Laras ialah cewek primadona di kampusnya. Parasnya yang cantik bak cewek bule dan wajah imutnya membuat ia banyak disukai kaum adam. Suatu hari Laras diajak sang kakak bernama Fito ke kantor tempat kakaknya bekerja. Laras tidak sengaja tertidur di ruangan kerja Fito. Saat yang bersamaan ada pemeriksaan ruangan karyawan oleh CEO. Ketika CEO masuk ke ruangan Fito betapa terkejutnya ia melihat ada seorang cewek yang disembunyikan karyawannya di dalam ruangan kerja. Bagaimanakah nasib Fito akankah ia dipecat oleh sang CEO? Atau bisakah Laras membantu sang kakak untuk meluruskan kesalahpahaman tentang keberadaannya di ruangan sang kakak? Mari simak ceritanya agar tidak penasaran!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mai story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bryan membobol Laras?
Meskipun jam sudah menunjukkan pukul 21.00 malam tetapi Bryan juga belum bisa tertidur.
"Baby, kamu cepet banget sih tidurnya?"
"Makin hari makin imut "kata Bryan sembil mencium pipi Laras.
"Hhhhhhhggggggg "erangan Laras yang masih terlelap dalam tidurnya.
"Dasar kebo, digangguin malah makin nyenyak aja tidurnya "kata Bryan sambil mencium seluruh bagian wajah Laras dari mulai kening, pipi, hidung, dagu dan terakhir bibir.
Untuk bagian bibir sepertinya Laras telah memakai susuk pemikat sehingga Bryan tidak mau melepaskannya. Justru makin lama ciuman bibir tersebut semakin lengket saja bahkan sesekali Bryan menggigit bibir Laras.
"Hmmmmmppppptttt ka.......kkkkkk uda..... hhhhh "kata Laras terbangun dari tidurnya sambil mendorong tubuh Bryan dengan pelan.
"Kakak mah, tadi udah cium sekarang cium lagi. Emangnya kakak nggak bosen apa?"
"Selalu saja cari kesempatan dalam kesempitan "kata Laras yang langsung menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Bryan dan melanjutkan tidur.
"Maaf ya baby, soalnya bibir kamu manis makanya aku suka "kata Bryan sambil mengusap pelan rambut Laras yang kini berada menindih setengah tubuhnya.
"Baby, kamu lanjut tidur lagi?"
"Hem, dasar bocah. Kecepetan tau tidurnya"kata Bryan tersenyum namun tangannya kini sudah berpindah mengusap bagian bagian belakang tubuh Laras.
"Tidur yang nyenyak ya, sayang"
"I Love you so much forever and ever "kata Bryan sambil menciumi puncak kepala Laras.
Pagi pun tiba, Fito sudah sampai di Bryan's Corp lebih awal dibandingkan hari biasanya. Hem, ada apakah gerangan?
"Pak Bryan kok belum datang, biasanya dari subuh udah ada disini. Kalau perlu nginep dah tuh orang?"
"Apa mungkin dugaan gue bener, ini pasti ada hubungannya sama Laras?"
"Aduh, kira-kira gue harus tanya siapa ya?"
"Si Rangga?"
"Ah, iya dia kan bestienya pak Bryan. Pasti sedikit banyak dia tau lah tentang kehidupannya pak Bryan "kata Fito.
Tring .... Tring .... (Mommy's Calling)
"Hallo, mom ada apa telpon Fito pagi-pagi? "tanya Fito.
"Fito, kemarin kamu cerita tentang Celia yang selama ini jahat sama Laras "jawab Fito.
"Hooh, terus mom? "tanya Fito.
"Kamu tau sekarang dia sudah masuk penjara ? "tanya Gracia.
"Iya, mom. Fito kemarin mau tengokin dia tapi belum bisa "jawab Fito.
"Ya ampun Fito, kamu sudah tau"
"Kenapa kamu nggak kasih tau Mommy dan Daddy? "tanya Tjandra.
"Kirain Fito, mommy sama daddy udah tau. Ya sudah makanya Fito nggak cerita "jawab Fito.
"Kamu tuh ya!"
"Kamu sudah tau siapa yang sudah melaporkan Celia? "tanya Gracia.
"Fito nggak tau mom, itu pun Fito taunya pas nyokapnya Celia telpon Laras dan minta tolong Laras buat bebasin anaknya. Terus dari nyokapnya Celia Fito jadi tu kalau selama ini ternyata Celia lah yang jahat sama Laras "jawab Fito.
"Aduh Fito kalau kamu kasih tau mommy semalem!"
"Kamu tau barusan ada polisi datang mencari Laras untuk meminta keterangan terkait perbuatan Celia sama Laras "kata Gracia.
"Ya mudah caranya mommy hubungi Laras, mommy sama daddy bukannya tau sekarang Laras lagi ada dimana? "tanya Fito.
"Maksud kamu? "tanya Tjandra balik.
"Kenapa jadi tanya balik sih dad, semalam aku liat dengan jelas mommy dan daddy serahin barang-barang milik Laras ke pak Sandy"
"Sebenarnya Laras itu kerja kelompok di rumah temannya atau menginap di rumah tante Camelia atau nih yang paling tidak memungkinkan tapi entah kenapa Fito yakin sekali"
"Sebenarnya Laras punya hubungan kan sama pak Bryan? "tanya Fito.
"Waduh gawat dad, Fito sudah curiga bagaimana ini? "tanya Gracia pada Tjandra sambil berbisik.
"Oh jadi kemarin setelah selesai dari kerja kelompok Laras ceritanya mau pulang, tapi karena ketemu sama tante Camelia, langsung dibawa ke rumahnya"
"Maka dari itu, karena hari ini Laras kuliah jadi tantemu minta tolong pak Sandy untuk mengambil barang keperluan Laras untuk kuliah kemarin malam "kata Tjandra berbohong dengan susah payah menyusun kata menarik agar Fito tidak curiga.
"Ow gitu, iya juga sih. Kalau suka sama orang tante Camelia kan emang biasa kayak gitu"kata Fito dalam hati.
"Oke, nanti biar Fito saja yang menjemput Laras di kampus sepulang kuliah. Fito akan menemani Laras untuk datang ke kantor polisi haru ini "kata Fito.
"Nah bagus itu, temani ya adikmu itu "kata Gracia.
"Tapi kira-kira Laras sudah tau, kalau Celia masuk penjara "tanya Fito.
"Sepertinya tidak tau, kalau dia tau pasti dia sudah menghubungi mommy dan daddy "jawab Tjandra.
"Apa Laras yang sudah melaporkan Celia? "tanya Fito.
"Itu tidak mungkin, adikmu tidak sejahat itu"
"Mommy tau Laras sebenarnya anak yang baik "jawab Gracia.
"Iya-iya, Laras kan anak kesayangannya mommy dan daddy..... "kata Fito.
"Kamu bicara apa?"
"Mommy dan daddy sayang sama semua anak-anak mommy dan daddy, kita tidak pernah pilih kasih"
"Kamunya saja yang baperan "kata Gracia.
"Mommy Fito belum selesai, maksud Fito tadi Laras juga adik kesayangannya Fito. Fito tidak masalah kalau mommy lebih sayang sama dia"
"Toh dia juga memang adiknya Fito "kata Fito.
"Nah bagus itu, ini baru namanya kakak yang baik "kata Tjandra.
"Fito selalu baik ya mom-dad! "kata Fito.
Merasa tidur seperti ada yang memeluknya dengan erat Laras pun terbangun dari tidur pulasnya.
"Eeeggggghhhh enak banget tidur begitu, berasa dipeluk seseorang"
"Mana kasurnya empuk banget lagi, beda banget sama kasur di rumahnya kak Fito"
"Oh iya ya, bukannya gue sekarang di rumah kak Fito? "kata Laras dalam hati namun masih memejamkan matanya.
"Aaaaaaaa, kak Bryan kita ngapain aja semalam?"
"Kenapa kak Bryan nggak pake baju"
"Aaaaaaaaaaa "kata Laras sambil memukul Bryan.
"Sssstttt aduh sakit baby, kenapa pukulin aku? "tanya Bryan yang terbangun karena pukulan Laras pada tubuhnya.
"Kak Bryan tuh, semalam pasti kak Bryan macam-macam kan sama Laras"
"Hiksssss.... Hiksssss ... Hiksssss...."
"Kak Bryan jahat, kak Bryan udah noda-in aku"
"Huaaaaz, mommy - daddy - kak Fito - kak Lana"
"Liat nih kak Bryan jahat! "kata Laras sambil menangis.
"Baby dengerin penjelasan aku, kita nggak ngapa-ngapain"
"Sumpah loh! "kata Bryan.
"Terus ini apa, kenapa ada bekas darah di celananya aku"
"Huaaaaaa, kak Bryan jahat pokoknya kalau sampe aku hamil kak Bryan harus nikah-in aku"
"Aku bakalan kasih tau tante Camelia, kalau anaknya udah perkosa anak dari temen baiknya "kata Laras yang tidak berhenti menangis.
"Baby, sumpah demi apapun aku nggak ngelakuin itu "kata Bryan sambil memeluk Laras.
"Hiksss, tapi kenapa ada noda darah di kasur sama celana aku? "tanya Laras.
"Baby, beneran aku nggak bohong"
"Aku nggak masalah kalau harus nikah-in kamu, karena itu memang tujuan aku "jawab Bryan.
"Hah kenapa perut gue jadi sakit banget ya?"
"Apa jangan-jangan ini adalah darah haid?"
"Aduh sumpah gue malu banget udah nuduh kak Bryan "kata Laras dalam hati sambil menyembunyikan wajahnya di dada Bryan.