisa melihatnya bukan,walau aku berpakaian pengemis,tapi aku sangatlah tampan" kata Jia Sun.

"eh...he he he he..yah benar anda tampan sekali" kata pria tua.

Sikap pria tua dan Jia Sun nampak serasi sekali.

Keduanya mengobrol dan nyengir sesuka mereka.

"Paman tua,anda ini aneh mengapa membuka warung teh ditengah hutan" kata Guo Liang.

"Ah,yah benar,hais..paman tua itulah yang ingin aku tanyakan tadi" kata Jia Sun.

"Oh..itu yah,hais..kalian ini,apakah kalian tidak melihatnya,pria tua seperti ku ini harus kerja apa,bertani sudah tidak kuat lagi,berburu apa lagi,jadi walau kawasan ini sepi,mau tidak mau hanya ini yang bisa aku kerja kan" kata pria tua itu.

Mendengar ucapannya,tiga remaja itu merasa kasihan juga.

"Ah yah anda benar paman tua,eh..ayo suguhkan kami teh terbaik anda" kata Jia Sun.

"ah yah ya tuan muda,tunggulah sebentar" kata pria tua.

Lalu pria tua masuk kebagian dapur warung,nampak air telah mendidih saat itu.

Tidak berapa lama kemudian ia pun kembali dan menyuguhkan teh hangat diatas meja "he he he silahkan tuan muda dan nona muda" kata pria tua sopan.

Jia Sun tersenyum lebar,lalu ia mengangkat cangkir teh dan meminumnya.

Guo Liang dan Guo Ying ikutan minum,nampak ketiganya tersenyum pada pria tua yang saat itu masih berdiri menunduk sopan pada mereka.

"Srup..ah.." ketiganya menyeruput teh hangat dengan nikmatnya.

Lalu sambil mengobrol mereka menikmati teh hangat menyegarkan.

"Eh..i..i..ini.." ucap Jia Sun.

Siu..

Pa

brak..

Belum selesai ucapan Jia Sun,pemuda itu jatuh pingsan,begitu pun Guo Ying dan Guo Liang.

Melihat itu,pria tua tersenyum penuh kemenangan.

_