Pencinta makanan, pelit dan konyol, itulah Mu Lingyao. Anehnya, dia diberkati Dewa Koi. Karena membeli sebuah buku novel percintaan fantasi yang berakhir tragis dan berantakan, ia justru dibawa masuk ke dunia Beastman untuk menyelesaikan misi penyelamatan.
Pertama, jadilah istri dan permaisuri dari seorang Kaisar Duyung Biru—Long Mujue. Kedua, selesaikan misi-misi yang ada agar dua tokoh utama asli di dunia tersebut hidup sampai akhir. Kemudian Mu Lingyao menyadari jika isi novel tersebut lebih berdarah dari pada versi aslinya.
Dia hanya ingin makan, jalan-jalan dan menjadi permaisuri malas lalu dimanja oleh suaminya yang tampan. Kenapa begitu sulit dilakukan? Dia bahkan harus menyelesaikan krisis untuk mencegah kehancuran ras duyung biru.
Mampukah Mu Lingyao menyelesaikan misi dan menjadi permaisuri malas yang dimanja Long Mujue sampai akhir? Ikuti kisahnya hanya di novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa Jey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hong Zhaoren Menggoda Yaoyao
Hong Zhaoren awalnya hanya ingin menggoda mereka karena berani mengejeknya. Tapi siapa tahu nyali mereka hanya sebesar udang. Ia terlihat bosan setelah suasana hutan kembali hening.
"Sia-sia saja bagiku menunggu di sini sejak awal. Aku bahkan tidak memiliki waktu untuk memamerkan api nagaku," gumamnya.
Ia akhirnya memilih untuk kembali ke wilayah gunung api. Dia yakin kelompok duyung hiu palu itu tidak akan berani lagi memasuki hutan untuk melarikan diri.
Hong Zhaoren tidak tahu jika saat ini, kelompok You Thie yang telah kembali ke laut dan berubah menjadi hiu palu, berenang secepat mungkin menuju arah barat. Ia yang sebelumnya tidak bisa berenang kini justru baik-baik saja.
Gerombolannya yang menarik perhatian akibat sirip punggung mencuat ke permukaan, mengejutkan beberapa duyung biru yang tengah menggoda pasangan mereka di atas perahu kecil.
Beberapa wanita duyung biru ketakutan dan langsung memeluk pasangannya. "Ahhh!! Hiu! Hiu! Hiu datang untuk memakan kita!"
Beberapa wanita duyung lainnya juga melakukan hal serupa.
"Jangan takut! Jangan panik! Aku ada di sini! Mereka tidak akan memakan kita!" Pria duyung biru berusaha menenangkan meski dalam hatinya menangis hebat.
Para pria duyung biru juga takut! Tapi tidak bisa menunjukkannya di depan pasangan yang telah didapat dengan susah payah.
Untungnya kelompok You Thie tidak menabrak perahu mereka. Setelah lewat begitu saja, suasana di lautan menjadi tenang kembali.
"Kamu sangat berani! Kalau begitu, aku akan menikah denganmu!"
Salah satu wanita duyung sangat terkesan dengan keberanian pria duyung biru yang mencoba menarik perhatiannya. Lalu keduanya pun menjadi pasangan sejati.
Yang lainnya juga sama. Dalam sekejap, beberapa pasangan akhirnya menemukan akhir yang positif dan siap untuk musim kawin di tahun berikutnya.
You Thie mungkin tidak tahu jika saat ini, gara-gara gerombolannya melintas, banyak pasangan duyung biru yang saling jatuh cinta. Hal ini juga tanpa sadar membuat nasib sialnya saat kembali ke wilayah Atlantis Barat, berkurang banyak.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Mu Lingyao tidak tahu apa yang terjadi kepada You Thie.
Selama beberapa hari terakhir, dia mencoba untuk mengundang Shu Molan ke istana. Namun Long Mujue berkata jika Shu Molan dan Ming Yaotian sedang mengurus persiapan pernikahan mereka.
Saat ini, pasangan itu sibuk.
Tetapi Mu Lingyao merasa heran. Begitu cepat?
Lalu bagaimana dengan misi yang harus dia selesaikan?
"Kapan pernikahannya?" tanyanya.
"Mungkin bulan depan. Ras duyung biru akan melakukan musim kawin pada awal musim semi tahun depan. Jadi banyak pasangan yang akan menikah di awal musim gugur dan sebelum akhir musim dingin," jelas Long Mujue seraya memanggang ikan untuk makan siang Mu Lingyao.
"Musim kawin? Apakah itu berarti punya anak?"
"Benar. Yaoyao, apakah kita harus punya anak lebih awal?"
"... Kurasa terlalu awal bukan hal yang baik. Mari pikirkan lain waktu." Mu Lingyao sangat takut untuk punya anak.
Saat masih berada di zaman modern, ia pernah datang ke rumah sakit untuk mengantar temannya yang akan melahirkan.
Di ruang bersalin, dia bisa mendengar jeritan kesakitan temannya saat melahirkan, hingga membuat bulu kuduknya berdiri semua.
Setelah bayinya lahir, temannya bercerita jika rasa sakitnya seperti kaki melangkah ke gerbang neraka.
Bukankah itu berarti hampir mati?
Bahkan temannya itu juga berkata bahwa saat pingsan setelah melahirkan, jiwanya hampir dibawa ke alam baka. Namun demi anak yang dilahirkan, jiwanya berjuang untuk kembali ke tubuh dan akhirnya siuman.
Xiao Fu tahu apa yang dipikirkan tuannya, hanya mendengus. Tuan bodohnya telah digoda temannya sendiri.
Mana ada wanita melahirkan jiwanya hampir dibawa ke alam baka. Bahkan mungkin temannya sendiri tidak tahu seperti apa alam baka itu.
"Yaoyao, apakah kamu baik-baik saja?" Long Mujue melihat ekspresi Mu Lingyao beberapa kali berubah, khawatir. "Jika kamu tidak ingin kita punya anak tahun depan, tidak masalah. Kita masih muda. Ibuku juga tidak akan mendesak kita untuk punya anak," jelasnya.
"Aku baik-baik saja. Aku baik-baik saja. Hanya memikirkan hal lain." Mu Lingyao menggelengkan kepala dan tersenyum canggung.
Keduanya mengobrol cukup lama di dekat kolam ikan. Sampai-sampai Mu Lingyao merasakan benda licin menggelitik betisnya.
Mu Lingyao merasa sedikit gatal jadi dia meraih benda licin itu. Ketika melihat bahwa apa yang dipegangnya itu panjang, lentur dan bersisik, ia pun berteriak ketakutan.
"Ular! Ular!! Ular merah!"
Mu Lingyao tanpa sadar menjepit leher si 'ular merah' sekuat mungkin agar tidak memiliki kesempatan untuk mematuknya.
Zhu Yu dan Yue Yu langsung datang sambil mengeluarkan pedang dari sarungnya. Tapi melihat si 'ular merah' yang lehernya dicekik Mu Lingyao, keduanya menghela napas lega.
"Hooo!!! Uhuk! Betina—le-lepaskan! Leher—leherku hampir patah!" Suara Hong Zhaoren terdengar.
Naga merah kecil itu berjuang untuk hidupnya.
Suara teriakan Mu Lingyao mulai mengecil.
Long Mujue menyipitkan mata saat melihat naga merah kecil yang dicekik Mu Lingyao. "Yaoyao, dia adalah jelmaan Hong Zhaoren."
"Ah, oh ... Hong Zhaoren?" Mu Lingyao sedikit lupa.
"Pria berambut merah yang kita temui di pantai waktu itu."
"Bukankah dia naga? Tapi ini ular," katanya.
Mu Lingyao akhirnya melonggarkan cekikannya. Melihat tubuh naga merah kecil yang menggantung lemas seperti ular mati, ia sedikit kasihan.
Xiao Fu kini berada di kolam ikan, menyembulkan kepalanya ke permukaan. "Dia itu naga, Tuan. Lihatlah, dia punya empat kaki. Punggungnya memiliki duri, ada rambut di sekitar leher dan juga kumis."
Mu Lingyao memperhatikannya dengan sungguh. Yang dikatakan Xiao Fu benar. "Tapi naga kan ular berkaki."
"..." Xiao Fu merajuk. Terserah kamu saja, batinnya.
Mu Lingyao mencoba untuk mencubit kumis naga merah kecil jelmaan Hong Zhaoren. Terlihat seperti kumis lele, pikirnya
"Betina, apakah kamu mencoba merayuku?" Suara Hong Zhaoren terdengar dari naga merah kecil di tangannya.
"Hanya mencubit kumis!" Ia benar-benar mencubit kumis si naga merah kecil dan membiarkannya menggantung di udara.
"Ahh! Lepaskan, lepaskan! Betina, lepaskan! Tahukah kamu bahwa kumis naga sangat sensitif?" Hong Zhaoren tidak bisa berubah menjadi bentuk manusia saat kumisnya dipegang.
"Aku tahu, kamu tidak akan berubah wujud menjadi manusia jika kehilangan salah satu kumis." Mu Lingyao tersenyum sedikit misterius.
"... Karena kamu tahu, tolong lepaskan aku," mata Hong Zhaoren agak takut.
Tetapi tanpa diduga, Mu Lingyao terkejut. Ia melepaskan cubitannya hingga membuat naga kecil itu jatuh ke dalam air kolam.
"Benarkah itu? Padahal aku hanya bercanda," katanya.
"..." Bercandamu tidak lucu, batin si naga kecil yang menyembul ke permukaan air.
Akhirnya, naga merah kecil jelmaan Hong Zhaoren kembali melayang ke udara dan mengubah wujudnya menjadi manusia.
Sekalinya berubah wujud, Hong Zhaoren langsung menempel pada Mu Lingyao sambil menunjukkan ekspresinya yang kesakitan.
"Permaisuri Mu mencekik leherku begitu kencang hingga leherku merah seperti ini. Rasanya sakit sekali."
Memang ada bekas memerah di lehernya. Dia tidak berbohong tentang ini.
Wajah Mu Lingyao memerah saat melihat wajah Hong Zhaoren dari dekat. Pria naga di sampingnya ini ternyata ....
Melihat Hong Zhaoren mencoba merayu Mu Lingyao, Long Mujue tentu saja sangat kesal. Dia pun menampar wajah pria naga merah itu hingga menimbulkan bunyi nyaring yang khas.
"Jangan terlalu dekat. Kamu seperti berniat untuk menjilat Yaoyao!"
Hong Zhaoren menyingkirkan tangan Long Mujue dan mendengus tidak senang. "Kamu hanya cemburu. Yaoyao bahkan berwajah merah sekarang. Dia pasti jatuh hati denganku."
Long Mujue ingin menyemburkan air kolam ke dalam perut Hong Zhaoren hingga tidak bisa lagi menyemburkan api.
Sekarang berani memanggil istrinya dengan sebutan Yaoyao juga?! Berani sekali.
Tapi wajah Mu Lingyao memang memerah seperti sedang malu-malu. Long Mujue panik.
Mungkinkah Yaoyao nya jatuh cinta pada naga merah api itu?
Puas beud aq ngakak so hard atas ketidakberuntungan si Momo (muka seram) sm si Lun pilun.. 😏
Hmmmp.. ker nyaho maneh..!! 😏
ahh bikin pinisirin saja
Wkwkwkwk .😅🤣🤣