Pacarnya selingkuh, ayahnya dibunuh. Di saat sedang terpuruk, pemuda itu mendapat keajaiban dari sebuah super sistem yang penuh tantangan. Tanpa pemuda itu sadari, Sistem itu juga yang mengantarkannya menemukan orang yang telah membunuh ayahnya. Mampukah pemuda itu menjalankan misi yang dia terima dari sistem tersebut? Dan apakah yang akan dia lakukan untuk memabalas kematian ayahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hujan Di Malam Minggu
"Eugh ..." suara lenguhan pelan dan terdengar lemah keluar dari mulut seorang wanita yang baru sadar dari pingsannya. Kepala wanita itu bergerak pelan dan matanya juga mulai terbuka secara perlahan.
"Akhirnya kamu sadar juga," seorang pria yang duduk disampingnya nampak merasa lega begitu melihat wanita yang pingsan sejak beberapa menit yang lalu sudah sadarkan diri.
"Aku dimana?" tanya wanita itu dengan suara yang begitu lemah.
"Di kamarku. Tadi kamu pingsan begitu sampai tempat kost. Untung aja kamu tidak pingsan di sembarang tempat," ucap pemuda bernama Rafi yang tadi sangat mengkhatirkan wanita itu.
"Maaf, aku selalu merepotkan kamu," ucap Kalina merasa tak enak hati. Dia lantas berusaha bangkit dan duduk di atas kasur, lalu memegangi kepaalanya yang masih sedikit pusing.
Rafi menyodorkan sepiring nasi dan juga satu botol air minum. "Makanlah, tadi pagi aku lihat kamu tidak sarapan."
Kalina menatap Rafi dengan perasaan haru. Mereka baru saja kenal tapi Rafi tak segan untuk membantunya. Arah pandang Kalina beralih ke makanan yang tergelatak di lantai. Dia memang sangat lapar. Saat pagi dia sengaja membeli roti untuk mengganjal perutnya. Biar bagaimanapun dia harus menghemat uang sampai benar benar mendapatkan pekerjaan.
"Dihabiskan makanannya, aku mau keluar dulu," Rafi lantas bangkit dari duduknya dan segera keluar, karena Ragi tahu, jika dia masih di dalam kamar, Kalina mungkin akan merasa canggung untuk menyantap hidangan yang dia belikan.
Rafi pikir, hanya dia yang jalan hidupnya sangat mengenaskan. tidak memiliki orang tua, tidak punya saudara. tapi nyatanya, Rafi masih lebih beruntung daripada Kalina. Wanita itu bahkan harus berjuang sendirian di tempat asing demi menghindari keluarganya. Rafi tidak menyangka saja, kalau jalan hidup gadis itu sungguh sangat memilukan.
Setelah menikmati hidangan yang dibelikan Rafi dan tenaganya juga sudah pulih, Kalina segera saja bangkit dari kamar pemuda itu. Dia tidak enak berlama lama berada di sana dan takut ada penghuni kost yang melihatnya dan nanti jadi salah paham. sebagai pendatang tentunya Kalina tidak mau mendapat masalah yang cukup serius disana.
"Udah makannya?" tanya Rafi yang sempat terkejut saat melihat Kalina keluar dari kamarnya.
"Sudah, terima kasih," jawab Kalina pelan lalu dia duduk di atas tembok. "Maaf, aku selalu merepotkan kamu."
Rafi lantas tersenyum tipis. "Tidak usah terlalu dipikirkan. Kamu tadi kemana aja? bisa sampai pingsan gitu?"
Kalina pun ikut tersenyum juga, meski senyumnya terasa getir. "Ya kemana saja yang memungkinan ada lowongan pekerjaan."
"Terus tadi pulangnya bagimana? Aku pikir kamu bakalan nyasar karena aku yakin, Kamu tidak tahu daerah ini, bukan?"
Kalina kembali tersenyum kecil. "Aku masih ingat jalan pulang kok. Tadi aku kuat kuatin aja. Eh nggak tahunya sampai tujuan malah tumbang."
"Kamu terlalu nekat, Kal. harusnya kamu sarapan dulu tadi."
Kalina tidak merespon ucapan Rafi. Dia memilih bangki lalu pamit. "Aku ke kamar dulu ya? Terima kasih atas bantuannya, Fi."
Rafi mengangguk dan membiarkan wanita itu pergi. Setelah kebergian Kalina, Rafi kembali fokus menatap layar ponselnya guna mencari wanita tingting. Sudah berkali kali dia mencoba mengirim pesan kepada beberapa wanita, tapi yang dia cari benar benar susah untuk didapatkan.
"Masa iya aku harus kencan sama anak Sd? Yang benar saja," keluhnya saat dia mendapat respon dari seorang wanita karena Rafi tidak jadi memakai jasanya.
Benar kata Dito, menggunakan aplikasi tersebut, para laki laki itu dianggap raja. Nyatanya setiap Rafi chat ke akun wanita, Rafi selalu mendapat respon yang sangat menyenangkan hati dan juga mencengangkan. dari yang pamer tentang keseksiannya sampai ketahanan dan kepandaiannya melayani seorang pria, semua sudah Rafi lihat. Tapi transaki antara Rafi dan para wanita di aplikasi tersebut, selalu berakhir kecewa bahkan ada yang emosi karena Rafi tidak jadi menggunakan jasanya setelah terjadi obrolan yang cukup panjang.
Waktu terus bergulir maju dan kini petang kembali menjelang. Masih ditemani rintik hujan yang kembali datang, Rafi dengan ramah membalas sapaan para penghuni kost yang sepertinya banyak diantara mereka pulang sembari ngajak teman kencan. Setelah mengingat kalau ini malam minggu, Rafi baru sadar kenapa para penghuni kost banyak yang membawa pasangan mereka.
Miris, tapi itulah kenyataan yng harus Rafi saksikan. Rafi pun tidak bia mencegahnya karena ini sudah menjadi kebiasan sebelum Rafi kerja disitu. Bahkan beberapa diantara penghuni kost, ada yang memberi Rafi makanan sebagai penutup mulut. Rafi pun tak ada pilihan lain lagi selain diam dan menerimanya.
"Wah, banyak makanan nih!" seru Kalina saat baru saja datang menghapiri Rafi.
"Iya nih, sini kita makan bareng bareng," ajak Rafi, dan tentu saja Kalina sangat setuju. mereka lantas menikmati makanan itu sambil bercerita.
"Besok mau cari kerja lagi?" tanya Rafi sambil menguyah martabak manis toping coklat keju.
"Iya lah," jawab Kalina yang juga sedang menikmati martabak yang sama dengan yang Rafi makan.
"Semoga besok dapat ya?"
"Ya, semoga aja. Kalau nggak dapat ya aku jual aja mahkotaku."
...@@@@...
Ini kok Mc kyk babi gini yah.. Nolong tapi Ada tapinya.. G banget!
Kendaraan g punya...??? Sungguh membagongkan nich cerita..
Terlebih dapet 100 ember ngasih ke wanita ya Cmn puluhan juta... Puft
Kebanyakan bacot, adlh cowox pekoknya Dan bacot ya model an gitu