NovelToon NovelToon
Permaisuri Tidak Mungkin Jahat

Permaisuri Tidak Mungkin Jahat

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Time Travel / Harem / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:24.5k
Nilai: 5
Nama Author: Zhuzhu

Setelah mengalami percobaan mesin waktu yang gagal, Han Ziqing tiba di dunia kuno sebagai permaisuri yang siap dikubur di peti mati. Di hari dia membuka mata kembali, dia bertengkar dan bertarung dengan Wei Shiqi, sang Kaisar yang selama ini membencinya.

Di dalam harem yang kejam dan dingin, selain menghadapi sikap dingin Wei Shiqi, Han Ziqing juga harus menghadapi dan mengurus selir-selir yang memusingkan.

Wei Shiqi yang menyadari kepribadian Han Ziqing yang berubah total mulai mengubah pemahamannya. Dia secara tidak sadar melakukan segala hal untuk melindunginya dan membuatnya tetap berada di sisinya.
***
"Yang Mulia, Permaisuri meracuni Selir Yun karena kesal!"

Wei Shiqi menjawab, "Panggil tabib dan obati Selir Yun!"

"Yang Mulia, Permaisuri pergi menemui Sarjana Song!"

Wei Shiqi menjawab, "Batalkan gelar sarjananya, kirim ke perbatasan!"

"Yang Mulia, Permaisuri pergi berkencan dengan Tuan Fu!"

Wei Shiqi mengerutkan kening, "Kirim Fu Dou kembali ke negaranya!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhuzhu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31: Menjadi Orang Sibuk

Wei Shiqi baru beranjak dari kursi malas pada saat tengah hari. Setelah merasa cukup berjemur membuang waktu, dia pergi dari Istana Ningxi dan menyerahkan kursi malas tersebut kepada pemiliknya. Sebelum pergi, dia kembali mengingatkan Han Ziqing agar menjalankan tugasnya dengan baik, tidak boleh melakukan kesalahan.

“Orang itu menyebalkan sekali. Sudah menumpang berjemur, masih menyuruh-nyuruhku melakukan ini-itu, melayaninya minum dan makan juga mengipasinya. Dia pikir aku ini pelayan atau apa?” gerutu Han Ziqing.

Yah, selain berjemur, Wei Shiqi tentu saja melakukan hal lain. Karena dia suka merepotkan Han Ziqing, jadi dia tidak melewatkan satu kesempatan pun. Sambil bersantai di bawah teralis anggur, Wei Shiqi menyuruh Han Ziqing membawakannya makanan dan minuman, menyuapinya buah dan camilan, juga menuangkan air untuknya. Selain itu, dia juga menyuruhnya mengipasinya saat udara terasa panas.

“Kalau dia mau bersantai, pergi saja kepada Yun Lin, jangan ke tempatku,” lanjutnya. Sayangnya orang yang dimarahi sudah pergi.

“Yang Mulia, hari sudah siang. Sudah saatnya Yang Mulia istirahat,” ucap Meixiang yang baru muncul setelah Wei Shiqi pergi. Dia tidak berani mengganggu Kaisar dan Permaisuri, jadi dia bersembunyi bersama pelayan lain di halaman belakang Istana Ningxi.

“Oh, aku sangat ingin tidur siang, tapi hari ini dan beberapa hari ke depan aku tidak bisa melakukan itu. Meixiang, siapkan amunisi. Kita akan sangat sibuk dalam beberapa hari ini,” ucap Han Ziqing.

“Sibuk? Sesibuk apa, Yang Mulia? Apakah sangat sibuk sampai harus tidur larut malam?”

“Lebih dari itu.”

“Ah, lebih dari itu? Memangnya ada apa, Yang Mulia?”

“Kita kedatangan tamu besar. Panggil petugas dari Biro Pakaian Istana. Ikuti aku pergi ke kediaman para selir.”

“Akan ada pakaian baru?”

“Ya.”

“Mengapa tidak Yang Mulia yang lebih dulu? Biasanya ketika istana membuat pakaian baru, Yang Mulia-lah yang paling dulu dibuatkan.”

Oh, Han Ziqing merasa malu. Pemilik asli sebelumnya sangat norak dan memalukan. Demi menjadi yang terbaik, dia melakukan segala cara. Mendahului orang, lalu menyuruh orang untuk selalu memprioritaskannya dan menempatkannya di urutan pertama. Pantas saja orang-orang di istana ini sangat tidak menyukainya. Han Ziqing sendiri merasa jijik saat mengingat betapa memalukannya orang ini sebelumnya.

“Tidak lagi. Aku tidak bisa terus bersikap egois. Ayo, pergi ke istana para selir!”

Setelah menyuruh orang memanggil petugas dari Biro Pakaian Istana, Han Ziqing dan Meixiang pergi ke kediaman para selir. Kediaman pertama yang dikunjungi olehnya adalah kediaman Selir Su, Selir Lian, dan Selir Min, yang jaraknya berdekatan. Kedua selir itu terlihat sedang menyulam bersama.

Kedatangan Han Ziqing membuat mereka terpaksa menghentikan aktivitas mereka. Dalam hatinya mereka bertanya-tanya, mengapa Permaisuri datang kemari? Acara salam pagi di pagi hari tadi tidak dilakukan sesuai dengan permintaannya. Apakah Permaisuri berubah pikiran dan ingin mencari perhitungan dengan dalih tidak menaati aturan?

“Jangan takut. Aku datang bukan untuk memarahi kalian,” ucap Han Ziqing seolah tahu isi pikiran ketiga selir tersebut. “Kekaisaran kedatangan tamu agung. Kaisar menyuruhku membuatkan pakaian baru untuk kalian.”

Ketiga selir bernapas lega. Oh, ternyata hal lain. Mereka sudah khawatir berlebihan. Harusnya mereka sudah tahu bahwa Permaisuri yang sekarang berbeda dengan yang dulu. Permaisuri yang sekarang lebih manusiawi, tidak suka memarahi, bahkan cenderung penyendiri.

“Terima kasih, Yang Mulia Permaisuri. Terima kasih juga kepada Kaisar.”

Dengan isyarat, si petugas dari Biro Pakaian Istana yang berjumlah dua orang langsung mengerjakan tugas mereka. Mereka mengukur untuk menentukan ukuran pakaian pas yang bisa dibuatkan sesuai dengan bentuk dan ukuran tubuh ketiga selir tersebut.

Setelah selesai, Han Ziqing pergi ke kediaman Selir Jiang, Selir Pang, dan Selir Rou. Kelompok selir ditentukan berdasarkan tingkatan mereka. Hanya selir tingkat tiga ke atas yang bisa memiliki kediaman sendiri. Adapun selain itu, mereka biasanya dibiarkan tinggal di satu istana dengan kamar yang berbeda.

Selir Jiang, Selir Pang, dan Selir Rou sedang berbincang di taman sambil menikmati teh dan melihat bunga. Mereka sontak berlutut dan memberi salam. Sama seperti tiga selir sebelumnya, mereka juga khawatir dan berpikir berlebihan. Tapi, tidak mungkin Permaisuri secara pribadi memarahi mereka tanpa sebab setelah perubahannya beberapa waktu ini, kan?

“Aku bukan mau memukul kalian. Kaisar menyuruhku membuatkan pakaian baru untuk kalian,” ucap Han Ziqing, mencegah pemikiran buruk berkembang tentangnya.

“Lakukan tugas kalian.”

Dua petugas lalu kembali mengerjakan tugas mereka. Setelah selesai mengukur, Han Ziqing pergi lagi. Kali ini dia mendatangi kediaman Selir Tian, Selir Shang, dan Selir Qiao. Dibandingkan enam selir sebelumnya, tiga selir yang masih belum lama memasuki harem ini lebih bisa diajak santai.

“Yang Mulia pasti kesulitan karena harus mengerjakan tugas dari Kaisar. Mengapa Yang Mulia tidak menyuruh petugas lain melakukannya alih-alih turun tangan sendiri?” tanya Selir Tian. Menurutnya, pekerjaan semacam ini diserahkan pada orang lain saja.

“Itu benar, Yang Mulia. Yang Mulia pasti kelelahan karena harus mengunjungi setiap kediaman selir,” Selir Shang ikut berbicara.

“Kaisar tidak akan puas jika aku tidak melakukannya sendiri. Selain itu, siapa yang dapat menentang perintahnya?”

Han Ziqing tidak takut dihukum, tapi mencari masalah sendiri pada saat ini sungguh tidak boleh dilakukan. Masih ada banyak hal yang belum dia pahami mengenai dunianya ini. Kunci untuk memahaminya adalah Wei Shiqi. Jadi, dia tidak mungkin bermusuhan dengannya.

“Benar juga. Yang Mulia sudah bekerja keras, tapi Kaisar bahkan tidak melirik. Jika Yang Mulia saja diabaikan, bagaimana dengan kami?” keluh Selir Qiao.

Di harem ini, siapa yang benar-benar mendapat kasih sayang dari Kaisar? Mereka datang kemari, tapi harapan untuk menjadi lebih berjaya sungguh sulit digapai. Di mata mereka, Kaisar adalah sosok pria yang tidak bisa diterka dan sulit dipahami. Memiliki banyak selir, tapi tidak pernah mengunjungi mereka.

“Hidup damai dan rukun seperti ini sudah bagus. Kau mau apa lagi?” tegur Han Ziqing.

Mendengar teguran tersebut, ketiga selir menunduk. Mereka bersyukur karena masih dapat hidup dengan aman dan damai. Seandainya Kaisar menyayangi salah satu dari mereka dan membuat selir lain iri, betapa sengsaranya kehidupan di dalam istana ini. Berebut kasih sayang yang belum pasti, mencelakai diri sendiri dan orang lain. Mereka memang harusnya tidak berharap lebih banyak.

“Apa hidup tenang tidak bagus?”

“Yang Mulia benar. Bisa hidup dengan tenang saja sudah bagus,” ungkap Selir Shang.

“Jadi, jangan mencari masalah denganku atau membuatku marah. Jika tidak, aku tidak menjamin hidup kalian bisa tenang seperti sekarang.”

Itu terdengar seperti ancaman, tapi ketiga selir tersebut lebih memahami arti di baliknya. Permaisuri yang pencemburu memang mengerikan, tetapi Pemaisuri yang lebih tenang dan lebih banyak diam lebih mengerikan ketika marah. Entah apa yang akan terjadi jika Permaisuri murka suatu saat.

“Tunggu dengan tenang. Aku harus menyelesaikan tugasku dengan pergi ke tempat lain.”

Setelah selesai di tempat Selir Shang, Selir Tian, dan Selir Qiao, Han Ziqing lalu pergi ke tempat Selir Zhao dan Selir Cheng. Kedua selir ini lebih penyendiri dan lebih tenang. Kalau tidak salah, mereka masuk satu tahun setelah Han Ziqing menjadi Permaisuri.

Keduanya seperti air yang mengalir dengan tenang. Melihat kedatangan Han Ziqing pun tak lantas membuat keduanya panik. Mereka dengan sopan dan penuh hormat memberi salam kepadanya. Suara mereka bagus. Bakat mereka juga. Kalau saja Wei Shiqi punya hati, pasti sudah terpesona oleh Selir Zhao dan Selir Cheng.

“Kalian bekerja sama dengan baik,” ucap Han Ziqing setelah petugas selesai mengukur tubuh keduanya. Selir Zhao dan Selir Cheng menunduk anggun.

“Dapat membantu Yang Mulia meringankan beban, kami merasa senang. Mohon sampaikan terima kasih kami kepada Kaisar,” ucap Selir Zhao. Oh, mendengar suaranya saja Han Ziqing seperti sedang mendengar seorang pengisi suara bicara.

“Kaisar tidak diberi tahu pun pasti akan mendengarnya. Suara kalian lebih bisa menembus istananya dibandingkan musik jutaan frekuensi.”

Entah apa yang dibicarakan Permaisuri, mereka tidak mengerti. Tapi yang jelas Permaisuri tidak bisa dibiarkan berlama-lama di sini atau akan timbul gossip. Mereka sudah berkaca pada kejadian sebelumnya yang membuat mereka ikut dihukum bersama akibat mencari masalah dengan Permaisuri.

“Apakah Yang Mulia hendak pergi ke kediaman Selir Agung?” tanya Selir Cheng.

“Oh, benar. Tinggal orang itu saja.”

Begitu mengingat Yun Lin, suasana hatinya mulai jadi buruk. Dia belum memberi pelajaran pada Yun Lin atas tuduhannya tempo hari. Sekarang saat memikirkan dia harus mendatanginya untuk mengukur tubuhnya, rasanya sungguh menyesakkan. Yun Lin si tinggi hati itu pasti akan menyambutnya dengan kepala mendongak dan angkuh.

Benar saja, sesuai dugaan, Yun Lin dengan angkuh menunggu kedatangan Han Ziqing. Tidak hanya dia, bahkan pelayannya pun ikut bersikap angkuh. Meixiang sudah ingin memberi pelajaran, tapi dia dicegah oleh Han Ziqing. Katanya, jangan ribut dengan orang tidak penting.

“Yo, sejak kapan Yang Mulia jadi rajin? Kau bahkan mendatangi setiap kediaman selir dan berbincang dengan mereka. Aku baru tahu kalau Permaisuri ternyata sangat ramah kepada orang lain,” sindir Yun Lin.

Meski sudah diingatkan untuk tidak mencari masalah dengan Han Ziqing, Yun Lin tetap saja melanggarnya. Setiap kali melihat Han Ziqing, rasa sakit hatinya suka tiba-tiba menjalar dan kambuh. Rasanya tidak puas jika tidak bertengkar dengannya sekali saja setiap kali bertemu.

“Kenapa? Kau iri?”

“Untuk apa aku iri? Kaisar mementingkanku. Jika bukan karena saran ayahku, kau mana mungkin kebagian tugas mempersiapkan perjamuan dengan membuatkan pakaian untuk para selir.”

“Kalau begitu aku akan menulis surat pada ayahku, menyurunya untuk jangan memberi izin pada rombongan tamu agung lewat. Ah, bagaimana jika kutambahkan itu adalah instruksi dari perdana menteri yang tiba-tiba berubah pikiran?”

Meski Perdana Menter Yun Shang bijaksana, pikirannya juga bisa berubah sewaktu-waktu. Semua orang sudah tahu itu. Jika Han Ziqing memalsukan perintah pada ayahnya, itu tidak akan dicurigai. Pada saat itu Yun Lin juga pasti dapat masalah.

“Kau! Beraninya!”

Han Ziqing melangkah maju. Tepat di hadapan Yun Lin, tatapan dinginnya menembus mata arogan itu. Tiba-tiba Yun Lin merasa sedikit takut. Tatapan ini, sudah dua kali dia dapatkan. Empat tamparan di pipinya, apakah akan bertambah menjadi enam kali ini?

“Kau lebih berani karena bersikap tidak hormat pada seorang Permaisuri. Yun Lin, kau lupa statusmu apa?”

Senyum angkuh di bibir Yun Lin membeku. Di sini ada petugas dari Biro Pakaian Istana. Kalau mereka melihatnya bersikap tidak hormat pada Han Ziqing, mungkin akan ada rumor yang beredar dan mencoreng nama baik serta reputasinya. Kali ini, dia harus mengalah dengan terpaksa. Lagi dan lagi,

“Salam kepada Yang Mulia Permaisuri. Mohon maafkan kelancanganku yang sudah bicara tidak sopan pada Yang Mulia.”

Melihat Yun Lin mengubah wajahnya dan bersikap merendah, Han Ziqing terkekeh. Yah, dia bisa menindas Yun Lin semaunya, menekannya, dan membuatnya menyerah berkali-kali. Posisinya yang lebih tinggi dari selir agung itu sangat menguntungkan.

“Karena Selir Agung Yun begitu patuh dan sopan, maka aku tidak usah bertele-tele lagi. Ukur dia!”

Dua petugas melaksanakan perintah. Yun Lin terlihat enggan. Namun, dia juga tidak mau dilaporkan tidak patuh. Sesekali dia melirik tak suka pada Han Ziqing, yang hanya dibalas dengan tatapan remeh dan cibirannya. Bahkan setelah selesai diukur, rasa kesalnya tidak juga hilang.

Han Ziqing mengelap tangannya dengan saputangan yang diletakkan Yun Lin di mejanya. Dia mengelapnya untuk menghilangkan noda dari camilan yang dimakannya. Yun Lin membelalak, memelototi Han Ziqing. Saputangan itu adalah hasil sulamannya sendiri, dia hendak memberikannya kepada Kaisar.

Permaisuri sialan! Beraninya dia menjadikannya lap kotoran!

“Sudah selesai. Meixiang, kembali ke Istana Ningxi.”

1
zansen
😂😂😂😂
Abz
terima kasih kak sdh up 🙏
Winarni 1979
baru lihat karya barumu thor. keren. semangat trs ya😍
Sun Flower: haloooo
total 1 replies
sahabat pena
siapa tuh? apa pensiunan kaisar atau ayah nya MC cewek nya? ah jd kepo.. 🤣🤣🤣lanjut 💪💪💪
Sun Flower: ayo lanjut hihi
total 1 replies
sahabat pena
part awal yg konyol.. udah bangkit dari kematian masa balik lagi ke peti mati.. 🤣🤣🤣mn di tutup lagi peti matinya 🤣🤣🤣🤣ah suka.. suka sama karya mu thor 😘😘
zansen
kan udah ku bilang bang... Dia orang baru.. 😆😆
Sun Flower: suruh sabar gih
total 1 replies
zansen
😆😆😆😆😆
Abz
lnjut
Abel_alone
astaga Han qizing mau buat kaisar berubah jadi serigala
zansen
walaaahh..... 😧😧😧 g bahaya ta kalo sampe kaisar tau 😆😆😆
zansen
😂😂😂😂 terdeteksi lope² ini
zansen
kehilangan apa bang... 😉😉
zansen
kasiaaannn... 😂😂😂 sabar bang orang baru itu 😆😆😆
zansen
asseeeek... 🤣🤣🤣🤣
Cha Sumuk
bagus ceritanya sih tp mc cewek nya kurang badas dn msh lemah jg penakut masa ratu takut sm pengawal bukan kah dia dr jiwa modern
Sun Flower: sabar sabar
total 1 replies
Nini Antéh
coba aja sendiri 🤭
ika yanti naibaho
semangat kak
Abz
lanjut
Abel_alone
masih mauko Yun Lin
wkwkwkwkwk
Sun Flower: Yun Lin pengacau
total 1 replies
zansen
😍😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!