Cinta yang diharapkan membawa kebahagiaan.yang didambakan menyatukan perbedaan.
Justru mendorongnya ke dalam jurang penyesalan,Penyesalan yang tiada arti.
Mengakibatkan karma Untuk keturunannya.
Masih teringat dalam ingatan,sewaktu dia mengucapkan janji,Takkan pernah menyakiti,
takkan melukai.Namun, janji hanyalah janji,tanpa pernah ada niatan untuk dibuktikan
Hari-hari yang pernah dilewati penuh tawa.nyatanya, hanya sebuah topeng palsu untuk menutupi kebusukan hati
Namun saat ia tau,wajah asli pria yang sangat dicintainya.Semuanya telah terlambat. Hidupnya hancur,keluarganya berantakan,rumahnya lenyap, orang yang dikasihi nya pun tiada,Orang-orang yang disayanginya terluka,semuanya hancur di hari yang sama, hari awal mula karma yang menyakiti Anak-anak nya. Hari dimana jeritan pilu sang kaka, hari paling buruk didalam hidup nya.Dan bahkan pria itu masih tak berniat melepaskan dirinya.Keserakahan dihati pria itu melukai wanita yang benar-benar tulus mencinta nya dalam dua kehidupan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lia yu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
jika aku mau, aku bisa membeli mall ini
Setelah perjalanan yang lumayan panjang mobil berhenti, tepat di parkiran butik ternama, setelah memarkirkan mobil Raviola turun dari sana, disusul Rara yang mengekor di belakangnya.
Keduanya beriringan memasuki butik yang terlihat cukup besar. disini, di butik ini, jika belum membuat janji, tidak akan diizinkan masuk. Beruntung Raviola sudah membuat janji temu beberapa hari lalu, sebelum kakanya memberi tahu ada undangan untuk nya.
"Selamat siang nona. "
Dua penjaga didepan pintu menyapanya. "Mohon maaf ,apa anda sudah membuat janji,sebelumnya.?" Salah satunya berucap.
"Siang." Raviola tersenyum simpul "saya sudah membuat janji.!! "
" dengan nona.?? "
"Raviola Arabella. ! "
" sebentar. " salah seorang penjaga terlihat menelpon dan itu tidak berlangsung lama.setelah telpon terputus Dia kembali menatapnya dengan senyum sopan. "Baik, nona Raviola.! Anda boleh masuk.!! " ia membukakan pintu.
"Terimakasih.! " Raviola menggandeng Rara memasuki toko. Begitu masuk ia langsung disambut hangat oleh seorang wanita, wajahnya manis. "Siang nona,!! Anda nona Raviola Arabella.?? "
"Siang ,!! Benar saya Raviola.! Dimana nona katerina.?"
"Saya Andini.!" dia memperkenalkan dirinya. "Mohon maaf sekali nona, nona katerina sedang ada urusan keluarga.!! Tetapi beliau sudah berpesan,untuk menunjukan gaun khusus keluaran terbaru. Mari ikuti saya. "
"Baiklah." Raviola menghela napas , ia pun mengikuti perempuan muda bernama Andini. Yang membawanya ke ujung toko yang tak begitu ramai."baju baju disini semuanya tren terbaru.!! Perempuan itu menggeser tirai biru.
"Silahkan dilihat lihat dulu.!!panggillah saya,jika anda butuh sesuatu. "
Raviola tersenyum, "terimakasih.!! "
Perempuan tadi mengangguk dan berlalu pergi dari hadapan keduanya.
Kini Raviola sibuk memilah milih baju ,di barisan baju yang terpajang disana. Benar kata andini, ini memang model keluaran terbaru. Ia melirik samping. Rara. Sejak tadi gadis itu hanya mengikuti langkah kakinya saja.
"Ra."
" ya.? "
"Kamu pilih lah baju untuk pergi menemani diriku malam nanti.! Aku yang bayar. "
Ia mengacungkan kartu hitam, didalamnya berisi uang jajan dari ayahnya ,serta hasil kerja magang sewaktu di Amsterdam. Walau nyatanya uang jajan dari ayah dan kakanya , sudah pasti mencukupi untuk Raviola jajan, meski dia membeli satu mall pun.
" Tapi nona, baju baju disini sangat mahal.! " Ia bergidik ngeri, karena ia sempat melirik harga baju baju itu. Mahal sekali. " lagi pula baju baju yang anda berikan masih bagus, seperti baru. "
Tentu saja terlihat masih baru ,karena memang Raviola baru memakai nya satu kali. Gadis itu menghela napas lalu mengambil gaun yang cukup indah, dengan warna biru dengan bordiran bordiran bunga di atas dada ia memberikannya pada Rara "cobalah, jika cocok, maka untukmu. "
"Tapi nona, ini mahal sekali. "
" Rara lama lama aku kesal ya.!!" menggerutu. Namun gadis itu malah menunduk dan itu membuat Raviola frustasi, ia mengusap wajahnya kasar
"Baiklah ,begini saja. !! "
Rara mendongak
"Kamu ambil gaun ini,setengahnya kamu bayar,jika ada uang bisa kamu dicicil padaku, setengah nya lagi aku kasih, bisa kan.?? " Raviola benar-benar bingung harus bagaimana lagi membujuk Rara, urusan uang dari rara itu bisa ia pikirkan nanti.
"Baiklah.! " Rara hanya bisa mengangguk setuju, ia tahu benar sikap Raviola yang suka memaksa ini. Pasti tidak akan berhenti sebelum ia menerimanya, meskipun Rara menolaknya puluhan kali. Dan gadis itu berlalu untuk mencoba gaun tadi.
Sambil menunggu Rara, Raviola juga memilih baju untuknya, saat ia hendak mengambil satu gaun , seseorang lebih dulu mengambilnya "ini cantik, aku ambil ini saja. " wanita berpakaian mencolok itu bergumam.
"Maaf nona, saya yang lebih dulu melihat gaun itu. " Raviola berucap sopan
"Memangnya kenapa.?? " ia berbalik menatapnya sinis dari atas kebawah , seakan menilai. "Memangnya kau bisa membeli gaun ini.? "
" Apa maksudnya itu.? " Raviola dan wanita itu menoleh, Rara berjalan mendekat ditangannya terdapat gaun, sepertinya gadis itu sudah mencobanya "jika nonaku ini mau,, ia bisa saja membeli butik ini. "
Rara dan wanita itu jadi beradu mulut, tak mau kalah.
Raviola menghela napas,, dirinya menepuk pundak sahabatnya itu "sudahlah ra, biarkan saja. "
Rara menoleh " tapi nona, dia sudah menghina dirimu.!"
"Tidak apa,Aku tidak ingin mengundang perhatian,terlebih itu hanya sebuah gaun.!aku bisa memilih yang lain. "
" Baiklah.!!" Rara mengalah
"" halah, "
Keduanya menoleh
" Bilang saja kau tak mampu membayar nya.!! "
"Kau.!! "
Wanita tadi malah berlalu pergi meninggalkan Rara yang kesal dan Raviola yang menghela napas,'Aku tak habis pikir,ada ya manusia seperti itu. ya memang ada, wanita tadi salah satunya..!! '' Pikirnya.ia menggeleng,lalu kembali memilih baju untuknya.
Setelah menemukan gaun yang cocok keduanya membawa gaun yang akan mereka beli,
Rupanya di kasir terjadi keributan dan pelakunya adalah wanita tadi. "Hanya sebuah gaun saja Kenapa begitu mahal. Kenapa kalian tidak merampok saja.!!
Kasir itu terlihat sangat sabar dan profesional dalam menghadapi wanita yang tidak menyenangkan itu. "Maaf, Ibu. Harga gaun ini sudah sesuai dengan harga yang tercantum di label. Kami tidak bisa menurunkan harga," kata kasir itu dengan sopan.
Wanita itu semakin marah dan mulai menghina kasir itu. "Kamu tidak tahu apa-apa! Kamu hanya kasir bodoh!" kata wanita itu dengan nada yang tinggi.
Raviola tidak ingin perduli, ia memanggil pelayan lain " aku mau bayar.! "
Wanita tadi pun menoleh "aku tidak jadi membelinya, sudah dipegang wanita itu, aku tidak mau, " dia melipat tangan di dada "minta dia saja yang membelinya.! '"Ucap nya membuang wajah ke arah lain" Hei.kau harus mengganti rugi, karena pakaian ini sudah kau pegang tadi."
'Wanita ini benar-benar menjengkelkan,sudah menyerobot.dan kini malah mengkambing hitamkan dirinya' pikirnya
Rara hendak maju, tapi Raviola menggeleng
"Maaf saja nona, saya tidak tertarik untuk membeli pakaian bekas tangan kotor dan penuh kuman. !! " Raviola berucap tanpa menoleh dari kasir di hadapan nya, yang sedang melihat harga gaun yang dibawa Raviola tadi
.Wanita itu terlihat sangat marah dan malu setelah Raviola mengucapkan kalimat yang menyakitkan itu. "Kau... kau tidak sopan!" kata wanita itu dengan nada yang tinggi.
Rara tidak bisa menahan tawanya lagi dan tertawa terbahak-bahak. "Haha, kamu benar-benar tidak sopan!" kata Rara sambil tertawa.
"kalian .!" Wanita itu semakin marah dan berusaha untuk membalas Raviola, namun Raviola tetap tidak menoleh dan terus membayar gaunnya. santai., detik berikutnya wanita itu tersenyum sinis,
"Bilang saja kau tak mampu bayar.!!"
Raviola tak habis pikir wanita ini bisa sebegitu cepat nya mengubah ekspresi wajah.namun ia tak ingin perduli lagi
"Kau." Rara tampak emosi. Jika saja tangannya tidak di pegangin Raviola, ia pasti akan menjambak rambut ikal wanita itu
"Berapa?? " Raviola bertanya
Kasir di depannya menyebutkan nominal harga dan membuat wanita tadi terkejut dan terlihat syok, bagai mana tidak!!harga Baju yang kini dibeli Raviola, dua kali lipat dari baju yang di rebut wanita tadi.
"Tidak mampu bayar ya. !!" Raviola tersenyum sinis,ia mengejek, lalu memberikan baju yang dipegang Rara bersama kartu hitam"total in sama ini. ! "
"Terimakasih sudah berkunjung dan mohon maaf atas ketidak nyamanan nya, nona.! " kasir tadi sedikit membungkuk memberikan kartu serta paperbag berisi baju tadi.
"Jika aku mau aku bisa membeli butik ini. !! " Raviola berucap mengambil kartu itu dan paper bag, Ia bukan ber omong kosong, memang benar, ia mempunyai kekuatan untuk melakukan apa yang di ucapkan,terlebih jika ayah dan kakanya tau,bagaimana ia di perlakukan ,bukan hanya butik ini yang bisa dibelikan ayahnya, tapi bisa saja sang kaka membuatkannya mall sekarang juga. Dan ia tidak ingin itu terjadi,
,jadi ya sudah ,ia akan melupakan masalah ini, setelah nya ia berlalu pergi bersama Rara.
"Terimakasih telah berkunjung,semoga hari anda menyenangkan." Dua orang penjaga menunduk hormat ,keduanya berucap bersamaan.
Raviola tersenyum "Terima kasih.!! "
Kini keduanya berjalan beriringan menuju mobilnya yang terparkir di parkiran. Setelah menyimpan paper bag di kursi belakang,Raviola melihat jam yang melingkar indah di tangannya. Masih siang
"Ra kamu yang menyetir ya.!! "
"Baiklah. "
Rara memasuki mobil dan duduk di kursi kemudi, sedang Raviola duduk disamping nya. "Sekarang kita kemana.?? "
"Ke toko buku saja deh, atau paling tidak kita keliling saja, pikiran ku kacau.
" Baiklah.!!" Rara yang mengerti pun menjawab
Akhirnya mobil pun melaju meninggalkan area butik, dengan Rara yang menyetir sedang Raviola duduk diam, bersandar, sambil mendengarkan musik lewat earphones nya matanya terpejam.
sejujur nya ia lelah
lebih tepatnya ia lelah hati, sejak pulang dari rumah sakit di hari itu, dirinya selalu terbangun ditengah Malam memimpikan seorang anak kecil dan selalu berakhir dengAn deraian air mata, Di pipinya.entah kenapa hatinya selalu bergejolak,mengingat anak itu,entah siapa anak itu baginya, dan apa hubungan mereka?ia tidak tahu, ia tidak mengingat apa pun!!
Namun seperti nya Raviola memiliki hubungan yang dalam dengan anak itu
Untuk menghilangkan rasa gundah di hati ia memilih untuk jalan jalan bersama Rara,, dan pulang ke rumah setelah hari mulai sore.
bersambung....