menceritakan tentang pernikahan paksa antara Latifa siswi kelas 2 sma dengan Sandi seseorang yang sangat populer di kalangan kaum hawa. Sandi adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di unkversitasnya.
akankah kehidupan rumah tangga mereka baik-baik saja?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rill Ridho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Vino...
Hana dan Zela sedang menunggu kedatang Latifa di sebuah kafe. Semalam mereka sudah membuat janji untuk pergi nonton, tapi entah kenapa sampai sekarang Latifa belum juga menampakkan batang hidungnya.
"Ini sih Tifa bakalan datang nggak sih, dari tadi kita tungguin nggak nongol-nongol tu Bocah " kata Zela yang sudah mulai bosan.
"Tahu ni, gue udah kirim pesan tapi nggak di bales, telpon gue juga nggak di angkat" sambung Hana.
"Tinggal 1 jam lagi Lo Han, tu film mulai"
"Kita tunggu aja bentar lagi, kalau dia nggak datang juga. Ya terpaksa kita undur buat nonton."kata Hana, ia pun menyeruput jus alpukat nya.
"Yaelah, padahal gue udah gak sabar banget buat nonton ni film."ucap Zela kecewa.
"Mau gimana lagi, kalau seandainya kita nonton duluan ni ya. ntar pas dia nonton, terpaksa kita juga bakal ikut lagi. Emang Lo mau nonton tu film Ampe 2 kali?"tanya Hana.
"Ya kagak lah."
"Makanya, sabar"
sementara itu Latifa sedang memacu mobilnya secepat mungkin untuk sampai di tempat kedua teman-teman nya.
"Kak Sandi brengsek, bisa-bisanya dia memperdaya gue di saat yang tidak tepat"umpatnya.
"Bagaimana pun gue harus sampai sebelum tu film di putar"Gumamnya .
"Seharusnya gue pake motor tadi... Kalau tahu jalannya semacet ini" kesal Latifa, ia berkali-kali membunyikan klakson.
Dengan begitu banyaknya perjuangan, akhirnya Latifa sampai di dekat cafe tempat kedua temannya menunggunya.
"Sorry guys kalian nunggu lama" kata Latifa dengan ngos-ngosan.
"Tenangin dulu diri lu, ini minum dulu" Zela menyerahkan jus apelnya kepada Latifa.
Dengan rakusnya Latifa meminum jus itu hingga habis.
"Buset nih bocah, Lo kenapa sih udah kayak di kejar anjing aja" kata Zela.
"Ntar gue ceritain, sekarang mending kita ke bioskopnya deh. Tiket udah aman kan?"tanya Tifa.
"Aman, ayok deh. Ini udah mepet juga" sambung Zela.
Mereka pun berlari menuju bioskop yang ada tidak jauh dari cafe tersebut.
****
Setelah selesai nonton, mereka memutuskan untuk pergi ke sebuah cafe untuk makan. Latifa benar-benar merasa sangat lapar karena tadi pagi ia hanya sarapan roti dan tadi cukup menguras energinya.
"Sekarang ceritain sama kita, kenapa Lo bisa telat datang?"tanya Hana.
"Kalian pikir setelah menikah pengurusan ijin keluar gue itu makin mudah?... "Latifa menatap kedua sahabatnya.
"Ini semakin sulit tahu nggak, butuh proses yang lama biar tu cowok gila mau kasih izin"dengus Latifa.
"Buset, suami secakep itu dikatain gila. Yang bener aja dong Lo Fa"kata Zela.
"Mau gimana lagi, itu faktanya"balas Latifa.
Latifa pun melanjutkan ceritanya tentang betapa menyebalkan nya seorang Sandi Prasetya. Tapi meskipun begitu Latifa meskipun cerita di bagian ia dikerjain Sandi di dalam kamar.
"Sabar aja, tapi Lo termasuk beruntung tahu nggak... Punya suami udah tampan.... kaya lagi,"kata Hana.
"Itu menurut Lo, kalau gue nggak."Jawab Latifa di sela makannya.
Zela dan Hana hanya menghela nafas, dalam hal ini mereka tidak mau ikut campur. Mereka takut nanti disalah artikan dan terkesan lain. Jadi mau seperti apa pun itu mereka hanya bisa menjadi pendengar yang baik selama sahabat mereka tidak disakiti baik itu mental atau fisik.
"Setelah ini, kita mau kemana lagi?"tanya Hana.
"Gue mau beli baju, sama sepatu" balas Latifa.
"Ok, kalau gitu kita lanjut shopping yak!"seru Zela semangat.
Setelah selesai makan, mereka pun mulai berkeliling mencari barang-barang yang mereka inginkan.
Saat sedang asyik memilih sepatu, Latifa tidak sengaja bertemu dengan Vino dan teman-temannya.
"Hai Tifa...." sapa Vino.
"Vin, kira ke sebelah sana dulu ya"kata salah seorang sahabat Vino.
"Iya, ntar gue nyusul"balas Vino.
"Eh Vin.."balas Latifa.
"Lo belanja sepatu di sini juga?"tanya Vino.
"Iya nih... "jawab Latifa sambil mencoba salah satu sepatu.
"Lo sendirian aja?"tanya Vino lagi.
"Nggak, gue sama Zela dan Hana kok"
"Oh ya, terus mereka kemana?"tanya Vino sambil melihat ke kiri dan kanan, mencari keberadaan Zela dan Hana yang dimaksud Latifa.
"Mereka lagi milih sepatu di sebelah sana tu" balas Latifa.
Vino tersenyum, "Sepatunya bagus, ambil aja biar gue bayarin" katanya saat melihat Latifa yang sedang memakai sepatu berwarna putih.
"Bagus ya? Tapi gue kurang suka sama talinya" Latifa kembali membuka sepatu tersebut dan meletakkan nya kembali.
"Mau gue pilihin nggak?"tawar Vino.
"Nggak usah, gue masih bisa pilih sendiri"sedari tadi Latifa hanya menjawab pertanyaan Vino seadanya dan dia juga sudah berusaha untuk men-cuekin pria itu, namun memang dasarnya Vino aja yang bebal dan gak mempan di cuekin.
Latifa pun kembali mengelilingi toko tersebut, Vino pun tetap mengekorinya dari belakang.
"Kok Lo ngikutin gue sih, Vin?"tanya Latifa menghentikan langkahnya dan menatap Vino.
"Gue mau nemenin Lo aja, emang gak boleh ya?"tanya Vino.
"Nggak, nanti kalau ada yang lihat dan salah faham gimana?"tanya Tifa.
"Ya nggak apa-apa lah, itukan hak mereka. Lagian gue gak masalah dengan hal itu, kalau bisa ke salah pahaman itu bisa membuat gue jadian beneran sama Lo"jelas Vino .
Latifa tersenyum kecut, " Vin, masih banyak cewek yang lebih baik dari gue dan sampai kapan pun Lo sama gue itu nggak akan bisa bersama"jelas Tifa.
"Tapi kenapa Tifa, bukannya Lo itu masih belum punya pacar dan apa salahnya kalau gue berusaha buat deketin Lo?"tanya Sandi.
"Karna gue, gue ... Pokoknya gak bisa ya gak bisa Lo bisa gak si Vin nggak usah ngeyel "
Setelah mengatakan itu Latifa berlalu meninggalkan Vino, kali ini Vino tidak mengikuti Latifa, ia hanya menatap gadis itu hingga tidak terlihat lagi.
"Sampai kapan pun gue nggak akan menyerah dan gue pastiin kalau Lo akan jadi cewek gue, Fa" gumamnya.
Dari kejauhan seseorang tersenyum senang melihat kedekatan antara Vino dan juga Latifa.
"Gue pastiin ini akan jadi penghancur Lo, Fa."gumamnya tersenyum licik.
...----------------+TBC+----------------...