sudah lima tahun menjalani biduk rumah tangga tapi tak cukup bagi Ayumi meluluhkan hati suaminya Dirga yang telah terpaut dengan kekasihnya.
"semoga kamu bahagia dengan pilihan mu mas, sekarang aku mundur dan membiarkan mu bersatu dengan kekasih mu yang begitu kamu agung-agungkan".
"terimakasih selama lima tahun lebih ini telah sabar membersamai ku walau namaku tak pernah ada di hatimu".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
"Clara... Kenapa kamu memukul anak mu". panggil seorang pria langsung berlari kearah wanita yang sejak tadi memukul anaknya dengan kayu hingga badannya merah.
Wanita yang bernama Clara itu langsung menegang ketika mendengar suara yang tidak asing di pendengaran nya, kayu yah sempat dipegangnya di buang ke sembarang arah.
"m-mas..". ucapnya terbata-bata.
"ini tidak seperti yang mas lihat. Tadi... Anak itu". Tunjuk nya pada Dania. "anak itu mendorong Berlian hingga dia menangis seperti ini". Tuduhnya tidak mau di salahkan.
Ayumi tidak terima ketika anaknya dijadikan kambing hitam atas perbuatan Clara sendiri. Tatapannya tajam menghunus pada Clara yang sedari tadi menatap Dania dengan mata melotot.
"heee wanita gila.. Jelas-jelas kamu memukul anakmu dengan kayu ketika dia tantrum malah menyalahkan anak saya. Anak mu yang nakal, tiba-tiba datang merusak istana pasir anak saya. padahal kita tidak saling mengenal". bela Ayumi.
"kamu...".
"sudah jangan menyalahkan orang lain, kamu memang tidak becus untuk menjaga nya. Aku selalu memperingati kamu tapi sepertinya kamu menganggap remeh peringatan ku". Ujar pria itu yang tidak lain adalah Andre dengan deru nafas tak beraturan, kilatan amarah jelas terlihat pada wajahnya.
"mas dia...".
"kamu memang ibu yang tidak becus, aku menyesal telah memberimu kesempatan. Mulai hari ini kita jalan masing-masing saja toh kita tidak mempunya hubungan apapun bukan, seandainya bukan karena Berlian aku juga tidak Sudi untuk dekat dengan mu". ujar nya lagi memotong ucapan Clara.
bocah perempuan yang bernama Berlian, masih saja berguling-guling kesana kemari. Clara hanya terdiam menatap Berlian begitu juga dengan Andre. Dia tidak tahu cara menghentikan nya.
Dania menatap ibunya, gadis kecil itu menarik-narik ujung baju sang ibu membuat Ayumi langsung menatap Dania.
"ada apa sayang ?". Tanya Ayumi mensejajarkan tubuhnya dengan Dania.
"kakak nya kok gitu ma, kasihan dia nangis terus dipukul sama mama nya". Dania merasa simpati pada Berlian apalagi melihat nya berguling-guling seperti itu.
Ayumi terdiam, dia tida tahu harus menjawab apa, tapi melihat ekspresi Dania membuat Ayumi menghela nafas nya.
"Dania mau tunggu disini atau ikut dengan mama ?". Tanya Ayumi.
"mama mau kemana ?".
"kita bujukin kakak nya yuk, biar nggak nangis lagi. Kam Dania kasihan tdi lihat kakak nya guling-guling gitu". Gadis kecil itu langsung mengangguk kemudian mereka mendekat kearah berlian yang masih tantrum.
Andre menatap kearah Ayumi yang mendekati anak nya begitupun Clara, tapi tatapan Clara tajam pada nya.
"Berlian...". Panggil Ayumi, anak itu langsung melihat kearah Ayumi sejenak.
"ayo sayang kita main pasir yuk, kita bikin istana pasir bareng adek Dania. Mau nggak ? Seru loh main pasir bisa bikin berbagai macam istana". Bujuk Ayumi pelan.
Berlian susah berhenti menangis tapi masih sesugukkan dan belum bangun dari atas pasir.
"kakak berlian, ayo temani Dania main. habis itu kita makan sama nenek sama kakek ku disana". Tunjuk Dania pada sebuah gazebo yang tidak jauh dari mereka.
Berlian ikut melihat kearah yang ditunjuk Dania, memang sepasang suami-istri yang sudah tua sedang asik mengobrol entah apa yang di obrolkan mereka disana.
"ayo, atau kak Berlian sudah lapar ? kalau lapar ayo bangun. Lihatlah badan kakak koto semua terkena pasir". panggil Dania lagi.
perlahan Berlian akhirnya bangun juga, Ayumi langsung menghampirinya dan membantu membersihkan pasir yang sudah menempel pada baju dan rambut anak itu.
Andre memperhatikan semua itu, senyum manis terbit dibibirnya, apalagi melihat Ayumi yang begitu telaten membantu anak nya.
Tapi berbeda dengan Clara, dia menatap benci pada Ayumi yang sok mencari perhatian pada Andre.
"sudah biar saya saja yang ngurus anak saya. Kamu bukan ibunya jadi tidak mengerti apa yang dia inginkan". Ujar Clara mendorong tubuh Ayumi hingga hampir jatuh untung saja Andre sigap membantunya.
"apa-apaan kamu Clara, kenapa kasar sekali!!!". Bentak Andre.
"mas yang apa-apaan lihat lah dia sok mencari perhatian. Aku tahu kok cara mengurus anak ku sediri tanpa perlu bantuannya". Balasnya yang tidak ingin disalahkan.
"kamu bilang bisa mengurus anak mu sendiri
Tapi saat dia tantrum kamu hanya diam bahkan sampai memukulnya. Apa itu cara didikan kamu selama ini ? pantas saja anak kamu bisa tantrum separah ini". Ayumi tidak tahu terbuat dari apa hati wanita ini, sebagai ibu tentu sangat disayangkan cara asuh Clara yang selalu memukul anaknya.
"aku mau ikut sama adek ma, mau makan disana". ungkap berlian, Clara mendelik kearah anak nya dengan mata melotot. tapi Berlian tidak menghiraukan malah menarik tangan Dania kearah gazebo yang ditunjuk nya tadi.
Ayumi yang melihat itu langsung juga mengikuti dua bocah yang tengah bergandengan tangan dari arah belakang.
Clara menghentakkan kakinya dipasir, Andre sampai geleng kepala melihatnya. Untung saja dia sudah bercerai dengan wanita itu jika tidak entah bagaimana rumah tangganya kedepan.
"kamu ini aneh Clara, anak diajak berteman tapi kamu malah tidak suka. Kau sebenarnya ibu nya atau bukan sih". Clara langsung gelagapan mendengar pertanyaan dari Andre.
Matanya melirik kesana kemari mencari jawaban yang pas. "y-ya aku ibunya lah mas. Kamu ucapannya begitu sih. Kamu tidak yakin jika dia anak kita ?".
"entahlah, wajahnya saja berbeda dengan ku apalagi kamu. Aku juga merasa tidak ada ikatan batin dengannya". Jawab Andre memalingkan wajahnya.
Andre menceraikan Clara karena wanita itu ketahuan selingkuh bahkan dengan teganya wanita itu membawa selingkuhannya ke dalam rumah mereka.
Tapi setelah lima tahun wanita itu menghilang kini dia datang kembali membawa anak kecil dan mengaku jika anak itu adalah anak nya. Andre sempat melakukan tes DNA tapi hasilnya positif, jika anak itu adalah anak nya.
"kamu menuduh aku mas ?". tanya Clara dengan mata berkaca-kaca.
"aku tidak menuduh, tapi memang kenyataan nya begitu bukan. Kamu tega berselingkuh bahkan membawa selingkuhan mu kerumah kita dulu". balas Andre menohok menatap tajam Clara. Wanita itu menelan Saliva nya melihat Andre.
"tapi itu benar anak kamu mas. Aku berani bersumpah, buktinya hasil tes DNA nya cocok dengan mu".
"entahlah, aku akan melakukan tes DNA ulang agar aku yakin jika memang Berlian adalah anak ku, nanti aku akan memakai rumah sakit keluarga ku, jika terbukti Berlian bukan anak ku maka kamu harus menanggung akibatnya karena berani menipu keluarga mu". dada Clara naik turun, bayangan dirinya dipenjara menari-nari diatas kepalanya. Wanita itu kelihatan pucat pasih.
"jangan pernah macam-macam dengan ku Clara, kali ini aku akan bertindak. Cukup sudah kamu mempermainkan aku selama ini". Ancamnya kemudian meninggalkan Clara sendirian disana.
Bersambung...
typo bergelimpangan, detail yang tidak jelas (usia, jarak misalnya), tanda baca. hal2 yang ga masuk di akal dan terlalu bertele2.
tolonglah teliti sebelum posting.
typo bergelimpangan dimana manaaaa
alurnya lumayan bagus sayang typonya merajalela. maaf ya. teliti sebelum posting /Pray/