Era Kekacauan dimulai setelah seorang pengembara misterius datang membawa sebuah pusaka suci. Pusaka yang dikatakan memiliki kekuatan bahkan dapat membelah dunia, siapa yang bisa mendapatkannya maka dia akan berdiri di atas puncak.
Dunia dimana seni beladiri adalah segalanya, semua orang berlomba untuk mendapatkan pusaka tersebut. Seorang pemuda bernama Zhen Liang muncul sebagai orang yang tidak pernah disangka di dunia persilatan.
Kultivator muda itu membuat para orang tua dan sesepuh di dunia persilatan tercengang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Galih Pratama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35. Rombongan Kaisar Yin
"Ah!?"
Xue Hua yang terbangun menemukan dirinya berada di punggung muridnya. Entah sudah berapa lama ia berada di posisi itu, dia tidak mengingat apapun.
"Ap-Ap-Apa yang telah kulakukan?!"
"Guru, selamat pagi, tidurmu cukup pulas."
"Zhen Liang?"
Mendengar itu muka Xue Hua berubah menjadi merah padam. Zhen Liang berdiri dan meninggalkan Xue Hua yang terperangah, sebelum beberapa saat lalu berbalik untuk mengatakan sesuatu.
"Sebentar lagi kita akan melanjutkan perjalanan. Ibu sudah menyiapkan kita makanan."
Setelah mengisi perut, mereka bertujuh mulai melanjutkan perjalanan.
Beberapa kali terlihat Xue Hua terus mencoba mencuri pandang pada Zhen Liang, jika mengingat kembali apa yang telah terjadi sebelumnya, muka Xue Hua menjadi merona sampai ujung telinga.
*
Rombongan yang hampir mendekati perbatasan mendengar suatu suara pertempuran. Dari kejauhan mereka bisa melihat para prajurit sedang bertarung melawan sesuatu.
Sebuah kereta kuda dengan lambang Kaisar Yin sedang diserang oleh makhluk buas.
"Binatang ajaib kelas tiga?!"
Zhen Liang orang pertama yang mengerti makhluk apa itu, di masa depan dirinya sudah terlalu sering berjumpa dengan binatang ajaib ini.
Dia kemudian melihat kearah semua orang, wajar saja jika mereka membuat ekspresi takut dan bingung karena mereka tidak pernah berjumpa dengan binatang ajaib sebelumnya.
"Nak, apa maksudmu binatang ajaib?!" Hu Tian bertanya melihat makhluk yang mirip beruang tetapi memiliki besar seukuran rumah.
Binatang ajaib hanya bisa ditemukan pada wilayah benua utama, ini masih terlalu cepat untuk mereka mengetahuinya, pikir Zhen Liang. Tapi bukan berarti di Distrik Utara tidak memilikinya.
"Binatang ajaib adalah makhluk suci yang memiliki kekuatan seperti para ahli praktisi kultivasi. Singkatnya mereka sangat kuat dan berbahaya."
Qian Mei menjelaskan, meski ini adalah pengalaman pertama ia melihatnya langsung.
"Binatang ajaib bisa ditemui pada Dinasti Tang. Sekarang yang penting, rombongan Kaisar Yin tampak terdesak." Xue Hua menunjuk pemandangan di depan.
Para prajurit dari Kekaisaran Yin tidak dapat melakukan apapun, Zhen Liang mengamati kebanyakan para prajurit yang berjaga di sana memiliki kultivasi Tahap Berlatih, sedangkan musuhnya adalah monster yang memiliki kultivasi Tahap Prajurit atau lebih tinggi sedikit.
Namun, beberapa saat kemudian mata Zhen Liang menemukan sosok yang menjadi pilar utama. Orang itu berdiri tidak jauh-jauh dari kereta kuda seolah sangat mementingkan nyawa orang di dalamnya. Dia tidak peduli sama sekali pada para pasukan yang sedang mempertaruhkan nyawanya.
Sosok penjaga itu memiliki postur tubuh tinggi besar dengan mengenakan jirah besi di seluruh tubuhnya. Orang itu memiliki kultivasi Tahap Puncak.
"Mustahil, Komandan Kiri Li Feng?"
Zhen Liang menoleh menemukan Shi Qian yang menyebutkan nama penjaga itu.
"Apa yang dilakukan Komandan Kiri Li Feng di sini?!"
Shi Qian bertanya penasaran kemudian menoleh antara kereta kuda dengan Li Feng.
"Jangan bilang orang yang ada di dalam sana adalah Tuan Putri Mahkota, Yin Zixia?!"
Shi Qian, Wu Meng, dan Li Na segera berlari ke sana bermaksud memberikan bantuan.
Zhen Liang yang tidak tahu lagi, tidak memiliki pilihan selain mengikuti. Apalagi Xue Hua adalah orang pertama yang terlebih dulu telah melesat ke medan pertarungan.
"Kebiasaannya kambuh lagi." Kata Zhen Liang menggaruk rambutnya yang tidak gatal.
Jika perbuatan itu dilakukan oleh para murid dari Sekte Naga Yin adalah hal yang wajar karena mereka adalah sekte yang berdiri langsung di bawah Kekaisaran Yin.
Tapi untuk Sekte Pedang Ilahi, mereka tidak memiliki hubungan apapun selain mereka berasal dari aliran putih.
"Salam Komandan Kiri Li Feng!" Shi Qian memberikan salam diikuti Wu Meng dan Li Na.
Rombongan akhirnya sampai di hadapan Li Feng, termasuk Zhen Liang dan Qian Mei, lalu hanya membiarkan Xue Hua bertarung sendirian dengan binatang ajaib.
Keduanya tengah terlibat pertarungan sekarang dan tampaknya binatang ajaib itu telah sadar akan perbedaan kemampuan mereka yang terlampau jauh seperti langit dan bumi.
"Shi Qian? Juga... Wu Meng dan Li Na? Apa yang kalian lakukan di sini. Tunggu dulu, apa yang terjadi pada tanganmu Wu Meng?"
Li Feng terkejut bisa bertemu dengan mereka bertiga, saat mereka sedang berbicara beruang raksasa telah ambruk karena dada yang berlubang dengan pedang.
Melihat itu ketiganya memiliki waktu untuk menjelaskan secara singkat keseluruhan cerita yang terjadi sampai sekarang. Mereka bertiga juga menjelaskan ceritanya pada sosok yang ada dalam kereta kuda.
Dari cerita Shi Qian kemudian menjelaskan alasan sosok praktisi Tahap Puncak yang tiba-tiba bertarung melawan beruang raksasa itu.
Li Feng turut berduka tentang kematian ketiga murid Sekte Naga Yin, tetapi di sisi lain bersyukur karena tiga orang lain masih selamat.
"Tidak ada yang bisa dilakukan dengan tingkat kultivasi kalian sekarang, lawan kalian adalah seorang ahli praktisi Tahap Puncak."
Li Feng menggelengkan kepalanya.
Tiba-tiba pintu pada kereta kuda terbuka, membiarkan sosok perempuan cantik keluar di sana. Perempuan itu memiliki penampilan berusia dua puluhan awal.
Sosok perempuan cantik itu melangkah turun dari kereta dengan anggun, mengenakan gaun berwarna biru langit yang berkilauan di bawah cahaya matahari. Rambutnya yang berwarna perak panjang terurai lembut, menari seirama dengan hembusan angin.
Di sekelilingnya, orang-orang yang berkumpul di sekitar terdiam sejenak, menahan napas dan terpesona oleh kehadiran perempuan.
Xue Hua yang telah selesai dengan urusannya melawan binatang ajaib kelas tiga telah sampai di samping Qian Mei. Wajahnya terkejut saat melihat pesona perempuan yang baru saja turun dari kereta kuda.
"Aku mendengar semuanya dari dalam, kalian sangat hebat. Senior sekalian perkenalkan namaku adalah Yin Zixia."
Zhen Liang yang melihatnya bahkan tak berkedip dan memujinya, "Kecantikannya hampir setara dengan Xue Hua."
Dengan kecantikan seperti itu, seharusnya Yin Zixia sudah cukup mampu menjadi salah satu bunga atau kecantikan nomer satu dari Kekaisaran Yin. Tapi anehnya, Zhen Liang tidak pernah mendengar namanya sekalipun di masa depan.
Xue Hua menggembungkan pipinya melihat Zhen Liang yang termenung menatap seorang perempuan. Dia terbatuk beberapa kali membuat muridnya tersadar dan menemukan Gurunya yang sedang membuat ekspresi rumit.
Zhen Liang tidak tahu kenapa Xue Hua berbuat seperti itu, mungkin alasannya adalah kerongkongan Gurunya agak serak setelah pertempuran melawan beruang raksasa.
Li Feng mengangguk, "Omong-omong Cucuku ini baru berumur lima belas tahun. Bagaimana menurutmu cantik bukan?"
Entah sejak kapan Li Feng sudah berada di samping Zhen Liang. Dia hanya mengangguk membalasnya.
Li Feng kemudian tertawa dengan berkali-kali menepuk punggung Zhen Liang sangat kuat, hanya untuk membuat malu Yin Zixia sendiri.
Beberapa saat kemudian sebuah batu raksasa terlempar dari langit dan jatuh menghantam tanah di sekitar mereka.
Melihat batu tersebut, Zhen Liang dan semua orang mengernyitkan keningnya. Mereka bertanya darimana asal batu tersebut, sampai mereka bisa menemukan seekor binatang ajaib.
