Rion pemuda yang terlihat urakan juga tengil mendadak di jodohkan oleh sang mama.dengan wanita pilihan yang sudah di tentukan,bahkan mereka tidak saling mengenal.
kisah perjalanan pernikahan Rion mari simak alur cerita nya
Kolaborasi Novel Dastan & Fellaini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lord Tan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Zora baru kembali dari kantin membeli beberapa makanan tak lupa untuk Rion karena sudah mendapatkan izin dari dokter juga , tapi dia tetap membelikan bubur sumsum karena masih harus menjaga makanan terlebih dulu karena Rion hanya bisa makan yang lembut saran dokter Sambara.
" Semoga suka deh sama bubur sumsum ini. " Zora tersenyum bahagia.
Dia akan bergegas masuk tetapi langkah nya terhenti kala mendengar ucapan Sergio dan Juan, mata wanita cantik itu membulat mendengar penyebab sang suami mengalami koma .
" Apa maksud perkataan mereka bukankah ini terjadi karena kecelakaan? " pikir Zora.
Dia memutuskan untuk mendengarkan sebentar apa yang mereka obrolkan , tetapi setelahnya Zora terkejut mendapatkan fakta jika malam itu Rion celaka karena balapan .
" Abang bohongin aku? " pintu terbuka melihat ke arah Rion.
" Eh,,maksudnya gak gitu yank.." Rion terlihat panik sial sejak kapan istrinya di depan pada pintu.
" Kalian bilang karena kecelakaan tapi apa sekarang? Apa abang tau betapa khawatir nya aku malam itu , tapi begini kenyataan yang ku terima bukan kah abang bilang tidak akan pernah balapan kembali ! " Zora berucap marah.
Sergio dan Juan juga hanya bisa terdiam mereka tidak tau kalau Zora ada di depan pintu , mereka malah membahas hal seperti ini tapi memang sudah waktunya ketahuan mungkin .
" Tenang jangan marah dulu ayo duduk . " Sergio menenangkan si adik ipar.
" Aku pergi keluar dulu bang . " Zora menyimpan bubur sumsum di meja.
" bentar kamu mau kemana? " Sergio menahan lengan Zora.
" Aku mau cari udara segar dulu bang Gio . " Zora pun melepaskan genggaman tangan Sergio.
Rion mengusap wajah dengan frustasi dia malah membuat sang istri marah dan kecewa , lalu bersandar di ranjang menatap binging pada Sergio dan Juan .
" Udah gue bilang jangan di bahas di sini elaaah ! " keluh Sergio.
" Gue gak tau kalau Zora ada depan pintu . " Juan duduk kembali di samping ranjang.
" Gimana sekarang bini gue ngambek padahal udah ada progres mau cetak dede bayi . " Rion berucap galau.
" Ya bujuk dong ! usaha dulu jangan nyerah belum di coba udah mundur aja Lo , baru bangun koma kepikiran aja cetak pewaris . " Juan memukul pelan bahu Rion.
" Zora bilang sendiri mau punya 2 anak dari gue tapi 4 aja kali ya . " ucap Rion.
" Buseeet ngeborong amat Lo ! " protes Sergio.
" Kan banyak anak banyak rezeki bang . " Rion tersenyum bangga.
" Boro-boro 4 noh liat bini Lo aja ngambek bisa2 di pending dah hahaha.." Juan tertawa puas.
" Bantuin bujuk dong . " Rion memelas pada mereka.
" Idihh malah minta bantuan yang gentle kalau jadi laki, potong aja tu anu kalo ga gentle. " ujar Juan diselingi tawa mereka berdua.
Setelah beberapa lama Zora masuk keruangan, dirumah sakit sepanjang waktu dia begitu kesal karena ulah mereka bertiga.
" Coba jelaskan pada ku kenapa kalian tega bohongi aku ? " tanya Zora dengan penuh nada penekanan.
" Begini dek, kami bukan maksud berbohong ada beberapa hal yang ingin kami lakukan setelah kelulusan sekolah. " ujar Sergio.
" Kenapa harus balapan ? " tanyanya lagi.
" Pertama kami ingin ini adalah balapan kami yang terakhir, kedua Rion lakukan ini untuk membelikan kamu hadiah spesial, ketiga itu anu dek..." jawab Sergio memutus kalimatnya.
" Apa yang ketiga ? " tanya Zora penasaran.
" Yang ketiga kami ingin membuktikan kalau kami masih penguasa arena balap ra. " jawab Juan seenaknya.
" Memang harus ya seperti itu? sekarang kalian lihat apa yang terjadi, suamiku sampai koma selama seminggu gara2 ulah kalian juga. " ucap Zora dengan marah.
Dalam hati nyali mereka bertiga menjadi ciut mendengar ras terkuat dibumi sudah mulai ngomel keq emak2 komplek.
" So..sorry ya Zora yang cantik, kan sekarang yayank Singa udah jadi kucing sekarang. " jawab Juan sambil ngeledek Rion.
" Ya sudah...maaf ya sayank sudah buat kamu khawatir, sekarang ini yang terakhir aku ga akan lakuin ini lagi dan akan fokus untuk rumah tangga kita kedepannya. " ucap Rion dengan penuh kasih sayang.
Tok..tok..tok..
Tiba2 suara pintu kamar diketuk, ternyata yang datang adalah Ossy dan Vella untuk menjenguk sekaligus menemani Zora.
" Hai bestie, gimana perkembangan ayank mu ? " tanya Vella.
" Tuh lihat sendiri mereka lagi asik bercanda sama teman gaibnya. " jawab Zora dengan nada cemberut karena masih kesal dengan mereka bertiga yang sudah membohonginya.
" Wah singa udah bangun, kirain masih mimpi . " ucap Ossy.
" Sudah kakak ipar, gara2 di bangunan bang Gio sama Juan. " jawab Rion.
Ossy pun tersipu malu dengan pipi memerah gegara dipanggil kakak ipar sama Rion.
" Di bangunin koplak bukan di bangunan. " jawab Juan sambil menjitak kepala Singa.
" Sakit bejir, main jitak aja lo. " protes Rion.
" Ya elah cuma gini doang aja sakit, manja lo bro. " ucap Juan sambil jitak kepala Rion sekali lagi.
Setelah mengobrol Juan, Vella, Ossy dan Gio keluar ruangan. mereka tidak mau mengganggu Rion yang sedang masa pemulihan.
" Yank" , mungkin nanti aku akan bekerja di kantor papa. " ucap Gio.
" Bagus dong kalo gitu, kan berarti kita bisa secepatnya lamaran nanti. " jawab ossy yang hatinya berbunga2 memikirkan lamunannya.
" Doain ya ay semoga kita berjodoh dan bisa secepatnya menikah. " ujar Gio sambil memegang tangan gadis pujaan hatinya itu.
" Ya pasti aku doain lah masa yang baik2 ga di aamiinin . " jawab ossy.
Di sisi lain Vella juga berbincang dengan Juan.
" Sayang kamu setelah ini mau gimana kuliah atau kerja ? " tanya Vella.
" Aku maunya sih kerja yank tapi bingung mau kerja dimana. " jawab Juan.
" Coba nanti aku bilang papa kali aja ada lowongan disana, kalau ada kan nanti kita bisa ketemu terus. " ucap Vella sambil malu2 godzilla.
" Tapi aku malu lah yank sama papa mu nanti disangkanya aku malah manfaatin kamu lagi. " jawab Juan.
" Pokoknya ga boleh nolak.! " jawab Vella tegas.
" Iya iya sayank, susah memang kalau punya pacar manja. " jawab Juan.
" Apa kamu bilang ? " Vella langsung melotot ke arah Juan.
" Eh..ngga2 yank tadi ada kucing disitu. " ucap Juan mengalihkan omongannya.
Di dalam ruangan.
" Sayang...sini deh aku mau manja2 sama kamu. " Rion memanggil dengan romantis ke Zora.
" Sana manja2an sama motor biar koma lagi. " ucap Zora sinis.
" Tega amat sih masa manja2 sama motor, kalau manja sama motor ga empuk yank. " jawab Rion yang tau kalau istrinya masih marah kepadanya.
" Masih mau balapan ? " tanya Zora.
" Engga yank, kapok aku. Oia yank kalau nanti kita punya anak mau dikasih nama apa ? " tanya Rion.
" Tau ah..." jawab Zora masih dengan nada sinis nya
" Udah ya sayank jangan marah terus katanya mau punya 5 anak. " ucap Rion mencairkan suasana.
" Gundul mu 5.. emang melahirkan ga sakit.! " ucap Zora.
" Kan kalo meninggal syahid yank. " jawab Rion dengan polosnya.
" Kamu pengen aku meninggal ya ? " amarah Zora makin memuncak.
Drama rumah tangga masih berlanjut ya gaes.
author : " Emang pe'ak si Singa lo malah nyari perkara lagi. Siap2 aja lu tidur di teras hahahaha..."
gak usah pake treak segala