Tahap Revisi
Karya pertama
Clara berprofesi sebagai seorang dokter yang sangat jenius di usianya yang masih 22 tahun sekaligus seorang ilmuan yang meracik obat dan racun, dia merupakan anak dari seorang mafia yang terkenal kejam no.1 di dunia.
Maka dari itu Clara di latih oleh orang tuanya untuk bisa beladiri. Tak hanya itu, Clara sosok gadis yang bermultitalenta nan juga cantik. Hingga pada suatu hari, Clara mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, hingga membuatnya kecelakaan dan terjun ke Jurang.
Dan saat itulah rohnya berpindah ke dimensi zaman dunia kuno menjadi seorang putri yang terbuang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengobati anak Paman Liang
**Hay semua, para readers.
Jangan lupa like, coment dan vote yah.
terima kasih..
happy reading guys**...
Maaf yah author baru update lagi, soalnya kemarin author sempat down karena ada yang komen katanya novel ini ada yang sama dengan novel yang lain. Jujur author enggak tahu masalah itu, karena author juga baru download aplikasi ini. Dan author baru baca beberapa novel, hanya novel seperti poligami, ceo dan selingkuhan. Selebihnya belum author belum sempat baca.
Author buat novel ini hanya terinspirasi dari film time travel yang author pernah nonton di We tv. Tapi author tegaskan ini sama sekali tidak sama dengan film itu, tolong hargain usaha author kalau enggak suka yang enggak usah dibaca. Kalau suka yah alhamdulillah.
Oke guyss.
Lanjut cerita...
"Saya bisa menyembuhkan anakmu " Ucap Lian Wei tenang. Yah Lian Wei tahu bahwa pria paru baya ini sebenarnya orang yang sedang kacau, karena anak sulungnya telah menderita penyakit aneh selama setahun dan tidak bisa disembuhkan. Bahkan banyak tabib atau alchemist yang sudah menyerah untuk menyembuhkannya.
>>>>>>>>>
Pria paru baya itu terbelalak kaget, pasalnya gadis yang di depannya masih muda, mana mungkin dia bisa mengobati anaknya pikir pria paru baya itu.
"Apakah kau serius nona? " Tanya pria paru baya itu.
"apakah kau meragukan ku sebelum kau melihat kemampuan seseorang? Bukannya menjawab pertanyaan, Lian Wei malah memberikan pertanyaan balik pada pria paru baya tersebut.
"Baiklah, aku percaya pada dirimu. Tapi jika terjadi sesuatu pada anakku. Maka kau tanggung akibatnya" Ancam pria paru baya tersebut.
"sebelum itu kita sepakat, kau membebaskan pemuda ini karena pemuda ini tak bersalah. Kalau kau tak percaya coba periksa kantong yang kau pegang itu! Tunjuk Lian Wei pada kantung yang dipegang oleh pria paru baya tersebut.
Pria paru baya itu akhirnya memeriksa kantong yang direbut dari tangan pemuda itu, dan alangkah terkejutnya dia ternyata di dalam kantong itu bukan tanaman herbal yang dibelinya. Dia sungguh malu karena sudah berburuk sangka.
"Maafkan aku, saya akui memang bersalah. Sebagai kompensasi saya berikan kau sekantung koin emas dan ini obat herbal mu kembali" Ucap Pria paru baya itu menyesal sambil memberikan dua kantong. Satu berisi koin emas dan satunya obat herbal yang pemuda itu beli tadi.
Lian Wei sempat melihat kantung herbal milik pemuda itu, pemuda yang dipukuli tersebut awalnya ragu untuk mengambilnya tapi karena sedikit paksaan dari Lian Wei akhirnya dia menerimanya.
"Ambil lah, itu untuk biaya hidupmu beserta keluargamu!! " Ucap Lian Wei datar
"Ta.. tapi nona" Pemuda itu ragu
"Tidak ada tapi tapian, kalau kau tak menerimanya maka akan ku bunuh dirimu. " Ancam Lian Wei.
"Terima kasih Tuan dan terima kasih nona, " Ujar pemuda itu seraya membungkukkan badannya.
"Obat itu tidak cukup untuk menyembuhkan ibumu yang terkena racun lotus bunga api " Ucap Lian Wei kepada pemuda tersebut.
Pemuda tersebut mendengar pernyataan Lian Wei terbelalak kaget, mengapa Nona ini mengetahui ibunya terkena racun, terlebih lagi dia tahu racun jenis apa yang ibunya derita pikir pemuda itu.
"Kau tak perlu tahu, darimana aku bisa menebak ibumu terkena racun. Apalagi bahan yang kau beli tadi sempat aku lihat" Alasan Lian Wei seolah olah mengerti tatapan dari pemuda tersebut.
"Dan ambil lah ini, dan setelah ibumu menelan pil ini, beri minum menggunakan air ini" Ujar Lian Wei memberikan pil penawar racun tingkat tinggi dan air suci kehidupan.
"Apa ini nona?"
"Tak usah banyak bertanya, jika kau mau ibu mu sembuh maka lakukan apa yang ku perintahkan " Ucap Lian Wei datar.
"Baik nona saya permisi dulu " Ucap pemuda tersebut bergegas meninggalkan kerumunan disana.
"Oh yah, paman jika kau ingin tahu pencuri yang sebenarnya berada pada restaurant itu, dia sengaja bersembunyi dan berpura-pura memesan makanan. " Ucap Lian Wei sambil menunjuk ke arah pencuri tersebut.
Sebelum itu, Lian Wei mengembalikan kesadaran semua pengawal yang di lumpuhkan oleh Lian Wei tadi.
Dan segera pria paru baya itu menyuruh pengawalnya menangkap pencuri tadi dan membawa ke hadapannya. Setelah pencuri itu di tangkap, segera mereka memeriksanya dan betul yang dikatakan Lian Wei akhirnya pencuri tersebut di bawah oleh pengawal untuk di adili.
"Nona betul dialah pencuri tadi, maafkan saya nona sudah membentak nona tadi" Ucap Pria paru baya itu tulus.
"Tak apa paman"
"Sebelum itu perkenalkan nama paman, Liang Du" Ucap Liang memperkenalkan kan dirinya.
"Panggil saja aku Lala paman " Ucap Lian Wei bohong.
"Kalau begitu kapan nona ingin menyembuhkan anak saya? Tanya paman Liang semangat.
"Kalau sekarang juga boleh" Jawab Lian wei setelah memikirkan waktunya
"Baiklah nona mari " Ucap paman Liang mengarahkan Lian Wei ke arah keretanya.
"Kalian pulanglah duluan ke penginapan, bereskan semua barang kita. Setelah aku datang kita bergegas pergi dari desa ini " Ucap Lian Wei kepada Nuan dan Hanzo melalui telepati.
"Baik nona " Ucap Nuan dan Hanzo serempak.
Akhirnya kerumunan tadi yang nonton, membubarkan diri begitu pula Nuan dan Hanzo kembali ke penginapan. Sementara Lian Wei kini berada di kereta bersaman paman Liang menuju kediamannya.
Setelah sekitar sejam lebih akhirnya mereka tiba di kediaman paman Liang Du yang cukup megah, kenapa hanya cukup karena menurut Lian Wei masih megah kediamannya di Kalung dimensinya.
"Silahkan masuk nona, " Ucap paman Liang ramah.
"Terima kasih paman, langsung saja kita ke kamar putra paman. Tolong paman tunjukkan arahnya " Ucap Lian Wei tanpa basa basi.
"Baik nona mari saya antar " Jawab paman Liang.
Beberapa saat kemudian, akhirnya mereka masuk ke kamar putra sulung paman Liang, Lian Wei melihat seorang pemuda yang tampan, dengan wajah yang pucat dan badannya membiru akibat racun.
"Paman boleh ambilkan air hangat dan kain bersih!!! Ujar Lian Wei setelah duduk di samping tempat tidur putra sulung paman Liang.
"Baik nona tunggu sebentar " Ucap paman Liang sambil bergegas keluar.
Lian Wei yang melihat paman Liang keluar kamar, segera dia mengeluarkan alat pengobatannya di dalam kalung dimensi.
Sebelum mengobati Lian Wei mengecek nadi pemuda itu. Dan datanglah paman Liang bersama istri juga anak keduanya dan juga pelayan yang membawa baskom berisi air hangat dan kain bersih.
"Letakkan di samping ranjang itu, paman dan bibi tolong berada disini selebihnya keluar " Ucap Lian Wei tanpa mengalihkan pandangannya ke pemuda itu.
Semua pelayan, pengawal dan anak kedua paman Liang keluar kamar dan tak lupa menutup pintu. Setelah semua telah siap Lian Wei mengambil jarum emas untuk akupuntur sebab jika ingin meminumkan obat tak bisa karena dalam keadaan tak sadarkan diri.
"Paman tolong lepas baju bagian atas anak paman " Ucap Lian Wei.
Tanpa banyak bertanya paman Liang membuka pakaian anaknya lalu membaringkan kembali anaknya. Lian Wei memulai menusuk jarum emas di badan pemuda itu bagian titik tertentu.
Setelah itu Lian Wei memulai gerakan pengobatannya menggerakkan jari jarinya seperti gerakan sebuah pola, yang tak di mengerti oleh sepasang suami istri tersebut. Badan pemuda tersebut bergetar hebat dan membuat paman Liang dan istrinya panik.
"Jangan panik, ini memang akan terjadi untuk mengeluarkan racun pada tubuhnya. Dan tolong paman dan bibi mundur beberapa langkah" Ucap Lian Wei tanpa mengalihkan pandangannya. Dan segera di turuti oleh pasangan tersebut.
Setelah mundur beberapa langkah, alangkah terkejutnya pasangan suami istri tersebut melihat anaknya dan Lian Wei melayang dan terlihat sebuah cahaya melingkar membentuk Ying dan Yang.
TBC
Terima kasih sudah mampir, jangan lupa like,komen, rate dan vote yah