NovelToon NovelToon
Mr. D

Mr. D

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak / Anak Yatim Piatu / Percintaan Konglomerat
Popularitas:938
Nilai: 5
Nama Author: Nedl's

Menikah dengan pria yang bahkan belum pernah ia temui? Gila!

Ceira Putri Anggraini tak pernah membayangkan hidupnya akan berubah drastis dalam semalam. Dari seorang gadis yatim piatu yang berjuang di tengah kemiskinan, kini ia menjadi istri dari Daniel Dartanto, pria berusia 30 tahun yang kaya, dingin, dan penuh misteri.

Pernikahan ini terjadi karena utang budi. Tapi bagi Daniel, Ceira hanyalah kewajiban.

Satu atap dengan pria yang nyaris tak tersentuh emosi, Ceira harus bertahan dari tatapan tajam, sikap dingin, dan rahasia besar yang disembunyikan seorang Daniel.

Namun, semakin lama ia mengenal Daniel, semakin banyak pertanyaan muncul.

Siapa sosok yang diam-diam Daniel kunjungi di rumah sakit?
Kenapa hatinya mulai berdebar di dekat pria yang awalnya ia benci?

Dan yang paling penting—sampai kapan ia bisa bertahan dalam pernikahan tanpa cinta ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nedl's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 21 Berenang

Malamnya, setelah selesai makan malam mereka ke kamar masing-masing. Begitupun dengan Maira dan Ceira. Di dalam kamar Ceira masih kepikiran semua hal yang dibahas oleh Maira tadi.

Ia duduk di tempat tidur, menatap Daniel yang sedang fokus dengan tablet nya membaca setiap email yang masuk. Akhirnya, dengan ragu-ragu, Ceira berdehem pelan.

"Ekhmm Daniel ..."

Daniel mendongak. "Hmm?"

Ceira menggigit bibir, lalu bertanya dengan polosnya. "Hal 21++ yang biasa dilakukan suami istri itu … gimana, sih?"

Daniel yang sedang minum air langsung tersedak hebat. Ia batuk-batuk sambil menatap Ceira dengan ekspresi shock.

"Kamu … tahu dari mana soal itu?" tanyanya, masih dalam mode waspada.

Ceira menggaruk kepalanya. "Maira yang bilang, katanya aku disuruh tanya ke kamu langsung …"

Daniel menutup matanya dan menghela napas panjang. Dalam hati, ia mengumpat.

"Sialan, Maira …"

Ceira mengerutkan kening. "Kenapa? Kata Maira dia cuma mau kasih edukasi doang kok."

Daniel menatap Ceira dengan ekspresi campuran antara pasrah dan frustasi. "Ceira … kamu nggak perlu dengar omongan sepupuku yang satu itu. Dia memang otak nya agak sedikit geser."

"Tapi aku jadi penasaran!" Ceira merajuk.

Daniel mengusap wajahnya. Ia benar-benar tidak menyangka sepupunya akan membawa pengaruh seperti ini pada Ceira. Besok-besok dia akan melarang Maira dekat-dekat dengan Ceira.

"Pokoknya, Ceira, jangan terlalu banyak dengar omongan Maira soal hal-hal kayak gitu. Nanti malah jadi mikir yang nggak-nggak," kata Daniel dengan nada tegas.

Ceira cemberut. "Tapi … aku juga pengen tahu …"

Daniel menatap Ceira dengan tatapan tajam. "Kalau kamu penasaran … harusnya kamu tanya langsung ke suamimu, bukan ke Maira."

"Yaudah kalo gitu jawab. Kan sekarang aku udah tanya langsung ke kamu."

"Kamu pengen tau?"

Ceira mengangguk kecil. "Kalo kamu nggak keberatan. Kata Maira juga minta kamu ajarin."

Daniel menyeringai kecil, sudah seberapa jauh Maira mencuci otak istri kecilnya ini.

"Mau aku ajarin? Yakin?"

"Hmmm. Yakin."

Daniel tampak sedikit berpikir. "Jangan deh, belum saatnya kamu tau. Mending sekarang kamu tidur. Nanti kapan-kapan aku ajarin sampai pagi bila perlu."

Ceira mengerang kesal. "Ih, Daniel. Aku maunya sekarang."

"Belum saatnya sayang. Nanti ya."

Ceira tidak lagi protes, dia malah salah fokus dengan perkataan Daniel 'sayang?' Daniel baru saja memanggil nya dengan sebutan 'sayang'. Dia menggeleng-gelengkan kepala mencubit lengannya, "Ini nggak mimpi." Dia langsung menarik selimutnya menutup seluruh wajahnya. Dia sekarang malah salting sendiri dipanggil dengan embel-embel 'sayang'.

Daniel hanya tertawa kecil melihat tingkah Ceira dan kembali membaca salah satu dokumen yang dikirim melalui email. Dalam hati, ia mencatat satu hal: selama Maira masih ada di rumah ini, ia harus siap menghadapi istri polosnya yang sudah ‘teracuni’ sepupunya sendiri.

Dan ini baru hari pertama Maira di rumah mereka.

...----------------...

Hari ini adalah hari Minggu—hari yang seharusnya menjadi momen istirahat yang tenang dan damai bagi Daniel Dartanto. Namun, sayangnya, sejak kedatangan Maira, ketenangan itu menjadi sesuatu yang langka.

Sudah seminggu Maira tinggal di rumah ini, dan selama itu pula, gadis itu dengan sukses mencuci otak Ceira dengan berbagai pembahasan nyeleneh yang membuat Daniel nyaris frustasi. Ceira yang polos kini semakin banyak bertanya hal-hal yang bahkan tidak pernah terpikirkan olehnya sebelumnya.

Tapi pagi ini, Daniel mencoba mengabaikan semua itu. Ia menikmati waktu liburnya dengan berenang di kolam renang belakang rumah. Air yang dingin menyegarkan tubuhnya, membuat pikirannya lebih jernih setelah minggu yang cukup melelahkan.

Ketika sedang menikmati suasana tenang, tiba-tiba suara riang Ceira terdengar di telinganya.

"Daniel!" panggil Ceira sambil menghampiri ke arah kolam renang.

Daniel menoleh dengan santai. "Hmm?"

"Kamu emang nggak kedinginan berenang sepagi ini?" tanyanya dengan ekspresi polos.

Daniel mengibaskan air dari tangannya lalu menjawab, "Enggak. Justru segar kalau pagi-pagi gini."

Ceira mengangguk-angguk, lalu tiba-tiba ekspresinya berubah penuh ide. "Kalau begitu ... aku juga ikut berenang aja, ya!"

Daniel hanya mengangkat bahu, tidak terlalu peduli. "Terserah."

Ceira pun berlari masuk ke dalam rumah. Daniel kembali fokus menikmati waktunya di air, berpikir Ceira mungkin hanya bercanda dan tidak benar-benar akan ikut berenang. Tapi beberapa menit kemudian, gadis itu kembali—dan kali ini Daniel benar-benar dibuat terdiam.

Ceira muncul dengan baju renang yang begitu ketat hingga memperlihatkan bentuk tubuhnya yang mungil namun tetap berisi di beberapa bagian. Daniel langsung menelan ludah, matanya secara refleks menelusuri tubuh istrinya itu dari atas ke bawah.

Sial.

Mungkin ini pertama kalinya Daniel melihat Ceira mengenakan pakaian renang seperti ini, dan efeknya tidak main-main.

Ceira sendiri tampaknya tidak sadar bahwa suaminya sedang berjuang keras untuk tetap menjaga kewarasannya ketika melihat Ceira dengan baju renang seperti itu. Dengan polos, ia malah tersenyum cerah dan berkata, "Ayo kita berenang bareng!"

Sebelum Daniel sempat memperingatkannya, Ceira langsung melompat ke dalam kolam. Air muncrat ke segala arah, membuat Daniel mengerjapkan mata beberapa kali.

Tapi kesenangan itu tidak berlangsung lama.

Tidak sampai sepuluh detik kemudian, Ceira mulai panik. Tubuhnya tenggelam dan muncul ke permukaan dengan ekspresi ketakutan.

"Daniel!" teriaknya sambil mengayunkan tangannya asal-asalan di air.

Daniel yang melihat hal itu langsung bereaksi cepat. Ia berenang ke arah Ceira, menangkap tubuh mungil istrinya dan menariknya ke pelukannya.

Ceira batuk-batuk kecil, wajahnya pucat. "Ugh! Aku kira aku bisa berenang karena waktu kecil pernah main di sungai. Ini kolam nya terlalu dalam nggak kaya sungai di kampung Ibuku huh."

Daniel mendengus, menatap Ceira dengan kesal. "Kamu tuh nekat banget sih! Kalau nggak bisa berenang, ya jangan so-soan lompat ke kolam!"

Ceira mendongak dengan wajah merajuk. "Aku kan cuma pengen ngerasain rasanya berenang bareng kamu."

Daniel menghela napas, namun tetap memeluk tubuh Ceira erat. Jantungnya masih berdegup kencang, bukan hanya karena kaget, tapi juga karena mereka sekarang berada dalam posisi yang sangat intim.

Tubuh Ceira yang basah menempel erat padanya, membuat Daniel harus menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu yang lebih dari sekadar memeluk.

Sial. Umpatnya begitu merasakan sesuatu yang kenyal menempel di dada bidangnya.

Tatapan mereka bertemu.

Daniel bisa melihat mata Ceira yang membulat sempurna, bibirnya sedikit terbuka, dan wajahnya yang kini sedikit merona karena udara dingin.

Dan Tuhan, gadis ini benar-benar membuat nya tergoda tanpa perlu berusaha.

Ceira tampaknya juga menyadari betapa dekatnya mereka sekarang. Ia menelan ludah, jantungnya berdebar lebih cepat.

Hanya satu inci lagi, dan bibir mereka akan bersentuhan.

"Bentar, ini yang keras dekat paha aku apaan sih," batin Ceira. Tapi dia berusaha masa bodoh.

Daniel mulai menurunkan kepalanya, mendekatkan wajahnya pada Ceira.

Namun momen itu hancur seketika.

"Uhuyy, uhuk ... uhuk. Cieeee, pagi-pagi udah romantisan aja nih!"

Sebuah suara nyaring membuat keduanya langsung tersentak dan buru-buru menjauh.

Daniel menoleh dengan kesal, mendapati Maira berdiri di pinggir kolam dengan senyum jahilnya.

Gadis itu menyilangkan tangan di dadanya, matanya berbinar penuh godaan. "Duh, dosa banget mata dedek lihat kalian mesra-mesraan begini pagi-pagi. Kalian sih nggak ngasih aba-aba dulu, biar aku bisa siap-siap pakai kaca mata hitam."

Ceira yang masih memerah wajahnya langsung cemberut. "Maira! Kenapa sih selalu muncul di saat yang nggak tepat?"

Maira tertawa keras. "Justru timing-ku selalu tepat, Ceira! Bayangkan kalau aku datang lebih lama, mungkin Bang Daniel udah—"

"Diam." Daniel langsung memotong dengan suara dalam. Matanya menatap tajam ke arah sepupunya yang usil itu.

Maira hanya semakin tertawa. "Ih, galak banget! Aku kan cuma bercanda Bang!"

Ceira masih menunduk malu, sementara Daniel hanya bisa mengusap wajahnya dengan frustrasi.

Seharusnya pagi ini menjadi pagi yang tenang dan damai.

Tapi sayangnya, sejak Maira datang ke rumah ini, kata 'tenang' sepertinya sudah dihapus dari kamus kehidupan mereka.

"Yaudah lanjutkan ya, aku mau bikin list nama bayi dulu."

"List nama bayi buat apa Mai," tanya Ceira.

"Buat anak kalian lah, nanti aku nyumbang satu nama ya!" Ucap Maira dengan mata berbinar-binar dan langsung berlari sebelum Abang nya Daniel ngamuk.

BERSAMBUNG......

1
seftiningseh@gmail.com
menurut aku novel nya bagus bgt aju aika bgt sama prolog nya bikin penasaran dan dari Simpsons nya juga bikin penasaran bgt
maka nya aku baru baca prolog nya

oh ya kak jangan lupa baca novel aju judul nya Istri kecil tuan mafia
Lalaluna: terimakasih kak, okaiii siap kak🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!