Keisha Anastasia Raharjo, dia tidak pernah mengira bahwa di tempat kerjanya yang baru harus terlibat dengan bocah kecil berusia 5 tahun dan ayahnya.
" Hi Mommy! Mommy tantik, jadi mommy Ale ja ya? talau jadi mommy Ale, Mommy nda halus dimalahin Daddy."
" Maaf sayang, Kakak nggak bisa jadi mommy nya Ale."
Bukan hanya sekali itu saja Aleika meminta Keisha untuk jadi ibunya. Bahkan Ale secara terang-terangan meminta kepada sang daddy untuk menjadikan Keisha ibunya.
Entah bagaimana Keisha bisa membuat hati Ale terpaut begitu.
" Kamu sengaja ya deketin anakku biar bisa menarik perhatianku," ucap daddy nya Ale.
" T-tidak Pak, saya tidak pernah punya tujuan demikian."
Keisha yang mencari kerja ditempat lain untuk bisa lepas dari hal-hal demikian, kali ini malah dia terlibat sesuatu yang lebih mengejutkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hi Mom! 33
Kali ini pulang kerja Keisha tidaklah naik ojeknya Mas Joko, dia naik kendaraan umum dan berjalan perlahan menuju rumah.
Sepanjang jalan Keisha memikirkan ucapan dari bosnya. Lebih tepatnya permintaan, dimana sebenarnya permintaan itu tidaklah sulit.
" Aku mau kita berakting sebagai pasangan setiap ada di depan Ayu. Aku paham betul dia yang nggak bakalan menyerah dengan mudah. Jadi aku minta bantuan mu untuk itu. Sekaligus ini juga tentang Ale. Kei apa kau tahu, Ayu punya niat buat memanfaatkan Ale biar bisa balik lagi sama aku. Dan aku nggak mau itu."
" Tapi Pak, saya tidak mau ikut serta dalam urusan internal keluarga Pak Gael."
" Ayu juga udah bukan keluarga ku sekarang Kei. Gini aja, kamu pikirin dulu. Tapi poin utamanya adalah aku nggak mau lihat Ale dijadiin alat sama dia. Aku cuma nggak mau di datang, pura-pura sayang sama Ale tapi ujung-ujungnya nyakitin kayak sebelumnya. Pikirkan dulu permintaanku ini, besok kamu baru putusin. Apapun jawaban yang kamu berikan, aku bakalan nerima dan menghormatinya."
Pembicaraan itu lah yang saat ini Keisha pikirkan. Dia sudah langsung menjawab tidak, namun Gael memintanya untuk kembali berpikir. Ini malah membuat Keisha menjadi gamang.
Apalagi saat wajah Ale terlintas di matanya. Keisha menjadi berpikir untuk membantu duda satu itu.
" Huft, kenapa jadi malah kayak gini sih? Hadeeeuh."
Ckiiiit
" Kei."
Langkah kaki gadis itu terhenti saat sebuah mobil berhenti tepat di sisinya. Suara yang familiar itu diperjelas dengan wajah yang melongok dari pintu mobil yang sudah diturunkan.
Bukannya senang, Keisha malah tampak begitu kesal melihatnya.
" Kei, masuk yuk. Aku mau ke rumah kamu."
" Pak, mau apa sih ke rumah saya? Lagian kalau Pak Fiery mau ke rumah saya kenapa nggak bilang dulu."
" Hehehe, aku takut kamu nggak ngebolehin."
Keisha terdiam sejenak, dia tidak mungkin membawa Fiery ke rumah. Bukannya apa-apa, tapi dia enggan berurusan dengan Elin lagi gara-gara pria ini.
" Pak fiery ke rumah saya cuma mau ngobrol sama saya kan, kalau gitu ayo kita pergi ke tempat lain aja."
" Boleh, malah bagus. Sekalian kita makan malam aja."
Keisha membuang nafasnya kasar. Dengan enggan dia masuk ke dalam mobil Fiery. Keisha juga melihat ke sekeliling untuk memastikan bahwa tidak ada orang yang melihatnya.
Ia malas saja jika nanti muncul gosip yang bukan-bukan tentang dirinya. terlebih pria yang sedang duduk mengemudi ini adalah pria yang begitu di dambakan oleh Elin.
" Mau kemana kita Kei?"
" Terserah Bapak aja."
Entah mengapa Keisha benar-benar sangat enggan dengan Fiery. Pria itu padahal sudah tahu kalau Keisha tidak menggubrisnya tapi hari ini dia sungguh nekat sampai datang begini.
Keisha pikir, Fiery akan berhenti setelah dia bersikap tak acuh. Keisha pikir Fiery sudah tidak akan menghubunginya jika dia tidak menggubris chat dan telpon dari Fiery. Tapi ternyata tidak demikian.
Ckiiit
Fiery memarkirkan mobilnya di tepat sebuah tempat makan. Terlihat sepeti sebuah restoran mewah, tapi bagi Keisha itu bukanlah sesuatu yang wah sehingga dia harus kagum dengan tempat yang ditunjukkan oleh Fiery.
" Kita makan di sini ya?"
Keisha hanya mengangguk, saat ini baginya bukan makan yang utama melainkan apa yang ingin Fiery bicarakan.
" Kita makan dulu ya Kei, habis itu baru ngobrol."
" Maaf Pak saya tidak lapar. Kalau Bapak mau makan, ya silakan saja. Saya akan pesan minum saja, dan kita bisa bicara sambil menunggu apa yang di pesan."
Fiery terlihat menghembuskan nafasnya. Rupanya tidak mudah untuk menyentuh hati gadis yang ada di depannya itu.
Dia juga bukannya pria bodoh yang tidak tahu bahwa dirinya tidak direspon. Namun Fiery masih mencoba yakin dan percaya diri bahwa masih ada kesempatan untuk dirinya.
" Baiklah kalau itu mau kamu, tapi please paling nggak makan dulu. Aku tahu kamu pasti capek baru pulang kerja."
" Ya oke."
Keisha sedikit melunak, dia juga tidak mau dinggap jual mahal. Tapi dalam hati Keisha berkata bahwa ini adalah untuk yang terakhir kalinya.
Makanan dan minuman yang dipesan sudah datang. Keisha mulai memakannya dengan cepat karena pada dasarnya dia memang tipe orang yang makan cepat.
Fiery pun sedikit terkejut melihat piring dari gadis itu yang sudah kosong.
" Apa yang mau Bapak bicarakan."
" Kei, aku suka sama kamu. Aku tahu kamu juga tahu itu, dan kamu ngehindari aku. Tapi Kei, apa nggak ada satu aja kesempatan buat ku?"
Keisha sebenarnya tidak perlu lama untuk berpikir dan menjawab karena dia sudah tahu betul apa yang harus ia katakan.
" Maaf, tapi saya sungguh tidak bisa Pak Fiery."
" Kei, please kita coba aja dulu ya."
Fiery tampaknya tidak mudah menyerah. Dia masih berusaha untuk membujuk Keisha. Dia berkata untuk mencoba dulu. Soal hati bagaimana bisa dicoba? itulah yang Keisha pikirkan.
" Mommy! Daddy, itu Mommy Sha!"
Hap
Tap tap tap
Greb!
" Mommy tok disini? Mommy lagi sama siapa?"
Keisha terkejut saat mendengar suara Ale. Awalnya ia pikir hanya pendengaran semu, tapi saat bocah kecil itu datang menghampirinya dan memeluknya, jelas bahwa itu adalah nyata. Itu adalah Ale, anak dari bosnya.
Tapi bukan hanya Keisha saja yang terkejut. Fiery lebih-lebih lagi terkejutnya. Keisha dipanggil mommy oleh seroang anak kecil. Padahal yang ia tau Keisha adalah wanta single dan masih gadis juga.
" I-ini siapa Kei?"
" I-ini ~"
" Lho sayang, kamu di sini? Kenapa nggak bilang kalau mau ke sini. Terus, pria ini siapa?"
Jegleeer
Semua terkejut, pokoknya tidak ada yang tidak syok dengan apa yang baru saja Gael katakan.
Ah iya, hanya Gael dan Ale yang tidak terkejut tentunya. Ale dengan senyum cerahnya dan Gael dengan gaya tenang dan santainya. Apalagi Gael saat ini berdiri di samping Keisha lalu memegang bahu gadis itu.
Namun wajah yang sangat syok adalah milik Fiery. Dia bukan orang yang bodoh sampai tidak mengenali bos BHP yang juga mempunyai kepemilikan di BG. Setiap rapat dewan direksi, maka jajaran pemilik pasti hadir di BG.
" Tu-tuan Gael."
" Oh hai, kamu to ternyata. Ada urusan apa dengan Keisha?"
" Saya hanya menemui mantan karyawan saya, dan sedikit ada urusan pribadi."
Gael tersenyum tipis, dia lalu menarik kursi dan duduk di sana. Sedangkan Ale, dia dengan santai nya duduk dipangkuan Keisha.
" Ya Tuhan, situasi macam apa ini?" Ucap Keisha dalam hatinya.
TBC
jdi kamu gak bkal berurusan fery juga elin
awalnya pura-pura akhirnya jatuh cinta beneran dan bucin nantinya 😁