LILIANA CALISTA BRIAR EDWARDES,atau biasa di panggil lili.Anak yang tidak mendapatkan perhatian dari daddynya semenjak dia lahir. Daddynya juga telah menikah dengan seorang wanita karena kesalah pahaman.
Hingga tumbuh besar lili dia asuh oleh mbak sinta,lili juga sering berusaha mendapatkan perhatian dari daddynya tapi sayangnya sang daddy mengabaikannya malah memanjakan adik tirinya membuat lili membenci daddnya.
Suata saat lili mencari tentang mommynya dan mencari tau kenapa ayahnya sangat benci dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Parkiran (18+)
Di rumah sakit besar yang ada di kota,cindy dan laras di rawat.Akibat ulah lili mereka masuk ke dalam rumah sakit.
"Dad,aku gak mau tahu.Daddy harus kasih hukuman berat pada si babu itu."kesal cindy.
"Iya nak,pasti.kamu tenang saja.Daddy akan kasih dia hukuman berat."ucap zavier mengepalkan tangannya.Dia tidak menyangka dengan lili,bisa membuat cindy masuk rumah sakit.
"Kamu kenapa tidak lawan dia cin,biasanya si babu itu yang masuk rumah sakit bukan kamu."ujar clara.
"Aku juga gak tahu mah,kenapa dia bisa bela diri,laras pun yang notabenenya altet taekwondo kalah dari si babu mah."ucap cindy.
"Apa!laras kalah dari si babu."ucap kaget laras,dia berpikir hanya anaknya yang masuk ke dalam rumah sakit ternyata sahabatnya juga."Pasti,orang tua laras akan marah pada lili.Mas pokoknya kamu jangan tanya siapa-siapa jika lili tinggal bareng kita.Nanti mereka minta pertanggung jawaban dari kita lagi.Mama gak mau tahu pokoknya."sambung clara.
Zavier mengangguk."Iya sayang,kamu tenang saja."ucapnya.
••••
Sepasang suami istri berlari kecil memasuki koridor rumah sakit,mendapat kabar jika sang putri masuk rumah sakit membuat mereka syok.Sesampai di depan ruangan anaknya,mereka langsung masuk terlihat anaknya dengan perban di atas kepala serta infus menempel di punggung tangan dan temannya sedang ngobrol.
"Laras."ucap kompak Lukman dan Laksmi yang tak lain orang tua laras.
Laras yang sedang ngobrol dengan rosa menoleh,terlihat wajah orang tua laras sangat khawatir.Rosa langsung beranjak dari duduknya,memberi ruangan kepada orang tua laras.
Laksmi duduk di samping brangkar memegang tangan sang putri."Kenapa kamu bisa masuk rumah sakit nak,siapa yang buat kamu gini."ucap laksmi.
"Mi,ini gara-gara si babu itu.Dia yang buat aku masuk sini."kesal laras.
"Babu?babu siapa maksud kamu?"tanya lukman.
"Senior laras pi."jawab laras.
"Kenapa dia lakuin ini ke kamu?bisa-bisanya dia buat anak mami seperti ini."kesal laksmi.
"Pokoknya mami harus buat dia keluar dari sekolah."ucap laras mengepalkan tanganya,kesal dengan lili yang bisa membuatnya kalah.
"Kamukan bisa beladiri?kenapa kamu tidak pakai ilmu taekwondo kamu."ujar lukman.
"Aka kalah pi."ucap laras.
"Hah,kalah.Bisa-bisanya kamu kalah dari dia,kamu kan atlet taekwondo laras.Masa kamu bisa kalah sih,sama preman kamu bisa lawan lah ini hanya senior kamu dong,kamu gak bisa lawan."ucap laksmi.
"Ah udah lah,mi.Intinya aku mau dia keluar dari sekolah."ucap laras dengan tegas.
"Kamu tenang saja sayang,dengan kuasa daddy dia akan keluar dari sekolah."ucap lukman.
"Terus keadaan kamu bagaiamana,mana yang sakit?"tanya laksmi.
"Badan aku aja yang remuk mih,kepala aku juga sedikit pusing."jawab laras sambari memegang kepalanya.
"Terus cindy mana,tumben kalian gak sama."ucap lukman yang mencari keberadaan sahabat anaknya.
"Dia juga di rawat om."sahut rosa.
"Apa!cindy di rawat.Dia emang kenapa?"tanya laksmi.
"Sama seperti laras tante,ini juga karena si babu itu."ucap jawab rosa.
"Terus kamu juga di apa-apain nak?"tanya lukman pada rosa yang melihat perban dia tangan rosa.
Rosa mengangguk."Iya om,hanya saja di antara kami bertiga hanya aku yang gak parah."jawab rosa.
"Benar-benar yah tuh anak,papi harus bisa keluarin dia dari sekolah.Mami gak ingin anak kita dan sahabatnya celaka pi."ucap laksmi menggebu-gebu.
"Pasti mih,mami tenang saja."ucap lukman setuju dengan sang istri.
"Tante om,rosa izin pamit yah,rosa ada urusan."izin pamit rosa.
"Iya nak,jangan lupa periksa tangan kamu kembali yah.Takut nanti kenapa-napa."ujar laksmi.
"Iya tante pasti.ras gue pamit dulu yah,nanti gue jenguk lo lagi."ucap rosa kepada laras.
Laras mengangguk."Iya lo hati-hati."ucap laras.
Rosa mengangguk,memberikan jempol kepada laras.Kemudian rosa mengambil tasnya,keluar dari ruangan rawat laras.
"Mi,sayang.Pipi harus ke kantor dulu yah.Ada rapat penting sejam lagi yang harus pipi hadiri."ucap lukman sambari menatap ponselnya.
"Iya mas,kamu ke kantor aja.Biar laras mami yang jaga."ucap laksmi.
"Nanti setelah pulang kantor pipi akan kembali lagi ke sini."ucap lukman lalu mendekati sang putri."Sayang pipi pergi dulu yah,kamu tenang saja.Daddy akan membasmi yang telah membuat kamu masuk rumah sakit."lanjut lukman sambil mencium kening anaknya.
"Iya pi,laras percaya sama pipi bisa mengatasinya."ucap laras membuat lukman tersenyum pada anaknya."Oh yah pi,laras boleh nitip gak."ucap laras.
"Nitip apa sayang?"tanya lukman.
"Laras ingin makan nasi goreng,bubur di sini gak enak pih,hambar."jawab laras.
"Boleh dong sayang,nanti pipi belikan."ucap lukman menyetujui permintaan anaknya.
"Yeay,terima kasih pipi sayang."girang laras.
"Sama-sama sayang,ya udah pipi pergi dulu yah."pamit lukman.
"Iya pi."ucap laras.
"Hati-hati yah mas."ucap laksmi.
"Iya sayang."ucap lukman sambil mengecup singkat bibir istrinya.
Setelah pamit dengan istri dan anaknya,lukman keluar dari ruangan inap.Sepanjang jalan di koridor rumah sakit dia menggenggam ponselnya,sekali-kali dia melirik ke ponselnya.Takut ada pesan masuk.
Sesampai parkiran rumah sakit,lukman langsung masuk ke dalam mobil.
"Lama banget sih om."ucap seorang gadis yang berseragam sekolah yang telah ada di dalam mobil lukman.
"Maaf sayang,aku harus izin anak dan istriku agar mereka percaya."ucap lukman sambari memegang tangan gadis yang ada di depannya.
Gadis itu menoleh,terlihat lukman tersenyum manis padanya."Untung om gak kunci mobil ini,jadi aku gak kepanasan di luar."ucapnya sambil cemberut.
Lukman yang melihatnya terkekeh dengan gadis yang ada depannya ini,sangat lucu saat dia merajuk.Cup,satu kecupan mendarat di bibir gadis itu,dan ulahnya adalah lukman.
"Om Ihhh.''ucap gadis itu malu.
"Sabagai gantinya,aku akan kasih kamu tiket jalan-jalan ke luar negri."ucap lukman.
Seketika gadis itu menatapnya serius."Serius om?"tanyanya ingin meyakinkan.
Lukman mengangguk."Iya dong sayang,sejak kapan aku pernah ingkar janji.Kamu ingin ke mana?"tanya lukman.
Gadis itu berpikir beberapa saat."Aku mau ke korea om."jawabnya.
"Oke,satu minggu lagi kita berangkat."ucap lukman.
"Kita?berarti kita berdua dong."ucap gadis itu di angguki oleh lukman."Terus anak dan istri om bagaiamana?"tanyanya.
"Kamu tenang saja,pacar kamu ini punya seribu alasan."jawab lukman samberi menaikan kedua alisnya.
"Hmm om memang terbaik."ucap gadis itu.
"Mmmm kayaknya satu ronde seru deh."ucap lukman samberi menggoda.
"Gaskan,yuk om kita cari hotel."ucap gadis itu menerima ajakan lukman.
"Hmm sepertinya di mobil lebih menantang honey."ucap lukman melihat keluar dari area parkiran yang nampak sunyi.
"Nanti kalu ada yang lihat bagaiamana om?"tanya gadis itu.
"Kamu tenang saja honey,mereka gak akan bisa lihat kita."jawab lukman.
Tanpa aba-aba lukman langsung mencium gadis yang ada di depannya ini,dengan rakus dan menimbulkan bunyi kecupan di antara deru nafas mereka yang saling memburu.
Tangan lukman mulai membuka kancing seragam sekolah selingkuhannya ini yang dia kenakan,terlihat gunung kembarnya yang berukuran pas di genggamannya.Gadis itu pun rupanya tak mau kalah,dia menarik zipper celana lukman lalu mengeluarkan juniornya yang sudah menegak.
Gadis itu melepaskan ciuman mereka lalu jongkok di hadapan lukman,mulai mengocok junior lukman menggunakan tangannya,sekali-kali menggunakan mulutnya.Lukman hanya bisa memejamkan matanya sembari menikmatinya.
"Terus sayang,kamu memang terbaik."ucap lukman.
Hingga beberapa saat lava putih keluar dari junior lukman.Gadis itu langsung membuka seragamnya hingga dia telanjang di depan lukman.
"Om kita di belakang aja."ajak si gadis.
Lukman mengangguk lalu mulai kebelang di ikuti gadis itu.Lukman langsung berbaring dan si gadis ikut berbaring di atasnya,mereka seperti angka 69 dan saling memuaskan.Hingga akhirnya terjadi pergulatan panas di atas mobil.