queeny Nadine prasepto seorang gadis cantik berwajah belasteran,bertubuh tinggi semampai dengan body bak gitar spanyol dan berkulit putih itu di kenal dgn sifat antagonisnya dalam membully org yang mendekati kakak nuelnya, seorang cowok pupuler dan sangat tampan di sekolahnya
Nadine menggalami kejadian yang sangat menyakitkan yang akan menghadirkan trauma dalam dirinya kepada pria yg di cintainya dan temannya.
gadis yang di benci keluarganya itu hidup dalam ke sepian yg mendalam, menjadikan dia anak yg bar-bar dan penuh pemberontakan untuk menarik perhatian org tuanya.
tapi setelah mengalami kejadian dan di beri kehidupan lagi iya bertekad akan hidup lebih baik tanpa mengemis kasih sayang orang tua dan org dia cintai.
yok cek kelanjutan dari cerita Nadine
___Langsung baca aja....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon simnuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ingin hidup bahagia
Setelah adegan pelecehan itu selesai, salah satu pria tadi menancapkan belati tepat ke jantung Nadine tanpa rasa bersalah sedikitpun dan langsung berlalu dari sana.
"TIDAKKK..."
---------------------
Nadine terbangun dengan badan yang bergetar dan keringan dingin membasahi baju dan tempat tidurnya, dia terdiam sejenak untuk mencerna apa yang barusan dia alami, apakah itu sebuah mimpi? tapi terasa begitu nyata, apakah dia di hidupkan kembali atau itu hanya sebuah mimpi buruk saja, tapi rasanya sangat nyata.
Bagaimana rasa sakit saat mereka memukuli, menendang dan menjambak rambutnya Masih terasa di badan dan ingatan nya,dan rasa sakit saat di lecehkan oleh dua pria berbadan besar itu.
Dia meraih air yang ada di atas nakas dan meminumnya hingga tandas.
Dan yang sangat mencengangkan di saat dia melihat tangal dan jam digital yang ada di atas nakas nya.
dia SYOK
kenapa tahunya berbeda, dia tidak mungkin pikun, setau nya Sekarang itu adalah tahun 2024 akhir saat dia baru masuk kelas 12, sekarang kenapa tahunya jadi 2023? Apakah jamnya rusak? Ya itulah yang ada di benaknya sekarang.
Dengan nafas yang sudah mulai stabil dan tubuh tidak lagi terlalu gemetar dia mencoba kembali tidur karna waktu Masih menunjukkan jam 3 pagi, tapi semua itu sia-sia, dia tidak bisa lagi terlelap.
Karna bosan dia pun mencoba memainkan hpnya, dan dia semakin heran saat dia membuka media sosialnya.
"hah.. bukanya postingan ini sudah dari tahun kemarin saat aku ke Bali bersama raya untuk menghindari amukan papa?" tanya Nadine pada dirinya sendiri dengan heran.
"tapi kenapa posting ini baru dua Minggu yang lalu?" tanya nya semakin heran.
Nadine mulai curiga dengan kebetulan" ini, saat di mengecek tanggal di hp, kalender atau jam digital semuanya menunjukkan tahun yg sama, apakah dia kembali ke satu tahun yang lalu saat masih kelas 11?
Sungguh dia tidak percaya ini, dan dia baru sadar bahwa kejadian itu bukan mimpi belaka tapi kejadian yg benar-benar terjadi padanya di satu tahun yang akan datang.
"terimakasih tuhan, aku akan hidup lebih baik dengan cara ku sendiri,,tidak ada lagi Nadine yang mengemis kasih sayang orang tuanya dan dari pria yg dia cintai" ucap nadine mantap.
"aku akan hidup sesuka ku, menikmati harta mereka dan bila aku sudah tidak sanggup dengan mereka aku akan pergi jauh dari mereka, aku harus bahagia mulai sekarang" tekatnya sudah kuat untuk merubah hidup nya menjadi lebih baik.
Keesokan paginya gadis itu berjalan lunglai untuk sarapan bersama keluarganya.
di meja makan nadine hanya diam dan memakan makanan nya dengan tenang, keluarganya heran dengan tingkahnya hari ini, bagaimana tidak.. Nadine yang biasanya penuh dengan rengekan setiap harinya sekarang hanya diam seperti orang tidak saling mengenal.
"apa kau bergadang semalam" tanya mama Nadine
"mmp" hanya deheman yang Nadine berikan.
Di meja makan itu hanya ada mama dan papa Nadine, kakaknya Dion mungkin tidur di rumah temannya karna itu sering terjadi, untungnya Dion tidak ada, kalo ada mungkin Nadine tidak akan setenang ini, tubuhnya mungkin akan gemetaran saat bertemu kakanya itu, Nadine sangat mengingat bagaimana tatapan dingin dan perkataan kakaknya saat kejadian itu, dia sangat takut pada salah satu malaikat mautnya itu dan itu juga menghadirkan rasa benci yang sangat kuat pada sang kakak.
"aku berangkatnya"
TO BE CONTINUE.....