NovelToon NovelToon
Simpanan Tuan Reyhan

Simpanan Tuan Reyhan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Nikah Kontrak
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nova Diana

Demi masa depan, Tania Terpaksa menjadi wanita simpanan dari seorang pria yang sudah beristri. Pernikahan Reyhan yang di dasari atas perjodohan, membuat Reyhan mencari kesenangan diluar. Namun, dia malah menjatuhkan hatinya pada gadis yang menjadi simpanannya. Lantas, bagaimana hubungannya dengan Kinan, dan rumah tangganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nova Diana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembang Desa

Pagi hari Tania bangun lebih awal, ia ingin membantu Bude dan Ibunya yang sedang memasak di dapur, tapi di larang keras oleh Ibunya dan malah menyuruhnya untuk kembali tidur.

Tentu, Tania tidak mau, dia memilih keluar rumah, berniat untuk olahraga lari sedikit menyusuri jalan- jalan di desa.

Tania berjalan santai, menikmati suasana pagi hari di desa yang asri dan hijau oleh tanaman padi.

Pagi- pagi sekali para petani sudah berada di sawah, karena kerja paling enak ya pagi hari, karena saat siang kulit akan terasa lebih sakit tersengat sinar matahari.

Saat sedang menikmati pemandangan indah di kanan kirinya, terlihat para pemuda dari kampung Ibu lewat mengendarai motor matic.

Mereka semua serempak melihat ke Tania.

“Apa itu? Bidadari kah?”

“Dia manusia?”

“Itu malaikat atau orang.”

Mereka heboh sendiri bersahut sahutan satu sama lain dan berlalu pulang.

Matahari semakin tinggi, Tania memutuskan untuk pulang saja, sesampainya di rumah Pakde. Tiyur, anak bungsu dari Pakde sedang memakai sepatu, mau berangkat sekolah.

“Tiyur berangkat sama siapa?” Tania berjongkok di depan Tiyur yang memakai sepatu.

“Diantar, Ibuk.” Tiyur menjawab dengan nada lucu, khas anak- anak.

“Di anter kakak mau, nggak?” Tania menawarkan diri mengantarkan Tiyur ke sekolah.

Tiyur belum menjawab, malah melihat ke arah Ibunya yang akan mengeluarkan motor.

“Tania boleh anter, Tiyur kesekolah nggak bude?” Tania yang angkat bicara, izin pada Budenya.

“boleh, dong, Tania. Bisa naik motor ‘kan?” Bude menghampiri Tania, menyerahkan kunci motor.

“Bisa, dong!” Meskipun selama di Kota Tania kemana- mana naik mobil, tapi Tania sering juga meminjam motor pak satpam saat akan membeli cemilan ke swalayan. Tapi saat ketahuan Reyhan, Tania langsung dihukum.

“Ayok, Tiyur. Nanti telat, lho” Tania sudah duduk atas jok motor, menyuruh Tiyur untuk segera Naik.

Tiyur menurut, ia naik di belakang Tania, berpegangan pada perut Tania, agar tidak jatuh.

“Nanti, Tiyur bilang ya kalo mau belok. Kakak ‘kan tidak tahu sekolah Tiyur.” Tania memberi instruksi pada Tiyur, sebagai penunjuk arah.

Banyak sekali belokan untuk sampai di sekolah Tiyur, Tania sudah panik jika dia nyasar gimana. Pikirnya, mana Tania nggak bawa ponsel.

“Sudah sampai.” Tania menghentikan motornya di depan gerbang sekolah. Tiyur turun dari motor. Lalu salim pada Tania.

“Sekolah yang pinter, ya.” Tania mengusap halus kepala Tiyur yang ditutupi jilbab. Dan tiyur hanya mengangguk.

Tania tidak sadar, kehadirannya membuat orang tua murid lainya yang sedang mengantar anak- anak mereka menjadi heboh.

Hingga salah satu orang tua murid mendekat dan bertanya.

“Maaf, kamu siapanya, Pak Hasan?”

“Saya, buk?” Tania menunjuk dirinya. Dibalas anggukan oleh wanita yang bertanya.

“Saya keponakannya, Buk.” Saat ibu itu ingin bertanya lagi, Tania segera kabur “maaf, buk saya permisi, ya.”

Tania melajukan motornya meninggalkan lingkungan sekolah. Mengikuti arah dia datang.

“Sial! Aku lupa. Harus belok kemana habis ini.” Tania berhenti di persimpangan jalan, lupa harus mengambil jalur yang mana.

Saat sedang menimbang harus lewat mana, Tania melihat motor mendekat. Dengan segera Tania menghentikan pengendara itu.

“Stop, stop.” Tania melambai- lambai.

Motor berhenti tepat di samping Tania. “Maaf, mas, mau nanya. Jalan ke rumah pak hasan belok kiri atau kanan, ya?”

Bukannya menjawab, pemuda itu malah diam, menatap lurus ke wajah Tania tanpa berkedip.

“Mas, mas. Hallo! Mas!” Tania melambai- lambai ke wajah pria itu, dan sadar saat Tania menjentikan jarinya ke telinga pria itu.

“Ah, iya. Rumah pak hasan. Mari ikuti saya. Setelah ini masih banyak belokan.”

Siapa gadis ini, wajahnya seperti pemain film. Cantik sekali.

“Syukurlah, baik, mas. Terima kasih.”

Benar yang dikatakan pria tadi, di depan masih banyak belokan, kalau pria ini tidak menuntunnya, bisa jadi Tania akan berhenti di setiap persimpangan dan bertanya ke orang- orang, harus kanan atau kekiri.

Aa, untunglah, kalau tidak mungkin sampai tiyur pulang sekolah, aku baru sampai dirumah.

Dari jauh rumah Pakde sudah terlihat, Tania langsung melajukan motornya di samping pria yang menolongnya.

“Mas, itu rumah pakde, saya. Terima kasih, Mas.” Setelah mengucap terima kasih, Tania langsung meninggalkan pria yang masih bengong itu.

Tidak bisa menjawab, lidahnya kelu hanya untuk menjawab, Iya, karena kecantikan Tania.

Dan akhirnya menyesal, tidak menanyakan siapa namanya.

Bersambung… ettss tunggu dulu.

“Thor, lebay banget, sih. Masa setiap yang melihat Tania jadi kesem- sem gitu.”

Nope! Tidak, karena di cerita ini memang Tania diceritakan seorang gadis yang cantiknya paripurna.

Sebelum dirawat saja, sudah membuat Reyhan suka, apalagi sekarang, perawatan mahal, kehidupan mewah yang diberikan Reyhan. Menambah kecantikan Tania menjadi ++++++

Halo dear, terima kasih sudah membaca, tinggalkan jejak dengan Like dan komen, ya! Biar aku lebih semangat lagi menulisnya. Salam sayang >_•

1
Nova Diana
Hallo Readers. Mohon dukukangan untuk pemula seperti aku, ya. Tinggalkan Like dan komentar kalian. Jika ada yang kurang mohon di sampaikan untuk aku perbaiki, ya. Terima kasih. 🫶
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!