NovelToon NovelToon
Tutorku Tunanganku

Tutorku Tunanganku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Slice of Life
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Mashimeow

"Mulai sekarang gue yang jadi tutor lo sampai ujian kenaikan kelas."

Awalnya Jiwangga hanya butuh Keisha sebagai tutornya, itupun dia tidak sudi berdekatan dengan anak ambis seperti Keisha.

Sayang seribu sayang, bukannya menjauh, Jiwangga malah dijodohkan dengan Keisha.

Lantas bagaimana kelanjutan kisah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mashimeow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teguran

“Buset masih pagi lo udah makan cireng aja. Sakit perut ntar lo,” tegur Luna. Perempuan itu masuk ke dalam ruang OSIS sambil membawa beberapa makalah di tangannya.

Keisha menoleh dengan mulut yang sibuk mengunyah. “Aman, gue tadi udah makan strawberry sando jadi nggak kosong banget perutnya. Lo mau nggak?” tawar Keisha.

“Buat lo aja deh. Gue udah makan tadi,” tolak halus Luna.

“Jiwangga masuk sekolah nggak hari ini?” Keisha menganggukkan kepala santai lalu jemarinya membuka laptop untuk meneruskan laporan yang harus diberikan pada kepala sekolah dalam waktu dekat. 

“Masuk tuh tadi gue lihat dia keluar dari parkiran bareng anak-anak Chaos Brotherhood. Ada yang bilang dia bawa mobil ke sekolah hari ini,” jawab Luna.

Keisha membulatkan matanya tidak percaya. Ia mengacak rambutnya sampai berbentuk tak karuan padahal sebelumnya sudah ditata rapi. Penampilan gadis itu sedikit berantakan tetapi tidak mengurangi kecantikan di wajahnya. “Demi apa? Lo nggak bohong kan? Shibal! Gue harus pakai cara kayak gimana lagi biar tuh cowok mau datang ke kelas bimbingan? Jujur gue udah muak banget!” seru Keisha frustasi.

“Terus kemarin habis lo ancam ambil kunci motornya, dia benar datang?” tanya Luna seraya mengusap pundak sahabatnya prihatin.

“Haha sama sekali nggak muncul tuh batang hidungnya di depan gue. Lo tahu, gue nunggu dia sampai mau lumutan di kelas. Mana waktu mau pulang Pak Cipto nggak bisa jemput gara-gara encoknya kumat,” omel Keisha. Suara ketikan di atas keyboard yang dibuat oleh gadis itu terdengar nyaring di ruangan yang hanya dihuni oleh mereka berdua. 

“Terus lo pulangnya gimana?” tanya Luna.

“Pas gue mau pesan ojol tuh si Julian nyamperin gue dan ngajak pulang bareng. Gue baru tahu deh kalau dia senyum tuh kelihatan ramah banget. Kayak semua aura yang dia tunjukkin selama main bareng Chaos Brotherhood tuh beda.” 

Keisha membuka satu persatu lembar dari makalah yang dibawa oleh Luna tadi. Ia menyalin beberapa isinya yang masih perlu diberi revisi. Atensinya terpaku pada layar sehingga gadis itu tidak bisa melihat ekspresi wajah Luna saat ini. 

Dari arah luar terdengar suara gagang pintu yang dibuka ke dalam. Samar-samar bisa si cantik dengar suara orang saling bertegur sapa. Sontak membuat Keisha menoleh ke arah sumber suara. Ternyata yang masuk adalah Gilang dan Reina. 

“Julian? Julian Gistara ngantar lo pulang? Wah! Pakai senyum segala lagi. Fix banget ini mah dia suka sama lo,” seru Luna berapi-api. Ada kilatan semangat yang begitu terpancar pada mata gadis itu.

“Julian demen sama Keisha?” celetuk Gilang ingin bergabung dalam percakapan.

Keisha mengibaskan tangan seolah semua itu hanya candaan belaka. Dia menoyor kepala Luna ringan sebagai aksi membungkam sahabatnya itu. “Mana ada kayak gitu. Kita semua teman. Luna suka asbun doang nggak usah lo gubris,” sanggah Keisha.

“Tapi menurut gue nih ya, Kei. Julian tuh paling mendingan loh di antara yang lain,” kata Reina. Perempuan bertubuh mungil itu menarik salah satu kursi di dekat Keisha lalu mendudukinya. “Dia nggak rese kayak River, Joshua, Tristan, apalagi si begundal Jiwangga itu. Bisanya nambah kerjaan anak OSIS aja kalau pas jaga depan,” dumel Reina gemas.

“Template nggak sih anak berandalan pasti musuhannya sama anak OSIS kayak kita,” timpal Gilang.

“Buat kali ini gue setuju sama Gilang,” sahut Keisha.

Keisha menyudahi kegiatannya dalam mengerjakan laporan anggaran dan memberikan laptop di hadapannya pada Gilang. Ia mengambil ponsel dari saku roknya untuk memeriksa ruang obrolan dengan Jiwangga. Sengaja si puan menyematkan kontak pemuda itu di urutan teratas agar tidak tenggelam lalu menghilang. 

Ruang obrolan itu masih sama seperti kemarin. Pesan dari Keisha hanya sebatas dibaca tanpa mendapat balasan. Ada banyak spam yang gadis itu beri namun tidak pernah ada jawaban dari pihak Jiwangga. Keisha sempat mengira kalau nomornya diblokir oleh Jiwangga karena foto profil pemuda itu kosong. 

Keisha Zievanna: Jiwa, mau sampai kapan lo menghindar terus dari gue?

Keisha Zievanna: Hampir satu bulan dari ajakan gue waktu itu, tapi lo sama sekali nggak gubris.

Keisha Zievanna: Keisha Zievanna sent a picture

Keisha Zievanna: Lo benar nggak mau ambil balik kuncinya? Kalau nggak gue buang di tong sampah nanti.

Jiwangga Abram: Nanti gue ke kelas lo.

Keisha menghela napas lega saat pesan-pesannya sudah dibalas oleh Jiwangga. Lebih sulit untuk berkomunikasi dengan pemuda di lewat pesan dari pada bertemu langsung. Untuk pertama kali dalam satu bulan Jiwangga merespon dengan cepat. Gadis itu memberikan emoji jempol sebagai balasan pada ruang obrolan mereka. 

*** 

Saat bel istirahat pertama berbunyi, Jiwangga melangkah pergi menuju kelas sebelah untuk menemui Keisha. Kebetulan memang kelas mereka sangat berdekatan. Pemuda itu menunggu di depan saat mendengar masih ada guru yang mengajar di dalam. Ketika pintu dibuka, murid-murid bergerombol pergi dari ruangan itu menuju tempat yang lebih bebas.

Jiwangga masuk tanpa permisi membuat perempuan-perempuan di dalam kelas memandang ke arah pemuda itu dengan tatapan memuja. Bagaikan seorang pemeran utama dalam sebuah cerita, Jiwangga berlagak acuh saja. Atensinya dia pusatkan pada Keisha seorang. 

Tanpa basa-basi Jiwangga mengulurkan tangan sebagai kode minta kunci motornya kembali pada si puan. Keisha bukannya memberikan kunci motor melainkan tangannya di atas jemari lebar Jiwangga. Gadis itu tersenyum jahil sambil menatap ke arah pemuda di hadapannya. 

“Singkirin tangan lo,” ucap Jiwangga ketus.

“Lo tuh kebiasaan datang ke gue tanpa konteks yang jelas,” kata Keisha lalu menarik tangannya menjauh dari Jiwangga.

Jiwangga menaikkan sebelah alisnya seakan mendikte si cantik dengan tatapan matanya. “Mana kunci motor gue?” tanya Jiwangga.

“Oh cari kunci motor, bilang dong dari tadi.” Keisha berbalik badan lalu membuka tasnya. Ia sengaja menaruh kunci motor Jiwangga di tempat yang aman agar tidak hilang jika dibawa kemana-mana. Gadis itu lantas memberikan sebuah gantungan kunci motor pada pemiliknya. “Nggak ada gunanya juga gue nahan motor lo itu. Gue minta tolong banget sama lo datang minimal sekali aja ke bimbingan gue, biar gue ada laporan ke Bu Rasmi progresnya gimana,” pinta Keisha.

“Lihat nanti aja gimana,” balas Jiwangga acuh.

Setelah mendapatkan kembali kunci motornya, Jiwangga tanpa banyak bicara langsung keluar dari kelas XI IPA 1. Pemuda itu sempat bertegur sapa dengan Tristan sebelum benar-benar pergi bersama sahabatnya. Interaksi kecil yang terjadi antara Jiwangga dan Keisha memang begitu cepat, namun dampaknya bukan main sampai membuat banyak gadis merasa iri.

*** 

Keisha berjalan lesu memasuki kawasan rumah. Seperti biasa dia akan kembali ke istana besar itu saat matahari mulai menunjukkan cahaya keemasannya. Selalu terjadi berulang-ulang karena ulah Jiwangga tentu saja. Banyak sekali beban yang dipikulnya hari ini sampai ia rasa begitu sesak. 

Langkah-langkah kecilnya berlalu menelusuri ruang demi ruang yang begitu sunyi. Beginilah nasib menjadi anak tunggal yang jarang dijenguk oleh orang tua. Keisha berniat ingin langsung masuk ke dalam kamar untuk mengistirahatkan tubuh lelahnya. Tetapi, keinginannya terpaksa ditunda sementara sebab melihat presensi Amy, sang mama tengah mengupas buah di ruang tengah.

“Kei, duduk sini dulu. Mama habis bikin puding kesukaan kamu tuh,” ucap Amy.

“Mama kapan pulang? Kok nggak kasih kabar dulu ke aku?” tanya Keisha.

“Barusan banget sampai rumah. Sini duduk dekat Mama. Kangen banget Mama tuh sama anak gadisku.” Amy menepuk satu ruang kosong di sebelahnya mempersilahkan Keisha untuk duduk di sana.

Keisha tanpa ragu langsung menghambur dalam dekapan perempuan yang lebih tua. Dia memeluk erat tubuh Amy seakan keduanya akan berpisah lagi untuk waktu yang lama. “Makanya sering-sering pulang Ma. Jangan kelamaan kerja di luar negri terus sampai anaknya ditinggal berminggu-minggu. Aku juga kangen banget sama Mama,” ucap Keisha.

“Mbok Siti bilang ke Mama kalau akhir-akhir ini kamu sering banget pulangnya sore begini. Ada persiapan lomba yang mau kamu ikuti?” tanya Amy.

Keisha menggelengkan kepalanya. “Bukan Ma. Aku tuh disuruh sama Bu Rasmi buat ngajarin salah satu anak bandel di sekolah. Katanya jadi tutor sebaya sampai ujian kenaikan kelas tuh nilai-nilainya dia harus udah membaik. Tapi gimana mau mulai kalau dia aja sama sekali nggak pernah datang. Bikin aku harus nungguin dia sampai sekolah mau tutup,” jelas Keisha.

“Ya ampun. Kalau Bu Rasmi nunjuk kamu buat ngajarin anak itu, artinya kamu mampu Sayang. Pelan-pelan nanti juga pasti bisa kok. Mama yakin anak kesayanganku ini bisa melampaui setiap tugas-tugas yang diberikan. Setiap ujian ada jalan keluarnya, Kei.” Amy mengusap sayang rambut hitam legam Keisha lembut.

“Doain aku biar punya banyak stok sabar menghadapi anak bandel ini ya Ma,” ucap Keisha.

“Mama selalu doakan kamu,” balas Amy.

“Aku mau ke kamar dulu deh. Capek banget rasanya seharian ini di sekolah. Nanti pas makan malam aku turun lagi,” pamit Keisha.

Amy mengangguk lalu memberi izin pada putri semata wayangnya untuk pergi ke kamarnya. Keisha membawa tas ranselnya di pundak dengan langkah berat. Dia berjalan menuju lift yang akan mengantarnya ke lantai dua. Sepertinya mandi dengan banyak busa dan ditemani lilin aromaterapi bisa menjadi cara untuk merelaksasikan diri. 

1
bayusetyawan
aku pengen gabung ke chaos brotherhood thor
Cheng Lin2194
Terhibur banget!
Mashimeow: terima kasih udah suka sama ceritaku^^
total 1 replies
Juárez Márquez Odette Margarita
Ngakak dosa!
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!