NovelToon NovelToon
Pembantu Somplak Mr. Arrogant

Pembantu Somplak Mr. Arrogant

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Pembantu
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Elprida Wati Tarigan

Clara Alaysya mahasiswi cantik dan pintar yang harus berjuang seorang diri untuk menyambung hidupnya. Clara terkenal dengan sikap keras kepala dan juga cerobohnya.

Suatu hari Clara mengalami kesialan yang sangat lengkap. Clara di pecat dari pekerjaannya dan juga terancam di keluarkan dari kampus karna telat membayar uang semester.

Hingga akhirnya dia mendapat tawaran bekerja di istana pengusaha ternama yang terkenal arrogant. Di tambah lagi pertemuan mereka yang sangat aneh membuat keduanya saling membenci satu sama lain.

"Kenapa ada pria kulkas seperti dia di dunia ini?" Clara Alaysya.

"Semua wanita sama saja! mereka tidak pernah menghargai cinta yang tulus. Mereka hanya menghargai harta dan tahta saja" Rafi Alexander

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 11

Rafi yang sedang sibuk dengan tumpukan dokumen di depannya tiba tiba di kejutkan oleh kedatangan makhluk tidak di undang. Rafi menatap jijik wanita yang berpakaian minim dan super ketat di depannya.

"Hai, Sayang! Kamu belum makan siang'kan? Ini aku bawakan makan siang untukmu" ucap Kania langsung memeluk Rafi.

"Maaf! Aku sudah makan siang" ucap Rafi cuek sambil melepaskan tangan Kania yang melingkar di tubuhnya.

"Kamu lelah ya? Sini biar aku pijitin" ucap Kania tidak mau menyerah.

"Apa kamu mau melakukan sesuatu untukku?" ucap Rafi menatap lekat Kania.

"Tentu, Sayang. Aku akan melakukan apapun untukmu"

"Kalau begitu keluarlah dari ruanganku. Aku masih banyak pekerjaan" ucap Rafi kembali menatap dokument di depannya tanpa memperdulikan Kanka.

"Kau mengusirku?" ucap Kania lirih dengan mata berkaca kaca.

"Aku tau kau pintar. Kau juga berpendidikan tinggi. Jadi, aku harap kau mengerti dengan ucapanku" ucap Rafi tanpa menatap Kania.

"Aku akan mengatakan kelakuanmu ini kepada Mama Ria" ucap Kania kesal lalu melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Rafi.

Rafi hanya menatap sekilas kepergian Kania lalu kembali dengan dokumentnya. Dia membuang napasnya kasar karna akan di pastikan sebentar lagi dia akan mendapat omelan dari sang mama tercinta.

"Tuan! Ini berkas yang harus tuan tanda tangani" ucap Bisma tiba tiba datang membawa tumpukan dokument di tangannya.

"Kamu dari mana saja?" ucap Rafi menatap kesal Bisma.

"Dari ruanganku, Tuan"

"Apa kau tidak melihat jika barusan ada suntil bolong masuk ke ruanganku"

"Tidak! Aku tidak melihat ada setan masuk ke ruangan, Tuan! Lagian kalau makhluk itu masuk ke ruangan tuan mana mungkin dia melalui pintu, Tuan" ucap Bisma merasakan bulu kuduknya yang merinding mendengar nama makhluk halus keluar dari mulut tuannya.

"Maksudku wanita murahan itu. Bagiku dia sama saja seperti suntil bolong yang sudah di bobol banyak lelaki"

"Oh! Calon tunangan, Tuan" ucap Bisma mulai mengerti.

"Dia bukan calon tunanganku" ucap Rafi menatap tajam Bisma.

"Jika dia datang lagi ke sini jangan biarkan dia masuk ke ruanganku" ucap Rafi dengan tegas.

"Baik, Tuan" ucap Bisma menganguk patuh.

"Kau belikan makan siang untukku"

"Baik, Tuan. Kalau begitu saya permisi" ucap Bisma menunduk hormat lalu keluar dari ruangan Rafi.

Sepeningalan Bisma, Rafi melihat ponselnya dan melihat foto Clara yang sengaja di curi secara diam diam. Melihat tingkah Clara yang selalu membuatnya pusing berlahan senyuman indah melingkar di wajah tampannya.

"Kamu sangat lucu, Sayang. Kau memang berbeda" ucap Rafi menyandari jika dia mulai jatuh cinta dengan Clara yang selalu membuat kepalanya pusing tujuh keliling.

Rafi mecoba mencari nomor ponsel Clara yang sengaja dia ambil secara diam diam saat ponsel Clara tertingal di mobilnya. Rafi memberanikan diri untuk menghubungi Clara hingga akhirnya suara merdu yang dia rindunkan terdengar dari sebrang sana.

"Hallo, ini siapa?" ucap Clara dari sebrang sana.

"Aku Rafi! Apa kau sudah pulang kuliah?" ucap Rafi.

"Oh! Ini nomor, Tuan? Ada apa, Tuan?"

"Tidak ada! Aku hanya bertanya apa kau sudah pulang kuliah?"

"Belum! Aku ada tugas tambahan jadi akan pulang sedikit terlambat. Aku sudah bilang sama nyonya besar kok, Tuan. Memangnya ada apa, Tuan?"

"Tidak ada! Aku hanya ingin mengatakan pakaianku yang di keranjang kain kotor tolong kamu cuci ya. Aku mau memakainya besok" ucap Rafi mencoba mencari alasan agar bisa berbicara dengan Clara.

"Sudah, Tuan. Aku sudah mencucinya tadi pagi."

"Oh! Baguslah. Kamu pulang jam berapa?"

"Mungkin jam empat sore, Tuan"

"Oh ya sudah" ucap Rafi mematikan sambungan teleponnya secara sepihak.

"Dasar tuan aneh! Nelpon tiba tiba matikan telponnya pun tiba tiba" cerocos Clara kesal melihat kelakuam Rafi yang tidak jelas.

Setelah selesai berbicara dengan Clara, Rafi tersenyum senang sambil menyandarkan tubuhnya. Kekesalannya tiba tiba menghilang bagaikan tertelan bumi ketika sudah mendengar suara merdu Clara.

"Hai, Bro! Kesambet setan apa? Senyam senyum sendiri" ucap Wildan tiba tiba masuk ke ruangannya.

"Kau! Apa tidak bisa mengetuk pintu dulu" ucap Rafi kesal melihat kelakuan sahabatnya yang satu itu.

"Maaf! Soalnya kau tidak membuat aturan itu di pintu ruanganmu" ucap Wildan santai

"Ada apa?" ucap Rafi penasaran kenapa Wildan yang super sibuk tiba tiba datang ke kantornya di hari kerja seperti ini.

"Kami ingin mengadakan reuni! Kamu datang ya bawa calon tunanganmu"

"Aku tidak punya calon tunangan" ucap Rafi kesal.

"Maksudmu? Bukannya undangan pertunanganmu sudah tersebar kemana mana"

"Aku tidak bisa menolak karna mama memaksaku. Tapi, aku sama sekali tidak menyukai wanita itu" ucap Rafi memelas.

Mendengar ucapan Rafi, Wildan mengerti jika Rafi sedang berada dalam tekanan. Dia tidak bisa menolak keinginan dang mama yang ingin melihatnya menikah secepatnya. Tapi, Rafi belum bisa menerima wanita lain di dalam hatinya setelah penghianatan Githa yang telah menyakitinya.

"Kau bawa saja dia. Biar dia jadi urusan para bocah bocah pintar itu" ucap Wildan mengingat kenakalan Gibran, Aulya, Yuki, Sania dan Erlan.

"Ide bagus! Aku akan menenemui para bocah pintar itu untuk menjalankan rencanaku. Akanku buat dia tidak bisa memperlihatkan wajahnya di depanku" ucap Rafi penuh kelicikan.

"Tapi, aku lihat pembantumu itu cantik juga ya" ucap Wildan memperlihatkan wajah genitnya.

"Ingat anak istri!" ucap Rafi berdecak kesal melihat kelakuan sahabatnya yang satu itu.

"Aku mengingat mereka. Bahkan nama mereka terungkir indah di hatiku. Tapi, apa salahnya melihat cewek cantik. Toh aku hanya merayu mereka saja tanpa ada niat untuk menyentuh mereka sedikitpun" ucap Wildan terkekeh kecil.

Kelakuan Wildan memang masih sama seperti dulu, tidak bisa melihat cewek mulus sedikit saja. Tapi, dia hanya mengoda wanita yang menarik perhatiannya saja tanpa ada sedikitpun niat untuk menghianati istrinya tercinta. Bahkan Sinta sudah terbiasa dengan kelakuan suaminya itu karna selama mereka menikah Wildan tidak pernah menghianatinya sama sekali.

"Dia milikku! jangan harap kau bisa mengodanya" ucap Rafi menatap tajam Wildan.

"Apa!" ucap Wildan membulatkan matanya terkejut ketika mendengar ucapan Rafi.

"Pelankan suaramu!" ucap Rafi kesal sambil memukul pelan wajah Wildan dengan map yang ada di tangannya.

"Kamu serius? Ternyata es yang menutupi hatimu itu sudah meleleh karna wajah ayu dan polos wanita itu?" ucap Wildan menatap Rafi tidak percaya.

"Kenapa kau menatapku seperti itu? Aku ini pria normal jadi wajar saja aku jatuh cinta dengan seorang wanita" ucap Rafi merasa risih dengan tatapan Wildan.

"Aku tau! Aku akan selalu mendukungmu. Aku perhatikan dia itu pintar dan juga berpendidikan. Tapi, kenapa dia mau jadi pembantu di mensionmu?"

"Dia masih kuliah. Dia bekerja untuk membiayai kuliahnya. Sama seperti Nur dulu"

"Ha.. Ha... Ternyata seleramu sama seperti Ardiyan. Tapi, aku mendukungmu, karna tidak perlu wanita yang dari kalangan elit yang harus menjadi pasangan kita. Karna derajat seseorang tidak menentukan bagaimana akhlak mereka yang sebenarnya"

"Aku setuju! Kita harus menilai seseorang dari hati dan juga sikapnya. Bukan dari kekayaan dan juga asal usulnya. Karna yang kaya belum tentu selamanya baik dan yang miskin belum tentu buruk."

Bersambung...

1
Mia Sagitarius
kayaknya bagus juga untuk di simak..
Eka Yuni
Luar biasa
I Dw Ny Manasamadhi
ini endak jelas mnama orangnya,,kadang-kadang di Ganti-Ganti Oautornya anjing
I Dw Ny Manasamadhi
emeh,,andalan sekali,,,Minuman di campur obat perangsang,,,Dia yang bagi minuman masa sia yang kena,Bodoh atau apa si penulis sialan ini,,,endak ada yang baca setelah ini Goblok,,
Aghitsna Agis
ini yg benarnya gibran apa dirga yg tdr sm.kania.jgn bkn bingung
Ruk Mini
seneng y Bahagia smua..tq thorr d tunggu karya2 mu lgi
Agustina Kusuma Dewi
jengkel q..knp coba ga pernah ada kata maaf..
apa kata maaf itu, menurunkan derajat kaum adam..
otak kerdil..
subhanallah.. apa susahnya mengakui.. takut dibully
Kusmia Mia
ceritane mentok gitu2 terus....debat suamiistri terus gensi2an terus diulang2
Kusmia Mia
nulis nama tokoh masih bellepotan keliru2....
sebelum di ip dak diteliti dulu
Zana Putri Zakhira
Biasa
Zana Putri Zakhira
Kecewa
Erna Sudiastuti
Luar biasa
Sakura Karenina
wkwk
£rvina
Luar biasa
Carlinaayuwulan
sampek sakit perut aku bacanya karena ketawa trs hhahahah lucu banget si au...
Sophia Aya
mammampir thor
Elprida wati tarigan: Terima kasih Kak😘😘
total 1 replies
Danah
maspus lu kania
Sinar Mentari
banyak typo thor namanya ketuker trus.... tetap semangat
Sinar Mentari
thor ko aku bingung ya arif siapa ya ronal siapa ya
Elprida wati tarigan: ronal papanya raffi kak. maaf aku lupa nama tokoh di tengah jalan🙏🙏
total 1 replies
Juragan Jengqol
tetep aja wil, yang digodain bisa baper. dan itu juga masalah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!