Kuyssss...... novel ke 6 nihhh. Sambil nunggu lanjutan keluarga Zandra. Semoga menghiburrr...
Seorang wanita yang terlahir dari keluarga Kaya Raya dan penuh kasih sayang, namun tak membuatnya menjadi wanita manja. Fia merupakan anak perempuan satu-satunya di keluarga Anderson dan ia jyga satu-satunya anak yang tidak mau di publikasikan.
Setelah di khianati oleh tunangannya, tak lantas membuatnya bersedih. Justru membuatnya bahagia, karena terlepas dari tali perjodohan yang di buat oleh nenek.
Selain mandiri, Fia pun mempunyai beberapa keahlian yang membuat seorang pria jatuh cinta padanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Putusnya Pertunangan
Tanpa mereka sadari, ternyata sedari tadi ada yang mendengar percakapan Fia dan Mia.
"Tuan " panggil salah satu anak buah pria yang duduk di belakang, tepatnya asisten pribadi pria dingin tersebut. Pria itu mengangkat tangan kanannya, menyuruh asisten itu untuk diam. Nampaknya ia penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh Fia, asistennya pun terdiam.
"Wa'alaikumsalam.... Kabar bunda baik-baik saja? " tanya Fia basa basi
"Alhamdulillah sayang, apalagi di telepon sama calon mantu kesayangan." jawab Mariam
Wajah Fia pun berubah sendu, walau ia tak menginginkan ikatan ini. Namun, calon mantan mertuanya ini sangatlah baik. Bukan hanya sang bunda, tetapi semua keluarga Bram sangat menyayanginya.
Tapi mau tak mau, ia tetap harus melepaskan mereka. Daripada menjalani pernikahan yang tidak sehat. Fia pun menghembuskan nafasnya pelan.
"Mama, bunda.... sebelumnya maafkan Fia. Tapi, dengan berat hati Fia harus mengatakan ini. Fia ingin membatalkan pernikahan Fia dengan Bram" ucap Fia to the point.
Membuat Mia yang, mendengar ucapan Fia pun hampir bersorak kegirangan. Karena ia tahu, sejak awal di jodohkan. Fia sudah menolak hal itu berkali-kali, namun neneknya Fia tak mengindahkan permintaan Fia.
Kedua wanita paruh baya itu pun terkejut bukan main mendengar ucapan Fia.
"APA?!" teriak mereka
"Kamu jangan main-main Fia, pernikahan kalian hanya tinggal 1 bulan lagi." ucap Viona marah
"Apa yang membuatmu mengambil keputusan itu sayang?"tanya Mariam dengan cukup tenang, walau sebenarnya hatinya sangat bergemuruh marah dan kecewa. Namun ,ia pun tau bila Fia takkan mengambil keptusan tanpa ada alasan yang jelas.
"Bunda, maafkan Fia bila harus melakukan ini." ucap Fia seraya mengganti kamera depannya menjadi kamera belakang. Fia mengarahkan ponselnya pada pasangan sejoli yang sedang beradegan panas di depan sana.
Pasangan sejoli yang tengah berciuman dengan panasnya, tanpa peduli mereka ada dimana. Pagutan bibir mereka yang tidak terlepas, seolah mereka akan mati saat itu juga. Fia pun memperbesar tangkapan layarnya. Tanpa ada rasa malu sama sekali , mereka melakukan adegan panas tersebut di tempat umum.
"Iuuuuhhhhh...." ucap Mia jijik, seraya memalingkan wajahnya. Namun tangannya masih memegang ponsel, ikut merekam adegan tersebut.
Viona dan Mariam yang melihatnya pun terkejut bukan main. Viona yang wajahnya berubah merah karena marah ,tak terima dengan apa yang ia lihat. Begitupun dengan Mariam ,wajahnya pun sama merah. Merah karena marah dan juga malu luar biasa atas kelakuan putranya.
"Ma, bunda... maafkan Fia, Fia benar-benar tidak bisa melanjutkan hubungan Fia dan Bram ke jenjang selanjutnya. Fia paling benci dengan yang namanya pengkhianatan. Dan perselingkuhan ini sudah tidak dapat Fia tolerir lagi." ucap Fia lirih, namun kameranya masih tetap ke arah dimana tunangannya sedang bermesraan dengan wanita lain.
Viona langsung menutup panggilan tersebut, sudah di pastikan bila ia akan mengamuk pada sang ibu. Wanita yang sudah menjodohkan putrinya dengan pria bejat. Sedari awal Viona tidak menyetujui hal ini, namun sang ibu selalu memaksa kehendaknya.
Di susul Mariam yang juga mengakhiri panggilan tersebut, ia menangis seraya memegang dadanya. Berharap rasa sesak di dadanya akan berkurang.
Mariam semakin sesak, saat mendapatkan kiriman vidio putranya dari Fia.
Tanpa menunggu waktu lama, Mariam pun menghubungi Bram. Sesuai dengan apa yang di perkirakan oleh Fia.
Terlihat dari jauh oleh Fia. Bila Bram meminta wanita selingkuhannya untuk diam.
" Lihat Fi, musuh bebuyutan lo di suruh diam. Pasti tante Mariam yang menghubunginya." ucap Mia, membuat Fia mencebikkan mulutnya.
"Gue gak pernah menganggapnya wanita yang bernama Mona itu musuh bebuyutan. Malah, gue nggak tau permasalahannya sampe sekarang. Apa alasan ia membenci gue sampe saat ini? " balas Fia seraya menyeruput minumannya.
"Pura-pura ogeb lo, udah jelas-jelas alasan dia membenci lo itu. Karena lo lebih cantik dan lebih populer dari dia. Mana pinter lagi, lo mah banyak plusnya." sela Mia yang mulai memakan pesanannya.
" Yaelah ,cantik itu relatif Mi. Bagaimana penilaian orang sama kita, gak setiap orang punya penilaian yang sama. Tampan menurut kita juga bedakan? Lebih baik melihat tampan karena hati, daripada tampan karena paras malah makan hati.Tampan karena paras, bakal terkikis karena ketampanan akan berubah seiring berjalannya waktu. Coba kalo tampan karena hati, beuh..... bakalan awet shay. " jawab Fia dengan tertawa kecil di akhir ucapannya.
"Bener juga apa yang lo bilang, si Riko cupu aja lo bilang tampan. Bingung gue" balas Mia
" Gak usah bingung, gue bilang si Riko tampan bukan berarti gue suka. Tapi gue kagum sama dia, pertama dari segi agama. Dia tuh rajin banget Mi shalatnya, masalah bener gak nya dia ibadah. Itu urusan dia sama Allah, tapi Mi yang gue lihat itu poin pentingnya. Kedua, gue pernah liat dia bagi-bagi nasi box. Padahal kan lu tau sendiri, gimana kondisi perekonomiannya. Kuliah aja dia beasiswa, nah.. itu poin ketiga.Itu dia, tampan versi gue Mi." jelas Fia
Mia pun mengangguk paham, emang versi dia dan Fia itu berbeda. Mia yang menyukai pria-pria tampan Korea, namun tidak dengan Fia. Fia tidak terlalu suka dengan hal tersebut.
Jawaban Fia pun menambah rasa kagum pria yang berada di belakangnya.
Kembali pada Bram
Bram pun menerima panggilan dari sang bunda.
"Assalamu'alaikum bun " salam Bram, seraya salah satu tangannya tengah mengusap sayang rambut Mona yang sedang bersender pada bahu Bram. Sedang Fia dan Mia yang melihat hal itu, saling pandang dan terkikik geli.
" Kamu dimana?" tanya Mariam tanpa menjawab salam dari Bram, hatinya sudah benar-benar sakit oleh putranya itu. Perempuan yang ia harapkan menjadi menantunya, harus mundur karena kelakuan tak bermoral putranya.
" Bram ada kerjaan di luar kota bun, bunda kenapa menangis? Salam Bran juga tidak bunda balas. " jawab Bram seraya bertanya, saat mendengar suara isakan dari bundanya.
"Kerja? Bram, kamu udah bikin bunda kecewa. " jawab Mariam, semakin kencang tangisannya.
" Bun, bunda kenapa? Apa yang udah Bram perbuat sampe bunda bilang kecewa sama Bram?" tanya Bram
"Fia membatalkan rencana pernikahannya denganmu. Dia sudah tak mau melanjutkan hubungan kalian. Yang membuat bunda kecewa adalah alasan Fia membatalkan pernikahan kalian." jawab Mariam terisak
" Memang apa alasan Fia bun? Ia membatalkan karena aku menolak menemaninya jalan-jalan hari ini? Itu terlalu kekanak-kanakkan bun." ucap Bram seraya berdecak.
" Kamu menolak Fia, tapi kamu malah pergi dengan ****** yang berkedok sekertaris. Begitu maksudmu hah?!" akhirnya kemarahan Mariam pun pecah, ia pun berbicara dengan nada tinggi . Karena setiap jawaban yang Bram lontarkan, membuatnya bertambah emosi.
Glek
"bunda....bunda ini bicara apa? Mana mungkin aku selingkuh bun? Aku itu sedang meninjau proyek di luar kota." jawab Bram mulai gelisah, ia terkejut bagaimana ibunya bisa tau.
"Bram..... Bram.... semakin bunda mendengar jawabanmu, semakin bunda merasa muak dan kecewa padamu." ucap Mariam, ia pun menutup panggilan tersebut.
Tak lam Bram mendapatkan sebuah notifikasi pesan di aplikasi hijaunya. Ia pun membukanya dan ternyata itu dari ibunya, ia bingung ibunya mengirim Vidio.
Karena penasaran, ia pun segera memutar vidio kiriman tersebut. Saat ia memutar vidio tersebut, Bram pun terkejut bukan main. Karena di vidio itu, terpampang jelas bila dirinya tengah berciuman dengan selingkuhannya.
Ia pun memperhatikan kembali dari tempat dan baju yang ada di vidio tersebut. Itu adalah vidio yang baru saja di ambil, karena semuanya sama dengan saat ini.
Bram pun kembali memperhatikan posisi pengambilan Vidio tersebut, ada di belakangnya.
Deg
...****************...