Karena kesalah pahaman Satria harus menikahi cewek yang masih duduk di bangku kuliah bahkan masih satu fakultas dengannya.
Lalu apa yang terjadi pada satria selanjutnya?
wajib baca sampai end !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taurus girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
"Terima kasih Ri. Kapan-kapan!"
Jawab Novan sedikit teriak juga dia langsung masuk kemobil membunyikan klakson berbarengan dengan mobilnya keluar dari gerbang kost.
Eria membolak balikan undangan lalu duduk disamping Satria bersekat camilan membuka kertas undangan itu dengan penuh rasa penasaran.
Sedangkan Satria sudah berubah bete' sejak Novan menyebut nama si Mikel-Mikel itu.
"Ri buang aja deh"
Satria mencoba merebut undangan itu tapi tak berhasil karena Eria menghindar.
Tapi Satria tidak mau kalah dia tetap berusaha merebutnya.
"Dih Satria jangan ih! Aku mau baca"
Eria berdiri sambil membaca satu persatu hurufnya.
"Ria gue nggak suka lo deket-deket sama Mikel itu. Sini-in kertasnya"
Satria ikut berdiri dia tetap tidak mau kalah juga.
Eria kembali menghindar dia masuk kekost dan ngumpet dibalik pintu.
Satria tetap kekeh tidak mau kalah dan dia ikut masuk.
"Eria sini-" Satria yang sudah akan merebut kertas undangan itu dari tangan Eria urung, dia justru bingung.
"Ck, Ria kenapa lo mewek gitu?" Satria duduk dipinggiran ranjang Eria.
Dan Eria keluar dari tempat persembunyiannya. Dia menggenggam erat undangan itu air matanya sudah membasahi pipinya. Jilbab yang menutupi dadanya pun sudah basah akan air mata.
"Sat kamu pulang sana aku ingin sendiri dulu"
Suaranya bergetar sangat kentara kalau Eria menahan tangis.
"Lo ngusir gue?" Satria geram merasa aneh dengan perubahan sikap Eria.
Sreeettt
"Satria" Tidak sanggup akan kenyataan Eria menutup wajah dengan kedua telapak tangan, Eria terisak.
Satria meremas undangan itu melemparnya ditong sampah yang ada disamping pintu kost. Memeluk Eria yang sudah terisak sepertinya sakit sekali.
"Sat" Eria mencoba berontak tidak mau dipeluk Satria.
"Ria lo cantik lo masih muda kenapa lo naksir cowok tua sih?"
Mendekap Eria yang tak lagi berontak Eria justru menangis tersedu didadanya.
Dengan terisak Eria memukul dada Satria.
"Aku cinta dan sayang kak Mikel kamu nggak tahu rasanya cinta ke orang tapi dia terang-terangan nolak cintanya aku"
Eria tambah terisak, sampai air matanya membasahi bagian dada kemeja Satria.
"Nggak Ri justru gue lebih sakit dari elo. Sakit banget karena cewek yang gue suka menangisi cowok lain didepan mata gue langsung"
Batin Satria dadanya juga sakit luar biasa. Satria cemburu banget dan jika kemarin cemburu dilevel dua sekarang cemburu Satria ada dilevel sepuluh.
"Datang sama gue"
Ucap Satria saat Eria menarik tubuhnya dari dekapannya. Eria menghapus air matanya menatap Satria dengan mata yang jelas memerah.
Bengkak pula.
"Serius mau nemenin? Tapi aku nggak tahu bakal sanggup atau enggak lihat kak Mikel duduk berdua dipelaminan sama istrinya"
"Sssstttt, ada gue lo pasti bisa"
Dengan cemburu yang membakar hati sekuatnya Satria menahan, Satria tidak mau sampai Eria melihat dirinya pas lagi nge-reog macam kuda lumping.
Tak terduga.
Eria mendorong Satria kasar dia berdiri melepas kerudungnya dengan paksa. Satria yang melihat itu tentu terkejut dan kaget.
"Ria lo ngapain? Lo jangan gil4"
Satria mendekati Eria yang sudah tidak memakai jilbab.
"Pakai jilbab lo lagi lo kenapa hn?"
"Sat tatap aku lihat aku"
Tuding Eria kedadanya membuat Satria melengos, ia tidak ingin menatap Eria yang tidak pakai jilbab.
"Satria Plis liat aku. Hiks....hiks..." Eria terisak dia tidak kuat menahan tangis dan sakit hatinya.
"Eria lo kenapa jadi gini sih?"
Satria tidak habis fikir jika Eria secinta ini ke Mikel-Mikel itu.
Rambut hitamnya yang pekat dan Eria membiarkan rambutnya tergerai begitu saja. Ia sengaja agar Satria bisa melihatnya.
Apakah dirinya itu terlalu buruk sehingga kak Mikel tidak bisa mencintainya sedikit pun.
Deg
Satria melebarkan matanya karena Eria membingkai wajahnya.
Dengan jarak sedekat ini bisa dengan jelas Satria lihat kalau Eria menarik dia sangat mempesona, dengan penampilan tertutup saja Eria bisa menarik hatinya apa lagi dengan terbuka seperti ini.
Ya Tuhan.
"Ria lo sadar kan? Lo sadar dengan apa yang lo lakuin?"
Tanya Satria menggenggam lengan Eria yang masih membingkai wajahnya. Satria mengusap lembut kulit tangan Eria dengan ibu jarinya.
Eria meneguk ludah seketika tersadar dengan apa yang dirinya lakukan ini salah karena telah membuka penutup auratnya didepan cowok yang bukan muhrimnya.
"Sat aku, aku sakit hati. Ini adalah pertama kalinya aku berbuat seperti ini didepan cowok. Satria tolong lihat aku apa aku sejelek itu seburuk itu apa diriku ini nggak pantes--"
"Sssssttttt"
Satria menaruh telunjuk dibibir Eria membuat Eria mengatupkan bibir dan air mata kembali meluncur dipipinya membasahi punggung tangan Satria yang masih disana.
"Cintanya elo nggak pantes buat dia Ri. Cinta elo terlalu suci untuknya. Jangan kaya gini gue nggak suka jika lo buka jilbab didepan cowok lain selain gue"
Eria meneguk ludah menatap mata Satria yang terlihat tulus.
"Maaf" Kata itu yang terucap dari bibir Eria.
Dan Eria memeluk Satria tanpa canggung.
"Aku bodoh Sat" Lirihnya lagi disela memeluk Satria.
Satria memejam dalam cemburunya bertambah level. Sebesar itukah rasa cintanya Eria pada Mikel sampai-sampai Eria berani membuka jilbabnya didepan dirinya karena dia.
"Jangan gitu lagi Ri gue sayang elo"
Batin Satria balas memeluk Eria mengusap punggungnya menghirup aroma wangi rambut Eria. Ini pertama kalinya dia melihat Eria tanpa jilbab.
Eria cantik!
Beberapa menit.
"Eria lo tidur?"
Satria menepuk punggung pelan karena sejak tadi Eria anteng sekali didadanya.
"Ri astaga lo beneran tidur?" Satria menepuk pelan punggung Eria lagi.
"Ck, aku bau beneran jelek ya makanya kamu enggak betah aku pinjem dadamu buat nyan-dar?"
Eria mendorong Satria membuat pelukan mereka terlepas.
Satria mendengus.
"Segitu nyamannya ya dada gue buat sandaran sampe-sampe elo enggak mau lepasin"
Goda Satria dengan senyum mengejek.
"Ish kamu rese' Sat nyesel udah aku ungkapkan semuanya kekamu. Sana pulang"
Usir Eria yang hanya bercanda.
Satria menaikan satu alisnya.
"Lo ngusir gue setelah semua yang elo lakuin ke gue" Satria malah kelihatan tidak terima.
Eria menarik sudut bibirnya keatas. "Emang aku ngelakuin apa kekamu?" Tanya Eria yang beneran nggak paham.
Satria berdecak. "Sini"
Satria mengambil jilbab Eria yang dilantai kemudian menarik Eria kedepan cermin yang ada disisi lemari baju.
Dengan telaten Satria memakaikan jilbab Eria lagi yang berwarna abu muda.
"Gue suka lo yang pake jilbab gini. Lo cantik" Pujinya yang entah keberapa kali.
Eria tertegun dengan perlakuan Satria padanya.
"Kamu baik Sat nggak ada salahnya jika kamu nembak aku bakalan aku terima.." Ucap Eria dalam hati.
si eria kok gitu apa beneran nggak ada rasa sayang buat satria secara kan mereka suami istri.
eria /Angry//Angry/
erianya baru bangun tidur nyenyak.
/Proud//Proud/
jadi pingin tahu reaksi eria pas tahu satria yang keadaannya kaya gitu.
semangat ya up nya.
kalo boleh minta nanti double up ya thor. bila perlu triple up sekalian deh.
hihihi
jangan lama lama ya bang ngambeknya. jangan lebih dari tiga hari.