Bara harus bernasib sial, dia terus diikuti oleh arwah cantik karena hanya Bara yang bisa melihat dan menyentuhnya. Tubuh Gadis itu sedang terbaring koma di rumah sakit.
Bara adalah seorang ahli waris Neo Grup, dia bisa mendapatkan warisan jika dia sudah menikah, sementara dia orangnya tertutup karena itu dia terpaksa menikahi gadis koma itu, Karin Juliana. Gadis cantik dan berasal dari keluarga kaya.
Karin akan memiliki kesempatan untuk bangun jika ada pria yang mencintainya dengan tulus.
Apakah Karin akan mengenalinya jika dia bangun atau dia akan tetap mencintai kekasihnya, Revan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Halusinasi?
Bara tak bisa tidur malam ini, dia berjalan mondar mandir di kamar, rasanya dia sedang berada di alam mimpi tiba-tiba bertemu dengan arwah cantik. Meskipun cantik tetap saja dia arwah dan Bara tidak peduli jika dia koma atau mati, yang pasti dia merasa terganggu jika diikuti terus oleh arwah itu, apalagi meminta cinta darinya.
"Ayo bangun Bara! Kamu pasti sedang bermimpi sekarang!" Bara berharap dia segera bangun dari tidurnya.
Tapi rasa sakit di punggungnya membuat dia tersadar bahwa ini bukanlah mimpi, benar arwah itu sedang ada di rumahnya.
"Ya Tuhan, mengapa aku bisa melihat arwah itu? Apa aku memiliki kekuatan supernatural bisa melihat hantu?"
Bara menelpon Asisten Jo , dia tidak sadar bahwa malam ini tepat jam 12 malam.
Kring! Kring! Kring!
Asisten Jo yang tengah terjaga di dalam tidurnya, terpaksa bangun sambil menguap.
"Ada apa, Tuan?" tanyanya dengan nada memelas karena masih mengantuk.
"Jo, aku butuh bantuanmu, ada yang terus mengikutiku, bahkan dia tadi menghajarku... "
Klik!
Belum juga pembicaraan Bara selesai, Asisten Jo langsung mematikan ponselnya, dia meraih apa saja yang bisa diraih, dia bergegas pergi ke rumah Bara dengan mengendarai mobilnya.
Hanya butuh waktu 10 menit dia sampai di rumah Bara.
"Mana orangnya?" Tanya asisten Jo pada Bara begitu Bara membuka pintu. Dia membawa tongkat bisbol. Asisten Jo masih memakai baju tidurnya karena terburu-buru datang kesana.
"Dia sedang ada di kamar." bisik Bara karena takut terdengar oleh Karin sambil menunjuk kamar tempat Karin berada.
"Kamar?" Asisten Jo mengernyitkan keningnya. Dia segera melangkahkan kaki menuju kamar yang di tunjuk oleh Bara dengan pelan dan mengendap-ngendap, Bara mengikutinya dari belakang.
Tapi Bara menahannya saat menyadari Asisten Jo membawa tongkat bisbol, "Untuk apa pakai itu? tidak akan mempan!"
Asisten Jo menghentikan langkahnya, "Tidak akan mempan?" Pandangan Jo beredar untuk mencari sesuatu yang bisa dipakai untuk melawan orang yang meneror Bara.
"Kamu pakai do'a saja, Jo. Bisa berdo'a kan?"
Asisten Jo tercengang mendengarnya sampai dia mengernyitkan keningnya karena tidak mengerti dengan ucapan Bara itu, "Do-do'a?"
Bara berbicara pada Jo dengan pelan "Iya dia itu semacam arwah, dia terus mengikutiku sampai ke rumah, berani sekali dia meminta cinta dariku, bahkan dia menghajarku. Ayo cepat masuk kesana dan berdo'a apa saja yang kamu bisa!"
Rahang Jo terasa sangat kasar saat mendengarnya, dia pikir Bara mulai stress karena di suruh menikah, Jo menghela nafas berat "Saya bela-belain bangun dan datang kesini karena saya pikir tuan sedang ada dalam situasi yang berbahaya, ternyata tuan sedang berhalusinasi?" Jo menahan emosi, kalau saja Bara bukan tuannya sudah dia jitak.
"Bukan, ini nyata Jo. Ada arwah di rumah ini!" Bara mencoba untuk meyakinkan Jo.
Asisten Jo menggaruk lehernya yang gak gatal, sebenarnya dia sangat emosi karena lagi enak-enaknya tidur malah di ganggu dengan hal yang menurutnya sangat konyol. Tapi dia tetap harus menahan emosi itu. "Hhh... Sepertinya tuan terlalu tertekan karna masalah syarat pernikahan itu sampai berhalusinasi seperti ini, lebih baik besok tuan ke psikiater, saya akan memberikan alamat psikiater yang paling bagus di kota ini."
"Kau pikir aku gila?" Bara merasa tersinggung.
Asisten Jo tidak menjawab, dia memutuskan untuk pulang, dia merasa sudah dikerjain oleh Bara.
"Jo, mau kemana? Aku serius, ada arwah di kamar itu!"
Namun Asisten Jo tidak ingin mendengarnya, dia tidak mempercayai dengan hal yang begituan, dia berpikir mungkin Bara terlalu tertekan dengan syarat pernikahan itu makanya dia berhalusinasi melihat arwah.
Bara mengumpat saat Asisten Jo berlalu mengendarai mobilnya, "Dasar asisten tidak tau diri!" Sayang sekali Bara tidak bisa memecatnya karena kontrak kerja Jo dengan ayahnya dulu seumur hidup.
Bara mencari akal agar Karin berhenti mengikutinya lagi dan pergi dari rumahnya, terlintas dipikirannya untuk memanggil orang yang ahli dalam dunia gaib. Tapi di berpikir lagi, "Ah tidak, bagaimana kalau gara-gara aku dia tidak kembali lagi ke tubuhnya."
"Apa kau berencana mengusirku?"
Perkataan itu membuat Bara kaget.
...****************...
...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...
...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...
...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalinya....
...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya!...