Transmigrasi Belvia

Tok

tok

tok

"Masuk" ucap Bu Marni guru BK SMA Hareklees.

Tap

Tap

Tap

Hana berjalan masuk ke ruangan BK lalu ia duduk disofa samping ketos. "Ada apa?" to the point Hana kepada bu Marni

dengan tatapan datar bercampur malas.

"Apa kamu yang menabrak gerbang sekolah Hana?" tanya bu Marni duduk didepan Hana.

"Iya" jawab singkat Hana.

"Kamu harus ganti kerusakan gerbang sekolah atau kamu harus panggil kedua orang tuamu Hana!"

Hana sedikit melirik ke Aris ketos. "Ya nanti saya ganti" ucap Hana dengan tatapan yang datarnya.

"Sudah selesai kan bu Marni?" lanjutnya sambil beranjak dari tempat duduknya.

"Ya kamu boleh pergi Hana".

Hana dan Aris sudah keluar dari ruangan BK, Hana hendak pergi ke kelasnya tangan Hana di cekal oleh Aris ketos.

Hana menaikkan alis kanannya seolah ia berkata 'apa?' .

"Lo udah terlambat masuk sekolah dan lo harus lari keliling lapangan 10x Hana" Ucap Ketos Aris sambil memegang tangan Hana.

"Gue gak mau dan lepaskan tangan gue" sentak Hana menatap tajam ke Aris.

Bukannya dilepas tangan Hana malah Aris menarik tangan Hana ke tengah lapangan.

"Lo ngapain hah! narik tangan gue tos!"

Bukannya menjawab Ketos Aris berjalan dengan cepat menuju lapangan.

"Lo lari sekarang 10x keliling lapangan" perintah ketos Aris.

"Lo gila tos! gue gak mau!"

"Oh, oke! kalo lo gak mau gue akan nambahin hukuman lo bersihin toilet cowok dan cewek"

"Sinting!"

Ketos Aris hanya mengedikan bahunya.

Hana menghela nafas kasarnya. "Oke, gue akan lari 10x lapangan.PUAS LO!" teriak Hana.

"Good girl"ucap ketos Aris sambil mengacak-acak rambut Hana.

Hana berdecak kesal ."Ck, singkirkan tangan lo dari rambut gue".

Ketos Aris menyingkirkan tangannya."Udah sana lari, gue awasi lo disana" ketos Aris menunjukkan dengan jari dagunya.

Hana pun melakukan hukuman lari keliling lapangan dan diawasi oleh ketos Aris yang duduk di samping lapangan.

Leon dkk mengamati Hana yang sedang melakukan hukuman dari lantai atas.

"Hana dihukum lagi sama ketos?" tanya David

"Kan dia tadi telat dan dia nabrak gerbang sekolah sampai roboh" jawab Alvaro.

"Gila adek lo nekat juga ya robohin gerbang sekolah lang" ucap David sambil mengunyah permen karet.

"Bukan adek gue, adek gue cuman Yera" sentak Galang dengan tatapan tak suka.

Galen menepuk bahu Galang."Dia juga adek lo lang, jangan sampai lo menyesal suatu hari nanti"

Galang mendengus kesal,"Ck gak akan gue menyesal"

Leon hanya diam dan fokus mengamati Hana. Pikiran Leon dari kemarin sedang berkecamuk didalam benaknya tentang perubahan Hana.

Hingga lamunannya buyar oleh tepukan Galen. "Lo kenapa yon? akhir-akhir ini lo lebih banyak melamun. Lo sedang ada masalah? atau lo lagi mikirin perubahan sikap Hana?"

"Gue gak mikirin Hana" singkat Leon lalu ia pergi dari sana.

"Ck,gengsi aja digedein. Semoga lo gak menyesal yon" Galen bergumam lirih sambil menatap punggung kekar Leon.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

kring....

kring....

Bel istirahat berbunyi semua murid SMA Hareklees berhamburan keluar dari kelas masing-masing.

"Hana, lo habis darimana?" tanya Tiara melihat Hana masuk ke kelasnya.

"Habis lari keliling lapangan" jawab Hana sambil meletakkan tasnya di atas kursi.

"Kantin guys!" ajak Alula kepada para sahabatnya.

Sesampainya dikantin mereka duduk di belakang meja geng Devils.

"Eh, gimana ceritanya lo bisa robohin gerbang sekolah Han?" tanya Tiara.

"Gerbangnya aja yang gak kuat berdiri" ucap Hana dengan santainya.

Mereka yang mendengar perkataan dari Hana melotot sempurna.

Tania hendak berbicara tiba-tiba di potong oleh kedatangan Leon dkk dan Yera dengan penampilan acak-acakan seperti habis di bully.

Brak!!!

"Anjing!" sentak Tiara yang terkejut Leon menggebrak meja kantin.

"Lo ngapain sih, datang-datang langsung gebrak meja seenaknya" ucap Tania menatap tajam ke Leon.

Leon tidak menanggapinya ia menarik kerah seragam Hana.

"Lo ngapain bully Yera HAH!" bentak Leon.

Hana melirik ke arah Yera dia menelisik penampilan Yera dari atas hingga ke bawah. Ck, drama lagi dia batin Hana.

"Lo siapa gue gak kenal lo dan kapan gue bully anak pungut kayak dia" Ucap Hana memperlihatkan tatapan yang datar.

Semua murid yang berada di kantin berbisik-bisik

"Ternyata Yera anak pungut keluarga Hareklees"

"*Gak nyangka gue kalo dia anak pungut"

"Anak pungut tapi gayanya udah kayak ratu aja*"

Yera mendengar omongan dari murid-murid lainnya ia mengepalkan tangannya kuat-kuat.Tanpa diketahui Galen melihat Yera mengepalkan tangannya.

Plak!

Sebuah tamparan keras dari Galang menampar pipi Hana.

Hana terkekeh-kekeh melihat abang kandungnya sendiri menampar pipinya.

"Lo yang anak pungut! jangan pernah ngatain Yera anak pungut dia adek gue dan lo bukan adek gue!"

"Oke, mulai sekarang lo bukan Abang gue dan kita gak punya hubungan apa-apa lagi" Hana terkekeh-kekeh lalu meninggalkan kantin tersebut tanpa peduli omongan dari semua orang .

Tania beranjak dari tempat duduknya lalu ia menyiram minuman ke wajah Yera.

Byur!

"See, ini hanya make up doang kalian gampang di kibulin sama nih anak PBB. Dan lo sebagai abang kandung dia gue kecewa banget udah percaya sama orang lain daripada adeknya sendiri bahkan menampar adeknya sendiri demi orang lain yang bukan adek kandungnya sendiri" Tania pergi dari kantin lalu diikuti oleh sahabatnya.

"PBB apaan sih?" tanya David.

"Polos-polos b*ngs*t disebelah lo itu, MINGGIR! ucap Tiara menyingkirkan orang-orang yang sedang berdiri di depan pintu kantin.

"Dasar GOBLOK!" ucapan Alula dengan penekanan diakhir kata lalu keluar dari kantin tersebut.

Yera semakin mengeratkan kepalan tangannya."Awas lo Hana gue akan bikin hidup lo sengsara" batinnya.

"Maksud lo apa HAH! lo udah mempermalukan kita!" Bentak Leon kepada Yera.

Lalu Leon pergi dari sana meninggalkan Yera dan diikuti oleh sahabatnya.

Sedangkan Galang masih berdiri mematung dia shock apa yang ia barusan lakukan kepada Hana hingga tepukan dari Galen menyadarinya.

"Nyesel kan lo" ucap Galen lalu pergi dari sana mengikuti Leon keluar.

Saat kejadian itu gosip menyebar ke seluruh sekolahan bahwa Hana adalah anak pungut gara-gara omongan Galang saat di kantin.