Season1
Dita merupakan gadis cantik yang selalu di kucilkan keluarga nya, di saat pesta ulang tahun saudari tirinya bernama Sheila menjebaknya dengan mencampurkan obat perangsang di minuman Dita.
Nathan, seorang Ceo tampan yang banyak di kagumi oleh kaum hawa. Nathan yang menderita mysophobia yang alergi jika di dekati oleh wanita maupun di sentuh.
Sahabat nya bernama Daniel prihatin akan phobia Nathan hingga nekat memberi obat dan menyewa seorang pemuas nafsu.
Season ke 2
Menceritakan kehidupan dan perjalanan cinta dari twins L. Al yang gila dengan pekerjaan dan juga perfeksionis, sementara El kebalikan dari itu.
Lea, adik dari twins L yang sangat manja dengan IQ standar. Dia sangat mengagumi wajah pria yang berparas tampan, hingga banyak pria yang salah paham dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon erma _roviko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Pria itu menyandarkan punggungnya di kursi kebanggaannya, pria tampan yang di gilai kaum hawa, siapa lagi kalau bukan Nathan. Memejamkan mata untuk menenangkan pikiran yang sibukkan dengan tumpukan berkas yang harus di tangani.
"Ck, pekerjaan ini tidak ada habisnya. "
"Masuk! " ucap Nathan tanpa membuka matanya saat terdengar suara ketukan pintu.
Pria tampan itu tersenyum sembari berjalan mendekati Nathan dengan membawa berkas di tangannya, "aku ada sesuatu untukmu. "
Nathan membuka mata dan melihat lawan bicaranya, "jangan basa- basi, cepat katakan, " balasnya dengan wajah yang datar.
"Jangan terlalu serius atau wajahmu akan di penuhi kerutan, " ujarnya santai.
"Hem, " sahut Nathan singkat, padat, dan jelas.
"Aku ingin imbalan untukku, karena tidak mudah mencari data wanita itu, " ujar pria itu dengan santai.
"DANIEL.... cepat berikan data nya atau aku memindahkanmu ke anak cabang, bagaimana? " balas Nathan tersenyum devil.
Daniel menelan saliva yang terasa menyangkut di tenggorokan nya, "aku benci kalimat itu, setidaknya ancam aku dengan yang lain saja, " ucap Daniel mendelik protes.
"Cepat serahkan, aku tidak akan mengulangi nya lagi, " Nathan menatap Daniel dengan tajam.
Berniat ingin mengerjai sahabat sekaligus bosnya itu ternyata gagal, dia hanya menghela nafas dengan kasar, Nathan tidak bisa di ajak bergurau.
Dia menyerahkan berkas yang berada di tangannya, "ini informasi dari pemilik butik itu, tapi kenapa kamu sangat ingin data wanita itu? " Daniel menyodorkan berkas di hadapan Nathan.
" Itu urusan ku, bukan urusanmu, " ketus Nathan.
"Hanya ingin tau, apa kamu menyukainya? "
"Pintunya ada di sebelah sana, " kode Nathan yang mununjuk pintu keluar.
"Sial, kamu mengusir ku. "
"Kurasa begitu, " jawab Nathan singkat dan mengangkat bahunya dengan santai.
"Apa begitu caramu berterima kasih kepadaku?" ujar Daniel yang acuh akan kalimat pengusiran dari mulut Nathan.
"Aku memberiku gaji, jadi untuk apa aku berterima kasih padamu, tidak penting, " jawab Nathan dengan sombong.
"Sahabat lucknut, ku kutuk kau jadi kambing!" tunjuk Daniel mengarah ke atasannya itu.
"Wahh, sekarang kamu mulai berani menolak perintahku ya, " ucapan yang berhasil membungkam mulut cerewet dari sahabatnya. Dengan cepat Daniel menggeleng dan memperagakan mulutnya yang terkunci.
Nathan di buat sangat jengkel oleh tingkah laku sahabatnya, "kenapa kamu masih di situ? "
"Pekerjaan ku sudah selesai, jadi aku bisa bersantai, hehe, "ucapnya membusungkan dada.
"Aku akui Kamu pria tampan,walaupun aku jauh lebih tampan di bandingkan dengan wajahmu. Sekarang bantu aku dengan berkas itu, selesaikan dalam waktu tiga jam, " memuji Daniel yang mengarah memerintah.
Mendengar ucapan Nathan membuat Daniel tersenyum kecut, "sialan, ternyata pujian yang tidak ikhlas itu mengarah pada perintah. "
"Bawa semua berkas itu, aku sangat pusing melihatnya yang menumpuk. "
"Untung dia atasanku, sabar.... sabar! itulah penderitaan ku, aku memberi dia berkas penting dan dia membalas dengan berkas yang bertumpukan ini. Aku berdoa supaya Nathan si bos sialan itu mendapat karmanya nanti, " batin Daniel yang mengambil semua berkas dan meninggalkan ruangan itu.
Nathan membuka berkas mengenai Data pemilik dari L boutique, membaca satu persatu data dari Dita. Nathan sedikit prihatin dengan masa lalu Dita yang di kucilkan oleh ayah kandungnya, bahkan Dita juga hamil tanpa tau siapa ayah dari janinnya, dia juga di usir dari keluarganya sendiri.
"Cih, keluarga nya sangat buruk, kenapa dia tidak pergi dari rumah terkutuk itu. Malang sekali nasib nya, bahkan dia hamil tanpa tau siapa yang menghamilinya. Dasar pria yang tidak bertanggungjawab, bisa-bisanya dia meninggal kan wanita malang ini. Dia pria yang sangat buruk, benar-benar buruk, " batin Nathan mengumpat keluarga Dita dan juga pria yang menghamilinya.
Dia membuka lembaran berikutnya, di sana terlihat foto Dita bersama twins L dengan tersenyum bahagia, Nathan melihat dengan seksama wajah twins L yang terlihat mirip dengannya.
"Mereka sangat tampan, tapi mengapa wajah mereka terlihat mirip denganku? entahlah, mungkin saja hanya kebetulan, " batin nya.
Nathan mencermati foto itu dan memandang dengan sangat lama, jika dia melihat twins L seakan ada magnet yang menariknya.
"Mereka membuat ku penasaran, aku akan mencoba meretas Cctv di rumahnya, " gumam Nathan dan mengalihkan perhatiannya ke layar laptop.
Nathan sangat ahli dalam membuat programmer dan juga meretasnya, dia ahli dalam IT. Mengutak-atik laptopnya dan meretas Cctv, tentu saja twins L mengetahui jika ada yang mencoba meretas Cctv di rumahnya.
"El, kamu lihat!! aku membuat program untuk Cctv agar tidak ada yang Menerobosnya, tapi sedikit ada kejanggalan, " ucap Al menghampiri El yang sedang sibuk dengan ponsel miliknya.
"Kejanggalan apa? " balas El yang melirik laptop di tangan Al. El memeriksa dengan sangat teliti, dia mengerutkan kening dengan raut wajah yang sangat serius.
"Bagaimana? apa sudah menemukan pelakunya? "
"Sabar dulu, aku sedang memeriksa nya. Seperti nya orang ini ahli dalam IT, bahkan aku sedikit kesulitan dengannya, " ucap El yang terus mengutak-atik laptor dengan wajah mode on.
"Tapi, untuk apa dia meretas Cctv di rumah kita?" tanya Al yang sangat penasaran.
"Entahlah, aku rasa dia berniat buruk dengan mengawasi kita, " balas El.
"Kamu sangat lamban, cepat lah sedikit, " kesal Al.
"Kamu hanya bisa mengaturku, ini cobalah sendiri, " balas El yang juga kesal.
"Hehe....itu kan keahlianmu, " Al menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Lebih baik kamu duduk dan diam, biarkan aku yang bekerja. "
Sudah hampir 15 menit, Nathan belum bisa membobol keamanan Cctv membuatnya sangat kesal, " oh shitt....biasanya aku memerlukan waktu 1 menit untuk membobol nya, tapi kenapa ini sangat lama, " Nathan mengusap wajahnya dengan kasar.
"Aku sangat yakin, jika di rumah itu ada ahli IT sama sepertiku, " gumam nya.
"Dapat!! lokasinya berada di perusahaan Wijaya Corp, " ucap El dan tersenyum smirk.
Al mengambil alih, dia tidak tinggal diam, membuat virus programmer miliknya dengan merusak sistem Nathan. El tidak tertarik dengan pekerjaan Al, dia tersenyum smirk saat mengetahui perusahaan dari Wijaya Corp yang sebentar lagi di genggamannya. El dengan santai nya meminum coklat panas dan sembari melihat ke layar laptopnya, karena dia sangat yakin bisa mencuri data perusaahaan yang sangat besar di kota ini.
Sementara Al, fokus membuat virus perusak dan mengirimnya dengan sangat rapi tanpa ada cela dan juga menghilangkan bukti.
Nathan berusaha mempertahankan data nya yang ingin di rebut dengan paksa, "Cih, berani sekali mereka bermain-main denganku, " gumam Nathan mengunci akses dan menambah tingkat keamanan data perusahaan.
"Wahh, aku jadi bersemangat. Ternyata aku memiliki lawan yang hampir seimbang, " El sangat antusias.
"Kamu kenapa sangat antusias begitu? " tanya Al yang mengerutkan kening menatap sang adik.
"Aku hanya bermain-main, " balas nya dengan santai.
tp terserah drmu aja lah thor 🤭