LILIANA CALISTA BRIAR EDWARDES,atau biasa di panggil lili.Anak yang tidak mendapatkan perhatian dari daddynya semenjak dia lahir. Daddynya juga telah menikah dengan seorang wanita karena kesalah pahaman.
Hingga tumbuh besar lili dia asuh oleh mbak sinta,lili juga sering berusaha mendapatkan perhatian dari daddynya tapi sayangnya sang daddy mengabaikannya malah memanjakan adik tirinya membuat lili membenci daddnya.
Suata saat lili mencari tentang mommynya dan mencari tau kenapa ayahnya sangat benci dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pindah
Dua puluh menit berkendara,akhirnya mobil putri berhenti di depan apartemen yang cukup megah dan luas.Rika sangat terpakau dengan bangunan yang ada di depan matanya ini,biasanya rika hanya melihat di sosmed saja,sekarang ada di depan matanya.
Mereka turun dari mobil,terlihat susi dan dua satpam menghampiri mereka.
"Selamat datang lili dan keluarga."ucap susi samberi menunduk hormat di ikuti kedua satpam.
"Gak usah formal gitu kak sus."ucap lili terkekeh pada susi,orang yang dia temui di taman dan menawarkan brosur apartemen.
"Kamu ini li,aku lagi kerja tahu."ucap susi pura-pura merajuk.
"Gak usah formal kak santai aja,kitakan bestie."ucap lili yang sudah menganggap susi sahabatnya,walaupun mereka hanya bertemu sesaat serta komunikasi,mereka sudah seperti sahabat yang sudah lama kenal.
"Kamu ini bisa aja,ya udah ayo kita naik."ajak susi di angguki lili dan yang lainnya,lalu susi menoleh kepada kedua satpam."Pak bawakan tas mereka."perintah susi.
"Siap mbak."ucap patuh satpam lalu membawa barang lili dan lainnya.
Saat satpam ingin mengambil barang rika,rika lebih dulu mencegatnya."Gak usah pak,saya saja."ucap rika.
"Saya saja mbak,ini pekerjaan saya."ucap satpam.
"Kasih aja mbak,ini termasuk kerjaan mereka."sahut susi.
"Tapi.."belum sempat rika melanjutkan ucapannya,pak satpam dulu lebih memotongnya.
"Saya mohon mbak."ucap pak satpam.
"Ya udah,maaf yah pak kalau agak berat."ucap rika merasa sungkan.
"Gak apa-apa mbak."ucap pak satpam tersenyum tulus.
Akhirnya mereka memasuki area apartemen,rika dan sinta tak henti-hentinya kagum dengan bangunan yang akan dia tinggali ini.Begitupun dengan lili,dia tidak menyangka gambar yang ada di brosur sangat mirip.
"Li kita akan tinggal di sini dek?"tanya rika berbisik kepada lili.
"Iya kak.Kakak suka gak?"tanya lili balik.
"Suka banget li,luar aja begini apa lagi dalamnya hehe."jawab rika yang terlihat senang.
Lili tersenyum menanggapinya,melihat rika bahagia sudah membuatnya sangat bahagia.Lili menoleh kepada sinta,sama halnya dengan rika dia juga terlihat bahagia,membuat lili tersenyum.
Mereka memasuki lift,susi menekan tombol empat belas,di mana tempat yang akan mereka tinggali di lantai empat belas.
"Buset,lantai empat belas.Berarti gue tinggal lantai empat belas.Gak sia-sia gue ikut lili,di banding jadi pembantu seumur hidup."ucap rika dalam hati melihat susi menakan tombol angka empat belas.
Ting! Pintu lift telah terbuka,menandakan mereka telah sampai di lantai empat belas.Mereka langsung keluar,sepanjang jalan hanya ada keheningan di antara mereka.Sampai susi menghentikan langkahnya di depan pintu yang tertulis 434.
"Li ini kunci dan kartu aksesnya,kamu yang buka pertama sebagai perta pemiliknya."ucap susi memberikan kunci dan kartu akses kepada lili.
Dengan tangan gemetar lili mengambilnya,dia tidak menyangka dia bisa memiliki apartemen dengan hasil kerjanya.
"Terima kasih kak."ucap lili tersenyum pada susi.
Susi tersenyum balik pada lili,walaupun hanya satu kali pertemuan entah kenapa susi sudah menganggap lili seperti adiknya sendiri.
Dengan tangan gemetar lili membuka pintu apartemennya.Ceklek..pintu terbuka,lili melangkahkan masuk di ikuti yang lainnya.Betapa kagumnya lili,sinta serta rika yang melihat tempat yang akan mereka tinggali.
"Bagaiamana li,kamu suka gak?"tanya susi.
"Suka banget kak,sesuai dengan keinginan aku."jawab lili puas dengan apa yang ada di depan matanya.
"Syukurlah kalau kamu puas,kakak senang dengarnya.Apa ada yang ingin kamu tanyakan li?"tanya susi.
Lili menggelangkan kepala."Gak kak sus,semuakan sudah kak susi jelaskan sebelumnya."jawab lili.
"Baiklah kalau begitu,saya izin kerja dulu.Kalau ada apa-apa kamu telpon kakak aja."ujar susi.
"Iya kak,pasti."ucap lili.
"Bu,mbak,dek,saya permisi dulu."pamit susi kepada sinta,rika dan putri.
"Iya nak,terima kasih sudah membantu lili yah."ucap sinta.
"Iya bu,ini sudah kawajiban saya."ucap susi.
Sementara rika dan putri hanya mengangguk saja.Para satpam pun ikut pamit,lili tak lupa memberikan mereka tips dengan beberapa lembar uang merah.
"Gak usah dek,kami ikhlas bantuin adik."ucap satpam menolak uang dari lili.
"Saya juga ikhlas bantuin bapak,mohon di terima yah."ucap lili.
Kedua satpam saling pandang,lalu mengangguk."Terima kasih yah dek,semoga adik dan keluarga di limpahkan rezekinya."ucap satpam menerima uang dari lili.
"Amin pak."ucap lili mengaminkan doa pak satpam.
▪︎▪︎▪︎▪︎
Setelah susi dan kedua satpam pergi,tinggal mereka berempat.Putri melihat jam yang ada di pergelangan tangannya,sudah menunjukan jam sepuluh malam.
"Li gue pamit yah."pamit putri.
"Kakak gak bermalam aja,sudah jam sepuluh loh."ucap lili.
"Gak li,lain kali aja."ucap putri menolak halus.
"Ya udah,makasih yah kak put udah bantuin aku."ucap lili dengan tulus.
"Iya sama-sama,gue pamit yah."ucap putri di angguki lili."Bu,mbak putri izin pamit yah."ucap putri pada sinta dan rika.
"Iya nak hati-hati di jalan yah.Terima kasih udah bantuin lili."ucap sinta.
"Makasi yah put,kamu hati-hati di jalan."sahut rika.
"Iya bu,mbak."ucap putri
▪︎▪︎▪︎▪︎
Selepas putri pergi,lili mengajak sinta dan rika melihat kamar mereka.Apartemen ini mempunyai empat kamar dan di lengkapi dengan toilet masing-masing,serta dapur dan ruang tamu.
"Ini kamar rika,kalau kak rika gak suka nanti aku minta renov."ucap lili memperlihatkan kamar rika.
Rika langsung menggelangkan kepala."Gak usah lili,kakak suka kamarnya.Kamar ini lebih besar dari pada kamar kakak yang ada di paviliun."ucap rika terlihat bahagia.
"Syukurlah kalau kakak suka,di dalam sudah ada toilet.Sekarang kita ke kamar ibu."ajak lili.
"Mbak,li,boleh gak mbak gak isitirahat aja."ucap rika menunduk.
"Yah boleh dong rik,tanpa kamu ikut pun kamu juga akan tahu kamar mbak.Sekarang kamu mandi dulu,baru kamu istirahat."ucap sinta.
"Jangan dulu istirahat,lili sudah pesan makan.Kita makan dulu baru istirahat."ucap lili yang sudah memesan makanan sebelumnya.
"Ya udah,aku mandi dulu.Jujur aku sudah gerah dari tadi."ucap rika membuat lili dan sinta terkekeh.
▪︎▪︎▪︎▪︎
Sesudah memperlihatkan kamar sinta dan sinta menyukainya,lili merasa bersyukur,kemudian lili kembali ke kamarnya sendiri.Menatap kamarnya beberapa saat lalu menyimpan barang,lili mengambil sesuatu yang ada di dalam tasnya yang tak lain foto mommynya.
Lili menatap foto mommynya saat dia masih di dalam perut,terlihat zoya tersenyum manis di dalam foto itu.
"Mommy maafkan aku, yang meninggalkan daddy.Bukan aku tak ingin bertahan,tetapi aku tak kuat mom,menahan sakit setiap hari.Tapi aku berjanji,aku akan membuktikan kalau mommy bukan jalang yang seperti daddy katakan."ucap lili menatap foto zoya.