Raden Tresnoka Herlambang Agung memiliki perasaan lebih dari saudara kepada adik angkatnya yang bernama Rindu Hagika Agung. Namun Rindu sangat menghindari hubungan dengan kakaknya itu lebih dari saudara karena tidak ingin mengecewakan orang tua yang telah membesarkannya yaitu orang tua Noka. Saat pulang dari luar negeri selepas menyelesaikan pendidikan S2 di New York, niat Noka ingin menyatakan cinta kepada Rindu malah dikenalkan dengan kekasih adik angkatnya itu. Murka lah Noka hingga kehilangan akal dan mengambil keperawanan sang adik angkat. Bagaimana respon orang tua mereka? Bagaimana Rindu bisa menerima Noka kembali setelah merusak dirinya dan cintanya kepada sang kekasih? Lanjutan Novel "TRESNO KARO KOWE" , anak pertama Saka dan Fina bersama anak angkat mereka.
#konfliketika
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JADI KURIR SEHARI
Noka beneran jadi kurir saudara kembarnya. Rada sangat pintar menggunakan kesempatan ini untuk memberikan pelajaran kepada saudaranya yang telah berulah dirumah membuat keributan.
Tadi baru saja Noka masuk ke rumah produksi, ia sudah disuruh naikin 100 hampers ke mobil hiace milik usaha Rada sendiri. Ada bapak bapak yang juga ikut membantu.
"Pak Kiro, nanti Noka nemenin bapak buat ngirim pesanan ini ya. Pake tenaganya untuk angkat angkat hampers juga boleh. Kasih dia pekerjaan, kasian dia lagi nganggur" ucap Rada.
"Hehe, siap non" sahut Kiro, driver pribadi Rada yang sudah ditugaskan untuk menjadi driver pengiriman usahanya.
Kiro adalah driver perusahaan Ramansa Group yang diminta oleh Rada secara pribadi untuk menjadi drivernya. Sehingga Kiro pun mengenal siapa Noka.
"Jahat banget ya pak, Rada kalau jadi wanita pembisnis begini" celetuk Noka.
"Nggak jahat, den. Tapi non Rada itu luar biasa loh bisa jalanin usaha sendiri selain jadi manager di perusahaan" sahut Kiro.
"Hmm Pak Kiro terlalu lama kerja sama Rada sih jadi belain dia" ucap Noka.
"Noka, aku tau kamu jelekin aku didepan Pak Kiro kan? Udah deh gak usah cari gara gara lagi. Buruan kerja, masih banyak paket yang harus dikirim" seru Rada didepan pintu.
"Iya iya..ini berangkat" sahut Noka.
Pak Kiro hanya tersenyum saja melihat si kembar yang dari kecil sudah ia kenali karena sering dibawa Saka ke kantor.
Noka pun masuk di bagian sebelah driver dan Pak Kiro duduk didepan pengemudi.
"Den, kita berangkat ya. Aden udah dapat alamat dari Non Rada?" tanya Kiro.
"Loh, Pak Kiro belum dikasih alamat sama Rada?" Noka balik tanya.
"Dasar Rada ngerjain gw nih" batinnya.
"Belum, den" jawab Kiro.
"Yaudah pak, bentar saya ke Rada dulu" ucap Noka lalu turun mobil dan masuk rumah produksi menemui kembarannya.
Senyum puas mekar di bibir Rada saat melihat Noka kembali menghampirinya.
"Hmm pasti kamu tau ngapain aku balik lagi kesini" ucap Noka.
"Ya taulah, berarti Pak Kiro jujur sama kamu kalau belum dapat alamat pengiriman" sahut Rada lalu ia mengambil secarik kertas berisi invoice dan alamat kirim.
"Nih, alamat serta invoicenya, sudah ada nama pemesannya juga" lanjutnya.
"Untung hari ini aku mau jadi karyawan baik" gumam Noka.
"Untung juga aku mau nerima pengangguran kayak kamu. Sayang banget gak manfaatin gelar MBA nya dengan baik" sindir Rada.
"Ck.. lihat aja kalau aku jadi direktur gantiin daddy.. kamu adalah orang pertama yang kuberi tugas berjubel jadi wakil direktur ku" sahut Noka lalu tanpa menunggu sahutan dari kembarannya, ia keluar dan masuk kembali ke mobil.
"Ke daerah Sudirman, Pak. Yang pesen ternyata anaknya direktur perusahaan tekstil" lanjutnya.
"Siap, Den" ujar Kiro lalu melajukan mobilnya.
"Keren juga kembaran gw. Memang Rada terbaik kalau soal bisnis" batin Noka bangga.
Akhirnya Noka jadi kurir Rada seharian ini hingga 10 tempat. Jam 5 sore selesai juga pekerjaan ini.
"Thank you Ka udah bantuin jadi kurir premium usaha ku hari ini" ucap Rada.
"Sama sama. Aku juga makasih udah dikasih kerjaan biar gak gabut" sahut Noka.
"Ini beneran gak aku bayar? Aku bisa bayar kamu secara profesional" tawar Rada.
"Hahahaha emang kamu mau gaji aku berapa?" tantang Noka.
"Gak usah mikirin mau gaji aku, tau sendiri tabunganku berapa. Santai aja sister, kamu adalah kembaran terhebatku. Aku cuma mau minta bantuan mu aja ikut bujuk daddy nerima aku sama Rindu lagi ya. Aku gak bisa abaikan restu orang tua ku untuk menjalin hubungan serius" lanjutnya.
"Oalah, ternyata ini tujuanmu bantu aku buat minta tolong bujuk daddy" sahut Rada.
"Aman lah. Daddy cuma butuh waktu sebentar buat nenangin diri. Kamu juga nanti kalau ketemu daddy jangan keras kepala dan ngomong aneh aneh" lanjutnya.
"Beres" ucap Noka.
"Kamu beneran bakal nikahin Rindu, Ka?" tanya Rada.
"Ya beneran lah. Lagipula aku udah gak bisa ninggalin dia lagi karena udah jadi milikku seutuhnya" jawab Noka dengan senyuman menyeringai dan Rada tau artinya.
Wanita ini hanya bisa geleng geleng kepala.
"Dia tetep adik kita, jangan rusak dia semakin dalam, Noka" ingat Rada.
"Dia akan jadi kakak iparmu juga, jadi tenang aja aku gak bakal ngerusak hidupnya malah aku akan berusaha menghiasi hidupnya" sahut Noka.
"Ngomongin orang bucin itu sama aja kayak ngomong sama tembok" sindir Rada lagi.
"Hahahhaha, kayak kamu gak pernah bucin aja. Cepetan tentukan siapa laki laki yang pantas untuk kamu nikahi. Biar kita nikah nya bisa barengan atau jaraknya gak lama lama" ujar Noka.
"Aku ikhlas kalau kamu dulu yang nikah, aku masih menikmati hidup bebas dan berbisnis" sahut Rada.
Noka pun memberikan senyuman karena ia tau jika saudara kembarnya ini memang agak liar dan penuh tantangan.
"Yaudah, aku balik dulu. Mau jemput Rindu di rumah sakit" pamit Noka.
"Salam buat dia" sahut Rada.
Noka akhirnya menjalankan motornya menuju dimana Rindu berada.
Sesampainya di rumah sakit, Rindu sudah menunggu di depan.
"Malam sayang, nunggu lama?" sapa Noka.
"Nggak, barusan keluar pas kamu chat bilang udah sampek pom" sahut Rindu lalu naik ke motor.
"Oke, ayo kita pulang. Mau makan dulu nggak?" tawar Noka.
"Mau dong. Aku laper banget" ujar Rindu.
"Mau makan apa? Apa yang kamu pinginin?" tanya Noka sambil mulai menjalankan motornya pelan.
"Hmmm, mau makan steak. Aku yang traktir deh" jawab Rindu.
"Hahaha kamu ngehina pengangguran kayak aku gak punya duit ya?" goda Noka.
"Ih kok bisa mikir jelek gitu. Lagipula mana mungkin Raden Tresnoka Herlambang Agung gak punya duit. Aku traktir kamu soalnya hubunganku sama Tara udah selesai, kita bisa rayain hubungan resmi kita, Mas" sahut Rindu.
"Beneran kamu udah putus sama Tara? Kok bisa di mau mutusin wanita secantik, sepintar, dan sebaik kamu?" tanya Noka.
Rindu tidak ingin menjelekkan mantan kekasihnya itu jika Tara juga telah berselingkuh darinya.
"Ya bisa aja, lagi pula di lingkungannya juga masih banyak wanita cantik, pintar, dan baik. Dia pun udah jadi residen dokter spesialis penyakit dalam, pasti banyak yg ngincer" jawab Rindu.
"Kamu nyesel gak putus dari dia?" tanya Noka lagi memastikan perasaan sang kekasih.
"Ih Mas, kamu kok meragukan aku gini jadinya. Ya gak nyesel lah, ngapain nyesel kan udah sama kamu" jawab Rindu.
Berbunga bunga lah hati Noka mendengarnya.
"I love you sayang" ungkap Noka.
"I love you too, Mas Noka" balas Rindu sambil mengeratkan pegangannya di perut pria yang memboncengnya.
Lalu mereka menikmati perjalanan senja menuju restoran steak terkenal di Jakarta.