Satria Barra Kukuh atau lebih dikenal dengan Barra adalah seorang mantan mafia kejam pada masanya. Sejak kecil dia hidup dengan bergelimang harta namun haus akan kasih sayang orangtuanya sehingga membuat Barra mencari jati diri di dunia baru yang sangat bebas. Barra adalah pria yang tidak tersentuh wanita dan tidak pernah merasakan jatuh cinta sejak muda. Namun ketika usia nya telah matang dan dewasa dia bertemu dengan seorang gadis kecil yang tengil dan bar bar.
Alina, gadis kecil berusia dua belas tahun lebih muda dari Barra yang mampu membuatnya jatuh cinta layaknya seorang abege yang baru saja masuk masa puber.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chococino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Beneran loh dibeliin Lamborghini
"Papih yang bener aja kalo ngomong Papih ah elah... Ya kali minta oleh oleh Lamborghini ... Ngga sekalian aja tuh minta bawain gerbang nya Mall, ettdah..." cerocos Alina dan kini wajah Alina lah yang memenuhi layar ponsel Pak Badhot
"Kamu apaan sih Lin , ikut ikut aja. Papih kan lagi ngobrol sama Barra," gerutu sang ayah
"Ih lagian Papih nih kaya ngga punya waktu lain aja, nyerobot aja orang lagi mau berduaan juga. Kita berdua kan lagi kencan Pih..ngapa Papih ganggu? hemm ?" ucap Alina dengan mode galaknya
"Ehh kamu udah berani sama Papih yaaa awas aja kamu Alina...* celetuk Pak Badhot dan kini wajah pria itu menatap sengit pada Barra
"Kamu apain anak saya Bar?"
"Ya nggak diapa apain Pak. Belum maksudnya, iya... belum di apa apain. Bapak maunya saya ngapain Alina ini?" tanya Barra dengan wajah tengilnya
"Ahhh kalian berdua sama aja! Dah buruan pulang Bar, papih mau ajak kamu main catur," ucap Pak Badhot sambil menjauhkan wajahnya dari ponselnya.
"Ajak main catur atau mau minta teh ginseng Pak Badhot?" cengir Barra sambil terkekeh.
"Aish! sialan kamu Barra....!" rutuknya lalu Pak Badhot pun mematikan sambungan video call nya
Di seberang sana Alina pun terkekeh bersama Barra.
"Ngga nyangka yah Om, ternyata Papih sama Mami pro sama Om Barra,"
"Iyalah... Siapa dulu,"
"Yeee ge er !!
"Yaa nggak papa dong Ge er. Sama kamu ini..." ucap Barra sambil tersenyum manis
"Om Barra sering minum teh manis yah?" tanya Alina asal
" Yaa sering sih. Kenapa emang?"
"Pantesan,senyumannya manisss banget...."goda Alina
"Uuuluuuh udah mulai pinter nge gombal yahh kamu?".ucap Barra sambil mencubit gemas ujung hidung Alina membuat gadis itu sedikit meringis
"Lin ,Anisa apa kabar?" tanya Barra yang penasaran dengan keadaan nya saat ini.
"Ohh iya saya lupa. Saya belum cerita sama Om, kalo Anisa itu menghilang ... Udah tiga hari dia ngga masuk sekolah Om.. Dan dia juga ngga ke kafe. Sekarang Papih lagi nyariin Anisa katanya."
"Lah itu papih kamu tadi video call posisinya lagi di rumah?"
"Yaaa kali aja udah pulang Om. Udah ketemu gitu,"
".Oh ya Lin . Hari Sabtu kamu libur kan? Ikut saya yuk ke rumah Ibu."ajak Barra tiba tiba
"Mak .. Maksudnya?" tanya Alina pura pura tak mengerti
"Yaa maksudnya saya ngajakin kamu ke rumah orangtua saya yang di Semarang,kenalan gitu sama mereka," ucap Barra menjelaskan
"Harus Sabtu banget ya Om?"
"Yaa terserah kamu sih mau ikut apa enggak. Saya cuma pingin ngenalin kamu sama keluarga saya saja kok, kalo kamu ngga keberatan. kalo keberatan yaaa nanti tinggal naikin becak ..." ucap Barra asal
"Ish Om Barra lama lama ini ngeselin juga kalo ngomong,, jadi kek alay gitu tau nggak?" cerca Alina
Tengah asyik berdebat kecil, tiba tiba seorang wanita cantik datang menghampiri meja mereka.
"Hai Bar... kamu disini?" sapa wanita itu dan keduanya pun saling ber cipika cipiki
"Kamu disini Cat?" tanya Barra
"Iya saya ada sedikit urusan Bar disini."
"Eumm jangan bilang kalo kamu mau ketemu sama....... Emmm emmmm,,,," Barra tak melanjutkan ucapannya kemudian mengajak Catherine untuk berbicara berdua dengannya
"Lin. Saya ada perlu sebentar sama dia, kamu tunggu dulu sebentar disini nggak papa kak?"pinta Barra dan mau nggak mau gadis cantik itu pun mengangguk kecil.
Alina memperhatikan interaksi keduanya dari kejauhan yang lebih tampak seperti orang yang saling berdebat.
"Itu cewek siapa sih? kok keliatan nya akrab banget ya sama Om Mesum Gila... apa jangan jangan pacar nya? Atau... Apa yah... Ah ga tau lah pusing gue!" gumam Alina berasumsi sendiri sambil memukul mukul kepalanya pelan
"Cat, kan saya udah bilang.... Jangan coba temui Pak Badhot lagi.. please lah, dia udah bahagia sama keluarga nya. kalo kamu muncul , itu ngga bikin dia bahagia.. Malah justru kamu menghancurkan dia. Paham kamu?" sentak Barra pada karyawan sekaligus saudara sepupu nya itu
"Bar, gue cuma mau mastiin.. kalo Mas Badhot itu beneran udah move on dari gue, itu dari mulut dia sendiri... gitu aja Bar , Simpel!" ucap Catherine tak mau mengalah
"Saya ngga akan ngijinin kamu ketemu dia, apa lagi sampai kamu berniat menghancurkan rumah tangganya. Jangan kira saya akan diam saja Cat...!" ancam Barra sedikit membuat Catherine menganga
"Emangnya siapa dia buat Lo Bar? Sampe segitunya Lo belain dia daripada gue?" cicit wanita yang mengenakan blazer berwarna navy dengan rok diatas lutut itu.
"Dia emang bukan siapa siapa buat saya Cat. Tapi dia akan jadi siapa siapa buat saya. Jadi jangan coba kamu main main dengan peringatan saya." Ujar Barra dengan tatapan dinginnya
Untuk sesaat Catherine dibuat mematung mendengar ucapan Barra. Pasalnya sudah bertahun tahun Barra tak pernah lagi memperlihatkan sisi kejam nya, namun dari sorot matanya Catherine dapat melihat Barra yang benar benar sedang marah.
"Pulanglah Cat, perjalanan dari Semarang kemari terlalu panjang jika hanya untuk menemui suami orang ," ujar Barra menekan kata di belakang nya
Catherine manggut manggut kecil, dan ia pun menyeringai
"Gue bisa saja menemuinya tanpa sepengetahuan Lo, Bar... Jangan anggap gue takut sama ancaman Lo itu. Di telinga Gue, ancaman Lo itu ngga masuk akal!! Bay!!!" desis Catherine dan wanita cantik itu pun berlalu begitu saja meninggalkan Barra yang masih berdiri dengan tangan bersedekap di depan dada.
"Ck dasar keras kepala??" gumam Barra dan pria itu pun kembali menemui Alina yang masih setia menunggunya
"Maaf ya sayang... ada sedikit urusan tadi," ucap Barra lembut sambil mengecup singkat puncak kepala Alina. Gadis itu terkesiap dan merasakan getaran yang kembali meletup letup dalam dadanya.
"Emmm... Eummm iii iya Om... Gak papa," jawab Alina dengan terbata. Gadis itu benar benar salah tingkah. Barra pun gemas sendiri melihat kedua pipi Alina yang sudah bersemu merah.
"Kamu cantik kalo malu malu gitu..."ucap Barra dan sontak Alina segera menunduk am pandangan nya. Tak berani berlama lama menatap pria tampan yang semakin membuatnya jatuh cinta itu.
' ya tuhan . Jadi ini yang dinamakan jatuh cinta ya. ngeliat dia tersipu aja rasanya bahagia sekali....' batin Barra dalam hati dan ia tersenyum lembut menatap dalam wajah Alina penuh damba.
"Oh ya Lin. Masalah Anisa kamu jangan khawatir ya. Nanti saya suruhan orang buat bantu cari dia. oke? Kamu tenang aja. Anisa pasti baik baik saja." ucap Barra yang sebetulnya sudah tahu dimana sahabat kekasihnya itu berada.
"Emm iya Om..." cicit Alina
"Mau pulang sekarang?" ajak Barra dan Alina pun mengangguk.
Setelah membayar Bill nya, Barra melajukan mobilnya meninggalkan pelataran parkiran kafe tersebut.
Ia membelokan mobilnya menuju kawasan pedagang kaki lima di daerah sekitar alun alun.
Tak lama keduanya, barra menepikan mobilnya telat di depan gerobak yang menjual empek empek.
"Om Barra mau ngapain?" tanya Alina yang seakan tidak percaya jika seorang Barra mengajaknya jajan di tempat umum nan ramai seperti itu. Sebab setahunya Barra itu tipikal orang yang sangat pemilih.
"Kamu ngga liat saya mau apa?" tanya Barra balik
"Iya tau tapi mau ngapain disini?" tanya Alina membeo
"Beli Lamborghini lah, kan papi kamu yang minta di beliin Lamborghini."ucap Barra santai dan pria itu pun berjalan menuju salah satu pedagang kaki lima itu.
Alina tampak memicingkan matanya, dan mengamati apa yang hendak dibeli pria yang berstatus kekasihnya itu.
Pandangan matanya tertuju pada Banner yang terpampang di depan salah satu gerobak 'Empek-Empek Lamborghini Khas Palembang '
"Astaghfirullah hal adzim... Yang ada mah Empek empek Kapal Selam.. Ini empek empek Lamborghini... ha ha ha ha..." ucap Alina sambil tertawa. gadis cantik berlesung pipi itu tertawa terpingkal pingkal sambil membayangkan ekspresi sang Papih nantinya ......
*****
itumah nglunjak pk olh" mita mobil