Permaisuri Kaisar

Seluruh anggota kerajaan kini sedang berkumpul, kecuali keluarga Selir. Entah kemana ibu dan anak itu, mereka selalu saja tidak menghadiri acara acara seperti ini.

Raja dan Ratu Wang hanya diam memikirkan bagaimana caranya menghindari ini. Jika mereka memilih berperang maka ada kemungkinan rakyat nya juga akan mengalami penderitaan. Tapi jika memilih menyerahkan Putrinya maka dia lah yang akan menderita. Mengetahui banyaknya selir di istana Kekaisaran Zhao membuat Raja dan Ratu bergidik, apa yang akan terjadi pada putrinya nanti. Intrik kerajaan sangatlah kejam dan licik.

" Ayah, kita tidak bisa membiarkan ini. Kita harus mengambil keputusan! " ucap Yan tersulut amarah dan menggebu-gebu.

" Itu benar Ayah. Seluruh rakyat sudah siap dan setuju untuk berperang. " Ucap Xun sama menggebu nya

" Umumkan keputusan mu Ayah" Pangeran Cheng berusaha setenang mungkin, agar ayahnya juga tidak merasa terpojokkan.

Ratu menatap Rajanya dengan tatapan memohon. Dia benar-benar tidak tega untuk menyerahkan putrinya. Akhirnya Raja Wang menghela nafasnya dan memberikan keputusan nya.

" Baiklah, kita akan berperang. Aku akan membicarakannya dengan para menteri nanti" ucapan nya terdengar sangat mutlak. semua orang menghela nafas lega.

" Kau tidak bisa melakukan nya Ayah" Xiao Shi datang dan menghentikan langkah ayahnya yg akan pergi.

" Apa maksudmu?" Tanya Raja Wang.

" Aku akan menikahinya" Xiao Shi sudah memutuskan, dan ini adalah keputusannya.

Mendengar itu Cheng menghampiri adiknya dan menggoyangkan kedua bahunya.

" Apa kau kehilangan akal mu Xiao Shi?! Apa yang kau bicarakan?!" Dia sudah tidak bisa menahan emosinya kali ini. Adiknya ini benar-benar kehilangan akal.

" Apa yang akan kita dapat dari peperangan kak? Jawab aku!" Xiao Shi menggenggam tangan Cheng yang berada di bahunya dan melepaskan nya. Cheng hanya diam tak menjawab.

Kemudian Xiao Shi berjalan mendekati Ayahnya.

" Apa yang akan kita dapatkan dari peperangan Ayah? Ya, mungkin kita bisa mengalahkan mereka. Tapi apakah ada jaminan aku tidak akan kehilangan kalian? Apakah ada jaminan kalian akan kembali dengan utuh? Apakah ada jaminan tidak akan ada rakyat kita yang menjadi korban? Seorang ibu kehilangan anaknya, seorang istri kehilangan suaminya, dan seorang anak kehilangan ayahnya. Apakah itu maksud mu ayah?" ucap Xiao menggebu-gebu.

Raja, Ratu, dan Para Pangeran bergeming.

" Kerajaan kita baik-baik saja selama ini, jangan membuat nya menjadi kacau hanya karna diriku Ayah" lanjut nya.

" Tapi nak, bagaimana bisa kau membuat keputusan itu. Kau mungkin akan menyesal dan menderita disana" sorot mata kekhawatiran tidak bisa disembunyikan dari mata Sang Raja.

" Ini sudah tugasku Ayah. Tugasku sebagai Putri Kerajaan. Tugasku menjaga keamanan kerajaan, dan aku siap menerima segala resiko yang akan terjadi disana"

" Shi'er, maafkan Ayah"

Raja Wang memeluk Xiao Shi dengan erat, meluapkan ketidak berdayaan nya melawan ini semua. Apa yang diucapkan putrinya memang benar, jika dia memilih berperang maka artinya dia adalah Raja yang egois, hanya mementingkan keluarga nya dibandingkan rakyatnya. Padahal rakyatnya juga anaknya, dia tidak bisa mengorbankan anak-anak nya demi demi anak biologis nya. Tapi pengorbanan yang di berikan putrinya ini sangat membuat nya khawatir, dia hanya berharap semuanya baik-baik saja.

Putra Mahkota Cheng, Pangeran Yan dan Pangeran Xun pun hanya bisa pasrah dan menerima keputusan Xiao Shi. Semua yang dikatakannya benar, tapi tetap saja ada rasa tidak rela dalam diri mereka untuk menyerahkan Xiao Shi sebagai bentuk aliansi.

Mau tidak mau inilah yang harus Xiao Shi jalani sebagai seorang Putri dari sebuah Kerajaan. Mengorbankan dirinya demi kesejahteraan rakyat nya.

*°*

Disisi lain, Menteri Yun beserta Putri dan cucunya menemui Kaisar Zhao secara diam-diam, tanpa sepengetahuan Raja Wang.

Mereka tetap menawarkan Putri Sun Yi sebagai bentuk aliansi. Tidak lupa mereka juga menjelekkan Xiao Shi didepan Kaisar.

" Benarkah?" Ucap Zhao.

" Itu benar Yang Mulia. Putri Xiao Shi memiliki paras yang buruk sehingga mengharuskan ia menutup wajahnya. Itu juga alasan kenapa Raja dan Ratu takut anda akan memilihnya. Karna kemungkinan itu akan merugikan anda" kalimat ini sudah berulangkali diucapkan oleh sang Mentri. Seperti memang tujuannya adalah untuk menjelekan Xiao Shi.

" Hemm baiklah, aku akan mempertimbangkan nya. Huang Li, bawa mereka keluar"

" Terimakasih Yang Mulia, terimakasih"

Lalu keluarga bukan Cemara itu pergi mengundurkan diri.

" Ayah, kita berhasil" ucap Selir Chun kegirangan. Dia memeluk putrinya.

" Kau benar, cucuku akan menjadi istri dari seorang Kaisar. Betapa beruntungnya dirimu nanti"

Sedangkan Sun Yi hanya tersenyum malu, pipinya merah semerah tomat. Masih dengan bayangan yang sama, bagaimana jika ia nanti tidur bersama Sang Kaisar, memeluk tubuh nya yang kekar dan gagah. Dasar bocah mesum.

Setelah mengantarkan keluarga itu Huang Li kembali masuk dan bertanya pada Kaisar.

" Yang Mulia, apakah anda akan benar-benar mempertimbangkan nya? "

" Bagaimana menurutmu?"

" Jika benar apa yang mereka katakan mengenai Putri Xiao Shi, maka ada baiknya anda tidak memilih nya Yang Mulia. Tapi memilih Putri Sun Yi juga suatu kesalahan"

" Kenapa begitu?"

" Dilihat dari tingkah dan prilakunya, dia tidak pantas bersanding dengan anda Yang Mulia. Walaupun hanya sebatas Selir."

Zhao menghela nafas nya dan menepuk bahu Huang Li.

" Kau tau Huang Li? Saat Putri Xiao Shi datang bersama para kakaknya ada sesuatu yang berbeda dengan diriku. Jantungku berdetak tak karuan, dan mataku seolah tak ingin menatap ke arah lain selain padanya"

Huang Li terkejut mendengar apa yang dikataka oleh Kaisarnya itu. Ini pertama kalinya ia mendengar Kaisarnya berbicara seperti itu tentang seorang wanita.

" Apakah anda jatuh cinta Yang Mulia?" Tanya Huang Li berhati-hati.

" Cinta? Aku rasa tidak. Ku rasa ini hanya suatu ketertarikan biasa karna dia satu-satu nya wanita yang melawanku dan tak punya rasa takut"

" Anda benar Yang Mulia. Dilihat dari caranya berbicara dan berhadapan dengan anda, dia tidak terlihat seperti wanita pada umumnya"

Kaisar Zhao tersenyum, lalu melihat ke luar. Dia terpikir akan sesuatu.

" Aku akan pergi, jika ada yang mencariku katakan saja aku sedang ada urusan pribadi. Dan jika itu mendesak, kau boleh memanggil ku"

" Baik Yang Mulia"

Lalu Kaisar Zhao pergi dan menghilang menggunakan sihirnya.

*°*

Malam ini Bulan tampak begitu indah, sinarnya juga sangat terang. Xiao Shi, Yuan, Feng Yue dan Long membaringkan diri mereka diatas tanah dan melihat bulan bersama-sama.

" Bulan malam ini sangat indah" ucap Long.

" Kau benar" ucap Yuan membenarkan.

" Long. Aku ingin berterimakasih karena kau mau mengobati ibuku" Feng Yue belum berterimakasih sejak terakhir mereka bertemu dihutan.

" Tenang saja, ibumu akan segera sembuh. Tidak ada penyakit yang tidak dapat disembuhkan, terlebih jika tabibnya adalah aku" ucap Long menyombongkan dirinya.

Yuan menyikut Long mendengar apa yang dikatakan nya " Sombong mu tidak ada apa-apa nya dibandingkan dengan Shi'er kita"

Long hanya tersenyum menunjukan giginya setelah apa yang dikatakan oleh Yuan juga ada benarnya. Terkadang memang Long akan bertanya mengenai beberapa obat terhadap Xiao Shi.

Tanpa mereka sadari, aktifitas mereka dilihat oleh seseorang sejak tadi. Dia adalah Kaisar Zhao.

Dia duduk di ranting pohon besar yang tidak jauh dari Xiao Shi dan menyamarkan tubuhnya. Jika dilihat sekilas itu akan terlihat seperti tidak ada apa-apa, namun jika dilihat secara teliti dan detail itu juga akan terlihat seperti tidak ada apa-apa. (hehe...)

Kaisar Zhao menggunakan sihir menyamarkan tubuh yang membuat tubuhnya tidak bisa dilihat oleh orang lain, hal ini juga tidak dapat terdeteksi oleh siapapun.

Dia seorang Putri, tapi berbaring diatas tanah bahkan tanpa alas? Menarik.

" Aku rasa ini akan menjadi yang terakhir yang aku lakukan bersama kalian" nada yang diberikan Xiao Shi sangat menusuk di dada mereka.

Jadi, kau telah memutuskan untuk bersamaku? Sudah kuduga.

" Apa maksudmu? Aku dan Feng Yue akan bersamamu Shi'er" Yuan bangkit dari tiduran nya, begitu juga Feng Yue, merasa tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh Xiao Shi.

" Itu benar, Putri. Aku masih akan mengikuti mu" tambah Feng Yue.

" Aku tidak membicarakan kalian, maksudku ini terakhir kita akan berkumpul seperti ini dengan Long" jelas Xiao Shi.

" Ah kau benar"

" Jadi, kutebak kalian akan merindukan ku benar?" Ucap Long percaya diri.

" Tentu saja tidak" sanggah Yuan.

" Yap. Apa yang dikatakan Yuan memang benar, kita tidak akan merindukanmu karna kau adalah Tabib paling pemalas yang aku kenal" ejek Xiao Shi.

" Apa? Kalian! Kalian benar-benar meremehkan ku disini. Feng Yue, kau berada di pihakku bukan?"

" Tidak Long, maafkan aku. Kali ini aku setuju dengan Putri"

" Kalian sungguh mengecewakan ku" Long memalingkan tubuhnya memunggungi semua orang. Itu membuat semuanya tergelak.

" Hahahahaha kau terlihat seperti anak kecil yang merajuk Long"

" Hahaa haruskah aku memberimu manisan?"

" Atau kau ingin gula-gula?"

Mereka semua mengejek nya, itu juga tidak luput dari pandangan Kaisar Zhao. Xiao Shi yang hanya memakai cadar tanpa topinya berhasil menarik perhatiannya.

Mata indahnya mengecil saat ia tertawa, tawanya juga terdengar sangat renyah ditelinganya. Melihat interaksi mereka dapat ia pastikan seperti nya mereka berteman dekat dibalik status dan derajat mereka dihadapan umum.

Ini juga hal yang unik yang ia lihat.

Ternyata banyak sekali keunikan dalam dirimu. Matamu, tawa mu, pribadimu. Bagaimana bisa itu semua membuatku tertarik, kau seperti magnet Xiao Shi. Aku tidak dapat menghindari tarikannya. Apapun yang dikatakan orang lain tentang mu aku tak akan peduli. Yang aku inginkan adalah dirimu, hanya dirimu. Kau akan menjadi milikku, apapun yang terjadi. batin Zhao.

|

|

|

|

|

bersambung....