NovelToon NovelToon
Ku Sembunyikan Gajiku Dari Keluarga Suamiku

Ku Sembunyikan Gajiku Dari Keluarga Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Wanita Karir / Fantasi Wanita / Psikopat itu cintaku / Kekasih misterius / Saling selingkuh
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mauliya Pasuruan Pasuruan

Siti Anisa Khumairah Rahma, atau sering disapa Anisa itu selalu dikasih jatah 25 ribu perhari oleh suaminya yang bernama Adit.
uang 25 ribu tersebut harus cukup untuk mencukupi makan satu keluarganya suamiku yang berjumlah 6 orang itu pun sudah termasuk Anisa dan juga adik, setiap hari Anisa harus memutar otak untuk dibuat apa dengan uang 25 ribu tersebut jika lauk minta sesuai selera, Anisa lah yang mendapatkan segala cacian dari keluarga suaminya. Anisa sampai frustasi karena sikap pelit suaminya sedang PDKT dengan mantan pacarnya, karena mencium bau-bau perselingkuhan, Anisa pun mulai masa bodoh. Dan ketika dia mulai menemukan suatu aplikasi yang bisa menghasilkan cuan, Annisa pun mulai enggan untuk sikap jujur terhadap suaminya. Dia menyembunyikan gajinya dari keluarga suaminya yang pelit bin medit itu.
Lalu di saat Anisa hendak membongkar perselingkuhan suaminya itu, malah dirinya dituduh menggoda Ayah mertuanya, apa sikap apa yang akan diambil Anisa nanti?
Yuk ikutin kisah Anisa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mauliya Pasuruan Pasuruan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26

\*\*\*\*\*\*\*

" Lepas Adit tanganmu ya kenapa bau asem begini?" Sentak Indah seraya melepaskan dekatan tangan anaknya dari mulutnya.

Huueeek !!

Mendadak perut Bu Indah terasa mual,

" Eh itu, maaf Bu. Adit habis bau ketek tadi, habisnya gatal digigit semut" sahut Adit sambil nyengir, suami berselingkuh itu juga menggaruk-garuk kepalanya.

Apa ! pekik Bu Indah semakin mual.

" Kalau habis garuk ketek kenapa kamu buat bekap mulut Ibu Adit, jorok sekali kamu ini !" pekik Bu Indah sangat kesal... Kantuknya pun sirna sudah, berubah jadi kesal tidak ketulungan.

Ya habisnya ibu mulutnya ember banget. Jangan singgung-singgung rencana pernikahan keduaku dong, kalau Citra dengarkan bahaya" sahut Adit berbisik tetapi juga tegas.

Bu Indah mendengus,

" Besok uang 5 juta Sudah harus ada Adit," peringat Bu Indah.

" Iya iya..." Jawab adik jengah. Kalau sudah menyinggung uang saja ibunya ini gercep sekali.

" Ibu jangan sampai kecerdasan lagi begitu, bisa-bisa gonjang ganjing seisi rumah kalau menantu ibu itu tahu rencana Adit" pesan Adit kembali duduk melanjutkan minum kopinya.

" eleeeee, kamu takut pada citra kan Adit ? Tinggal kirain aja dia, selesaikan" sahut Bu Indah dengan entengnya. Wanita bertubuh gempal itu mendudukkan dirinya kasar sembari memakan pisang goreng yang tersaji di depan Adit.

" Sampai kapanpun aku nggak bakal ceraikan Citra Bu, aku itu cinta mati sama Citra. Ibu ngerti dong !! Sahut Adit yang mendadak teringat dengan perjuangannya untuk bisa mendapatkan seorang Citra. Kalau itu cukup sulit karena jaringannya seorang dokter tampan, sedangkan dulunya dia hanya bekerja buruh pabrik. Ya sejak dulu pekerjaan adik buru pabrik, karena sudah bertahun-tahun mendedikasikan dirinya di pabrik tersebut, atasannya pun memilihnya untuk dipercaya menjadi kepala bagian setelah kepala bagian yang lama dipecat karena korupsi.

" Halah ngaku cinta mati tapi selingkuh juga. Kayak kentut tahu nggak omongan kamu itu Adit, busuk baunya! Kalau bapakmu selingkuh juga kayak kamu, bakal habis bapakmu di tangan ibu, Ibu bakal hajar bapakmu sampai bonyok, versi ibu potong-potong itu sosisnya berbentuk dadu." Sungut Bu Indah tidak habis pikir.

Adit yang mendengar perkataan ibunya pun meringis ngilu. Ah apa jadinya kalau Citra tahu perselingkuhannya nanti ya ? Citra kan bar-bar, apa istrinya itu akan melakukan hal yang sama seperti yang ibunya katakan tadi ?

Kok Adit jadi ngeri sendiri ya ?

Kok malah ragu dengan keputusannya itu ...

Jangan gitu dong Bu bicaranya... Pokoknya Ibu harus dukung Adit, memang Ibu nggak pengen cucu apa ?" Rayu Adit.

Mendengar kata cucu, sontak mata Bu Indah pun berbinar-binar.

" Ya mau dong !! " sahut nya.

" Ya makanya itu Adit harus kawin lagi demi mendapat keturunan, Citra kan mandul Bu" cetus Adit.

" Eh iya kah ?

Memang kalian udah periksa ?" Ucap Bu Indah.

Adit menggaruk-garuk tekuk nya sambil nyengir.

" Ya ..ya belum. Tapi dilihat dari tubuh kita yang kurus begitu kan itu pertanda dia tidak subur Bu, terbukti dan sampai sekarang kita tidak kunjung hamil-hamil" Ucap Adit dengan otaknya yang dangkal. Tahunya orang kurus itu tidak subur, terlebih sudah hampir 1 tahun mereka menikah belum sekalipun istrinya memperlihatkan tanda-tanda kehamilan.

Dengan semua pemikirannya itu Adit mengklaim kalau istrinya yang mandul. Secara Adit sendiri merasa sehat pun dengan berat badannya yang ideal. Tetapi walau begitu Adit tidak mau menghardik istrinya dengan kata mandul, begini-begini Adit sangat mencintai istrinya, sehingga tidak mau melukai hati istrinya itu.

Dia lebih mencari solusi lain dengan menikah kembali, walau cukup beresiko, tetapi Adit harus lakukan demi keberlangsungan garis keturunannya.

" Hemmm, tahu lah, terserah kamu saja Adit." Bu Indah memilih acuh. Yang penting dia besok akan menerima uang 5 juta dari putranya tersebut.

" Aku minta ibu jangan pernah singgung Citra soal anak ya Bu jangan tuntut dia untuk hamil dan melahirkan. Kasihan Citra kalau bersedih karena mandul Adit akan tetap kasih Ibu dudu kok, ya walaupun dari perut orang lain" pesan Adit terlihat khawatir tapi juga tanda dia sadari dirinya telah menyakiti istrinya sendiri.

" Iya iya.... Kenapa kamu jadi bawel begitu !"

Tanpa mereka sadari, Citra sedari tadi menguping pembicaraan mereka.

" Tega banget kamu Mas, dudu aku mandul ! Bagaimana aku bisa hamil sedangkan setiap hari kalian buat aku stress, setiap hari aku kelelahan karena harus mengerjakan pekerjaan rumah sendirian, tanpa ada yang membantu sedikitpun !! gerutu Citra merasa miris dengan cara berpikir sang suami.

" Aku kurus begini juga karena kamu yang tidak memberi nafkah yang layak untukku bahkan uang 25 ribu itu untuk kebutuhan satu rumah, malah seringnya aku tidak dapat jatah makan karena ibumu yang sangat rakus itu !!" gerutu Citra lagi, tidak dapat dipungkiri... Citra sedih dengan semua ucapan suaminya itu. Terlebih Adit yang menuduhnya mandul.

Satu kata yang menjadi momen besar para wanita di dunia ini.

Dan juga, Citra yang makan sekadarnya di rumah itu bagaimana tubuhnya mendapatkan nutrisi yang cukup ?

Makan bisa mengenyangkan perut saja Citra sudah bersyukur.

Loh sayang, sedang apa ? Kok bengong begitu ?" Citra tersentak kaget saat suaminya tiba-tiba sudah berada di kamar.

Cukup lama Citra memandang Adit dengan mulut terkunci rapat.

" Kenapa sayang ?" Tanya Adit seolah tidak terjadi apa-apa.

" Tidak ada apa-apa" sahut Citra memilih untuk acuh. Dia menyimpan sendiri kesakitannya dengan tuduhan mandul dari suaminya. Dia berpura-pura tidak mendengar apapun.

Adik duduk di tepi ranjang, menatap istrinya lekat-lekat.

Sayang.... Citra. Tolong bersikap lebih lembut ya ke ibu ku, aku tahu kok kalau ibu itu cerewet, jangan masukkan ke dalam hati ucapannya itu. Mas kan pengen kalian berdua akur, apa tidak lelah setiap hari ribut sama ibu ?" Ucap Adit pelan dan penuh permohonan.

Citra mendengus,

" Aku tidak bakal begini kalau bukan sikap ibu yang sudah kelewatan Mas, aku bukan orang bodoh ketika ditindas akan diam-diam saja. Sikapmu terkandung sikap ibumu, jika ibu baik, maka aku bisa lebih baik lagi." tukas Citra.

Adit pun menghela nafas nya lelah.

Akhirnya Adit pun pasrah dan memilih untuk meredakan tubuhnya di atas kasur.

" Bapak sedang apa di sini !" Ketus Citra saat keluar dari kamar mandi, baru saja dia mandi sore, saat keluar Tahu-tahu Bapak mertuanya ada di depan kamar mandi, dan hendak melangkah ke belakang, entah apa yang Bapak mertuanya itu sedang lakukan, apa jangan-jangan sedang berniat mengintipnya mandi ?

Citra pun memandang tajam Bapak mertuanya tersebut, ah untung saja Citra sudah memakai baju. Memang selama ini Citra mandi dengan membawa baju gantinya serta, dia tidak bisa keluar dari kamar mandi hanya handukan saja di sana karena bukan hanya Adit saja lelaki di rumah itu. Ada Haris dan juga Pak Hermawan juga.

Eh, itu anu.....

Bapak mau kencing, tidak tahu kalau kamu sedang mandi Citra." Jawab Pak Hermawan sedikit gelagapan.

Citra masih menatap was-was pada bapak mertuanya.

" Pakai yang satunya kan bisa Pak, ngapain malah bengong di sini" ketus Citra dengan menuju kamar mandi yang satunya.

Ya, kamar mandi di rumah itu ada dua. Satunya khusus untuk mandi, dan yang satunya khusus untuk BAB ataupun kencing.

" emmm, i-iya...

Tadinya Bapak mau masuk ke sana. Ya sudah ya, Bapak mau kencing dulu" tak tahan dengan intimidasi sang menantu, Pak Hermawan pun buru-buru kabur masuk ke kamar mandi yang satunya.

Citra mendengus,

" Anak dan bapak sama saja, sama-sama edan selangkangan !" Dengus Citra kesal.

Bukan sekali dua kali ini Bapak mertuanya bersikap aneh dan ganjen begitu, sudah sering sekali malah. Untung bu indah selalu stand by di rumah, jadi Bapak mertuanya tidak ada kesempatan untuk berbuat lebih kepadanya.

Keesokan harinya....

Sesuai perkataan Adit kemarin, sepulang bekerja Adit mampir ke ATM untuk mengambil uang permintaan ibunya.

" Mau ambil duit mas ?" Tanya Santi dengan mata berbinar-binar.

" Iya, Ibu minta untuk belanja printilan pernikahan kita nanti" jawab Adit.

Wajah Santi pun langsung berseri-seri mendengarnya.

" Mas, aku minta mahar satu set emas 24 karat ya !" Ucap Santi.

" Hemmm, nanti aku bilang ke ibu" jawab Adit cari aman. Tidak mengiyakan ataupun menolak.

" Kamu tunggu di sini sebentar ya, Mas ambil uangnya dulu " Santi mengangguk kemudian Adit masuk ke dalam ATM sendirian.

Adi pun mulai mengotak-atik mesin ATM tersebut, sesaat kemudian mata Adit melotot, hampir saja menggelinding ke bawah.

" Lo kok....?"

** Hai para reader tercinta author minta dukungan kalian ya...

Ini karya pertama author semoga kalian suka...

Jangan lupa kasih like, komentar, dan vote

Ya...

Terima kasih🥰🥰🥰

1
Maulidia Okta
ha ha kamu blm tau aja, San, gimana pelitnya Seorang adit
Maulidia Okta
kirain rentenir, ternyata group Arisan to....
makanya by Indah jadi orang tamak bamget.....
benjol kan jadunya....
Wanita Aries
Ka. Ada yg plagiat karya kk ini lho. Cm tokoh namanya diganti.
Semoga sukses trus ya ka
Maulidia Okta
ceritanya menarik kak
Maulidia Okta
jangan² bu Indah berurusan sama rentenir ya
Maulidia Okta
Ayo citra jangan mau di fitnah Cari kebenarannya....
Maulidia Okta
hat² bu Indah...
entar Kalo citra keluar sungut nya bisa Struk lho 😄😄😄
Maulidia Okta
sinta kamu Emang Murah an banhet ya
Semoga citra tau, habis kau adit.....
Maulidia Okta
akhirnya dapat gaji juga...
ikut seneng citra.....
Nurhasanah
seru, semangat berkarya thor.
Zalva riziq
banyak typo nya sampe bingung bacanya ...semangat aja deh
Wanita Aries
Ka,, baru mampir..
Kebetulan cerita kk sama dgn sebelah cm beda nama. Cb kk cek judulnya ‘ketika kesabaran berakhir’
Mauliya Pasuruan Pasuruan
amin
Maulidia Okta
Rasain kamu dit....
Maulidia Okta
semangat thor
Maulidia Okta
Aduh citra kamu bar bar bagetz
Maulidia Okta
eh Ibu mertua, Awas ya entar klo citra Sukses yesel deh
Maulidia Okta
Semoga awal Pertemuan yg menghasilkan cuan
Maulidia Okta
semangat kak, Walau banyak typo😊😊
Uswatun Hasanah
lagi dong next ...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!