NovelToon NovelToon
Melepaskan Diri Dari Jiwa Manusia Serigala

Melepaskan Diri Dari Jiwa Manusia Serigala

Status: sedang berlangsung
Genre:Manusia Serigala / Cinta Beda Dunia / Dunia Lain / TKP
Popularitas:834
Nilai: 5
Nama Author: husna_az

"Aku akan melakukan apa pun agar bisa kembali menjadi manusia normal."

Niat ingin mencari hiburan justru berakhir bencana bagi Vartan. Seekor serigala menggigit pergelangan tangannya hingga menembus nadi dan menjadikannya manusia serigala. Setiap bulan purnama dia harus berusaha keras mengendalikan dirinya agar tidak lepas kendali dan memangsa manusia. Belum lagi persaingan kubu serigalanya dengan serigala merah, membuat Vartan semakin terombang-ambing.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon husna_az, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Vartan terus menyerang Abir. Dia sama sekali tidak terganggu dengan apa yang diucapkan oleh musuhnya itu. Pemuda itu tahu jika awal mula dirinya bergabung dengan manusia serigala juga karena gigitan dari tabib. Akan tetapi, setelah dipikirkan lagi mungkin ini semua adalah takdir dan Vartan harus menerima semua ini dengan ikhlas. Dia yakin pasti ada sebab dan akibat kenapa dirinya bisa sampai jadi seperti ini.

Abir pun tidak kalah ganasnya. Dia terus berusaha untuk menyerang Vartan. Dalam hati dirinya bertanya-tanya, dari mana musuhnya ini mendapat kekuatan. Vartan adalah serigala baru, seharusnya kekuatannya tidak sebesar ini, tapi kenapa malah bisa mengimbangi dirinya.

Terlalu banyak berpikir, Abir pun akhirnya bisa dikalahkan oleh Vartan, hingga membuatnya terluka dan memuntahkan darah. Prajurit Serigala merah semakin kalang kabut, tetapi tetap berusaha untuk menyerang.

"Mundur!" teriak seseorang dari kubu serigala merah.

Dari penampilannya sangat terlihat jika pria itu adalah komandan mereka. Para prajurit serigala merah pun serentak mundur. Seketika Vartan merasa lega. Tenaganya juga sudah terkuras habis. Untungnya dia sudah beberapa kali ikut latihan kekuatan fisik jadi, dia bisa memiliki kekuatan yang cukup untuk melindungi dirinya sendiri.

"Kekuatanmu benar-benar bagus, tidak salah jika tabib memilih kamu untuk menjadi bagian dari kami," ucap seseorang membuat Vartan menoleh ke belakang dan ternyata raja serigala sudah berdiri di belakangnya.

Dia memang tidak ikut turun untuk perang tadi, hanya mengawasinya dari jarak jauh. Dirinya cukup kagum dengan kekuatan Vartan. Tenaga dalamnya juga patut diperhitungkan.

"Maksud raja apa? Jadi tabib bukan memilihku secara asal manusia yang akan dijadikan manusia serigala?"

"Tentu saja tidak. Tabib punya perhitungan tersendiri. Dia yakin kamu bisa menjadi serigala hebat karena aura kamu berbeda dari manusia yang lainnya."

"Apa benar begitu?" tanya Vartan dengan ragu.

"Tentu saja. Lihatlah!" tunjuk Raja Serigala pada beberapa orang yang sudah tumbang dan berlumuran darah. "Mereka sudah menjadi serigala lebih daripada kamu, tapi kekuatan mereka masih di bawah rata-rata. Hingga dengan mudah dikalahkan, berbeda denganmu yang masih bertahan."

Vartan terdiam memikirkan semuanya. Dia juga sama sekali tidak tersanjung dengan pujian yang diberikan oleh raja serigala. Dirinya hanya penasaran apa yang membuat dirinya spesial dari yang lainnya. Selama ini Vartan merasa dia sama saja seperti manusia normal pada umumnya.

"Apa mereka pada awalnya juga manusia sama sepertiku?"

"Tidak. Mereka terlahir dari pasangan suami istri. Tidak perlu banyak berpikir, ayo kita kembali! Kita semua juga perlu berunding untuk membahas mengenai pertahanan kita selanjutnya. Saya yakin akan ada serangan lanjutan setelah ini."

Vartan pun mengikuti langkah raja serigala, diikuti oleh yang lainnya. Mahesa juga berada dalam barisan itu. Meskipun dia terluka, tetapi lukanya tidak terlalu parah dan masih bisa diobati.

"Saya mengumpulkan kalian semua disini untuk membahas mengenai perang yang terjadi hari ini. Apa diantara kalian ada yang tahu apa penyebabnya?" tanya raja serigala.

Salah seorang manusia serigala pun mengangkat tangannya, pertanda dirinya ingin menjawab.

"Katakan."

"Sebenarnya saya tidak tahu, Raja. Saya cuma ingin mengungkapkan pendapat. Saya melihat keberadaan Alexa di sana. Saya menyimpulkan jika ini adalah bentuk protes dari mereka agar Raja membatalkan mengenai perjodohan Alexa dengan Vartan."

"Itu tidak mungkin terjadi. Pernikahan Alexa dan Vartan tetap harus dilaksanakan. Hanya Vartan yang bisa memenuhi persyaratan untuk menjadi suami Alexa."

"Jika raja tidak membatalkan rencana itu, bisa-bisa mereka akan terus melakukan peperangan dan membuat hidup kita semua tidak ada yang tenang," ujar Lucky yang memang sejak awal tidak menyukai keberadaan Vartan.

Dia menyukai Alexa sejak dulu. Lucky sempat kecewa karena wanita pujaannya malah mencintai seseorang dari musuhnya. Namun, dia tetap senang karena raja serigala tidak memberikan restu. Akan tetapi, semua berubah semenjak kedatangan Vartan. Keinginannya itu semakin sulit digapai, tetapi dia berjanji tidak akan membiarkan Alexa dimiliki oleh siapa pun.

"Memangnya selama ini hidup kalian sudah tenang? Setiap ada sesuatu yang tidak mengenakkan mereka juga selalu melakukan perang, bahkan untuk hal yang terkecil sekali pun. Mereka tidak bisa mendiskusikan dengan baik-baik jadi kalau pun sekarang kita menyerah, pasti akan ada saja alasan yang mereka buat untuk menyerang kita semua. Saya juga yakin jika mereka memiliki niat dibalik keinginan mereka ini."

"Lalu apa yang harus kita lakukan, Raja? Apa kita tetap akan terus berperang? Perang hari ini saja sudah banyak memakan korban, mau berapa banyak lagi yang harus kita korbankan?"

"Karena itu kita harus lebih sering berlatih agar pertahanan diri kita lebih mumpuni dan tidak mudah dikalahkan."

Beberapa diantara prajurit serigala ada yang bersemangat untuk terus berperang. Ada pula yang kecewa karena mereka lebih suka hidup dalam ketenangan. Apalagi mereka juga memiliki keluarga di rumah yang menunggu. Mereka khawatir jika mereka tidak selamat, entah bagaimana nasib keluarganya.

"Baiklah, sudah diputuskan mulai besok jadwal latihan akan ditambah. Nanti komandan yang akan memberikan jadwalnya."

Semua orang mengangguk dan mulai meninggalkan istana satu persatu. Vartan juga kembali ke kampus. Dia jadi tidak bisa mengikuti kelas hari ini. Semoga saja mamanya tidak mengetahuinya.

Vartan teringat jika tadi pagi dia sedang berbicara dengan Ayara. Pasti gadis itu kembali marah padanya karena pergi begitu saja tanpa mengatakan apa pun. Pemuda itu pun pergi menuju kelas Ayara dan ternyata kelas masih berlangsung. Vartan menunggu di depan, berharap Ayara mau memaafkannya lagi. Dia jadi berpikir, ternyata selama ini sudah sering melakukan kesalahan dan dengan begitu baiknya Ayara mau memaafkannya.

Tidak berapa lama, satu persatu mahasiswa pun mulai keluar. Vartan menunggu dengan perasaan yang tidak bisa digambarkan.

"Ayara!" panggil Vartan membuat gadis itu menoleh.

"Vartan, kamu nggak apa-apa 'kan? Kenapa kamu tadi pergi begitu saja? Kamu juga sepertinya sangat kesakitan. Memang kamu kenapa? Apa kamu punya riwayat sakit kepala?" tanya Ayara beruntun karena tadi Vartan terus saja memegangi kepalanya.

Dia pikir jika pemuda itu mengalami sakit kepala yang hebat. Itulah kenapa gadis itu berpikir yang tidak-tidak.

"Oh itu, tidak apa-apa. Sekarang sudah baik-baik saja kok!"

Ayara mengerutkan keningnya. Kenapa Vartan terlihat begitu gugup saat menjawabnya. Dia jadi yakin ada sesuatu yang ditutupi oleh pemuda itu.

"Kamu tidak sedang menyembunyikan sesuatu dariku 'kan, Vartan? Aku tidak suka jika kamu sengaja berbohong kepadaku."

"Berbohong soal apa? aku tidak menyembunyikan apa pun darimu. Kamu jangan berpikir yang tidak-tidak. Ayo, aku antar kamu pulang! Sekalian ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!