NovelToon NovelToon
Crazy Boss

Crazy Boss

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: Bertepuk12

"Menikah lah dengan saya Jeslyn! Ini perintah bukan penawaran!"

"A-pa!?"

Menikah dengan boss sendiri!? Jeslyn tak pernah berpikir bahwa Louis akan melamar nya secara tiba-tiba, padahal lelaki itu jelas tidak mecintai nya! Apa yang sebenar nya lelaki itu inginkan hingga memaksa Jeslyn untuk tidak menolak titahan tersebut? Apakah sebuah keterpaksaan dari seseorang? Balas dendam? Atau alasan lain nya? Cukup Tuhan dan Louis yang tau!

Jeslyn yang memang tidak memiliki power apapun pun terpaksa mengiyakan keinginan dari Louis tanpa tau alasan pria itu ingin menikahi nya.

Lalu, bagaimana kehidupan Jeslyn kelak? Akan kah ia mampu untuk meluluhkan hati Louis? Sedangkan lelaki itu memiliki sifat kaku, dingin tak tersentuh, dan temperamental!? Belum lagi, Louis yang masih terbayang-bayang oleh masa lalu nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bertepuk12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

Sebuah kantor biasanya memiliki suasana yang terstruktur dan profesional, mencerminkan tempat kerja yang mendukung produktivitas.

Ruangannya dirancang secara fungsional, sering kali dibagi menjadi beberapa area seperti ruang kerja karyawan, ruang rapat, ruang manajerial,

Di ruang kerja utama, meja kerja tertata rapi dengan perangkat seperti komputer, dokumen, dan alat tulis.

Beberapa kantor menggunakan konsep ruang terbuka untuk meningkatkan kolaborasi, sementara lainnya memilih ruang kerja untuk menjaga privasi.

Kursi ergonomis dan pencahayaan yang cukup—baik alami maupun buatan—menjadi elemen penting untuk mendukung kenyamanan.

Suasana kantor kali ini terjaga tenang, meski terdengar suara telepon, tim diskusi, atau ketukan keyboard.

Ada juga pantry yang menyediakan fasilitas untuk karyawan beristirahat sejenak, lengkap dengan mesin kopi atau teh.

"Bagaimana dengan rapat kemarin, kau sudah meng-handle nya?" Suara Jeslyn menyapa cepat, setelah ia berkutat pada komputer, memeriksa email yang masuk.

Zico yang tengah duduk dengan nyaman itu pun mengangguk, sembari menyesap kopi nya santai.

"Sudah, ngomong-ngomong kapan Tuan Louis akan kembali?"

"Sir, satu jus alpukat." Jeslyn mengalihkan perhatian nya sejenak, meminta pelayan pantry untuk membuat pesanan nya.

"Oke." Suara pelayan lelaki pantry itu terdengar, bersama acungan jempol nya.

Setelah itupun Jeslyn tersenyum menanggapi, ia kembali memfokuskan pandangan nya pada Zico, lelaki itu tampak tengah menunggu jawaban nya.

"Entah, beliau sedang menunggu Afnan." Jawab Jeslyn seadanya, sembari meneliti satu persatu wajah pegawai yang ada dikursi pantry.

Karena sekarang, sebenarnya bukan waktu istirahat.

Zico berdecak, lalu ia terkekeh geli, "Kau memanggil suami mu sendiri dengan formal begitu?" Ejek nya tak percaya.

Tentu saja Zico tau mengenai pernikahan dadakan antara wakil sekretaris dan boss itu, malam-malam tanpa persiapan, dan hanya berada digereja biasa dengan saksi tak lebih dari dua puluh orang.

Bibir Jeslyn terangkat sebal, ia menghela nafas pasrah sebelum akhirnya mengacungkan jari tengah nya, tanda tak senang akan perkataan yang terlontor dari bibir Zico.

"Dia bukan suami ku! Jangan membawa masalah pribadi dong!" Ketus Jeslyn menelangkupkan wajah nya pada kedua tangan yang ia taruh diatas meja partry.

"Kenyataan nya kan memang begitu? Pernikahan dadakan, yang bahkan saksi nya tak lebih dari dua puluh orang." Lagi-lagi Zico menampilkan raut wajah penuh ejekan.

Jeslyn menatap Zico tajam, bersiap untuk memberi pukulan pada pria itu, "Huh, tau dari mana kau?" Tanya nya curiga.

Terlihat Zico tak langsung menjawab, pria itu terdiam seolah-olah tengah berpikir, "Aku lupa, namun seperti nya Bryan yang memberi informasi pada ku."

"Oh." Jeslyn menjawab singkat, mengabaikan tatapan protes dari Zico.

Jika memikirkan pernikahan dadakan nya, membuat Jeslyn jadi malas sendiri, sedikit malu, marah, dan kecewa, namun mau bagaimana lagi? Yang pasti orang-orang terdekat Louis akan mengetahui kabar ini.

"Kau tampak lemas sekali, setelah tiga hari tak bekerja, lihat lah wajah sumringah ku ini, yang mengerjakan tugas tiga jabatan selama tiga hari berturut-turut." Sindir Zico pada Jeslyn.

Karena selama tiga hari berturut-turut Zico meng-handle tugas Louis dan Jeslyn, yang mana membuat pria itu berada diambang kewarasan, namun untung saja tetap waras.

Jeslyn tersenyum kecut, "Kau dibantu Han, jangan seolah-olah seperti korban." Tandas nya memutar bola mata nya jengah.

Senyuman tanpa dosa terlihat ditekuk bibir Zico, lantas lelaki itu menyesap kopi nya, "Benar juga sih," Jawab nya mengelus belakang leher nya canggung.

"Tapi seharusnya gaji ku ditambah, tolong sampaikan pada suami mu itu, bahwa gaji ku harus diberi tambahan." Lunjak Zico pada Jeslyn.

Karena menurut Zico, ia sudah bekerja bukan hanya dengan satu tugas, namun tiga tugas, maka dari itu, ia harus diberi gaji lebih sekitar 10 persen keatas dari gaji aslinya.

Jeslyn melirik tajam Zico, "Sudah ku katakan dia bukan suami ku! Kau ngeyel sekali." Julid nya tak senang.

"Ekhem-, maaf, ini pesanan anda, nona cantik." Si pelayan pantry berseru dengan senyuman manis, tak lupa dengan memberi gerlingan mata menggoda.

Membalas senyuman itu, Jeslyn mengangguk, "Baik, terima kasih ya."

"Ofc."

"Hay hay hay! Jangan memanggil Jeslyn dengan sebutan nona, karena sekarang ia adalah nyonya." Tungkas Zico bersama senyuman bangga nya, membuat si pelayan pantry mengerut heran.

Melototkan mata nya, Jeslyn langsung mencubit lengan Zico, hingga suara pekikan kecil terdengar.

"Zico sialan! Kau bisa kambali bekerja lagi, dia memang sedikit gila." Celetuk Jeslyn tersenyum culas.

Pelayan pantry itu pun mengangguk, "Baik lah, jika sedikit gila, maka segera masukan kerumah sakit jiwa, sebelum sakit gila nya semakin parah." Kekeh nya segera memutar tubuh, kembali ingin bekerja.

"Jaga ucapan mu ya bajingan! Aku masih waras, enak saja!" Teriak Zico kesal, menatap punggung pria itu dengan tajam.

Jeslyn terkekeh geli, "Maka nya! Jika berbicara dijaga dong!" Ia menjawab bersama senyuman ejekan nya.

"Yayaya, Nyonya Mic-"

"ZICO!" Teriak Jeslyn memperingati, tentu ia sadar bahwa lelaki disamping nya ini akan menyebut marga Louis.

Senyuman bodoh terlihat, "Ngomong-ngomong, bagaimana dengan keadaan Afnan? Dia sudah sadar kan? Atau kembali tidur lagi?" Tanya Zico mengubah topik pembicaraan.

"Dia baik, mulai pulih, maka dari itu Tuan Louis menjaga nya." Jawab Jeslyn seadanya, sembari menyedot sedotan dari gelas yang berisi jus alpukat nya.

Zico menatap Jeslyn heran, "Kau memanggil nya dengan sebutan tuan, mengapa tidak langsung Louis saja?"

"Tidak sopan, beliau atasan ku."

"Dia suami mu."

"ZICO!" Peringat Jeslyn lagi, "Seperti nya aku harus memberitahu Tuan Louis, bahwa bibir mu itu perlu dibungkam."

"Baiklah baiklah, maafkan aku, tapi, bagaimana bisa pernikahan kalian dilaksanakan?" Tanya Zico penasaran.

Jeslyn menggeleng, tak berniat untuk menjelaskan, "Sudah lah, lupakan saja, anggap aku masih single seperti biasa." Tandas Jeslyn, tak ingin kembali membahas pernikahan nya kembali.

Melihat wajah nestapa Jeslyn, membuat Louis mau tak mau menganggukan kepala nya setuju, sedikit kasian, dan memilih untuk membicarakan hal lain.

"Kemarin kita mendapat complain, perusahaan tekstil milik PT Anggora, ingin bertemu pimpinan secara langsung, padahal aku dan Han sudah mengajukan diri untuk mengganti posisi Tuan Louis."

Suara decakan terdengar kecil, "Lalu? Dia tetap menolak?" Tanya Jeslyn penasaran.

Zico mengangguk, "Hm, bahkan dia membuat keributan kecil, dan memberi ancaman ingin mencabut investasi nya."

"Ada-ada saja, jika mencabut investasi, tentu PT Anggora lah yang akan rugi, seharusnya kau mengiyakan saja, agar dia menjilat ludah sendiri." Jawab Jeslyn memutar bola matanya jengah.

Menyesap kopi sembari mencomot cemilan kering jagung itu, Zico berseru, "Aku sih tidak ikut campur masalah investasi itu, karena Han yang menyikapi nya,"

Jeslyn meminum jus nya dengan nikmat, lalu menatap Zico datar, dan langsung ia acungkan jari tengah nya pada pria itu.

1
tari
thor up yang rajin dong
tari
thor up yang banyak dong
tari
lanjut thor
Ayu Wandira
menarik ditunggu up nya lagi.tiap hari kalo boleh terimakasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!