Alsava Adriani adalah seorang wanita berusia 23 tahun memiliki sifat penyayang, sabar dan lembut ia juga bersifat keibuan karna sava sangat menyukai anak kecil, ia adalah seorang yatim piatu karna kedua orang tua nya sudah meninggal ketika ia berusia 17 tahun, sava nama panggilan untuk diri nya ia hanya mempunyai seorang nenek dari pihak ibu nya. sava bekerja di salah satu restaurant sebagai pelayan karna ia hanya lulusan SMA.
💋💋💋💋💋
Bramantio Daniel Dirgantara lelaki berusia 39 tahun, seorang duda beranak dua yang di tinggal istri nya 10 tahun silam, Bram memiliki putri berusia 17 tahun yang bernama Rhea Luisa Dirgantara dan putra berusia 15 tahun bernama Elzo El-Rizky Dirgantara, sejak kepergian sang istri beberapa tahun silam membuat Bram berubah menjadi sosok yang lebih pendiam dan gila kerja hingga kedua anak nya di urus oleh orang tua Bram.
penasaran dengan kisah mereka? yuk baca dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emak naufal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 29 : lebih baik kita akhiri saja
Setelah kepergian kedua anak nya Bram hanya mampu termangu ia tidak menyangka kalau acara yang ia buat untuk melamar Sava akan berakhir seperti ini.
" Mas lebih baik kita akhiri semua ini !" Ucap Sava tiba-tiba membuat Bram tersentak dari lamunan nya.
" Maksud kamu apa Sa? kamu gak mau berjuang sama mas untuk dapetin hati anak-anak?" Tanya Bram menatap dalam manik hitam teduh milik Sava.
Sava menggeleng bukan itu maksud nya " Aku gak mau hubungan kamu dengan anak-anak jadi berantakan mas, aku juga gak mau kalo anak-anak jadi membenci kamu. harus nya dari awal aku gak hadir di kehidupan kalian !" Lirih Sava di serti isak tangis nya.
" Sa kita bisa bujuk mereka pelan-pelan, aku yakin kalo mereka akan nerima kamu menjadi ibu mereka nanti nya !" Ucap Bram menarik tangan Sava dan menggenggam nya.
" Mas mereka sangat tidak ingin ada yang menggantikan posisi mami mereka walau pun aku sama sekali gak berniat mengambil posisi itu karna aku sadar bahwa tempat itu sudah terisi penuh, bagaimana aku bisa meyakinkan mereka kalau aku benar-benar tulus mencintai kalian tanpa ada niatan lain !" Sahut Sava semakin terisak.
Bram langsung menarik Sava ke dalam pelukan nya ia sendiri juga bingung harus bagaimana untuk bisa meyakinkan kedua anak nya.
" Del apa aku memang tidak pantas untuk pendapat pendamping hidup lagi? apa kamu marah jika aku mencintai wanita lain, tapi bukan kah kamu mengizinkan aku untuk menikah lagi sampai kamu datang ke dalam mimpi aku? Del aku harus bagaimana satu sisi aku mencintai wanita yang berada dalam dekapan ku tapi disisi lain aku juga tidak ingin mengecewakan kedua anak kita karna mereka tidak terima posisi kamu di gantikan !" Batin Bram Lirih, Bram menengadahkan kepala nya agar air mata yang ia tahan sedari tadi tidak jatuh.
" Apa kamu beneran gak mau berjuang lagi sama aku buat meluluhkan anak-anak? apa kita harus berakhir sampai di sini Sa ?" Tanya Bram sekali lagi.
" Mas aku mau berjuang sama kamu karna aku mencintai kamu, tapi aku juga gak mau maksain semua yang malah bikin keadaan semakin berntakan. aku gak mau karna keegoisan kita malah menyakiti hati anak-anak nanti nya, jika kita menikah bukan hanya tentang kamu yang aku pikirkan tapi juga anak-anak !" Jelas Sava sambil mengelus rahang tegas Bram.
Bram memejamkan mata menikmati sentuhan lembut dari tangan wanita yang ia cintai, apakah memang takdir nya memang harus terus menduda sampai akhir hayat nya.
" Sa aku mencintai kamu, terima kasih sudah hadir di hidup aku beberpa bulan terakhir, aku akan terus berdoa supaya takdir menyatukan kita, seandai nya memang kita tidak bisa bersama aku harap kamu menemukan lelaki yang jauh lebih baik dari aku, aku akan terus berdoa untuk kita !" Lirih Bram dengan mata berkaca-kaca menatap manik teduh milik Sava yang sudah terbendung air mata.
" Aku juga mencintai kamu mas. dan aku pun akan selalu berdoa supaya takdir merestui kita, jika pun nanti takdir ku bukan untuk kamu tapi satu yang harus kamu tau kalau aku akan terus mencintai kamu !" Jawab Sava lengkap dengam senyum manis di bibir tipis nya.
" Mending sekarang kamu susul anak-anak, tenangin mereka dan inget jangan main tangan lagi !" Lanjut Sava dengan lembut mengusap tangan Bram yang tadi menampar Rhea.
" Aku antar kamu pulang dulu ya !" Sahut Bram di jawab gelengan kepala oleh Sava.
" Gak usah aku naik taksi aja, anak-anak lebih butuh kamu mas !" Ucap Sava membuat Bram menghela nafas kasar ia tau wanita itu akan kekeh pada pendirian nya jadi percuma saja jika ia memaksa.
" Kalo gitu aku pulang dulu, kamu hati-hati pulang nya! jangan lupain aku Sa, I LOVE YOU !" Ucap Bram mencium kening Sava dalam mungkin sebagai tanda perpisahan mereka.
Mata Sava terpejam meresapi ciuman Bram di kening nya " I LOVE YOU TO MAS !" Lirih Sava penuh penakanan walaupun hati nya sesak saat mengucapkan kata itu karna semua nya kini telah berakhir.
Malam kebahagiaan untuk nya sekaligus malam perpisahan untuk mereka, Bram melangkahkan kaki nya meninggalkan Sava tapi baru beberapa langkah suara Sava kembali memangil nya.
" Mas tunggu !" Panggil Sava berjalan menyusul Bram kemudian melepas kalung yang baru beberapa menit yang lalu Bram pasang di lehernya.
Sava menerik tangan Bram dan meletakan kalung itu di genggaman tangan Bram.
" Ini bukan milik aku lagi mas jadi aku kembaliin sama kamu !" Ucap Sava sambil tersenyum getir.
" Sa !" Jawab Bram tidak sanggup melanjutkan kata-kata nya.
Apa kebahagiaan nya beberapa bulan ini harus benar-benar berakhir, ya tuhan Rasa nya Bram tidak sanggup jika harus patah untuk kedua kali nya.
Bram langsung menarik Sava ke dalam pelukan nya, pelukan yang mungkin tidak akan pernah ia rasakan lagi, menyesap dalam aroma rambut Sava yang mungkin tidak akan pernah ia lupakan aroma nya.
Sava mendorong pelan tubuh Bram membuat pelukan mereka merengang " Silahkan mas. anak-anak nunggu kamu !" Ujar Sava.
Bram mengangguk dan mengelus pucuk kepala Sava sekilah dan kembali melanjutkan langkah nya meninggalkan Sava .
Setelah Bram hilang dari pandangan nya air mata Sava kembali mengalir dengan deras di pipi nya.
" Akhir nya yang aku takutkan terjadi mas, aku dan kamu harus berakhir seperti ini. aku akan selalu mencintai kamu mas Bram !" Gumam Sava.
Setelah itu pun Sava mengambil tas nya dan ikut beranjak dari tempat yang menajdi saksi perpisahan nya dengan Bram, mungkin Sava tidak akan pernah kembali ke tempat ini karna itu pasti akan mengingatkan nya pada hari ini, hari dimana kebahagiaan dan perpisahan terjadi secara bersamaan.
Sava menyetop taksi yang lewat di depat Restaurant itu air mata nya kembali menetes, hati nya sungguh sesak mengingat kejadian beberapa saat lalu.
Sampai di rumah Sava langsung menghambur ke pelukan Nek Tami membuat wanita Renta itu tersentak karna melihat cucu nya menangis.
" Kenapa Al? Bram mana ?" Tanya Nek Tami sambil mengelus punggung Sava.
" Kita udah usah berakhir Nek, anak-anak Mas Bram sudah mengetahui semua nya dan mereka tidak merestui kita !" Jawab Sava terisak.
Nek Tami memang sudah mengetahui hubungan Sava dan Bram, Nek tami juga mengetahui status Bram yang seorang duda, tadi pun Bram kesini untuk meminta Restu pada Nek Tami untuk menjalin hubungan serius dengan cucu nya dan Bram juga menjelas kan kalau kedua anak nya belum mengetahui hubungan nya dengan Sava
" Udah gak usah sedih kalo jodoh pasti gak akan kemana !" Ucap Nek Tami mencoba menenangkan cucu nya walaupun ia tau ini semua berat untuk Sava karna cucunya itu tidak pernah mengalami yang nama nya jatuh cinta dan sekarang harus kandas saat dia sudah meyakinkan hatinya untuk lelaki itu.
Sava menggangguk dan melepaskan pelukan nya pada Nek tami kemudian pamit untuk istirahat ke kamar nya, Nek Tami pun mempersilakan karna ia tau Sava butuh menenangkan diri nya.
**
**
**
***jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian ya para kesayangan 😘 Rate bintang 5 nya jangan ketinggalan 😊 terima kasih sudah setia mendukung karya othor ❤
Luv yu 😘***
