NovelToon NovelToon
Kekasih Virtual

Kekasih Virtual

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Cinta Terlarang / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:817
Nilai: 5
Nama Author: wanudya dahayu

~♡Cinta ini bukan terlalu cepat bersemayam di dada
Tidak juga terlalu cepat mematri namamu di sana
Hanya saja semesta terlambat mempertemukan kita
Sayang, rindu ini bukannya ******
yang tak tahu diri meski terlarang.
Maka ...
Jangan paksa aku melupakan
sungguh aku belum lapang~♡


"Aku tahu dan menyadari ini salah, tapi Aku tidak bisa menghentikannya, jika ini adalah takdir, bukankah hal yang sia-sia jika Aku menghindarinya, sekuat apapun Aku menghindar tetap saja Aku tidak akan pernah bisa lari dari perasaan ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wanudya dahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hilang arah

"Kamu beneran tidak apa-apa pulang sendiri, aku antar, ya," pintanya pada Kirana yang tengah bersiap-siap untuk pulang.

"Tidak usah, Mas aku bisa pulang sendiri kok, dah biasa ini kan kemana-mana sendiri," jawabnya datar tanpa sedikitpun berani melihat ke arah Rangga.

"Kamu yakin, kamu sedang tidak sehat, kan? aku takut kamu kenapa-napa," katanya lagi dia tidak bisa menyembunyikan rasa cemasnya.

"Beneran, Mas aku tidak apa-apa, Mas Rangga temani saja Mbak Della, tidak enak kalau ditinggal," jawab Kirana.

"Keras kepala sekali kamu ini," ujarnya dengan sedikit kesal.

kirana hanya tersenyum menanggapi perkataan Rangga barusan.

"Aku nggak ngijinin kamu kemana-mana, lagian dia sendiri yang bilang dia bisa pulang sendiri, kan?" sahut Della yang seketika menghampiri mereka berdua dan menggandeng tangan Rangga, Della tidak akan membiarkan Rangga pergi bersama Kirana, sekalipun Kirana mengatakan dia sudah menikah, tapi tetap saja Della tidak bisa menahan rasa cemburunya kepada Kirana.

Kirana tidak menanggapi ucapan Della, ia tidak ingin memicu pertengkaran lagi, jadi ia memilih diam dan fokus mempersiapkan motor yang dibawanya.

Kirana membawa motor scoopynya keluar dari garasi, sekali lagi ia berpamitan pada Rangga dan Bu Ajeng Ibunya Rangga.

Sebelum akhirnya ia menstater motornya dan meninggalkan rumah tersebut dengan perasaan yang tidak bisa ia jelaskan bagaimana rumit dan kacaunya.

Sementara itu Rangga hanya mampu menatap kepergian Kirana dengan tatapan yang penuh kehilangan, rasanya sekali lagi dia melepaskan sesuatu yang telah menjadi bagian dari dirinya.

Ada perasaan tidak rela melepas Kirana untuk kali ini, perasaan aneh mulai menelusup di hatinya.

Tiba-tiba Rangga kepikiran kembali tentang kehadiran Kirana kemarin, rasanya tidak mungkin Kirana tiba-tiba datang tanpa sebab, pasti karena suatu alasan yang penting, sebuah alasan yang sampai saat ini belum diketahui oleh Rangga, dan kenyataanya Rangga pun tidak bisa berhenti memikirkannya.

"Apa yang tengah kamu sembunyikan dariku sebenarnya? aku tahu kedatanganmu menemuiku karena sebuah alasan penting, tapi apa?" ucap Rangga dalam pikirannya sendiri, hatinya begitu gusar menatap kepergian Kirana, ada perasaan berat dan tidak rela melepasnya.

Rangga masih diam mematung di tempat dia berdiri sejak tadi, hati dan pikirannya begitu rumit untuk dijelaskan, kehadiran Kirana mampu menyita seluruh hati dan pikirannya kembali.

Begitu besar rasa cinta yang dia simpan untuk gadis itu namun sayangnya dia tidak cukup mampu untuk memperjuangkan cintanya tersebut.

"Kita jadi keluar, kan? banyak yang harus kita urusi untuk pernikahan Kita nanti," kata Della seketika mampu membuyarkan lamunan Rangga.

"Hmm," gumamnya.

"Sebenernya kamu serius nggak sih dengan niat kamu untuk menikah, aku merasa kamu seperti terpaksa menjalani semua ini denganku!" ujar Della lagi dengan nada yang sedikit meninggi.

"Maafkan aku, Dell," jawabnya datar.

"Bukan itu jawaban yang ingin kudengar, entah sudah berapa kali kamu meminta maaf padaku, Sebenarnya ada apa? Kita sudah berteman sejak lama dan selama itu aku tahu di antara kita hanya aku yang berharap lebih akan hubungan kita sementara kamu tidak, dari dulu Rangga ... dari semasa kita SMA dulu aku selalu berusaha menarik perhatian kamu tapi tidak pernah sedikitpun aku mendapatkan perhatian dari kamu, dan entah ada apa denganmu yang tiba-tiba menyetujui rencana pernikahan ini, aku sempat tidak peduli sebab aku terlalu bahagia karena apa yang telah lama aku impikan akan segera menjadi kenyataan, tapi semakin ke sini aku semakin menyadari ada sesuatu yang kamu sembunyikan dariku, katakan padaku Rangga ada apa sebenarnya?" jelas Della panjang lebar, mencoba memancing Rangga untuk berkata jujur. Dia tidak mampu menahan emosinya lagi kali ini.

"Aku tidak yakin kamu mampu menerimanya, sudahlah jangan dibahas lagi," jawab Rangga dengan ekspresi yang datar.

"Katakan, seburuk apa pun itu aku ingin mendengarnya,"

"Baiklah kalau begitu," kata Rangga lagi

Della memasang wajah serius menantikan apa yang akan dikatakan Rangga padanya, sebenarnya dalam hatinya pun Della sudah menduga bahwa yang akan dikatakan Rangga padanya bukanlah hal yang baik, tapi dia ingin sekali mendengarnya langsung dari Rangga sesakit apa pun itu kenyataannya.

Sementara Rangga menghela nafas panjang mencoba mencari-cari kata yang tepat untuk menyampaikan perasaannya selama ini.

"Maafkan aku Dell, aku tahu kamu mencintaiku sejak dulu hanya saja sampai sekarang pun perasaanku padamu belum berubah, aku masih menganggap kamu sebagai teman saja sama seperti dulu, tidak berubah," jelas Rangga berusaha jujur dengan apa yang dirasakannya.

"Apa kamu mencintai orang lain?" tanya Della penasaran, hatinya sebenarnya sakit mendengar pengakuan Rangga, tapi sepertinya dia memang sudah menduganya sejak lama hanya saja cintanya yang sangat besar kepada Rangga mampu menutup kedua matanya akan kenyataan itu.

"Iya," jawabnya singkat namun pasti.

"Perempuan itu, kan?" tanya Della memastikan sesuatu yang sebenarnya sudah dia ketahui.

"He,em ... tapi sudahlah jangan mengusiknya lagi dia juga sudah menikah, dan perasaanku ke kamu tidak ada hubungannya dengan itu," jelas Rangga menahan getir di hatinya, begitu sakitnya hati Rangga mengatakan kenyataan itu, kenyataan kalau Kirana sudah menjadi milik orang lain tapi dia tetap tidak bisa berhenti mencintainya.

"Tapi kamu masih mencintainya bukan dan entah sampai kapan akan terus mencintainya, sementara aku ... bisakah kamu mencintaiku nanti?" tanya Della lirih dengan air mata yang mulai menetes di pipinya.

"Aku tidak tahu, yang pasti Kita tetap bisa melanjutkan pernikahan kita kalau kamu mau, tenang saja aku akan tetap menikahimu," jawabnya lagi.

"Tapi tetap saja kamu tidak mencintaiku, kan?lantas untuk apa kamu menikahiku?" tanya Della lagi.

"Bukankah itu yang kamu inginkan?" tanya Rangga dengan penuh penekanan di setiap kata-katanya.

"Memang benar, dan akan kupastikan kamu tetap menikahiku, aku tidak peduli meskipun kamu tidak mencintaiku, tapi setidaknya aku bisa memilikimu, aku yakin suatu saat kamu akan menyerah padaku," kata Della bersungguh-sungguh dengan ucapannya.

"Maafkan aku, Dell aku tidak bisa memberimu lebih dari ini," jelas Rangga

"Kataku aku tidak peduli, selama kamu bersedia menikah denganku bagiku itu sudah cukup," katanya lagi.

"Kita sudah sama-sama dewasa, seharusnya aku tidak perlu menjelaskannya lagi padamu, aku hanya akan menepati janjiku untuk menikahimu tapi tidak dengan perasaanku," jelasnya masih dengan ekspresi datar.

"Aku cukup mengerti, beri aku kesempatan, aku pasti bisa membuatmu berubah pikiran," kata Della yakin, meski sebenarnya dia tengah menahan sakit di hatinya.

"Jadi?" tanya Rangga

"Kita akan tetap menikah," jawab Della tanpa sedikit pun rasa ragu.

"Kamu yakin?" tanya Rangga memastikan.

"Iya, sudah sejauh ini, mana mungkin aku menyerah," jawab Della.

"Baiklah, tapi jangan berharap lebih padaku, hanya ini yang bisa kuberikan." jelas Rangga.

Hati Della begitu hancur mendengarnya, tapi bagaimanapun juga dia harus mampu menerima kenyataan ini, hati Rangga memang bukan untuknya, tapi dia berjanji dia akan mengusahakannya. Untuk sesaat dia memang merasa egois karena ingin memiliki Rangga yang nyatanya tidak pernah mencintainya, tapi dia tidak peduli, cintanya telah membuatnya buta dan menjadi orang yang keras kepala.

Sementara itu Kirana masih dalam perjalanan pulang ke rumah, ia menjalankan motornya pelan-pelan sebab ia tahu kondisinya tidak sedang baik, sepanjang perjalanan hatinya berkecamuk tidak karuan air matanya pun tidak berhenti mengalir di kedua pipinya, ia bingung pada apa yang akan dilakukannya nanti, ia merasa tidak mungkin melanjutkan pernikahan dengan Satya dengan kondisinya saat ini, ia tengah mengandung anak dari laki-laki lain, itu kenyataan yang tidak bisa diubahnya kali ini. tapi bagaimana ia harus mengatakannya pada Satya, jujur Kirana sangat takut membayangkan reaksi Satya nanti ketika ia mengatakan dengan jujur kenyataan yang tengah dialaminya saat ini.

Tapi kirana telah bertekad harus mengatakannya tidak peduli bagaimana penerimaan Satya nanti terhadapnya. Bukankah ia tidak bisa menyembunyikan kenyataan ini lebih lama lagi, dan bagaimana dengan orang tuanya? ya Tuhan Kirana tidak tahu bagaimana menjelaskan ini pada kedua orang tuanya nanti, hati orang tuanya pasti akan sangat hancur jika mengetahui anak perempuannya telah berbadan dua sebelum menikah, terlebih lagi kehamilannya disebabkan oleh laki-laki lain dan bukan oleh Satya tunangannya.

Kirana seperti kehilangan arah tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Tapi seburuk apapun keadaan, ia tetap harus menghadapinya dan bertanggung jawab atas semua yang telah dilakukannya.

Rangga

Sepasang lengan kerinduan ini

masih menyisakan jejak pergimu

Percayalah,

Rindu ini tak tergantung masa

selalu memelukmu

dari waktu ke waktu

@kiranaputri

1
Alphonse Elric
Gak nyangka endingnya bakal begini keren!! 👍
Laura Rivera 🇨🇴❤️
Lucu banget! 😂
pelangisenja
sederhana dan ringan untuk dibaca, tapi serius ceritanya bikin salting sendiri 🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!