Kisah seorang anak laki-laki yang beruntung menemukan sebuah batu misterius yang menuntunnya menuju takdir tertinggi.
Takdir yang akan menjadikannya yang terkuat dan takdir yang akan membuatnya menundukkan semua jenius yang ada.
Ini adalah takdir yang telah menghilang dari dunia, ini adalah takdir tertinggi...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lin Kay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kejadian Tak Terduga
Melihat Xiao Dan yang telah terpukul mundur hingga jatuh, semua orang tampak tak percaya. Bahkan seluruh podium dan aula tampak hening dan tak sedikit yang tercengang dengan hasil ini.
Kemudian, setelah keheningan selama beberapa detik telah berlangsung, sorak sorai dan teriakan semangat dari semua orang akhirnya pecah dan menggema di seluruh tempat.
"Xiao Yuan dapat mendorong mundur Xiao Dan, itu artinya..." Ketua aula pedang merah tampak berkata dengan ragu saat raut wajahnya yang kaget tidak dapat ia tutupi.
Penguasa Qin Shuangyan mengangguk pelan saat ia menatap Xiao Yuan yang masih berdiri dengan mempertahankan sembilan gelombang di tangan kanannya. "Xiao Yuan telah mencapai lapisan ke delapan juga..."
Tanpa Qin Shuangyan berkatapun semua orang dapat mengetahui hal tersebut hanya dengan melihat aura yang di pancarkan Xiao Yuan melalui seni beladirinya.
"Yang paling mengejutkan adalah dirinya mampu menggunakan dua beladiri sekaligus pada kedua tangannya..." Patriak Lin tampak berkata dengan serius saat ia menajamkan pandangannya untuk melihat Xiao Yuan.
"Itu adalah seni beladiri yang sama. Tapi, seni beladiri Tinju Sembilan Gelombang di rancang untuk tangan kanan seorang praktisi. Tidak kusangka dirinya mampu untuk membuat itu bekerja di tangan kirinya juga..." Xiao Zhang berkata dengan yakin. Pada saat ia berkata, terlintas di benaknya bahwa ini mungkin berkat ajaran Xiao Xuan. Tapi, ia pun tahu dengan jelas bahwa Xiao Xuan telah pergi beberapa bulan yang lalu.
Pada saat ini, patriak Lin sedikit memejam dan menghembuskan nafasnya dengan tenang, dirinya tampak berfikir bahwa mungkin saja Xiao Yuan adalah orang yang dapat disandingkan dengan anaknya.
Sementara empat orang tua tampak terkejut, Xiao Yang di belakang tampak tersenyum lebar hingga gigi-giginya terlihat, jelas bahwa ia sangat senang dengan kemenangan adik kesayangannya tersebut. Di sampingnya, Lin Dong tampak mengangkat alisnya ketika matanya menatap Xiao Yuan dengan ragu.
Di bawah panggung, ketika semua orang tampak dengan semangat menyorakkan nama Xiao Yuan yang tentunya telah menang, tampak Xiao Dan yang terduduk lesu dan tak percaya bahwa dirinya telah mendapatkan kekalahannya.
Dan lagi, ia kalah oleh seseorang yang selalu ia bully?
Memalukan!
Dirinya yang membelalak tak percaya dengan menunduk akhirnya mulai mengangkat kepalanya untuk menatap Xiao Yuan yang juga tengah menatapnya dengan tajam.
"Kau telah kalah..." Xiao Yuan berkata dengan dingin ketika matanya dan Xiao Dan bertemu dalam satu tatapan.
Mendengar ini, Xiao Dan tampak sangat tidak terima. "Tidak mungkin, aku adalah praktisi lapisan ke delapan! Bagaimana kau bisa mengalahkanku?!..." Xiao Dan berteriak keras.
"Oh? Apakah kau masih tidak mengerti dengan kenyataan saat ini? Xiao Dan, bukan hanya kau yang telah mencapai lapisan ke delapan. Dengan aura ini, kau harusnya juga telah mengetahuinya kan..."
Mendengar balasan dari Xiao Yuan, Xiao Dan menelan ludahnya dengan tegang. Dirinya tak memiliki argumen apapun untuk membantah perkataan tersebut dan akhirnya kembali tertunduk.
Melihat Xiao Dan yang telah menyerah atas argumen apapun, Xiao Yuan kemudian menghela nafasnya dan berbalik perlahan sebelum dirinya berjalan pergi ke tengah lapangan.
"Paman, bukankah anda sudah bisa mengumumkan hasilnya?..." Xiao Yuan melirik ke arah wasit dan wasit langsung mengangguk paham.
Tapi, sebelum wasit berhasil memberikan pengumuman atas memenangan Xiao Yuan, Xiao Dan tampak telah melompat tinggi dari tempatnya dan mengeluarkan kekuatan aneh di telapak tangannya.
"Tapak Kehancuran!..."
Xiao Dan yang telah kehilangan rasa malu dan kebanggaannya sekarang melesat dan mengarahkan telapak tangannya ke punggung Xiao Yuan.
Bang!
Tapi, Xiao Yuan yang menyadari itu segera melompat untuk menghindar dan membuat Xiao Dan menghantam panggung batu dengan telapak tangannya.
"Xiao Dan, kau tampaknya sudah tidak memiliki rasa malu. Lalu, jangan salahkan diriku..." Xiao Yuan berdiri tak jauh dari tempat Xiao Dan, dirinya tampak telah bersiap dengan tinju sembilan gelombangnya.
"Anak Sialan! Kau fikir apa yang ingin kau lakukan hah?!..."
Pada saat Xiao Yuan telah melangkah untuk menyelesaikan Xiao Dan, suara tua terdengar di langit dan Xiao Yuan segera melompat untuk menghindari seseorang yang akan mendarat.
Saat seseorang tampak telah mendarat disana, semua orang dapat melihat luapan energi biru yang mengandung kilat tampak menyebar ke segala arah panggung pertarungan.
Xiao Yuan yang berada di sana tampak telah terpental dan berpindah ke panggung pertarungan yang lain.
Sss!
Seseorang tampak melesat keluar dari aura biru dan terlihat bahwa jejak kilat telah terbentuk. Ketika agak mendekat pada Xiao Yuan, semua orang dapat melihat bahwa kilat itu telah berubah menjadi Xiao Hong yang telah siap dengan kilatan biru di tangannya.
"Bocah sialan, biarkan aku menggantikan ayahmu untuk mendidikmu!..." Xiao Hong berteriak dengan marah ketika tangan kilatnya telah hampir mencapai tubuh Xiao Yuan.
Pada saat nyawanya telah berada di ujung tanduk, Xiao Yuan tampak menyilangkan tangannya dan dengan pasrah menutup matanya dengan ngeri.
Tap!
"Kakak, urusan mendidik anak, aku tidak perlu kau untuk menggantikan. Dan lagi, sepertinya sama seperti anakmu, dirimu juga masih perlu didikan dari ayah..."
Suara sentuhan fisik terdengar di dekat Xiao Yuan, bersamaan dengan ini dirinya juga dapat mendengar suara familiar di sebelahnya.
Ini jelah adalah ayahnya, Xiao Xuan!
Sementara dirinya membuka matanya perlahan, semua orang tampak menatap ke arahnya dengan tatapan kaget.
Diatas panggung pertarungan nomor dua, tampak bahwa Xiao Yuan berdiri dengan gugup disana. Didepannya, tampak Xiao Hong yang berdiri dengan tangan kanannya yang akan mencengkram Xiao Yuan, sedangkan ada pria paruh baya berpenampilan muda yang menahan serangan tangan Xiao Hong.
Orang ini jelas adalah sosok yang dianggap sebagai yang terbuang, Xiao Xuan!